Anda di halaman 1dari 16

BAB V

PENGHENTIAN AKTIVA TETAP,


SUMBER ALAM DAN
AKTIVA TAK BERWUJUD
PENGHENTIAN AKTIVA TETAP
Pemakaian aktiva tetap bisa diakhiri karena hal-hal sebagai berikut:
1. Dihentikan dari pemakaian
2. Dijual
3. Ditukarkan

Penghentian Pemakain Aktiva Tetap


Contoh: CV. Citarum menghentikan pemakaian pemakaian printer
komputer yg memiliki harga perolehan Rp.3.200.000,-. Pada saat
dihentikan akum depresiasi aktiva tetap juga berjumlah Rp.3.200.000,-. Ini
bisa dikatakan aktiva tetap didepresiasi penuh. Jumlah untuk mencatat
penghentian pemakaian aktiva diatas adalah:
Akum Depresiasi – Peralatan Kantor …. 3.200.000
Peralatan Kantor ………………… 3.200.000

Apabila suatu aktiva tetap dihentikan dari pemakain sebelum aktiva


tersebut didepresiasi penuh dan aktiva bekas tsb tidak laku dijual maka
perusahaan akan mengalami kerugian: contoh …..
Contoh: Misalnya PT Raung menghentikan pemakaian sebuah mesin dg harga
perolehan Rp.18.000.000,- Pada saat dihentikan mesin tsb telah didepresiasi
sebesar 14.000.000,- jurnal utk mencatat penghentian pemakaian mesin:
Akum Depresiasi – Mesin ……………. 14.000.000
Rugi Pemnghentian aktiva tetap ……. 4.000.000
Mesin …………………………. 18.000.000,-
(untuk mencatat penghetian pemakain mesin dan kerugiannya)

PENJUALAN AKTIVA TETAP

Penghentian penjualan aktiva akibat dijual kadang bisa memperoleh


keuntungan dan kadang rugi tergantung pada nilai jual dan nilai buku.

Laba
Contoh: Pada tanggal 1 Juli 1992, CV Ciliwung menjual mobil dg harga
Rp.16.000.000, harga perolehannya Rp.60.000.000,- dan sampai tanggal 1
Januari 1992 telah depresiasi Rp.41.000.000,-, biaya depresiasi selama 6 bulan
th 1992 Rp.8.000.000: jurnal untuk mencatat biaya depresiasi tsb.:
Juli 1 Biaya Depresiasi Mobil …….. 8.000.000
Akum. Depr. Mobil …... 8.000.000
Harga perolehan mobil ………………………………. Rp.60.000.000
Kurangi: Akumulasi Depresiasi
(Rp.41.000.000 + Rp.8.000.000) ……… 49.000.000
Nilai Buku pada tanggal penjualan ………………… Rp 11.000.000
Hasil penjualan mobil ……………………………… 16.000.000
Laba penjualan mobil …………………………….. Rp 5.000.000

Jurnal untuk mencatat penjualan dan laba penjualan mobil adalah sebagai
berikut:
Juli 1 Kas …………………………….. 16.000.000
Akumulasi Depr. Mobil ……….. 49.000.000
Mobil ………………… 60.000.000
Laba Penjualan ……….. 5.000.000

Rugi
Masih menggunakan contoh diatas misalnya CV Ciliwung menjual dg harga
Rp.9.000.000,- maka perusahaan menderita kerugian Rp.2.000.000 dg
perhitungan sbb:
Harga perolehan mobil ………………………………. Rp.60.000.0000
Kurangi: Akumulasi Depresiasi
(Rp.41.000.000 + Rp.8.000.000) ……… 49.000.000
Nilai Buku pada tanggal penjualan ………………… Rp.11.000.000
Hasil penjualan mobil ……………………………… 9.000.000
Rugi penjualan mobil …………………………….. Rp. 2.000.000

Jurnal untuk mencatat penjualan dan Rugi penjualan mobil adalah sebagai
berikut:
Juli 1 Kas …………………………….. 9.000.000
Akumulasi Depr. Mobil ……….. 49.000.000
Rugi Penjualan Aktiva tetap…… 2.000.000
Mobil ………………… 60.000.000

PERTUKARAN AKTIVA TETAP


Jika terjadi pertukaran maka aturan umum yg harus dikuti adalah sbb:
(1) Harga perolehan aktiva (baru) yang diterima adalah harga pasar aktiva (lama)
yang diserahkan ditambah kas yang dibayar.
(2) Laba atau rugi pertukaran aktiva adalah selisih antara harga pasar dengan nilai
buku aktiva yang diserahkan.
Pertukaran Antara Aktiva Tidak Sejenis
Perlakuaan bila memperoleh laba
Contoh: CV. Cisadane memutuskan utk menukarkan peralatan angkutan
yang lama ditambah kas sebesar Rp.31.000.000 dengan sebidangnya tanah
yg akan digunakan utk lokasi pabrik. Pada saat ini nilai buku peralatan
angkutan yang lama adalah Rp.12.000.000 (40.000.000 – 28.000.000).
Harga pasar peralatan angkutan lama yg akan ditukarkan Rp.19.000.000.
maka harga perolehan tanah adlah Rp.50.000.000. sbb:

Harga pasar peralatan angkutan lama ………. Rp.19.000.000.


Kas yg dibayarkan …………………………. 31.000.000.
Harga perolehan Tanah ……………………. Rp.50.000.000.
Keuntungan dari pertukaran tsb adalah Rp.7.000.000,- yang dihitung sbb:
Harga pasar peralatan angkutan lama ……… Rp. 19.000.000,-
Nilai buku peralatan angkutan lama …......... 12.000.000,-
Laba Pertukaran …………………………… Rp. 7.000.000,-
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah sbb:
Tanah ……..………………. Rp. 50.000.000,-
Akumulasi Depr. – Peralatan 28..000.000,-
Kas ………………… 31.000.000,-
Peralatan Angkutan 40.000.000,-
Laba Pertukaran Aktiva tetap 7.000.000,-
(mencatat pertukaran peralatan angkutan dengan tanah)

Perlakuaan Jika Terjadi Rugi


Apabila harga peralatan angkutan lama Rp.3.000.000. maka harga perolehan
tanah menjadi adalah Rp.34.000.000. perhitungannya sbb:
Harga pasar peralatan angkutan lama ………. Rp. 3.000.000.
Kas yg dibayarkan …………………………. 31.000.000.
Harga perolehan Tanah ……………………. Rp.34.000.000.
Kerugian dari pertukaran tsb adalah Rp.9.000.000,- yang dihitung sbb:
Harga pasar peralatan angkutan lama ……… Rp. 3.000.000,-
Nilai buku peralatan angkutan lama …......... 12.000.000,-
Kerugian Pertukaran …………………………… Rp. ( 9.000.000,-)
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah sbb:
Tanah ……..………………. Rp. 34.000.000,-
Akumulasi Depr. – Peralatan 28..000.000,-
Rugi Pertukaran Aktiva tetap 9.000.000,-
Kas ………………… 31.000.000,-
Peralatan Angkutan 40.000.000,-
(mencatat pertukaran peralatan angkutan dengan tanah)

Pertukaran Antara Aktiva Sejenis


Akuntansi untuk pertukaran aktiva tetap sejenis , tergantung apakah dalam
pertukaran tsb terjadi laba atau rugi/
(1) Apabila pertukaran aktiva lama mendatangkan laba, maka laba tsb harus
diperlakukan sebagai pengurang tehadap harga perolehan aktiva baru (jadi
tidak dikreditkan sebagai laba pertukaran)
(2) Apabila pertukaran aktiva lama mengakibatkan kerugian, maka kerugian tsb
bisa segera diakui seperti halnya dalam akuntansi utk pertukaran aktiva
tidak sejenis
Bila memperoleh laba
Contoh: CV. Kapuas menukarkan peralatan angkutan yang lama dengan
peralatan yang baru. Nilai buku peralatan angkutan yang lama adalah
Rp.12.000.000 (harga perolehan 40.000.000 – akum depr. 28.000.000).
Harga pasar peralatan angkutan lama yg akan ditukarkan Rp.19.000.000.
Kas yg harus dibayarkan adalah Rp.31.000.000. Harga peralatan baru
(sebelum dikurangi laba pertukaran) adalah Rp.50.000.000. yg diperoleh
dari perhitungan sbb:

Harga pasar peralatan angkutan lama ………. Rp.19.000.000.


Kas yg dibayarkan …………………………. 31.000.000.
Harga perolehan Peralatn yg baru (sebelum
dikurangi laba pertukaran) ………………… Rp.50.000.000.
Keuntungan dari pertukaran tsb dihitung sbb:
Harga pasar peralatan angkutan lama ……… Rp. 19.000.000,-
Nilai buku peralatan angkutan lama …......... 12.000.000,-
Laba Pertukaran …………………………… Rp. 7.000.000,-
Dalam catatan akuntasi Harga Perolehan peralatan angkutan yang baru harus
dikurangi dengan keuntungan/laba pertukaran sbb:
Harga perolehan peralatan baru (sebelum dikurangi
laba pertukaran ……………………………….. Rp.50.000.000.
Dikurangi : Laba Pertukaran ……………………. 7.000.000.
Harga perolehan peralatn yg baru ……………… Rp.43.000.000.

Jurnal untuk mencatat transaski diatas adalah:


Peralatan Angkutan (baru) ……………………. Rp.43.000.000.
Akumulasi Depr. Peralatan ……………………. 28.000.000.
Peralatan Angkutan (lama) …………….. 40.000.000
Kas ……………………………………… 31.000.000
(Untuk mencatat pertukaran peralatan angkutan lama dg peralatan yng baru)

Bila menderita Rugi

Apabila perusahaan menederita kerugian dalam pertukaran aktiva tetap sejenis,


maka transaksi tsb dicatat dg cara yg sama seperti pertukaran aktiva tetap tidak
sejenis
SUMBER ALAM
Dua Karakteristiknya:
(1) Secara fisik berkurang karena Operasi
(2) Tidak dapat diganti
Oleh karena itu sumber alam sering disebut Aktiva Menyusut (wasting assets).

HARGA PEROLEHAN
Harga perolehannya adalah sebesar harga yg dibayarkan untuk memperoleh
aktiva tsb. Lain halnya jika Aktiva/Sumber alam tsb diperoleh dalam tahan
axplorasi karena terkadang banyak pengeluaran yang dikeluarkan untuk
membiayai sampai sumber alam tsb dapat ditemukan. Untuk
metode/pendekatan ini sering menggunakan pendekatan harga perolehan
penuh (full cost approach)
Namun para ahli akuntansi tidak semua sependapat dg pendekatan diatas.
Satu pendekatan lain yg dianggap logis adalah pendekatan usaha berhasil
(successful effort approach), dimana perhitungannya hanya jumlah unit yg
berhasil saja. Kedua metode diatas sering digunakan dalam akuntasi industri
minyak dunia
PENGHAPUSAN HARGA PEROLEHAN
Penghapusan harga perolehan sumber alam secara sistematis disebut Deplesi.
Untuk melakukan deplesi biasanya digunakan metode satuan hasil (atau
satuan kegiatan).

Rumus:
Total Harga Taksiran Biaya Deplesi
Perolehan Dikurangi
Nilai Residu
: Jumlah Satuan
Hasil
= Per Tahun

Biaya Deplesi per Jumlah Satuan


tahun
X
ditambang dan = Biaya Deplesi

dijual
Contoh: PT Ombilin melakukan investasi sebesar Rp.500.000.000, dalam
pertambangan batu bara yg diperkirakan akan menghasilkan 10 juta ton
batu bara, tanpa nilai residu. Pada tahun pertama. Sejumlah 800.000 ton
batu bara berhasil ditambang dan dijual. Dengan menggunakan rumus
diatas, perhitungannya adalah:
Rp.500.000.000.- : 10.000.000. = Rp.50,- deplesi per ton
Rp.50,- x 800.000 = Rp.40.000.000,- biaya deplesi

Jurnal utk mencatat biaya deplesi per tahun operasi sbb:


Des. 31 Biaya Deplesi ……………………. 40.000.000,-
Akumulasi Deplesi ………… 40.000.000,-

Rekening Biaya Deplesi dilaporkan dalam laporan rugi laba sebagai


bagian dari Harga Pokok Produksi.
AKTIVA TAK BERWUJUD
Aktiva tak berwujud adalah hak, hak istimewa, dan keuntungan kompetitif
yang timbul dari pemilikan suatu aktiva yang berumur panjang, yang
tidak memiliki ujud fisik tertentu.
Aktiva tak berujud timbul dari:

1. Pemerintah ------seperti hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang,


dan nama dagang.
2. Perusahaan lain------misalnya pembelian yang mencakup pembayaran
untuk goodwill.
3. Perjanjian tertentu-----seperti franchise dan lease.
AKUNTANSI UNTUK AKTIVA TAK BERUJUD

Seperti halnya aktiva tetap, aktiva tak berujud juga dicatat atas dasar harga perolehan, dan
harga perolehan ini dihapus secara rasional dan sistematis selama masa manfaat aktiva tak
berujud tersebut.
Perbedaan antara akuntansi aktiva tak berujud bila dibandingkan dengan akuntansi aktiva
tetap.
1.Istilah yang digunakan untuk menghapus aktiva tak berujud adalah amortisasi (bukan
depresiasi).
2.Bahwa periode amortisasi suatu aktiva tak berujud tidak boleh melebihi 40 tahun.

Hak Paten
Hak paten adalah hak istimewa yang dikeluarkan oleh pemerintah yang memberikan
kewenangan kepada pemegang hak untuk memproduksi, menjual, dan mengawasi
penemuannya dalam jangka waktu tertentu sejak hak tersebut diberikan.
Contoh
PT Menir membeli hak paten dengan harga perolehan Rp60.000.000,- masa manfaat hak
tersebut diperkirakan 8 tahun.Dengan demikian amortisasi pertahun adalah Rp7.500.000
Des. 31 Biaya Paten ……………7.500.000
Hak Paten …………………….7.500.000
(Untuk mencatat amortisasi hak paten)
Hak Cipta
Hak cipta adalah hak yang diberikan oleh pemerintah, yang memberikan hak
istimewa kepada pemegang hak tersebut untuk mereproduksi dan menjual
suatu karya seni atau karya tulis.

Merek Dagang dan Nama Dagang


Merek dagang atau nama dagang adalah kata, rangkaian kata, logo, atau
simbol yang membedakan atau memberi identitas suatu perusahaan tertentu
atau produk tertentu.

Anda mungkin juga menyukai