Anda di halaman 1dari 26

Disusun Oleh :

Kelompok 1
Anggelin Ferren
Anggelin Fricia
Tasya Spanic
Winston Susanto
AUDIT SIKLUS AKTIVA TETAP
AKTIVA TETAP
• Menurut PSAK (2004) Aktiva Tetap merupakan aktiva yang berwujud yang diperoleh
dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam
operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
• Menurut IAI Aktiva Tetap merupakan aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun.
• Aktiva tetap berwujud meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan
untuk dipakai secara aktif dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa kegunaan
relative permanen
• Aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa kegunaan yang terbatas harus didepresiasi
selama masa kegunaannya dan disajikan dalam neraca sebesar nilai bukunya (harga
perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasinya).
• Contoh yang termasuk dalam golongan aktiva ini adalah bangunan, mesin dan alat-alat
pabrik, mebel dan alat-alat kantor kendaraan dan alat-alat transport, alat kerja bengkel.
Sedangkan aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa kegunaan tidak terbatas,
disajikan di dalam neraca sebesar harga perolehan.
JENIS – JENIS AKTIVA TETAP

• Menurut S. Munawir (2007) jenis jenis aktiva tetap :


• Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai
lapangan, halaman, tempat parker dan lain sebagainya.
• Bangunan, merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, baik
bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik.
• Mesin.
• Inventaris, atau barang-barang yang menunjang produksi.
• Kendaran merupakan fasilitas yang digunakan untuk transportasi perusahaan.
• Perlengkapan atau alat-alat lainnya, mencakup aset yang digunakan dalam kegiatan
operasional seperti furniture kantor, mesin pabrik, dan lain sebagainya.
TUJUAN PEMERIKSAAN AKTIVA
TETAP
• Untuk menentukan bahwa aktiva tersebut memang benar benar ada.
• Untuk menentukan apakah penilaian aktiva tersebut adalah sesuai dengan prinsip akuntansi.
• Untuk menentukan apakah penyusutan telah disesuaikan dengan prinsip akuntansi dan
apakah sudah telah ditetapkan secara konsisten.
• Untuk menentukan hak milik atas aktiva tetap dan apakah aktiva tersebut dijadikan jaminan
kredit (hutang).
CIRI – CIRI AKTIVA TETAP
• Menurut Jerry . Weygandt (2007), ciri ciri aktiva tetap yaitu:
• Memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas)
• Digunakan dalam kegiatan operasional
• Tidak untuk dijual ke konsumen
• Menurut Soemarso S.R (2005), ciri ciri aktiva tetap yaitu:
• Masa manfaatnya lebih dari satu tahun
• Digunakan dalam kegiatan perusahaan
• Dimiliki, tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan
• Nilainya cukup besar
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
DAN CARA PENCATATANNYA
• Harga perolehan aktiva tetap bisa disebut cost of fixed assets, Cara memperolehnya :
• Pembelian Tunai
• Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam pembukuan sejumlah
yang dikeluarkan ditambah biaya-biaya sampai dengan aktiva tersebut dapat digunakan seperti
biaya angkut, premi asuransi, dan sebagainya. Semua biaya diatas diklasifikasikan sebagai harga
perolehan aktiva tetap berwujud.
• Pembelian Angsuran
• Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva
tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan atau
tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya
bunga.
• Cara pencatatannya adalah pembayaran setiap tahun dibuat jurnal yang mengurangi utang
sebesar pokok pinjaman yang dilunasi dan mendebit biaya bunga untuk tahun yang bersangkutan
dan kreditnya kas sebesar angsuran.
• Ditukar dengan surat surat berharga
• Pertukaran aktiva tetap dengan saham atau obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening
Modal Saham atau Utang Obligasi sebesar nilai nominalnya, selisih nilai pertukaran dengan nilai
nominal dicatat dalam rekening Agio/Disagio.
• Contoh Aktiva Tetap Mesin xxx
• Modal xxx
• Agio Saham xxx
• Ditukar dengan aktiva tetap yang lain
• Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar menukar atau istilah populernya
“tukar tambah”. Aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva baru baik seluruhnya atau
sebagian di mana kekurangannya dibayar tunai.
• Kondisi seperti ini prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru
dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan
(kalau ada) atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima.
• Diperoleh dari hadiah atau donasi
• Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi pencatatannya bisa dilakukan
menyimpang dari prinsip harga perolehan.
• Untuk menerima hadiah seringkali juga dikeluarkan biaya, namun biaya-biaya tersebut jauh
lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima. Bila aktiva tetap dicatat sebesar biaya yang
sudah dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil,
juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil.
• Maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya.
• Depresiasi atau penyusutan aktiva tetap yang diterima dari hadiah dihitung dengan cara yang
sama dengan aktiva tetap yang lain.
AKTIVA TIDAK BERWUJUD
• Aktiva tidak berwujud merupakan non monetary asset yang tidak memiliki wujud fisik
yang terdapat dalam neraca perusahaan yang digunakan untuk memproduksi barang dan
jasa.
• Tujuan Pemeriksaan Aktiva Tidak Berwujud ,yaitu:
• Menentukan dasar penilaian yang dipakai;
• Mengyakinkan ketepatan kebijaksanaan amortisasi yang dilaksanakan ;
• Menentukan bahwa terdapat bukti yang cukup untuk pengesahan, perolehan, penjualan, ataupun
penghapusannya;
• Menentukan bahwa pendapatan yang timbul dari aktiva tidaki berwujud telah dipertanggung
jawabkan dengan baik dan diawasi secara teratur.
• Menentukan bahwa terdapat penjelasan yang cukup dalam laporan keuangan.
BEBERAPA MACAM PEROLEHAN
NILAI ASSET TAK BERWUJUD
• Hak Paten adalah suatu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada pihak yang menemukan sesuatu
hal baru untuk membuat, menjual atau mengawasi penemuannya selama jangka waktu tertentu. Jangka
waktu yang diberikan selama 17 tahun.
Yang termasuk harga perolehan paten adalah:
a. Biaya pendaftaran
b. Biaya pembuatan model atau gambar
c. Biaya percobaan dan pengembangan, dan lain-lain.
• Hak Cipta adalah hak yang diberikan atau dijamin oleh pemerintah/undang-undang kepada
pengarang, pemain, artis dan lain sebagainya untuk menerbitkan, menjual atau mengawasi
karangannya, musik, pekerjaan pementasan, gambar peta dan lain sebagainya untuk jangka waktu
tertentu dan dapat diperpanjang. Yang termasuk harga perolehan hak cipta adalah:
a. Biaya pendaftaran
b. Semua biaya yang berhubungan dengan penciptaan hasil karya.
c. Lisensi atau Konsesi.
• Merek Dagang adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada orang atau
badan usaha yang menggunakan cap, nama atau lambang usaha. Apabila biaya untuk
memperoleh merek dagang tidak material maka biaya itu bisa diperlakukan sebagai beban
pada periode diperolehnya. Tetapi jika biaya cukup besar, maka dikapitalisasikan sebagai
aktiva tetap tidak berwujud dan diamortisasikan setiap tahun. Harga perolehan merek
dagang yang dibuat sendiri oleh perusahaan adalah semua biaya yang berhubungan
dengan usaha pembuatan dan pendaftarannya. Sementara merek dagang yang diperoleh
dengan pembelian dari pihak lain, harga perolehannya adalah sebesar harga belinya.
• Franchise (hak monopoli) adalah suatu kontrak yang terjadi antara satu pihak misalnya:
pemerintah dengan pihak yang lain, misalnya: swasta, dalam hal ini penjamin
memberikan izin kepada yang dijamin untuk mempergunakan atau mengoperasikan atau
menjual barang tertentu dengan jangka waktu terbatas atau terus menerus dengan hak
pencabutan kembali atau tidak.

• Dalam praktek Franchise dapat digolongkan atau dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Franchise untuk produk dan jasa
Contoh: McDonald
b. Franchise lisensi untuk merek dagang
Contoh: Sepatu Nike
• Goodwill adalah semua kelebihan yang terdapat dalam suatu usaha, seperti letak
perusahaan yang strategis, nama yang terkenal, pimpinan yang ahli dan lain-lain.
• Perhitungan goodwill dapat dilakukan dengan menghitung selisih antara nilai riil aktiva
dikurangi kewajiban atau utang dengan nilai atau harga yang diserahkan oleh pemberi
keistimewaan kepada yang diberi keistimewaan. Secara teoritis dikenal empat metode untuk
menghitung goodwill bagi suatu perusahaan yang going concern,yaitu:
a. Kapitalisasi laba bersih rata-rata.
b. Kapitalisasi kelebihan laba rata-rata.
c. Jumlah tahun-tahun laba berlebih.
d. Nilai sekarang kelebihan laba bersih dimasa datang.
• Biaya Pendirian Perusahaan adalah biaya yang terjadi dalam proses pendirian
perusahaan seperti biaya notaris, izin, pajak, biaya cetak saham dan formulir, dan lain-
lain. Biaya-biaya yang berhubungan dengan pendirian perusahaan dikapitalisasikan dalam
rekening biaya pendirian.
• Biaya Pengembangan Produk adalah biaya yang dikeluarkan didalam melakukan
penelitian atau percobaan ataupun untuk memperbaiki, mengembangkan produksi
maupun produknya.
• Leasehold adalah  hak dari penyewa untuk menggunakan aktiva tetap dalam suatu
perjanjian sewa menyewa, seperti properti, pabrik dan peralatan.
CIRI CIRI AKTIVA TIDAK BERWUJUD

• Kurang memiliki eksistensi fisik, mendapatkan nilai dari hak dan keistimewaan yang
diberikan kepada perusahaan yang menggunakannya.
• Bukan merupakan instrumen keuangan, menghasilkan nilainya dari klaim untuk menerima
kas atau ekuivalen kas di masa mendatang.
• Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi, menyediakan jasa dalam kurun
waktu bertahun-tahun.
PENILAIAN/PENGUKURAN ASET TAK
BERWUJUD

• Aset tak berwujud dinilai/diukur sesuai dengan harga perolehannya. Biaya perolehan aset
tidak berwujud terdiri dari:
• Harga beli termasuk bea masuk (import), dan pajak pembelian yang tidak dapat dikembalikan,
setelah dikurangkan diskon dan rabat;
• Segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga
siap untuk digunakan.
PENCATATAN ASET TAK BERWUJUD
• Pencatatan akuntansi untuk pembelian dan amortisasi aset tak berwujud secara sederhana
adalah sebagai berikut:
PEMBELIAN AMORTISASI
Debit Aset Tak Berwujud Debit Biaya Amortisasi

Kredit Kas Kredit Aset Tak Berwujud


CONTOH SOAL AKTIVA TIDAK
BERWUJUD
• Pada tanggal 1 Januari 2019, PT. Inti Sejahtera mendapatkan daftar pelanggan dengan harga
Rp. 6.000.000.
• Dalam database pelanggan tersebut terdiri dari informasi nama, kontak, riwayat pesanan dan
informasi demografis.
• Inti Sejahtera berharap dapat memperoleh keuntungan dari informasi tersebut secara merata
selama periode 3 tahun. Dalam hal ini daftar pelanggan merupakan aktiva tidak berwujud yang
umur manfaatnya terbatas dan harus diamortisasikan.
• Ditanya: Buatlah jurnal saat pembelian (1 Januari 2019) dan carilah beban amortisasi setiap
periode dan buatlah jurnalnya!
• Jurnal saat pembelian (1 Januari 2009)
Daftar Pelanggan Rp, 6000.000
Kas Rp.6000.000
• Beban Amortisasi setiap periode (31 Desember 2019,2020,2021)
Rp,6000.000/3 = Rp,2000.000
Beban Amortisasi daftar pelanggan Rp,2000.000
Akumulasi Amortisasi daftar pelanggan Rp,2000.000
METODE PENYUSUTAN AKTIVA
TETAP
• Metode garis lurus (Straight-Line Method)
besarnya penyusutan tiap tahun sama hingga habis umur ekonomisnya
• Metode Unit Produksi (Units-of-Production Method)
Menghasilkan beban penyusutan yang berbeda-beda menurut jumlah penggunaan aktiva
• Metode saldo menurun (Declining Balance Method)
Metode saldo menurun adalah metode penyusutan aktiva tetap yang ditentukan berdasarkan
persentase tertentu dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan. Persentase
penyusutan besarnya dua kali persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.
• Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digit Method)
Berdasarkan metode jumlah angka tahun, besarnya penyusutan aktiva tetap tiap tahun
jumlahnya semakin menurun.
• Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)
Menurut metode ini, beban penyusutan tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang
dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
• Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)
Menurut metode ini, beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan
produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Beban depresiasi dihitung dengan
dasar satuan hasil produksi sehingga depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan
fluktuasi hasil produksi.

Anda mungkin juga menyukai