Anda di halaman 1dari 15

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan pretest-
posttest with control group design yaitu menggunakan kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol sebagai pembanding. Penelitian ini dilakukan dengan
cara memberikan pretest (pengamatan awal) yaitu dengan mengukur skala
nyeri dengan menggunakan skala intensitas nyeri Numerik Rating Scale
terlebih dahulu sebelum di lakukan intervensi kompres jahe merah dan
kompres hangat pada responden, dan setelah dilakukan intervensi selama
kurang lebih 15-20 menit, kemudian kembali mengukur skala nyeri sebagai
post-test (pengamatan akhir).

Rencana penelitian ini dapat di gambarkan dalam tabel 3.2.1 berikut:


Tabel 3.2.1 Rancangan penelitian pretest-posttest one group design
(Pratiknya, 2011).

R Y1 X1 Y2

R Y3 X2 Y4

Skema 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :
R : Responden
X1 : Intervensi Kompres Jahe Merah
X2 : Intervensi Kompres Hangat

48
49

Y1 : Nyeri Punggung Bawah Sebelum Intervensi Kompres Jahe Merah


Y2 : Nyeri Punggung Bawah Sesudah Intervensi Kompres Jahe Merah
Y3 : Nyeri Punggung Bawah Sebelum Intervensi Kompres Hangat
Y4 : Nyeri Punggung Bawah Sesudah Intervensi Kompres Hangat

3.2 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakterisitik yang dapat diamati
(diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat diamati
artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat
diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam, 2011).

Tabel 3.2.2 Definisi Operasional Penelitian

N Parameter Skala Hasil


Variabel Definisi Operasional Alat Ukur
o Ukur Ukur

1. Variabel Kompres jahe merah Diberikan Perlakuan - -


independen: adalah memberi rasa kompres dan
hangat dengan cara jahe Observasi
Metode menggunakan masker merah
Kompres kompres yang di dalam
Jahe Merah celupkan pada air waktu 15-
rebusan jahe merah 20 menit.
dengan suhu 37o-40oC .
2. Variabel Kompres hangat adalah Diberikan Perlakuan - -
Independen : memberikan rasa hangat kompres dan
pada daerah punggung hangat Observasi
Metode bawah dengan dalam
Kompres menggunakan masker waktu 15-
Hangat kompres yang 20 menit.
dicelupkan pada air
hangat dengan suhu 37o-
40oC .
3. Variabel Nyeri yang dialami oleh Subjektif Lembar Rasio -
dependen: pasien lansia pada nyeri Observasi
daerah punggung bawah pasien. Numerik
Nyeri yang diakibatkan oleh Rating
punggung penyakit degeneratif Scale
bawah (low seperti gout artritis, (NRS)
back pain) osteoporosis, cedera, pre-test
infeksi, kerja yang dan post-
berlebihan, kekuatan test
otot yang berlebihan.
50

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitian merupakan penelitian populasi. Studi
atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.
(Arikunto, 2013).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lanjut usia yang


berada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru
sebanyak 22 responden lansia yang mengalami nyeri punggung
bawah (low back pain).

3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Setiadi, 2013). Menurut Roscoe (1975)
dalam Indrawan & Yuniarti (2016) memberikan panduan untuk
penelitian eksperemental sederhana degan kontrol, eksperimen
yang ketat , yaitu dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai
dengan 20. Menurut Nursalam (2015) penentuan kriteria sampel
sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias hasil
penelitian, khususnya jika terdapat variabel-variabel kontrol
ternyata memiliki pengaruh terhadap variabel yang diteliti.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 22 responden.

3.2.3 Sampling
Sampling adalah proses penyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi (Nursalam, 2015). Teknik pengambilan
sampel yaitu dengan Nonprobability Sampling dengan
pendekatan Purposif Sampling, yaitu di dasarkan pada suatu
pertimbangan yang di buat oleh peneliti sendiri berdasarkan
51

kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel pada penelitian ini adalah


sebagian lansia yang menderita nyeri punggung bawah di Panti
Sosial Tresna Werda (PSTW) Budi Sejahtera Banjarbaru sebesar
12 responden.

3.2.3.1 Ada dua kriteria sampel yang perlu dicantumkan yaitu:


Kriteria inklusi responden dalam penelitian ini antara lain:
a. Lansia yang mengalami skala nyeri sedang dan berat.
b. Lansia yng berusia 60-74 tahun.
c. Lansia yang dapat di ajak berkomunikasi dengan baik.
d. Sadar penuh dan tidak mengalami gangguan kejiwaan .
e. Lansia sedang tidak mengkonsumsi obat anti nyeri.

Kriteria Ekslusi (kriteria yang tidak layak diteliti) dalam


penelitian ini antara lain:
a. Lansia yang pada kulit daerah punggung bawah
mengalami lesi, luka atau eritema.
b. Lansia yang mengalami trauma, scoliosis, kifosis.
c. Lansia yang mengalami nyeri selain dibagian tubuh
punggung bawah.
d. Terdapat infeksi di daerah punggung bawah.
e. Memiliki gangguan pendengaran/tuli.
f. Menderita komplikasi penyakit lain.
g. Lansia dengan gangguan jiwa.

3.3 Tempat Dan Waktu Penelitian


3.3.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Sejahtera Banjarbaru, alasan memilih tempat penelitian ini
adalah karena lansia di panti lebih homogen, hanya mendapat
terapi farmakologi tanpa mendapat terapi nonfarmakologi, kalau
52

dimasyarakat biasanya mengonsumsi terapi farmakologi, juga


banyak terapi nonfarmakologi yang diberikan keluarga atau orang
yang mengalami nyeri punggung bawah itu sendiri contohnya
seperti diberikan balsem, diurut, dikompres dll, sedangkan lansia
yang dipanti tidak mempunyai inisiatif sendiri untuk melakukan
pengobatan herbal karena terhalang bahan dan juga pengetahuan
yang kurang.

3.3.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Februari 2020. Mulai
dari pengambilan data sampai dengan penyusunan hasil sesuai
jadwal yang sudah ditentukan.
Tabel 3.2.3 Waktu Penelitian

Tahun 2019
No Kegiatan
Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

1. Memilih dan √ √
mengajukan judul
2. Studi pendahuluan √
3. Menyusun √ √ √
proposal
4. Seminar proposal √
5. Revisi proposal √
6. Pelaksanaan √ √
penelitian
7. Penyusunan
8. Seminar skripsi
9. Revisi skripsi
10. Pengumpulan
naskah skripsi
53

3.4 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar observasi
(Pre-test) untuk mengetahui skala nyeri sebelum di berikan kompres jahe
merah lalu di ukur kembali (Post-test) dengan menggunakan skala nyeri
Numerik Rating Scale (NRS) 0-10 untuk mengetahui perubahan derajat
nyeri yang telah disusun oleh penulis yaitu tentang pengaruh kompres
jahe merah pada lansia yang terdiri dari kegiatan pengompresan jahe
merah pada punggug bawah. Skala penilaian NRS (Numerical Ranting
Scale) digunakan sebagai pengganti alat pendiskripsinya (Maryunani,
2013). Terdiri 0-10, yaitu 0 untuk tidak nyeri, 1-3 untuk nyeri ringan
(secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik), 4-6 untuk nyeri
sedang (secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukan
lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan
baik), 7-10 untuk nyeri berat (secara obyektif terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat
menunjukan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat
diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi).

Alat ini telah menunjukkan sensitivitas terhadap pengobatan dalam


intensitas nyeri dan berguna untuk membedakan intensitas nyeri saat
istirahat dan saat beraktivitas. NRS dapat digunakan untuk penelitian
analgesik yang sesuai untuk penilain nyeri secara klinis. Bukti
mendukung validitas dan kemampuan dari alat NRS dapat digunakan
pada pasien dewasa dan tua.

Menurut Arikuntoro (2006), validitas adalah suatu ukuran yang


menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Instrumen pengukuran skala nyeri NRS (Numeric Rating
Scales) telah dilakukan uji validitas dan reliabititas sebelumnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Li, Liu & Herr dalam
54

Swarihadiyanti (2014), penelitian ini membandingkan empat skala nyeri


yaitu NRS, Face Pain Scale Revised (FPS-R), VRS pada klien pasca
bedah menunjukan bahwa keempat skala nyeri menunjukan validitas dan
reabilitas yang baik. Pada validitasnya skala nyeri NRS menunjukan
r=0,90. Sedangkan Angka uji reliabilitas NRS berdasarkan penelitian
yang dilakukan Li, Liu & Herr dalam Swarihadiyanti (2014), bahwa
skala nyeri NRS menunjukan reliabilitas lebih dari 0,95.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan pada suatu subjek dan
proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2013).
3.5.1 Jenis Data
3.6.1.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh
peneliti dari hasil pengukuran, pengamatan, survei dan
lain-lain (Setiadi, 2013). Data primer diperoleh secara
langsung dari responden dengan mewawancara responden
secara langsung.

Pengumpulan data primer pada penelitian ini yang


diperoleh langsung dari subjek penelitian yaitu dengan
menggunakan wawancara untuk mengetahui skala nyeri
yang dirasakan responden.
a. Meminta persetujuan kepada responden yang akan
diteliti dengan menggunakan surat persetujuan
menjadi responden dan meminta tanda tangan.
b. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 6 kelompok
kompres jahe merah dan 6 kelompok kompres hangat
dengan teknik satu hari 2 responden yaitu 1 hari
kompres jahe merah dan 1 hari kompres hangat.
55

c. Memberikan perlakuan pada siang hari (pukul 10.00 –


11.00 WITA), untuk meminimalkan gangguan seperti
kunjungan oleh teman sewisma dan kegiatan di panti
sosial tresna werdha sudah tidak ada.

3.6.1.2 Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku,
majalah berupa laporan, artikel, buku-buku sebagai
teori, majalah dan sebagainya. Data sekunder yang
diperoleh tidak perlu diolah lagi (Sujarweni, 2014).

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data poli


klinik Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru yang mendukung untuk penelitian.

3.6.2 Alat dan Bahan Kompres Jahe Merah


3.6.2.1 Alat dan Bahan yang disiapkan untuk pembuatan kompres
jahe merah, yaitu :
a. Alat pembuatan jahe merah
1. Masker kompres
2. Baskom kecil
3. Termometer suhu air
4. Termos Elektrik
b. Bahan Kompres
1. Jahe 20 gram
2. Air hangat 37o-40oC sebanyak 200 ml
c. Bahan observasi
1. SOP Kompres Jahe Merah
2. Lembat Observasi NRS (Pretest dan Posttest)
56

3.6.2.2 Persiapan pembuatan larutan jahe


Siapkan air 200 ml kedalam termos elektrik dengan
komposisi jahe sebanyak 20 gram diiris kecil masukkan ke
air.
3.6.2.3 Prosedur intervensi
a. Observasi skala nyeri sebelum (pre) diberikan terapi
kompres hangat jahe merah.
b. Bila responden sudah di observasi, isi baskom kecil
dengan air hangat rebusan jahe.
c. Ukur suhu air dengan termometer dengan skor
normal yaitu hangat 37oC- 40 oC.
d. Jaga privasi responden.
e. Atur posisi responden dengan senyaman mungkin
sesuai nyeri yang di rasakan.
f. Tempatkan masker kompres yang sudah di rendam
dengan air hangat jahe letakkan pada daerah yang
ingin dikompres.
g. Ganti masker kompres jika sudah tidak panas
selama 5 menit sekali.
h. Angkat masker kompres setelah 15-20 menit.
i. Keringkan punggung bagian bawah yang basah
dengan handukyang kering.

3.6.3 Alat dan Bahan Kompres Hangat


3.6.3.1 Alat dan Bahan yang disiapkan untuk pembuatan
kompres hangat, yaitu :
a. Alat Pembuatan Kompres Hangat
1. Masker kompres
2. Baskom kecil
3. Termometer suhu air
4. Termos Elektrik
57

b. Bahan Kompres
1. Air hangat 37o-40oC sebanyak 200 ml
c. Bahan observasi
1. SOP Kompres Hangat
2. Lembat Observasi NRS dan (Pretest dan Posttest)
3.6.3.2 Persiapan Pembuatan Air Hangat
Siapkan air hangat yang sdah mendidih sebanyak 200 ml
dengan suhu 37o-40o C.
3.6.3.3 Prosedur intervensi
a. Observasi skala nyeri sebelum (pre) diberikan terapi
kompres hangat.
b. Bila responden sudah di observasi, isi baskom kecil
dengan air hangat.
c. Ukur suhu air dengan termometer dengan skor normal
yaitu hangat 37oC- 40 oC.
d. Jaga privasi responden.
e. Atur posisi responden dengan senyaman mungkin
sesuai nyeri yang di rasakan.
f. Tempatkan masker kompres yang sudah di rendam
dengan air hangat letakkan pada daerah yang ingin
dikompres.
g. Ganti masker kompres jika sudah tidak panas selama 5
menit sekali.
h. Angkat masker kompres setelah 15-20 menit.
i. Keringkan punggung bagian bawah yang basah
dengan handukyang kering.
58

3.6.4 Pengumpulan Data


Pertemuan awal adalah perkenalan langsung dengan kelompok
populasi. Memilih sampel/responden untuk dilakukan
terapi/treatmen setelah sampel/responden telah dipilih, Pada
pertemuan awal penulis memperkenalkan diri lalu menjelaskan
penelitian yang akan dilakukan dan manfaatnya, kontrak
penelitian dengan memberikan persetujuan kepada sampel/
responden yang terpilih. Maka peneliti langsung memberikan
kompres jahe merah dan kompres hangat dengan menuangkan air
rebusan kedalam baskom lalu rendam masker kompres kedalam
baskom jika sudah terendam, kemudian letakkan kebagian tubuh
yang sakit (punggung bawah), dilakukan dengan Standar
Operasional Prosedur dan diberikan lembar observasi.

3.7 Teknik Pengolahan Data


3.7.1 Pengolahan Data
3.7.1.1 Editing/memeriksa
Hasil dari pengamatan di lapangan yaitu data sebelum
dilakukan terapi kompres jahe merah dan kompres hangat,
data setelah dilakukan terapi kompres jahe merah dan
kompres hangat dilakukan pengecekan kembali untuk
melihat apakah data sudah lengkap atau tidak, jika sudah
lengkap masukkan kedalam SPSS untuk mengetahui hasil
penelitian. Pada penelitian ini akan dilakukan editing
terhadap data yang nantinya terkumpul sebelum mengolah
data tersebut.
59

3.7.1.2 Entri Data/Processing


Informasi atau data dalam bentuk kode yang didapat
selama penelitian dimasukan dalam program komputer.
Dalam penelitian ini data yang di entri adalah skala nyeri
sebelum dan sesudah di lakukan terapi kompres jahe
merah dan kompres hangat.
3.7.1.3 Cleaning data
Data yang telah dimasukan akan di cek kembali untuk
melihat kemungkinan adanya kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan
pembetulan.

3.7.2 Teknik analisa data


3.7.2.1 Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata,
median, dan standart deviasi. Data yang akan dianalisa
adalah data skala nyeri sebelum perlakuan, skala nyeri
setelah perlakuan. Dalam penelitian ini disajikan dalam
bentuk tabel, narasi dan polygon.

3.7.2.2 Analisa Bivariat


Analisa bivariat dilakukan setelah analisa univariat,
analisa ini dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2018). Uji
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji T
dependent dan independent.
60

3.8 Etika Penelitian


3.8.1 Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for person)
Menghormati harkat martabat manusia yaitu menyampaikan
informasi tentang tujuan penelitian dan memberikan kebebasan
kepada responden untuk memilih menjadi responden atau tidak
(Notoatmodjo, 2018). Hal ini penulis melakukan dengan
meminta responden (Lansia) bersedia agar dijadikan sampel
penelitian dengan terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud
dan tujuan penelitan, mengajukan lembar informed concent .
Namun, jika responden tidak bersedia maka peneliti akan
menghormati keputusan yang diambilnya tanpa memaksa. Lansia
akan dibuka pakaiannya ketika dilakukan terapi kompres jahe
merah dan kompres hangat. Agar privasi responden terjaga,
maka tindakan dilakukan diruangan khusus dan tertutup.
3.8.2 Berbuat baik (Beneficence)
Berbuat baik dalam penelitian artinya penelitian dapat
memberikan manfaat semaksimalnya untuk responden ataupun
masyarakat. Hendaknya peneliti berusaha meminimalisasi
dampak yang merugikan responden (Notoatmodjo, 2018).
Penelitian menekankan aspek manfaat tidak saja bagi penelitian
tetapi juga bagi responden yang terlibat dalam penelitian hal
inilah yang harus dijunjung oleh peneliti. Penelitian ini
diharapkan mampu membuktikan bahwa terapi kompres jahe
merah dan kompres hangat bisa mencegah nyeri punggung bawah
(low back pain). Penelitian ini diharapkan intervensi yang
diberikan tidak melukai atau membuat kerugian bagi responden
dan diharapkan intervensi memberikan efek yang baik. Intervensi
akan dilakukan sesuai dengan prosedur.
61

3.8.3 Keadilan (Justice)


Lingkungan penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi
prinsip keadilan. Keadilan yaitu dengan menjamin bahwa semua
subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang
sama tanpa membedakan jender, agama, etnis, dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2018). Penerapan keadilan dalam penelitian ini
adalah peneliti berusaha tidak membeda-bedakan, semua subyek
dalam penelitian diperlakukan sama tanpa melihat status sosial
ekonomi. Prinsip keadilan juga bisa dilihat dari teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
Lansia yang memenuhi ktiteria inklusi akan dipilih menjadi
sampel. Setelah sample sudah terpilih dilakukan kompres jahe
merah dan kompres hangat. Setiap subyek yang mendapatkan
perlakukan terapi kompres jahe merah harus mendapatkan
perlakuan dalam waktu yang sama sesuai standar operasional
prosedur.
3.8.4 Persetujuan menjadi responden (Informed concent)
Subyek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang
tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk
bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden (Nursalam,
2017). Peneliti akan memberikan lembar informed concent yang
berisi penejelasan tujuan, manfaat, kemungkinan resiko yang
muncul, jaminan kerahasiaan, dan hak untuk mengundurkan diri
sebagai bukti bahwa subyek bersedia ikut dalam penelitian
dilengkapi dengan tanda tangan responden. Peneliti akan
menyampaikan bahwa data yang diperoleh selama penelitian akan
dipergunakan untuk pengembangan ilmu.
3.8.5 Tanpa nama (Anoniminity)
Subyek mempunyai hak untuk meminta data yang diberikan tidak
terbuka untuk umum, untuk itu perlu adanya tanpa nama
(Nursalam, 2017). Peneliti menjamin responden tetap merasa
62

nyaman saat dijadikan subjek penelitian dengan cara nama


responden tidak akan di cantumkan dan akan di gantikan dengan
inisial atau kode saat penelitian dilakukan.
3.8.6 Kerahasiaan (Confidentiality)
Setiap orang mempunyai hak dasar privasi dan kebebasan dalam
memberikan informasi. Setiap orang juga berhak untuk tidak
memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh
sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai
kerahasiaan responden (Notoatmodjo, 2018). Setelah responden
setuju menjadi subjek penelitian dan data dari responden telah di
dapatkan untuk hasil penelitian, peneliti akan menjamin
kerahasiannya dengan cara tidak akan mempublikasikan dengan
sembarangan kepada siapapun terkait identitas responden serta
hasil penelitian yang telah didapat.

Anda mungkin juga menyukai