Oleh:
1. Aseri Zandroto
2. Krisdayanti
3. Selvia
4. Desy Cindy Putri Pertiwi
5. Fien Fien
6. Ciki Tasya
1. Contoh 1
Contoh 1: Sebuah mesin dibeli dari luar negeri dengan harga
Rp100.000.000. Perusahaan harus membayar bea impor dan pajak
pembelian senilai Rp7.000.000. Pajak pembelian tidak dapat dikreditkan.
Perusahaan juga harus membayar ongkos angkut pembelian dan asuransi
ketika mesin dalam perjalanan senilai Rp1.000.000. Ongkos angkut
pembelian dan asuransi ketika mesin dalam perjalanan merupakan biaya
yang dapat diatri busikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi
yang diinginkan, sehingga dapat dikapitalisasi sebagai biaya perolehan
aset. Jadi, perusahaan mencatat biaya perolehan aset sebesar
Rp108.000.000
Jawaban :
Mesin 108.000.000
Kas 108.000.000
2. Contoh 2
Perusahaan membeli tanah seharga Rp60.000.000 untuk membangun
pabrik. Perusahaan membayar biaya balik nama dan bea perolehan hak
atas tanah dan bangunan sebesar Rp2.000.000. Perusahaan membeli tanah
urug senilai Rp5.000.000. Perusahaan juga harus membayar pemborong
senilai Rp4.000.000 untuk menebang pohon dan merighancurkan
bangunan lama.
Perusahaan mencatat biaya perolehan tanah sebesar Rp71.000.000 karena
tanah urug dan penghancuran bangunan lama merupakan biaya yang dapat
diatribusikan langsung untuk membuat tanah berada pada kondisi yang
diinginkan.
Jawaban :
Tanah 71.000.000
Kas. 71.000.000
3. Contoh 3 :
Melanjutkan contoh 2, perusahaan membayar jasa arsitek Rp15.000.000
dan pemborong Rp100.000.000 untuk membangun pabrik di lokasi tanah
tersebut.
2 apr 52.969.420,05
2018
2 apr 15.000.00 15.000.000 37.969.420,05
2019 0
2 apr 15.000.00 3.417.247,804 11.582.752,19 26.386.667,85
2020 0 5 55 45
2 apr 15.000.00 2.374.800,106 12.625.199,89 13.761.467,96
2021 0 9 31 14
2 apr 15.000.00 1.238.532,116 13.761.467,96 0
2022 0 52 14
Tanah 333.333.333
Bangunan 466.666.667
Kas 800.000.000
Mesin 64.000.000
Akumulasi 32.000.000
Penyusutan Mesin
Rugi Pertukaran 5.000.000
Mesin
Kas 60.000.000
Mesin 41.000.000
Contoh 4 :
PT. Kayana Tour and Travel sebuah bis tua dengan dua buah minibus baru.
Harga perolehan bis tua adalah Rp375.000.000. Akumulasi penyusutan bis
tua Rp125.000.000. Harga dua minibus baru adalah Rp550.000.000. PT.
Kayana Tour and Travel membayar Rp275.000.000 dalam pertukaran ini.
Jawaban:
Nilai tercatat bis tua pada saat pertukaran adalah Rp250.000.000
(diperoleh dari Rp375.000.000 dikurangi akumulasi penyusutan
Rp125.000.000). Daeler mobil menghargai bis tua sebesar Rp275.000.000
(diperoleh dari harga minibus baru Rp550.000.000 dikurangi jumlah kas
yang diserahkan Rp275.000.000). Ini berarti PT. Kayana Tour and Travel
mengakui laba pertukaran sebesar Rp25.000.000, karena aset tua yang
nilainya Rp250.000.000 dihargai Rp275.000.000 oleh daeler.
Nilai pasar bis tua Rp276.000.000
Nilai tercatat bis tus (250.000.000)
Laba pertukaran bis 25.000.000
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi pertukaran mesin tersebut:
Kendaraan 550.000.000
Akum. Penyusutan kendaraan 125.000.000
Kas 275.000.000
Kendaraan 375.000.000
Laba pertukaran bis 25.000.000
Contoh 5 :
CV Waton Resik memesan lemari display baju ke tukangkayu karya jasa.
Pemilik karya jasa sepakat untuk membuatkan lemari display dengan upah
sebuah mesin cuci bekas. Harga perolehan mesin cuci bekas
Rp20.000.000. Akumulasi penyusutan mesin cuci bekas Rp5.000.000.
Anggaplah , tidak ada informasi harga pasar mesin cuci bekas dan juga
tidak ada informasi harga lemari display yang cukup valid. Oleh karena
tidak ada informasi harga wajar, maka CV Waton Resik mencatat lemari
baju dengan menggunakan informasi nilai tercatat mesin cuci yang
diserahkan.
Jawaban:
Nilai tercatat mesin cuci pada saat pertukaran adalah Rp15.000.000
(diperoleh dari Rp20.000.000 dikurangi Rp5.000.000). Jadi, dalam
pertukaran ini CV Waton Resik mencatat lemari baru sebesar nilai tercatat
mesin cuci (Rp15.000.000). Oleh karena aset baru dicatat sebesar nilai
tercatat aset lama, maka tidak ada laba atau rugi pertukaran yang diakui.
Perabot 15.000.000
Akumulasi penyusutan perabot 5.000.000
Perabot 20.000.000
Contoh 6 ;
CV Pernik Antik memiliki lemari display bekas yang akan ditukarkan
dengan yang baru. Dalam pertukaran ini tidak ada substansi komersial,
karena lemari lama dan lemari baru memiliki ukuran yang sama. Pemilik
memilih lemari baru karena lemari baru ini berupa lemari ukir yang lebih
cocok dipakai untuk memajang rerhiasan antik. Lemari lama diperoleh
dengan harga Rp 20.000.000. Akumulasi penyusutan lemari lama
Rp5.000.000. Dalam pertukaran ini CV Pernik Antik harus membayar kas
senilai Rp10.000.000. Harga tunai lemari ukir yang baru Rp25.500.000
Jawaban :
Nilai tercatat lemari lama yang diserahkan adalah Rp15.000.000 (Rp
20.000.000 - Rp5.000.000). Lemari lama dihargai sebesar Rp15.500.000
(diperoleh dari harga tunai lemari baru Rp25.500.000 dikurangi kas yang
harus dibayarkan senilai Rp10.000.000 untuk mendapat lemari baru). Jadi,
sebenarnya dalam pertukaran ini terdapat laba pertukaran senilai
Rp500.000 bagi CV Pernik Antik. Namun, mengingat dalam pertukaran ini
tidak ada substansi komersial, maka laba pertukaran tidak boleh diakui.
Dengan demikian, lemari baru tidak dicatat sebesar nilai pasar lemari baru
(Rp25.500.000) tetapi sebesar mari nilai tercatat lemari lama ditambah
dengan kas yang diserahkan (Rp15.000.000 ditambah Rp10.000.000).
Lemari baru dicatat lebih rendah Rp500.000 dibandingkan nilai pasar yang
sebenarnya karena laba pertukaran tidak diakui.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi pertukaran lemari tersebut
Perabot 25.500.000
Akum. Penyusutan perabot 5.000.000
Kas 10.000.000
Perabot 20.000.000
8. Tarif kapitalis
Contoh 1 :
Pada tanggal 1 Juni 2024, PT Bunga Sejahtera mulai membangun mess
untuk karyawan. Pada tanggal yang sama, PT Bunga Sejahtera menerima
pinjaman dari Bank Raya Raja senilai Rp. 200.000.000 untuk konstruksi
tersebut dengan bunga pinjaman 10%.
Jawab:
Jadi, tarif kapitalisasi yang dipakai untuk mengkapitalisasi biaya pinjaman
adalah 10%. Jika entitas meminjam dana secara spesifik untuk tujuuan
memperoleh asset kualifikasian, maka entitas menentukan jumlah bbiaya
yang dapat dikapitalisasi sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi
selama periode dikurangi penghasilan investasi sementara dari pinjaman
tersebut.
Contoh 2 :
Pada tanggal 2 Februari 2024, CV Kerindo membangun kolam renang.
Berkaitan dengan Pembangunan tersebut, CV Kerindo menerima pinjaman
dari Bank Dana sebesar Rp 700.000.000 dengan bunga 10%. Pengeluaran
selama tahun 2024 yang berkaitan dengan Pembangunan kolam renang
tersebut adalah sebesar Rp 500.000.000. Dana yang baru akan digunakan
pada tahun 2025 sebesar Rp 400.000.000 sementara disimpan dalam
deposito. Bunga deposito 6,5%.
Jawab:
Bunga deposito 6,5%, sehingga penghasilan dari bunga deposito = 6% ×
Rp 400.000.000, dapat mengurangi besarnya bunga yang dapat
dikapitalisasi.
Tanah Rp 109.000.000
Pajak Bumi dan Bangunan Rp 1.000.000
Kas Rp 110.000.000
Soal 2
Perusahaan membeli sepeda motor dengan harga Rp20.000.000. Pada saat
pembelian, perusahaan mem- bayar premi asuransi kendaraan (all risk
insurance) sebesar Rp800.000 per tahun.
Harga perolehan sepeda motor adalah sebesar Rp20.000.000. Asuransi
kendaraan merupakan bagian dari pemeliharaan aset selama sepeda motor
memberikan manfaat bagi perusahaan. Asuransi kendaraan bu- kan biaya
yang diperlukan untuk membuat aset siap pada kondisi untuk digunakan
karena tanpa asuransi, kendaraan sudah dapat dimanfaatkan.
Kendaraan Rp 20.000.000
Asuransi Kendaraan Rp 800.000
Kas Rp 20.800.000
Soal 3:
CV Langgeng Sejahtera memutuskan untuk mengganti atap pabrik yang
semula asbes menjadi atap galvanis. Total harga perolehan atap lama
Rp8.000.000. Akumulasi penyusutan atap lama Rp6.000.000. Total kas
yang dibayarkan ke pemborong untuk pemasangan atap baru adalah
Rp15.000.000.
Dalam penggantian atap ini, perusahaan mencatat aset baru dan
menghapus aset lama dari catatan perusahaan
Gedung Rp 25.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp 6.000.000
Rugi Penggantian Atap Rp 4.000.000
Kas Rp 25.000.000
Gedung Rp 10.000.000