DIABETES MELLITUS
Oleh :
Normuliani
Npm:1614201110102
Semester 7B
Sumber : http://biologigonz.blogspot.com/2010/05/pancreas.html
1.4 Patofisiologi
Bermacam-macam penyebab diabetes mellitus yang berbeda-beda,
akhirnya akan mengarah kepada defisiensi insulin. Diabetes Mellitus mengalami
defisiensi insulin, menyebabkan glikogen meningkat, sehingga terjadi proses
pemecahan gula baru (glukoneugenesis) yang menyebabkan metabolisme lemak
meningkat. Kemudian terjadi proses pembentukan keton (ketogenesis).
Terjadinya peningkatan keton didalam plasma akan menyebabkan ketonuria
(keton dalam urin) dan kadar natrium menurun serta pH serum menurun yang
menyebabkan asidosis.
Defisiensi insulin menyebabkan penggunaan glukosa oleh sel menjadi
menurun, sehingga kadar gula dalam plasma tinggi (Hiperglikemia). Jika
hiperglikemia ini parah dan melebihi ambang ginjal maka akan timbul
Glukosuria. Glukosuria ini akan menyebabkan diuresis osmotik yang
meningkatkan pengeluaran kemih (poliuri) dan timbul rasa haus (polidipsi)
sehingga terjadi dehidrasi.
Glukosuria mengakibatkan keseimbangan kalori negatif sehingga
menimbulkan rasa lapar yang tinggi (polipagi). Penggunaan glukosa oleh sel
menurun mengakibatkan produksi metabolisme energi menjadi menurun,
sehingga tubuh menjadi lemah.
Hiperglikemia dapat mempengaruhi pembuluh darah kecil, arteri kecil
sehingga suplai makanan dan oksigen ke perifer menjadi berkurang, yang akan
menyebabkan luka tidak cepat sembuh, karena suplai makanan dan oksigen tidak
adekuat akan menyebabkan terjadinya infeksi dan terjadinya gangguan.
Gangguan pembuluh darah akan menyebabkan aliran darah ke retina
menurun, sehingga suplai makanan dan oksigen ke retina berkurang, akibatnya
pandangan menjadi kabur. Salah satu akibat utama dari perubahan
mikrovaskuler adalah perubahan pada struktur dan fungsi ginjal, sehingga terjadi
nefropati
Diabetes mempengaruhi syaraf-syaraf perifer, sistem syaraf otonom dan
sistem syaraf pusat sehingga mengakibatkan neuropati (Price, 2005)
1.7.2 Insulin
a) Indikasi insulin
Pada DM tipe 1 yang Human Monocommponent Insulin (40 UI dan 100
UI/ml injeksi) yang beredar adalah actrapid. Injeksi insulin dapat
diberikan kepada penderita DM tipe11 yang kehilangan berat badan
secara drastis. Yang tidak berhasil dengan penggunaan obat-obatan anti
DM dengan dosis maksimal atau mengalami kontra indikasi dengan
obat-obatan tersebut. Bila mengalami ketoasidosis, hiperosmolar
asidosis laktat, stress berat karena infeksi sistemik, pasien operasi berat
, wanita hamil dengan gejala DM yang tidak dapat dikontrol dengan
pengendalian diet.
b) Jenis insulin
- Insulin kerja cepat
Jenisnya adalah reguler insulin, cristalin zinc, dan semilente.
- Insulin kerja sedang
Jenisnya adalah NPH (Netral Protamine Hagerdon), globinzinc,
lente.
- Insulin kerja lambat
Jenisnya adalah PZI (Protamine Zinc Insulin) (Long, 1996)
mempertahankan
kelembapan kulit
dan perawatan alami
3. Retensi urine NOC : NIC :
berhubungan dengan Urinary elimination Urinary Retention Care
inkomplit pengosongan Urinary continence 1. Monitor intake dan
kandung kemih, Kriteria hasil : output
sfingter kuat dan poluri Kandung kemih 2. Monitor derajat distensi
kosong secara penuh bladder
Huda Amin, Hardi, 2016. Asuhan Keperawatan Nanda NIC NOC Edisi 1.
Yokyakarta : Mediaction
T. Heather, Shigemi, 2018. NANDA-I Diagnosa Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020 edisi 6. Jakarta : EGC
Brunner & Suddarth.2014.Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12.Jakarta:EGC.
Hasdianah, Sentot Imam.2014Patologi dan Patofisologi
Penyakit.Yogyakarta:Nuha Medika
Maryunani, Anik.2013.Diabetes pada Kehamilan, Edisi Ke-2.Jakarta:Trans Info
Media.