Anda di halaman 1dari 16

0

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK 1

KELOMPOK 2:
AGUNG PRASETYO 1901101604
ANASTASIA LING LING 1901101606
ANDREAS 1901101608
BENNI 1901101613
NURCHAYATI VERINTINO 1901101668
VINCENT KENNEDY 1901101697

Tips to Help You Succeed


2
A. Pengertian Biaya Overhead
Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.
Biaya Overhead pada dasarnya merupakan pengeluaran atau biaya
yang tidak mudah ditelusuri dan sulit untuk diidentifikasikan dengan unit
biaya tertentu sehingga tidak dapat dikaitkan langsung dengan produk
dan layanan yang dihasilkan.
Namun pengeluaran overhead sangat penting untuk
produksi dan operasi bisnis karena memberikan dukungan penting
terhadap kegiatan produksi dan operasi bisnis dalam menghasilkan
laba perusahaan.

Good luck!
3
B. Penggolongan Biaya Overhead
Pabrik
a. Penggolangan biaya Overhead Pabrik Berdasarkan Sifatnya
1. Biaya Bahan Penolong
Biaya bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu
penyelesaian suatu produk yang jumlahnya relatif kecil dibandingkan dengan
harga pokok produksi.
2. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan
.
dan perawatan mesin, gedung pabrik dan peralatan pabrik lainnya berupa biaya suku
cadang (spareparts) dan biaya bahan habis pakai (factory suplies) atau persediaan yang
lain serta pembelian jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan
pemeliharaan emplasemen, perumahan bangunan pabrik, mesin-mesin dan equipment,
kendaraan, perkakas laboratorium dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk
keperluan pabrik.
3. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah tenaga kerja pabrik yang
upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau
pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tak langsung terdiri dari upah, tunjangan
dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tak langsung
tersebut. Good luck!
4
4. Biaya yang timbul akibat penilaian terhadap aktiva tetap
Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik adalah biaya penyusutan terhadap aktiva
atau aset tetap yang dipakai di pabrik untuk penyelesaian produk, baik secara
langsung atau pun tidak langsung.
Aktiva tetap (aset tetap) mempunyai nilai yang semakin berkurang dari suatu
periode ke periode berikutnya. Dengan demikian, nilai aktiva tetap akan menjadi
turun apabila sudah dipakai atau digunakan dalam periode tertentu yang selanjutnya
disebut dengan penyusutan aktiva tetap.
5. Beban Biaya Timbul Sebagai Akibat Berlalunya Waktu
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain biaya-biaya asuransi
gedung dan emplasemen, asuransi mesin danequipment, asuransi kendaraan,
asuransi kecelakaan karyawan dan biaya amortisasi kerugian trial-run, biaya
asuransi gedung pabrik dan lain sebagainya.
6. Biaya Overhead Pabrik Lain yang secara Langsung Memerlukan Pengeluaran Uang
Tunai
Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain biaya
reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan.

Good luck!
5

b. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perilaku Dalam Hubungan


Dengan Perubahan Volume Produksi.
1. Biaya Overhead Pabrik Tetap
adalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan
volume kegiatan tertentu. Sehingga jumlahnya akan selalu tetap
meskipun volume produksi mengalami perubahan.
2. Biaya Overhead Pabrik Variabel
adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Perubahan tersebut tergantung dari volume aktivitas
penjualan dan faktor lainnya. Seperti upaya promosi, perubahan musim,
kondisi ekonomi dan lainnya yang jelas hal tersebut tidak bisa diprediksi
secara tetap dari waktu ke waktu.
3. Biaya Overhead Pabrik Semivariabel
adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.Biaya ini mengandung unsur variabel dan tetap.
Biaya ini bersifat fleksibel dibandingkan dengan biaya overhead variabel
yang selalu berubah-ubah setiap waktunya. Good luck!
6

c. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya Dengan


Departemen-Departemen Yang Ada Dalam Pabrik.

1. BOP langsung departemen


BOP yang terjadi dalam suatu departemen itu. Misalnya BOP departemen
perakitan merupakan BOP langsung departemen.

2. BOP tidak langsung departemen


BOP didistribusikan kepada departemen-departemen yang ada dalam
pabrik sehingga menjadi beban departemen-departemen itu. Misalnya biaya
penyusutan gedung pabrik yang didistribusikan kepada departemen
produksi merupakan BOP tak langsung bagi departemen.

Good luck!
7
C. Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik
a. Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran biaya overhead pabrik disusun berdasarkan pada
tingkat volume kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang.
Anggaran biaya overhead pabrik hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga dapat
dengan mudah diketahui jumlah biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead
pabrik variabel.
Dalam melakukan penyusunan anggaran BOP harus diperhatikan
tingkat produksi atau kapasitas yang dipakai sebagai dasar penaksiran jumlah
anggaran BOP. Kapasitas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kapasitas teoritis
merupakan kapasitas
untuk memproduksi pada kecepatan penuh tanpa berhenti (100%) dari kapasitas
yang telah ditetapkan. Perusahaan dianggap mampu pada tingkatan yang
maksimum tanpa memperhitungkan adanya hambatan baik yang berasal dari
internal maupun eksternal perusahaan.
Pada tingkat kapasitas ini, pabrik dianggap bekerja 24 jam sehari, 7
hari seminggu, 52 minggu setahun tanpa henti sehingga tercapai kapasitas
Good luck!
produksi 100%.
8

2. Kapasitas praktis
adalah kapasitas-kapasitas produksi maksimum yang dapat dicapai oleh
perusahaan dengan mempertimbangkan hambatan intern.
Dalam penentuan kapasitas praktis dalam belum diperhitungkan
sebab- sebab yang berasal dari luar perusahaan, misalnya penurunan
permintaan produk.
3. Kapasitas Normal
yaitu kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual
produknya dalam jangka waktu panjang.
4. Kapasitas Sesungguhnya yang diharapkan
kapasitas produksi yang diharapkan atau jangka pendek adalah kapasitas
produksi yang didasarkan atas taksiran produksi periode yang akan
datang. Dalam satu periode, kapasitas produksi yang diharapkan dapat
lebih besar, sama, atau lebih kecil dari pada kapasitas produksi normal.
Penentuan praktis dan kapasitas normal dapat dilakukan dengan lebih
dahulu menentukan kapasitas teoritis, yaitu volume produksi
maksimum yang dapat dihasilkan olehpabrik.
Good luck!
9
b.Memilih Dasar Pembebanan BOP Kepada Produk
Setelah anggaran BOP selesai disusun, maka langkah selanjutnya adalah memilih
dasar yang akan dipakai untuk membebankan secara adil BOP kepada produk. Dasar
pembebanan ini dikenal sebagai satuan kegiatan atau satuan penghitung yakni
satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh
bagianproduksi dan bagian jasa dalam rangka proses produksi.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam memilih dasar pembebanan
biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:

1. Memilih dasar pembebanan yang mempunyai hubungan lebih dekat dengan


fungsi biaya overhead pabrik
Apabila biaya overhead pabrik didominasi oleh elemen-elemen biaya
yang berhubungan dengan biaya bahan.
Apabila biaya overhead pabrik didominasi oleh elemen-elemen biaya
yang berhubungan dengan biaya tenaga kerja.
Apabila biaya overhead pabrik didominasi oleh elemen-elemen biaya
yang berhubungan dengan biaya penyelenggaraan fasilitas pabrik.
Apabila biaya overhead pabrik relatif merata pada elemen-elemen biaya
yang mempunyai hubungan erat dengan biaya bahan, biaya tenaga kerja
atau biaya penyelenggaraan fasilitas pabrik. Good luck!
10
2. Dasar pembebanan biaya overhead pabrik yang
dipilih harus dapat memperkecil biaya dan pekerjaan administrasi.
Penentuan tarif biaya overhead pabrik dapat menggunakan dasar pembebanan yang dapat
dipilih dari salah satu dasar berikut ini:
1. Satuan Produk
Metode ini langsung membebankan biaya overhead pabrik kepada produk dan lebih
cocok digunakan dalam perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk. Beban
biaya overhead pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus:

Contoh:Taksiran
BOP pada suatu periode adalah Rp.7.500.000,- dan taksiran produk yang
dihasilkan pada periode yang bersangkutan adalah 15.000 unit. Hitunglah
besarnya tarif BOP per unit dan BOP yang dibebankan pada produk, jika
produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan adalah 12.000 unit.
Jawab:
Tarif BOP per unit = Rp7.500.000,-/15.000
unit = Rp500,-
BOP yang dibebankan
Good luck!
pada produk =12.000 x Rp500,- =
11

2. Biaya Bahan Baku


Semakin besar biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk mengolah produk, maka semakin
besar juga biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk. Metode ini terbatas
penggunaannya karena adanya kemungkinan sebuah produk dibuat dari bahan baku
dengan harga yang mahal, sementara produk lain dibuat dari bahan yang lebih
murah.
Rumus perhitungan tarif biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:

Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu adalah
Rp.2.500.000,- dan taksiran biaya bahan
baku yang dipakai pada periode yang
bersangkutan adalah Rp.2.000.000,-. Hitunglah % tarif BOP dari bahan dan hutang juga
besarnya BOP yang dibebankan pada suatu produk jika menurut catatan biaya bahan yang
dikeluarkan untuk produk tertentu adalah Rp.150.000,-.
Jawab:
Tarif BOP dari bahan =Rp.2.500.000,- / Rp.2.000.000,-x 100% =1,25%
BOP yang dibebankan pada produk =1,25% x Rp150.000,-=Rp187.500,-
12

3. Biaya Tenaga Kerja Langsung


Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah TKL
(contoh pajak penghasilan atas upah karyawan yang ditanggung perusahaan), maka dasar yang
dipakai untuk membebankan adalah biaya TKL Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai
berikut:

Contoh:Taksiran BOP pada periode tertentu adalah Rp.1.000.000,- dan taksiran biaya
tenaga kerja langsung sebesar Rp.1.250.000,-. Hitunglah % tarifBOP dari biaya tenaga
kerja langsung dan hitunglah besarnya BOP yang dibebankan pada suatu produk jika
biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk produk yang bersangkutan adalah
Rp.400.000,-.
Jawab: Tarif BOP dari BTKL = Rp1.000.000,-/Rp1.250.000,-x 100% = 80%
BOP yang dibebankan pada produk = 80% x Rp400.000,-= Rp320.000,-

Good luck!
13

4. Jam Tenaga Kerja Langsung


Jika tarif BOP ini didasarkan pada jam tenaga kerja langsung, maka tarif
tersebut bisa dihitung dengan cara membagi taksiran BOP dengan taksiran jam
kerja langsung. Untuk dapat menghitung tariff BOP berdasarkan jam tenaga kerja
langsung dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Contoh: Taksiran BOP pada


periode tertentu Rp.1.000.000,- dan taksiran jam tenaga kerja langsung
yang bisa dicapai pada periode yang bersangkutan adalah 2.500 jam.
Hitunglah besarnya tarif BOP per jam tenaga kerja langsung dan hitunglah
besarnya BOP yang dibebankan pada suatu produk jika jam tenaga kerja
langsung yang bisa dicapai pada periode yang bersangkutan adalah 2.000
jam.
Jawab:
Tarif
BOP tiap jam tenaga kerja langsung =Rp1.000.000,- / 2.500
=Rp400,- BOP
yang dibebankan pada produk = Rp400,- x 2.000 = Rp800.000,- Good luck!
14

5. Jam Mesin
Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (contoh bahan bakar
atau listrik dipakai untuk menjalankan mesin), maka dasar yang dipakai untuk
membebankannya adalah jam mesin. Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai
berikut:

Contoh:
Taksiran BOP pada periode tertentu Rp.1.000.000 dan taksiran kan mesin yang
bisa dicapai adalah 4.000 jam. Hitunglah tarif BOP per jam mesin dan
hitunglah BOP yang dibebankan pada periode yang bersangkutan jika jam
mesin yang bisa dicapai adalah 3.000 jam.
Jawab:
Tarif BOP tiap Jam Mesin = Rp1.000.000,-/ 4.000 = Rp250,-
BOP yang dibebankan pada produk = Rp250,- x 3.000 = Rp750.000,-

Good luck!
15

c. Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik Setelah anggaran


BOP selesai disusun dan
ditentukan besar satuan kegiatan, maka langkah terakhir adalah menghitung tarif BOP dengan
rumus sebagai berikut :
Tarif BOP = Jumlah BOP yang dianggarkan
Taksiran dasar pembebanan
Contoh:

Perhitungan tarif BOP :


Tarif BOP variabel : Rp. 5.800.000,- : 80.000 jam
= Rp. 72,50 per jam mesin
Tarif BOP tetap : Rp. 5.400.000,- : 80.000 jam=
Rp. 67,50 per jam mesin
Tarif BOP total : Rp. 72,50 + Rp. 67,50
= Rp. 140,00 per jam mesin

Good luck!
04

THANK
YOU

Good luck!

Anda mungkin juga menyukai