Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN DAN PENEMPATAN

KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA


(STUDI PADA CV. PEPY TEHNIK INDONESIA DI JAKARTA
SELATAN)
Fildzah Adlina Sucipto1
Hari Subagio2
E-mail: Fildzahadlina1@gmail.com
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur

ABSTRACT
The purpose of this research is to and knowing the effect of compensation, leadership and
job placement on the job satisfaction on the CV. Pepy Tehnik Indonesia. The research
methodology used a quantitative approach, sampling retrieval is non probability sampling, which
is how the sample was saturated with the sample of 40 respondents. The method of data analysis
used in this study is linear regression with Statistical Package for the Social Sciences version 20.
The result of This study suggests that compensation variable doesn't affect for job satisfaction,
whereas leadership and job placement variables are influential for job satisfaction.

Keywords: Compensation, Leadership, and Job Placement


Toward Job Satisfaction

PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan dan pertumbuhan ekonomi diindonesia semakin
pesat sehingga perusahaan dituntut untuk dapat bersaing secara kompetitif dan
beroperasi seefektif mungkin untuk dapat mencapai tujuan organisasi. Sumber
daya manusia adalah suatu sumber yang memegang peran penting terhadap
jalannya suatu organisasi dan berpengaruh dalam keberhasilan organisasi. Oleh
sebab itu sumber daya manusia harus mendapatkan perhatian yang lebih serius
dibandingkan dengan sumber daya lainnya, karena memiliki pikiran, perasaan dan
perilaku yang dapat mempengaruhi keberhasilan organisasi.
Kepuasan kerja akan mudah diwujudkan apabila manajemen
memperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.
Beberapa faktor meliputi, balas jasa, kepemimpinan dan penempatan kerja.
Adapun dampak dari ketidakpuasaan pekerja dapat ditunjukan dalam berbagai
macam cara, biasanya ditunjukan oleh seorang pekerja merasakan ketidakpuasaan
dalam berkerja yaitu mencakup, pengunduran diri pada organisasi ataupun
perusahaan, berkurangnya sikap loyal terhadap suatu organisasi ataupun
perusahaan, dan produktivitas yang menurun. Maka dari itu kepuasan kerja bagi
sumber daya manusia sangat penting dan perlu diperhatikan dengan baik.
Setiap tenaga kerja mengharapkan upah kerja atau kompensasi yang sesuai
dengan pengorbanannya disuatu organisasi tersebut. Kompensasi dibagi menjadi
dua yaitu, kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Kompensasi
merupakan penghargaan yang diberikan perusahaaan kepada pekerja dalam
bentuk insentif untuk memotivasi pekerja agar dapat memberikan hasil yang
optimal secara terus menerus (Yani dalam Widodo, 2016).
Pemimpin adalah seseorang yang menggunakan wewenang
kepemimpinannya dalam mengendalikan organisasi untuk mempengaruhi dan
mengarahkan orang lain dalam berkerja dan bertanggung jawab atas pekerjaan
orang lain guna mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2016). Kepempinan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi, baik
langsung ataupun tidak langsung untuk bersedia mengikuti arahan dan kehendak
pemimpin dengan penuh kesadaran (Anoraga dalam Sutrisno, 2016). Oleh sebab
itu, kepemimpinan memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja karena
pemimpin berperan aktif dalam perencanaan, memberikan informasi serta
mengevaluasi berbagai keputusan yang harus dilaksanakan dalam organisasi
tersebut.
Upaya lain dalam memenuhi kebutuhan kepuasan kerja karyawan yaitu dengan
penempatan kerja yang sesuai dengan bidang dan keahliannya. Penempatan kerja merupakan
proses pemberian tugas kepada tenaga kerja yang lulus dalam segala seleksinya dan
ditempatkan sesuai dengan keputusan yang telah ditetapkan serta dapat bertanggung jawab
atas tugas dan pekerjaannya yang telah diberikan (Sastrohadiwiryo dalam Priansa, 2016)

KAJIAN TEORI
a. Landasan Teori
1. Kepuasan Kerja
Menurut Handoko dalam Sutrisno (2017), Kepuasan kerja merupakan suatu
keadaan emosional yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan bagi
seluruh karyawan atas pandangannya terhadap pekerjaannya.
2. Kompensasi
Menurut Kasmir, (2016), kompensasi adalah sebuah bentuk pemberian
penghargaan terhadap individu sebagai imbalan balas jasa dalam melakukan tugas
keorganisasian.
3. Kepemimpinan
Menurut Anoraga dalam Sutrisno (2016), Kepemimpinan merupakan kemampuan
untuk mengarahkan dan menggerakan melalui komunikasi baik secara langsung
maupun tidak langsung, agar karyawan dapat mengikuti arahan dan perintah
pemimpin dengan kesadaran, senang hati untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.
4. Penempatan Kerja
Menurut Tohardi dalam Priansa (2016) Penempatan adalah menempatkan
tenaga kerja pada pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan keterampilan,
pengetahuannya atau agar tenaga kerja dapat menghasilkan kerja secara optimal
dan memiliki kepuasan kerja dari pekerjaan itu sendiri.
b. Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

Gambar 1
c. Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja
2. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja
3. Pengaruh Penempatan Kerja terhadap Kepuasan Kerja
METODOLOGI PENELITIAN

Teknik Analisis Data


Pengujian data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS v.
20. Sedangkan alat analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis koefisien
korelasi, uji analisis regresi linier berganda dan uji t.
a. Analisis Korelasi
Dari hasil uji korelasi dapat diinterpretasikan bahwa:
1. Kompensasi (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y) pearson correlation yang
didapat sebesar 0,693 dapat diartikan bahwa korelasi kuat dengan arah positif
maka dapat dikatakan hubungan variabel kompensasi dengan kepuasan kerja
berkolerasi kuat.
2. Kepemimpinan (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y) pearson correlation yang
didapat sebesar 0,774 dapat diartikan bahwa korelasi kuat dengan arah positif
maka dapat dikatakan hubungan variabel kepemimpinan dengan kepuasan
kerja berkolerasi kuat.
3. Penempatan Kerja (X3) terhadap Kepuasan Kerja (Y) pearson correlation
yang didapat sebesar 0,727 dapat diartikan bahwa korelasi kuat dengan arah
positif maka dapat dikatakan hubunga variabel penempatan kerja dengan
kepuasan kerja berkolerasi kuat.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 1
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 2,165 2,035 1,064 ,294
TOTAL_X
,102 ,119 ,127 ,851 ,400 ,370 2,705
1
1 TOTAL_X
,437 ,153 ,438 2,850 ,007 ,347 2,884
2
TOTAL_X
,365 ,112 ,382 3,250 ,003 ,593 1,686
3
a. Dependent Variable: TOTAL_Y

Berdasarkan hasil dari coeffricient di atas dapat


dikembangkan melalui model persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
Y= ɋ +B1X1+ B2X2 + B3X3+ €
Y= 2,165 + 0,102 X1 + 0,437 X2 + 0,365 X3 + €
1. Nilai Konstanta yang tercantum sebesar 2,165 artinya apabila Kompensasi (X1),
Kepemimpinan (X2), Penempatan Kerja (X3), nilainya adalah 0 ( Tidak ada
penambahan), maka Kepuasan Kerja (Y) nilainya adalah sebesar 2,165.
2. Koefesien variabel regresi kompensasi (X1), sebesar 0,102 dapat diartikan
bahwa kompensasi (X1) berpengaruh positif terhadap kepuasan Kerja (Y). Hal
ini menunjukan bahwa apabila dengan penambahan 1 satuan kompensasi, maka
akan terjadi peningkatan kepuasan kerja sebesar 0,102 dan begitupun
sebaliknya.
3. Koefesien variabel regresi kepemimpinan (X2), sebesar 0,437 dapat diartikan
bahwa kepemimpinan (X2) berpengaruh positif terhadap kepuasan Kerja (Y).
Hal ini menunjukan bahwa apabila dengan penambahan 1 satuan
kepemimpinan, maka akan terjadi peningkatan kepuasan kerja sebesar 0,437 dan
begitupun sebaliknya.
4. Koefesien variabel regresi penempatan kerja (X3), sebesar 0,365 dapat diartikan
bahwa penempatan kerja (X3) berpengaruh positif terhadap kepuasan Kerja (Y).
Hal ini menunjukan bahwa apabila dengan penambahan 1 satuan Penempatan
kerja, maka akan terjadi peningkatan kepuasan kerja sebesar 0,365 dan
begitupun sebaliknya.
c. Analisis Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil dari Adjusted R Square sebesar 0,68 atau 68%, koefisien
menunjukan bahwa 68% dapat diartikan variabel kepuasan kerja dipengaruhi oleh
kompensasi, kepemimpinan dan penempatan kerja. Sedangkan sisanya 32% dipengaruhi oleh
faktor – faktor lain yang tidak termasuk didalam penelitian ini.

d. Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 2,165 2,035 1,064 ,294
TOTAL_
,102 ,119 ,127 ,851 ,400 ,370 2,705
X1
1 TOTAL_
,437 ,153 ,438 2,850 ,007 ,347 2,884
X2
TOTAL_
,365 ,112 ,382 3,250 ,003 ,593 1,686
X3
a. Dependent Variable: TOTAL_Y

Aturan dalam Uji t sebagai berikut:


1. Jika thitung > ttabel H1 diterima
2. Jika ttabel < thitung H1 ditolak
3. Jika Sig < 0,05 H1 diterima
4. Jika Sig > 0,05 H1 ditolak
Hasil dari uji parsial (Uji t):
1. Kompensasi (X1) terhadap Kepuasan kerja (Y)
a. Nilai t-hitung kompensasi 0,851 < t-tabel 1,688 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
b. Nilai signifikansi kompensasi 0,400 > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Artinya variabel kompensasi (X1) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
2. Kepemimpinan (X2) terhadap Kepuasan kerja (Y)
a. Nilai t-hitung kepemimpinan 2,850 > t-tabel 1,688 maka H0 ditolak dan H 2
diterima.
b. Nilai signifikansi kepemimpinan 0,007 < 0,05 maka H0 ditolak dan H2 diterima.
Artinya variabel kepemimpinan (X2) secara parsial
berpengaruh postif dan signifikan terhadap Kepuasan
Kerja.
3. Penempatan Kerja (X3) terhadap Kepuasan kerja(Y)
a. Nilai t-hitung penempatan kerja 3,250 > t-tabel 1,688 maka H0 ditolak dan H 3
diterima.
b. Nilai signifikansi penempatan kerja 0,003 < 0,05 maka H0 ditolak dan H 3
diterima.
Artinya variabel penempatan kerja (X3) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Kerja.
e. Kesimpulan

Dalam hasil pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan dari peneliti yakni
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian membuktikan bahwa dalam variabel Kompensasi tidak memiliki
pengaruh yang signifikan dengan hubungan yang positif terhadap Kepuasan Kerja
di CV. Pepy Tehnik Indonesia.
2. Hasil penelitian membuktikan bahwa dalam variabel Kepemimpinan memiliki
pengaruh yang signifikan dengan hubungan yang positif terhadap Kepuasan Kerja
di CV. Pepy Tehnik Indonesia.
3. Hasil penelitian membuktikan bahwa dalam variabel Penempatan Kerja memiliki
pengaruh yang signifikan dengan hubungan yang positif terhadap Kepuasan Kerja
di CV. Pepy Tehnik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai