Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


RS IMC BINTARO
Mata Kuliah : ONKOLOGI DAN PALIATIF
SKS : 2 SKS (40 SOAL)
Dosen Pengampu : dr Riswahyuni Widhawati,M.Si.(Riris)

Baca dan pahami soal dengan baik, kemudian pilih salah satu jawaban yang
menurut anda benar!

1.Pelajari teori respon acceptance (penerimaan) dan tahap bargaining

2.Yang merupakan penyakit paliatif: AIDS , kanker, gagal ginjal kronis, diabet

3.Pelajari tentang agen dan karakteristik BRM

4.Merupakan interdisipliner dari upaya end life care : dokter, pearwat


rohabiawan, ahli gizi dll

5. Zat yang digunakan dalam BRM adalah: vaksin, antibody monoklonal, faktor
stimulasi koloni (CSF), interleukin (IL),interferon (IFN).

6.Teori tentang bioterapi dan interferon pada bioterapi.


Teorinya:
1. Digolongkan pada kelompok hormon glikoprotein
2. Memiliki efek biologis : antivirus, antiprolifeatif dan sebagai
immunomodulator.
3. Ada tiga jenis interferon (Alfa, Beta dan Gama)
4. Dalam perawatan kanker Interferon bekerja dalam beberapa cara, yaitu :
a. Memperlambat replikasi sel,
b. Sintesa protein dan produksi DNA
c. Memperpanjang siklus sel dan dengan menstimulasi respon imun
hospes, akhirnya akan meningkatkan aktivitas pembunuhan secara
alamiah.

UAS MATKUL PALIATIF STIKES RS IMC 2019 Page 1


7. Pada dekade terakhir perhatian dan penelitian dalam bidang sel punca (stem
cell) transplantasi, mengalami kemajuan yang amat pesat
o memahami proses tumbuh kembang jaringan tubuh normal
o memahami patogenesis penyakit
o pengobatan penyakit-penyakit /kelainan yang sudah tidak mungkin untuk
diobati lagi
o penelitian dan pencarian obat-obatan baru
o potensi bisnis

8. Berbagai teori tentang sel punca:


a. Transplantasi sel punca darah, juga dikenal sebagai sel punca darah
periferal, atau transplantasi sumsum tulang, adalah suatu proses
dimana sel punca darah yang sehat disuntikkan ke dalam tubuh pasien
untuk menggantikan sel punca yang sakit atau rusak.
b. Sel primitif yang belum berdiferensiasi dimana turunan-turunan selnya
dapat terdiferensiasi menjadi berbagai fungsi jaringan sel maupun
organ dan memiliki kemampuan untuk memperbarui sel, di dunia
medis disebut sel multi fungsi

9. Sel-sel darah yang diproduksi didalam sumsum tulang (bone marrow) adalah
a. Sel-sel darah merah yang mengangkut oksigen,
b. Sel-sel darah putih melawan/memberantas infeksi,
c. Platelet-platelet membentuk bekuan

10. Tujuan dilakukan transplantasi sumsum tulang:


a. Memperbarui sumsum tulang yang rusak atau hancur.
b. Menyediakan sel induk darah baru yang dapat membantu membunuh sel
kanker secara langsung.
c. Menjaga kondisi dan mengembalikan fungsi normal sumsum tulang
setelah pasien menjalani pengobatan dengan kemoterapi atau radioterapi.
d. Mencegah kerusakan sumsum tulang yang lebih parah akibat penyakit
genetik.

11. Penyakit yang bisa diterapi dengan transplantasi sumsum tulang:


Leukemia, Limfoma, penyakit metabolik, kekurangan kekebalan bawaan,
Sindroma gagal sumsum (anemia aplastik atau sindroma mielodisplastik),
thalassemia, penyakit autoimmun

12. Transpantasi sumsum tulang dilakukan berdasarkan hal hal yang tersebut di
bawah ini:

UAS MATKUL PALIATIF STIKES RS IMC 2019 Page 2


1.Umur
2.Kondisi fisik keseluruhan
3.Diagnosis
4.Derajad keparahan penyakit
5.Mengerti manfaat-manfaat dan risiko-risiko yang potensial dari prosedur
transplantasi dengan pasti.

13. Jenis-jenis transplantasi sumsum tulang:


1. Transplantasi Autolog (transplantasi dengan mengumpulkan (menanam)
sumsum tulang pasien sendiri, ditempatkan dalam tempat penyimpanan
dingin (cryopreserved) dan diinfuskan kembali kepada pasien setelah
pemberian regimen pengobatan tertentu/ dikumpulkan sebelum pemberian
kemoterapi dosis tinggi)
2. Transplantasi Alogenik (suatu transplantasi sumsum tulang milik orang
lain/donor yang cocok, ada atau tidak ada hubungan keluarga)
3. Transplantasi singenik(menggunakan sel induk dari saudara kembar
identik)

14. Kelebihan tindakan transplantasi sumtul adalah: lebih efektif, jarang


menyebabkan komplikasi, lukanya lebih kecil, jarang tubuh menolak, karena dari
tubuh sendiri

15. Mekanisme tindakan stem cell pada kasus sirosis/pengerasan hati :


Pengambilan sumsum tulang dari tubuh pasien
Pemisahan, pemeliharaan, dan pengembangbiakan sel induk di luar tubuh
Stem cell dimasukkan ke hati pasien
Stem cell akan bekerja di dalam hati dan berdiferensiasi menjadi sel hati baru

16. Besarnya prosentase masalah psiksosial pada pasien paliatif


Derajad prosentasenya adalah: 50% pasien, 30% pasangan dan 25% keluarga
lainnya

17. Menyatakan tentang teori tahapan reaksi psikososial pasien paliatif Elisabeth
Kubler-Ross.
Rachel: menyediakan rumah asuhan paliatif  Hospis care
Ahli yang menentukan dimensi kualitas hidup: Jennifer J.Clinich, Deborah
Dudgeeon, dan Harvey Schipper
.
18. Tahap psikososial tentang “denial” adalah:

UAS MATKUL PALIATIF STIKES RS IMC 2019 Page 3


• Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan meninggal dan dia tidak
dapat menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin
mengingkarinya.

19. Aceptance adalah:


• Pasrah bukan berarti putus asa  menerima kenyataan & memanfaatkan
sisa hidup
• Banyak yang bisa dilakukan  menyelesaikan tugas & tanggung jawab
(pesan & wasiat)  meningkatkan kwalitas beribadah
• Hati-hati dengan kondisi fisik “ membaik”

Tahap DEPRESI:
– Mengalami proses berkabung karena dulu ditinggalkan dan sekarang
akan kehilangan nyawa sendiri.
– Cenderung tidak banyak bicara, sering menangis.
– Berada pada proses kehilangan segala hal yang ia cintai.

20. Konsep utama paliatif care:


• Kualitas hidup merupakan konsep utama sekaligus tujuan dalam proses
perawatan paliatif dan juga di pelayanan kesehatan lainnya. Ide tentang
kualitas hidup bukan hal yang baru, karena di masa Yunani kuno sistem
pelayanan kesehatan telah menetapkan salah satu tujuan dalam pelayanan
adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
• Kualitas hidup memiliki makna sangat luas berdasarkan perspektif
seseorang dalam menilainya.
• Kualitas hidup dinilai dari konteks sosial, psikologis, maupun kedokteran.

21. Perawatan paliatif di Indonesia


a. Dr. Soetomo Surabaya (pelopor)
b. RS Kanker Dharmais Jakarta
c. RS Wahidin Sudirohusodo (Makassar)
d. RS Dr. Sardjito (Yogyakarta)
e. RS Sanglah (Denpasar)

22. Tentang perawatan paliatif:


• Perawatan paliatif mulai dikenalkan pada tahun 60-an di Inggris oleh
Cicely Saunders.
• Definisi kompetensi; “keterampilan, pengetahuan, pengalaman, kualitas
dan karakteristik, serta perilaku yang menjadi syarat pada seseorang
untuk melakukan kerja atau tugasnya secara efektif” Becker, 2000.
• 7 peran utama perawat paliatif (Degner dkk, 1991

UAS MATKUL PALIATIF STIKES RS IMC 2019 Page 4


• Pelayanan psikososial, karena pasien pada akhir kehidupan mengalami
suatu variasi gejala psikologis, misalnya: kecemasan, depresi, perubahan
bentuk tubuh, penyangkalan, ketidak berdayaan, ketidakyakinan, dan
isolasi (Caroll-Johnson, Gorman, dan Bush, 2006)
• Menurut Rando (1984), ada tiga kebutuhan utama klien terminal yaitu:
Pengendalian nyeri, pemulihan jati diri dan makna diri,cinta serta afeksi.

23. Perawat meningkatkan harga diri dan martabat klien dengan menghormatinya
sebagai individu seutuhnya dengan perasaan, prestasi, dan keinginan untuk bebas
dari penyakit (Chochinov, 2002).

24. Kebijakan-kebijakan dalam bidang paliatof dan kesehatan dalam Keputusan


MENKES:
- Keputusan MENKES No.812/Menkes/SK/VII/2007
- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:
1995/Menkes/ SKlXHI2010 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI PENILAIAN
STATUS GIZI ANAK
-Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. (Berita Negara ...
NOMOR HK.01.07/MENKES/17/2018.
-Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang. Kebijakan
dan manusia sejak praseminasi sampai dengan ajal
-Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis;

26. Pelajari tugas perawat paliatif dan perawatan paliatif secara cermat

27. Tujuan sistim perawatan terpadu dari perawatan paliatif meningkatkan


kualitas hidup dengan cara apa saja?:

28. Tujuan perawatan paliatif: memperhatikan hal realistik yang ingin dicapai
pasiennya

29. Hospice care merupakan asuhan paliatif (peringanan penderitaan) dan


penunjang bagi penderita penyakit terminal dan keluarganya

30. Tantangan yang dihadapi dalam hospice care:


• Proses perjalanan penyakit yang kompleks
• Pengobatan yang kompleks
• Stigma dan diskriminasi
• Masalah keluarga yang kompleks
• Beban bagi caregiver / tenaga kesehatan

UAS MATKUL PALIATIF STIKES RS IMC 2019 Page 5


31.Etik pada tahap kematian:
• Sifat perawatan paliatif berfokus pada perdebatan tentang masalah etika
pada kematian.
• Keadaan pada akhir hidup dapat mengakibatkan dilema etika yang lebih
rumit oleh isu-isu tentang kompetensi orang yang akan meninggal, hak
mereka untuk menolak atau menerima perawatan dalam mempertahankan
integritas pribadi mereka atas kematian mereka sendiri.
• Dilema etika mungkin timbul dari perbedaan nilai-nilai, ditempatkan pada
nilai kehidupan dan wali mereka

32. Soal kasusu : seorang pasien palitif laki-laki, 67 tahun,


GDA 200mgdl, HbA1C 7,5%, Kholesterol total 225 mgdl, TD 150/990 mmHg,
Kondisi pasien dengan gagal nafas.

a. Pelajari tentang diagnosa dengan data diatas


b. Alasan dilakukan resusitasi/tidak resusitasi pada pasien paliatif:
Keputusan dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan resusitasi dapat dibuat
oleh pasien yang kompeten atau oleh Tim Perawatan paliatif
Informasi tentang hal ini sebaiknya telah diinformasikan pada saat pasien
memasuki atau memulai perawatan paliatif.
Pasien yang kompeten memiliki hak untuk tidak menghendaki resusitasi,
sepanjang informasi adekuat yang dibutuhkannya untuk membuat keputusan
telah dipahaminya. Keputusan tersebut dapatdiberikan dalam bentuk pesan
(advanced directive) atau dalam informed consent menjelang ia kehilangan
kompetensinya.

33. Perawatan paliatif


Perawatan paliatif butuh pelatihan. Bukan hanya sekadar (menangani) keluhan
nyeri atau sesak napas, tapi juga psikologis," Endang Windiastuti Divisi
Hematologi Onkologi Anak RSUPN cipto Mangunkusumo, 2018

34. Perawatan paliatif mempromosikan kenyamanan spiritual dan harapan:


Membantu membuat hubungan praktik spiritual atau komunikasi budaya
mereka.Dan klien merasa nyaman ketika mereka memiliki asuransi bahwa
beberapa aspek kehidupan mereka akan melampaui kematian.

35. Model tempat perwatan paliatif:


1. Rumah sakit ( Hospice Hospital Care) :
• Poliklinik
• Rawat singkat
• Rawat Inap

UAS MATKUL PALIATIF STIKES RS IMC 2019 Page 6


2. Rumah (Hospice home care)
3. Hospis ( Hospice care)
4. Praktek bersama  Tim / Kelompok perawatan paliatif

36. Bapak paliatif Indonesia adalah:


• Dr. R. Soenarjadi Tedjawinata dikenal sebagai Bapak Paliatif Indonesia
menginisiasi sebuah kegiatan seminar nasional dan workshop yang bertema
“manajemen nyeri kanker”. Tujuan dari kegiatan tersebut untuk
memperkenalkan pelayanan perawatan paliatif kepada peserta seminar dan
workshop.

----GOOD LUCK, ALL THE BEST, SUCCES --------

UAS MATKUL PALIATIF STIKES RS IMC 2019 Page 7

Anda mungkin juga menyukai