31 Des 2016
Pembayaran I I 10.000.000
Bunga : Hutang 10.000.000
12% x 20.000.ooo .2.400.000 B. Bunga 2.400.000
12.400.000
Kas………….12.400.000
31 Des 2007
Pembayaran III 10.000.000
Bunga : Hutang 10.000.000
12% x 10.000.ooo .1.200.000 B. Bunga 1.200.000
11.200.000 Kas………11.200.000
3. Ditukar dengan surat berharga
AT diperoleh dengan ditukar dengan saham atau
obligasi perusahaan dicatat dalam buku sebesar harga
pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai
penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi tidak
diketahui , harga perolehan AT. ditentukan sebesar
harga pasar AT tersebut. Kadang-kadang harga pasar
surat berharga dan AT yang ditukar kedua-duanya
tidak diketahui , maka nilai pertukaran ditentukan oleh
keputusan pimpinan. Nilai pertukaran dipakai sebagai
dasar pencatatan harga perolehan AT dan nilai surat
berharga yang dikeluarkan. Contoh : Perusahaan
menukar sebuah mesin dengan 1.000 lbr saham biasa,
nominal @ Rp. 10.000. Pada saat pertukaran harga
pasar saham Rp. 11.ooo. perlembar, maka jurnalnya;
Mesin………………….11.000.000 (1.000 x 11.000)
Modal saham…………. 10.000.000
Agio saham……………. 1.000.000
tambahan modal disetor
Apabila dalam pertukaran ini perusahaan menam-
bah uang maka harga perolehan mesin adalah
jumlah uang ditambah harga pasar surat berharga.
4. Penambahan.
Penambahan adalah memperbesar atau memper luas
fasilitas satu aktiva, seperti penambahan ruang dalam
bangunan,ruang parkir dan lain-lain. Misalkan dibuat
tambahan mesin yang dipasang dalam pabrik untuk
menghilangkan pencemaran. Apabila tamba han itu
dipasang menjadi satu dengan mesin lama.
Penyusutan mesin…..300.000,-
Ak. Penyusutan mesin….300.000,-
Penyusutan 6 bulan :
6/12 x 1/5 ( 3.200.000 – 200.000) = 300.000,-
Kas…………………………….650.000
Ak. Penyusutan mesin…2.650.000
Mesin…………………………….3.200.000
Laba penjualan mesin…….. 100.000*
AKTIVA TETAP BERWUJUD
PENYUSUTAN
Penyusutan ( depresiasi )adalah sebagian
perolehan AT yang secara sistimatis dialokasikan
menjadi beban setiap periode akuntansi.
Sebab-sebab penyusutan.
Faktor-faktor yang menyebabkan penyusutan :
1. Faktor fisik, yang mengurangi fungsi AT karena aus
dipakai, aus karena umur
2. Faktor fungsional, yang membatasi umur AT yang
disebabkan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
produksi, atau adanya kemajuan teknologi sehingga
AT tidak ekonomis lagi
PENENTUAN BIAYA PENYUSUTAN
Ada 3 faktor yang perlu dipertimbangkan untuk
menentukan beban penyusutan.
1. Harga perolehan ( cost )
1. Yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang tim bul dan
biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh.
2. Nilai sisa ( residu )
2. Yaitu jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual, ditu kar
atau cara lainnya ketika aktiva tidak dipakai lagi
3. Taksiran umur kegunaan.
3. Taksiran umur kegunaan aktiva dipengaruhi oleh ke
bijaksanaan. Taksiran umur ini dinyatakan pada satu
periode waktu, satuan produksi atau satuan jam kerja .
Apabila pada tahun pertama digunakan
3.000 jam dan tahun kedua 2.500 jam maka
besarnya beban penyusutan :
tahun 1 = 3.000 x Rp.700 = 2.100.000
tahun 2 = 2.500 x Rp. 700 = 1.750.000
tahun 3 = 1.500 x Rp. 700 = 1.050.000
tahun 4 = 1.000 x Rp. 700 = . 700.000
8.000 ………….. = 5.600.000
1.Juli 2005
Penjualan obligasi 103.000.000 Kas…105.566.667
Biaya penjualan 100.000 Ht. obligasi…..100.000.000
102.900.000 Agio obligasi.. 2.900.000
Bunga berjalan (2 bln) B. bunga oblgsi 1.666.667
2/12x10%x100.000. 1.666.667
000,- 105.566.667
1 Nop 2005 B. bunga obligasi 5.000.000*
Kas………………..5.000.000
Pada 31 Desember 2005 dibuat jurnal
adjustment yang berhubungan dengan obligasi :
1. Bunga berjalan 1 Nop s/d 31 Des 2005
2/12x 10% x 100.000.000 = Rp. 1.666.667
B. bunga obligasi..1.666.667
Hutang bunga obligasi 1.666.667
2. Amortisasi agio ( 1 Juli s/d 31 Des 2005)
6 x Rp.50.000,- = Rp. 300.000,-
Pada 1 Januari 2006 dibuat jurnal reversing untuk
hutang bunga obligasi
1 Jan 2006 Hutang bunga obligasi 1.666.667
B. bunga obligasi……………
1.666.667
1 Mei 2006 pembayaran bunga obligasi
Beban bunga obligasi 5.000.000
Kas……………………………5.000.000
1 Nop 2006 pembayaran bunga obligasi
Beban bunga obligasi 5.000.000
Kas……………………………5.000.000
31 Des 2006, mencatat bunga berjalan
Beban bunga obligasi 1.666.667
Hutang bunga obligasi …1.666.667
Mencatat amortisasi agio
Agio obligasi………600.000.*
Beban bunga obligasi..600.000
Untuk tahun-tahun berikutnya sampai tahun
2010 dibuat jurnal yang sama. Pada tanggal 1 Mei 2010
saat jatuh tempo dibuat jurnal sebagai berikut :
1.Mencatat bunga obligasi dan pelunasan obligasi
Hutang obligasi 100.000.000
B. bunga obligasi 5.000.000
Kas…………………………105.000.000
2. Mencatat amortisasi agio 4 bulan
Agio obligasi 200.000
Beban bunga obligasi 200.000
MODAL SAHAM
Perseroan Terbatas (PT) merupakan badan
hukum yang dipisahkan dari pemiliknya. Untuk
mendapatkan modal PT menerima setoran dari
pemiliknya. Sebagai setoran diberikan tanda buk
ti kepemilikan perusahaan dalam bentuk saham.
Saham yang merupakan bukti pemilik PT
mempunyai hak sebagai berikut :
1. Hak untuk berpartisipasi menentukan tujuan
perusahaan
2.Hak untuk memperoleh laba dalam bentuk
dividen
3. Hak untuk membeli saham baru yang dikeluar
kan perusahaan.
4. Hak untuk menerima pembagian aktiva perusa
haan bila dilikwidasi.
Saham yang dapat dikeluarkan PT dibagi dua :
1. Saham biasa (c0mm0n stock)
Saham biasa adalah saham yang pelunasannya
dila kukan dalam urutan terakhir bila perusahaan
dilikwida si. Karena resikonya besar, biasanya jika
perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham
biasa akan lebih besar dari saham prioritas.
2. Saham istimewa ( prioritas )
Saham ini adalah saham yang mempunyai beberapa kelebihan
Kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian divi
den atau pembagian aktiva saat dilikwidasi. Saham
prioritas ini dibagi dua :
1. Saham prioritas yang dividennnya setiap tahun harus
dibayarkan pada pemegang saham . Apabila pada satu
tahun dividen dibayarkan, maka tahun berikutnya
harus dibayarkan.
2. Saham prioritas partisipasi dan tidak pertisipasi
Saham prioritas mungkin berpartisipasi penuh
atau sebagian. Partisipasi penuh adalah jika saham
prioritas berhak atas dividen dengan jumlah yang sa
ma besar dengan saham biasa sesudah saham biasa
mendapat dividen sebesar persentase saham priortas
PENCATATAN MODAL SAHAM
Untuk melakukan pencatatan modal saham terlebih
dahulu perlu diketahui istilah sbb:
1. Modal saham statuter atau modal diotorisasi adalah
yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian
2. Modal saham beredar adalah saham yang sudah dijual
3. Modal saham belum beredar adalah saham yang su dah
diotorisasi tapi belum dijual.
4. Treasury stock adalah modal saham yang sudah dibe li
kembali oleh perusahaan.
5. Modal saham dipesan adalah saham yang disisihkan
karena sudah dipesan untuk dibeli.
Perusahaan mempunyai modal statuter sebanyak
1.000 lembar @ Rp. 10.000,- dan akan dijual semua.
Transaksi dicatat sebagai berikut :
TRANSAKSI JURNAL
Penukaran 400 lembar saham Kas…………1.000.000
dengan memperoleh sebuah me Mesin…… 3.000.000
sin Rp. 3.000. 000,- dan uang tu Modal saham….4.000.000
nai Rp.1.000.000,-
Diterima pesanan 500 lembar sa Piut pes. Saham 5.500.000
ham dengan kurst 110 dibayar tu M. saham dipesan ..5.000.000
nai 70% sisanya 30 hari Agio saham………… 500.000
Kas……….3.850.000
Piutang pes.Saham 3.850.000
Diterima pelunasan sisa pesanan Kas…….. 990.000
untuk 300 lembar saham dan sa Piut pes saham 990.000 *
hamnya diserahkan
M. saham dipesan 3.000.000
Modal saham……….3.000.000
PENJUALAN ANGSURAN
Penjualan angsuran (instalment sales) adalah
penjualan yang dilakukan secara kredit yang pembaya
rannya dilakukan secara periodik dengan jumlah yang
tetap. Penjualan angsuran banyak dilakukan untuk men
jual barang tidak bergerak, barang bergerak ,barang-ba
rang elektronik dan sebagainya. Penjualan ini merupa
kan cara lain yang digunakan perusahaan untuk me –
ningkat kan volume penjualan perusahaan untuk me-
nambah laba penjualan perusahaan. Karena banyak pe
langgan tidak memiliki uang tunai untuk membeli ba-
rang yang dibutuhkannya.
Akuntansi Penjualan Angsuran
Pencatatan penjualan angsuran dilakukan
dengan dua cara :
1. Laba kotor penjualan angsuran dicatat pada saat pen-
jualan .
2. Laba kotor penjualan angsuran dicatat pada saat me-
nerima uang kas atau cicilan
1. Laba kotor pada saat penjulan, pada metode ini laba kotor
dicatat pada saat penyerahan barang pada kon sumen.
Jadi sama dengan penjualan biasa yang terjadi
2. laba kotor pada saat penerimaan kas atau cicilan, pa da
metode ini laba kotor penjualan angsuran baru dicatat
pada saat pelanggan membayar angsurannya.
Pada metode ini ada 3 prosedur yang dapat dibuat :
a. Pembayaran angsuran atau cicilan pertama-tama dica tat
sebagai harga pokok penjualan, setelah harga po-kok
penjualan terpenuhi angsuran atau cicilan berikutnya
dianggap sebagai laba .
b. Pembayaran angsuran atau cicilan, pertama-tama
dicatat sebagai menutup laba, setelah laba terpenuhi
maka angsuran berikutnya dianggap sebagai harga
poko penjualan.
c. Pembyaran angsuran atau cicilan sebagin untuk me-
nutup harga pokok penjualan dan sebagian lagi untuk
laba sesuai dengan persentase yang dapat dihitung.
Metode yang c inilah yang dianggap sebagai meto de
cicilan. Pada metode cicilan ini selisih antara harga jual
cicilan dengan harga pokok penjualan sebagai laba
kotor yang ditangguhkan ( deferred gross profit).
Penangguhan Laba kotor ini bersamaan dengan pe-
nangguhan harga pokok penjualan. Laba kotor
ditangguhkan akan diamortisir setiap akhir tahun se
suai dengan penerimaan cicilan atau kas.
Penjualan angsuran harta tidak bergerak.
Misalkan sebuah perusahaan real estate pada 1 Okto
ber 2006 menjual sebuah rumah pada tuan Akhmad
dengan harga cicilan Rp. 100.000.000,- yang nilai buku
nya Rp. 60.000.000,-Perusahaan menerima uang mu
ka dari tuan Akhmad Rp. 20.000.000,-dan sisanya dici
cil selama 10 kali cicilan persemeter Rp. 8.000.000,-
dengan bunga 12% dari sisa hutang . Komisi dan biaya
penjualan dibayar perusahaan Rp. 2.000.000,-
= 40.000.000 x 100%
100.000.000
= 40%
Rumah……………………….46.000.000,-
Laba kotor ditangguhkan19.2
Piutang penjualan rumah……48.000.000,-
Laba penarikan rumah………. 17.200.000,