Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT
Ns. PRIYO SASMITO, S.Kep, M. M.Kes
BAHAN BAHASAN

 Konsep keperawatan gadar


 Konsep keperawatan pre hospital dan
kegawatdaruratan
 Peran dan fungsi perawat gadar
 Masalah-masalah pada keperawatan gadar
 Rencana asuhan keperawatan gawat darurat
 Efek kondisi gadar pada pasien dan keluarga
Konsep Keperawatan gadar
Pengertian
Keperawatan Gawat Darurat/Kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu
perawatan yang menghadapi secara rinci dengan manusia yang bertanggung
jawab atas masalah yang mengancam jiwa. Perawat kritis adalah perawat
profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan pasien
dengan sakit kritis dan keluarga keluarga mereka menerima kepedulian optimal
(American Association of Critical Care Nurses).

Ilmu perawatan gawat darurat/kritis adalah bidang keperawatan dengan suatu


fokus pada penyakit yang kritis atau pasien yang tidak stabil. Perawat kritis
dapat ditemukan bekerja pada lingkungan yang luas dan khusus, seperti
departemen keadaan darurat dan unit gawat darurat.

Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat yang
dapat menyebabkan kematian.

Ruang perawatan kritis : IGD, ICU, ICCU (Intensive Care Coronary Unit)
Konsep Keperawatan Pre Hospital
 Tindakan kegawatdaruratan dimulai di tempat
kejadian maupun saat perjalanan sebelum
pasien tiba di rumah sakit  fase PRE
HOSPITAL
 Tindakan awal yang tepat  menurunkan
angka kematian dan tingkat kecacatan pada
pasien
 Tindakan yg dilakukan: resusitasi dan
stabilisasi
KEMATIAN
Mati Klinis :
 Otak kekurangan Oksigen dlm 6-8 mnt
 Terjadi gangguan fungsi
 Sifat Reversible

Mati Biologis :
 Otak kekurangan Oksigen dlm 8-10 mnt
 Terjadi kerusakan sel
 Sifat Ireversible
Kematian dapat terjadi bila :
Kerusakan/ gangguan Mekanisme penyebab
satu/lebih sistem organ sbb: kerusakan sistem organ:

1. Susunan saraf pusat 1. Trauma/cedera


2. lnfeksi
2. Pernapasan
3. Keracunan (poisoning)
3. Kardiovaskuler 4. Degenerasi (failure)
4. Hati 5. Asfiksi
5. Ginjal 6. Kehilangan cairan dan
elektrolit dalam jumlah
6. Pancreas besar (excessive loss of
wafer and electrolit)
7. Dan lain-lain.
Kategori Kasus Penyebab Kematian dan
Kecacatan

immediately life potentially life potentially limb


threatening threatening threatening
• Obstruksi Total • Ruptura • Fraktur tulang
jalan Napas Tracheobronkial disertai cedera
• Asphixia • Kontusio syaraf
• Keracunan CO Jantung / Paru • Crush injury
• Tension • Perdarahan • Sindroma
Pneumothorax Masif kompartemen
• Henti jantung • Koma
• Tamponade
Jantung
Faktor Penentu Keberhasilan Pertolongan
Pada Pasien Gawat Darurat

1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat


2. Kecepatan meminta pertolongan
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan di
tempat kejadian, dalam perjalanan ke rumah sakit dan
pertolongan selanjutnya di puskesmas atau rumah
sakit
Filosofi Dasar Pertolongan Pasien Gawat Darurat

1. Universal
2. Penanganan oleh siapa saja
3. Penyelesaian berdasarkan masalah
Prinsip
1. Penanganan cepat dan tepat
2. Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang
menemukan pasien tersebut ( awam, perawat,
dokter)

Meliputi tindakan :
Non medis : Cara meminta pertolongan, transportasi,
menyiapkan alat-alat.
Medis : Kemampuan medis berupa pengetahuan
maupun ketrampilan : BLS.
Masalah Keperawatan Gawat
Darurat
Peran & Fungsi Perawat Gadar

1. Fungsi Independen  Fungsi mandiri berkaitan


dengan pemberian asuhan (Care)
2. Fungsi Dependen  Fungsi yang didelegasikan
sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain
3. Fungsi Kolaboratif  Kerjasama saling membantu
dlm program kes. (Perawat sebagai anggota Tim Kes.)
Kemampuan Minimal Perawat UGD (Depkes, 1990)

1. Mengenal klasifikasi pasien


2. Mampu mengatasi pasien : syok, gawat nafas, gagal
jantung paru otak, kejang, koma, perdarahan, kolik,
status asthmatikus, nyeri hebat daerah pinggul & kasus
ortopedi.
3. Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan
keperawatan gawat darurat
4. Mampu melaksanakan komunikasi eksternal dan
internal
Aspek Hukum Dalam Keperawatan
Gawat Darurat
 Pemahaman terhadap aspek hukum dalam KGD bertujuan
meningkatkan kualitas penanganan pasien dan menjamin
keamanan serta keselamatan pasien.
 Aspek hukum menjadi penting karena konsensus universal
menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etika
tidak dapat dipisahkan dari pelayanan medik yang baik.

Tuntutan hukum dalam praktek Keperawatan Gadar


biasanya berasal dari :
1. Kegagalan komunikasi
2. Ketidakmampuan mengatasi dillema dalam profesi
Permasalahan etik dan hukum Keperawatn Gadar
merupakan isu yang juga terjadi pada etika dan
hukum dalam kegawatdaruratan medik yaitu :

1. Diagnosis keadaan gawat darurat


2. Standar Operating Procedure
3. Kualifikasi tenaga medis
4. Hak otonomi pasien : informed consent (dewasa,
anak)
5. Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya pada
pasien
6. Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada pasien
(rasa sakit, menyelamatkan)
7. Kewajiban untuk merahasiakan (etika >< hukum)
8. Prinsip keadilan dan fairness
9. Kelalaian
10. Malpraktek akibat salah diagnosis, tulisan yang
buruk dan kesalahan terapi : salah obat, salah dosis
11. Diagnosis kematian
12. Surat Keterangan Kematian
13. Penyidikan medikolegal untuk forensik klinik:
kejahatan susila, child abuse, aborsi dan kerahasiaan
informasi pasien
Permasalahan dalam Keperawatan Gadar dapat
dicegah dengan :

1. Mematuhi standar operating procedure (SOP)


2. Melakukan pencatatan dengan benar meliputi
mencatat segala tindakan, mencatat segala instruksi
dan mencatat serah terima
Respon individu dan keluarga terhadap
pengalaman keperawatan kritis

 Cemas
 Takut
 Panik
 Marah
 Perasaan bersalah
 Distres spiritual

 Perawat gawat darurat harus dapat memahami


Asuhan Keperawatan Gadar
Tujuan Untuk mempertahankan hidup (maintaining life).

1.Pengkajian Dilakukan pada semua sistem tubuh untuk menopang dan mempertahankan
sistem-sistem tersebut tetap sehat dan tidak terjadi kegagalan.

2. Diagnosa Ditegakkan untuk mencari perbedaan serta mencari tanda dan gejala yang
sulit diketahui untuk mencegah kerusakan/ gangguan yang lebih luas.

3. Perencanaan Ditujukan pada penerimaan dan adaptasi pasien secara konstan terhadap
keperawatan status yang selalu berubah.

4. Intervensi Terapi gejala-gejala yang muncul untuk pencegahan krisis

5.Evaluasi Dasar pertimbangan u/ menilai keberhasilan tindakan dan pengkajian ulang

7.Dokumentasi Melakukan pencatatan tindakan keperawatan dan respon pasien thd


tindakan
PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai