Kepemimpinan
Anggota Kelompok :
Anastasia Ling-Ling (1901101606)
Andreas (1901101608)
Benni (1901101613)
Nurchayati Verintino (1901101668)
Asih Mediasari (1701101398)
Deri Setiadi (1701101408)
Kepemimpinan
Pengertian
Dapat disimpulkan bahwa sudut pandang yang dilihat oleh para ahli tersebut adalah
kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Perilaku Keorganisasian
Fungsi
Kepemimpinan
Menurut Hadari Nawawi (1995) “fungsi kepemimpinan
berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam
kehidupan kelompok masing-masing yang
mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam,
bukan berada di luar situasi itu. Pemimpin harus
berusaha agar menjadi bagian di dalam situasi sosial
kelompok atau organisasinya”.
Fungsi Delegasi 4
Fungsi Konsultasi 2
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin
Pemimpin dapat menggunakan fungsi memberikan pelimpahan wewenang membuat atau
konsultasi sebagai komunikasi dua arah. Hal menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya
tersebut digunakan manakala pemimpin dalam adalah kepercayaan seorang pemimpin kepada orang
usaha menetapkan keputusan yang memerlukan yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang
bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan dengan melaksanakannya secara bertanggung jawab.
orang-orang yang dipimpinnya. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena
kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin
diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
Fungsi Instruktif 1
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultasi sebagai komunikasi satu
arah. Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi
perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu
memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat
mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif.
Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
Fungsi Kepemimpinan (Manajerial)
Membina bawahan agar dapat memikul Menjadi penggerak yang baik dan
03 tanggung jawab tugas masing-masing dapat menjadi sumber kreativitas. 07
secara baik.
Teori ini berlawanan dengan teori sifat atau genetis. Teori ini
Teori Sosial
menyebutkan “Leaders are made and not born”. Penganut teori ini
mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa
menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang
cukup. Pada hakikatnya teori ini memandang semua orang sama dan
dapat menjadi pemimpin. Karena mereka memiliki bakat dan
kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin. Kesimpulannya
kepemimpinan bukan ditakdirkan, tetapi dibentuk oleh pengaruh
lingkungan.
Teori-teori Kepemimpinan Teori lingkungan menyatakan bahwa munculnya para
pemimpin merupakan hasil pembentukan dari waktu, tempat, dan
keadaan dan kondisi. Teori ini sejalan dengan teori sosial, dimana
teori sosial mengatakan bahwa seorang pemimpin akan muncul
Teori Lingkungan bila ia berada di lingkungan sosial. Selain itu teori lingkungan
mengatakan bahwa masa, periode, tempat, lokasi, situasi, dan
kondisi atau keadaan tertentu, misalnya sebagai akibat peristiwa
yang menggemparkan akan menampilkan seorang pemimpin yang
dikehendaki oleh lingkungan dan tempat tersebut.
Teori Tukar-menukar
Teori ini berpendapat bahwa antara pemimpin dan yang dipimpin harus terdapat tukar-menukar
keuntungan. Pemimpin yang hanya mengejar keuntungannya akan kecil daya kepemimpinannya dan
sebaliknya pemimpin yang mampu memberi penghargaan, gengsi atau kehormatan kepada anggotanya
akan memperoleh daya kepemimpinan yang tinggi. Dalam hal ini cara memberi merupakan suatu seni
sendiri, salah-salah akan merusak segala-galanya. Selain itu teori ini juga menyatakan bahwa interaksi
sosial menggambarkan suatu bentuk tukar menukar dimana anggota kelompok memberikan kontribusi
dengan pengorbanan-pengorbanan mereka sendiri dan menerima imbalan. Interaksi menukar secara
sosial ini saling memberikan penghargaan atau keuntungan.
Teori Ekologis
Inti teori ini adalah seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia pada
waktu lahirnya telah memiliki bakat kepemimpinan, bakat-bakat mana kemudian dikembangkan melalui
pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih
lanjut bakat-bakat yang memang telah dimiliki.
Teori Hubungan Antar Manusia
Penganut teori ini menekankan kepada faktor atau unsur manusia. Manusia pada umumnya
mempunyai motif untuk mau berbuat sesuatu. Motif tersebut didasarkan pada perhitungan keinginan atau
pamrih, atau perhitungan untung-rugi. Akan tetapi hal itu tergantung dari pendidikan, kecerdasan,
pengalaman, nasihat lingkungan, dan sebagainya. Menurut teori ini seorang pemimpin dalam melakukan
kepemimpinannya harus pandai melakukan hubungan-hubungan antar manusia yaitu dapat memelihara
keseimbangan antara kepentingan-kepentingan perseorangan dan kepentingan umum organisasi.
Tipe-tipe Kepemimpinan
Perilaku Keorganisasian
Tipe Paternalistik/
Tipe Demokratis
Maternalistik
Tipe Karismatik
Tipe Karismatik
Kelebihan:
Kelemahan:
Maternalistik
sifat yang tegas dalam
mengambil keputusan. karena tidak diberi
kesempatan.
b. Bawahan akan merasa
b. Keputusan yang diambil
aman karena mendapat
tidak berdasarkan
perlindungan.
musyawarah bersama
karena menganggap dirinya
sudah melakukan yang
benar.
c. Daya imajinasi dan
kreativitas para pengikut
cukup rendah karena tidak
ada kesempatan untuk
mengembangkannya.
Tipe Laissez-
Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak
memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat
semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam
kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus
dilakukan oleh bawahannya sendiri. Oleh karena itu organisasi yang
dipimpinnya biasanya kacau balau.
Kelebihan:
a. Keputusan ada di tangan bawahan sehingga bawahan bisa
bersikap mandiri dan memiliki inisiatif.
b. Pemimpin tidak memiliki dominasi besar.
c. Bawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalankan
tugas.
Kelemahan:
d. Pemimpin sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi
terhadap pekerjaan bawahannya.
e. Struktur organisasinya tidak jelas, segala kegiatan dilakukan
tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pemimpin.
f. Mudah terjadi kekacauan dan bentrokan.
Gaya-gaya
Kepemimpinan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008),
yang dimaksud dengan gaya yang berarti
kesanggupan untuk berbuat dan sebagainya atau
bisa juga diartikan dengan kekuatan. Dengan
demikian gaya kepemimpinan bisa diartikan pola
tingkah laku yang dirancang sedemikian rupa untuk
mempengaruhi bawahannya agar dapat
memaksimalkan kinerja yang dimiliki bawahannya
sehingga kinerja organisasi dan tujuan organisasi
dapat dimaksimalkan.
Seorang pemimpin harus menerapkan gaya
kepemimpinan untuk mengelola bawahannya,
karena seorang pemimpin akan sangat
mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuannya (Guritno dan Waridin, 2005:
65). Menurut Tjiptono (2006: 161), gaya
kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan
pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya.
Gaya-gaya Kepemimpinan
Gaya pemimpin persuasif Dalam Kamus Besar Bahasa Gaya pemimpin partisipatif
adalah gaya memimpin Indonesia (2008), yang adalah gaya kepemimpinan Gaya pemimpin Inovatif adalah
dengan menggunakan dimaksud dengan represif adalah pemimpin yang selalu berusaha
dengan cara memberikan
pendekatan yang mengubah menekan, mengekang, menahan dengan keras untuk mewujudkan
kesempatan kepada bawahan usaha-usaha pembaruan didalam
perasaan, pikiran atau dengan atau menindas. Dengan kata lain untuk itu secara aktif baik
gaya kepemimpinan dengan cara segala bidang, baik bidang politik,
kata lain melakukan ajakan menata, spiritual, fisik maupun ekonomi, sosial, budaya atau setiap
atau bujukan (Sutrisno, memberi tekanan, mengekang, material dalam kiprahnya dalam produk terkait dengan kebutuhan
bahkan sampai menindas perusahaan (Sutrisno, 2010: 242).
2010:242). manusia (Sutrisno, 2010: 244).
sehingga para bawahan merasa Dengan demikian kepemimpinan Dengan kata lain gaya pemimpin
Dengan demikian gaya takut. partisipasif merupakan gaya
kepemimpinan persuasif seperti ini selalu memiliki inovasi
Dengan kata lain gaya represif kepemimpinan dengan menerapkan pembaharuan demi lancarnya suatu
adalah gaya memimpin merupakan gaya kepemimpinan sistem terbuka dengan memberikan organisasi baik dalam hal
dengan menggunakan dengan cara memberikan kesempatan kepada bawahan pemecahan masalah maupun dalam
pendekatan yang menggugah tekanan-tekanan, ancaman- berperan aktif dalam menata baik hal menciptakan produk terkait
perasaan, pikiran, atau dengan ancaman, sehingga bawahan memberikan informasi maupun kebutuhan manusia dan
saran-saran demi keserasian.
kata lain dengan melakukan merasa ketakutan yang bertujuan perkembangan zamannya.
ajakan atau bujukan. mengembalikan keserasian.
Gaya-gaya Kepemimpinan
Pemimpin Katalisator
Memberikan Sugesti Secara kimia, arti kata “katalis” atau katalisator”
ialah saat yang tidak ikut bereaksi, tetapi
Sugesti bisa disebut saran atau
mempercepat reaksi (kimia). Dalam dunia
anjuran. Sugesti mempunyai peranan
kepemimpinan, seorang pemimpin dikatakan
yang sangat penting dalam memelihara
berperan sebagai seorang katalisator apabila
dan membina rasa pengabdian,
pemimpin tersebut berperan selalu meningkatkan
partisipasi dan harga diri, serta rasa
penggunaan segala sumber daya manusia yang ada,
kebersamaan di antara para bawahan.
berusaha memberikan reaksi yang memberikan
semangat dan daya kerja cepat dan semaksimal
mungkin, serta selalu tampil sebagai pelopor dan
pembawa perubahan.
Peran Kepemimpinan