Anda di halaman 1dari 6

The 6th University Research

The 6th University


ColloquiumResearch
2017 Colloquium 2017
Universitas MuhammadiyahUniversitas
Magelang Muhammadiyah Magelang
mpg

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian


Keputihan pada Remaja
Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan
Sumber Kabupaten Rembang
Yuli Irnawati1 , Vivi Nur Setyaningrum2
1,2
DIII Kebidanan, Akbid Bakti Utama Pati
Email: info@akbidbup.ac.id

Abstrak
Kata kunci : Berdasarkan data statistik hasil penelitian di Jawa Tengah tahun
Personal Hygiene; 2009, menunjukkan bahwa 2,9 juta jiwa remaja putri berusia 12-24
Keputihan. tahun, 45% mengalami keputihan dan pada tahun 2010 meningkat
3,1 juta jiwa.
Dari survey pendahuluan yang dilakukan di SMK N 1 Sumber
Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang dengan melalui
wawancara
10 remaja yang mengalami keputihan di SMK N 1 Sumber
Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang didapatkan hasil dari 10
siswi yang mengalami keputihan dengan rata-rata cara ceboknya
yang salah dan setelah BAK dan BAB membersihkan vaginanya
menggunakan sabun.
Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Personal hygiene
Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan Pada Siswi SMK N 1
Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang.
Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 13 orang yang mengalami
keputihan sedang ada 8 orang (72,7%) dengan personal hygiene
organ reproduksi sedang dan dari 17 orang yang mengalami
keputihan ringan ada 8 orang (72,7%) dengan personal hygiene
organ reproduksi buruk.
Saran disampaikan pada remaja putri khususnya siswi kelas X, XI,
XII SMK N 1 Sumber setelah dilakukan penelitian tentang personal
hygiene organ reproduksi dengan kejadian keputihan supaya mereka
mengetahui bagaimana cara melakukan personal hygiene organ
reproduksi yang benar.

47 ISSN 2407-9189 ISSN 2407-9189 47


The 6th University Research
The 6th University
ColloquiumResearch
2017 Colloquium 2017
Universitas MuhammadiyahUniversitas
Magelang Muhammadiyah Magelang

1. PENDAHULUAN fisik, kimiawi, biologis, psikologis, sosial


Kesehatan reproduksi di kalangan budaya, dan perilaku.[3]
wanita harus memperoleh perhatian yang
serius. Beberapa penyakit-penyakit infeksi Data penelitian tentang kesehatan
organ reproduksi wanita adalah reproduksi wanita menun jukkan bahwa 75%
trikomonosiasis, veginosis bacterial, wanita di dunia pernah menderita keputihan,
kandidiasis, vulvovaginitis, gonore, klamidia, minimal sekali seumur hidup dan 45%
sifilis, ulkus mole/chancroid. Salah satu gejala diantaranya bisa mengalami keputihan
dan tanda-tanda penyakit infeksi organ sebanyak 2 kali atau lebih. Di Indonesia 75%
reproduksi wanita adalah terjadinya wanita pernah mengalami keputihan minimal
keputihan. Keputihan merupakan salah satu 1 kali dalam hidupnya.[4]
masalah yang sejak lama menjadi persoalan
bagi kaum wanita. Keputihan (Flour Albus) 2. METODE
adalah cairan berlebih yang keluar dari Jenis penelitian ini menggunakan
vagina[1] jenis penelitian korelasi.Jenis penelitian
Keputihan dibagi menjadi dua yaitu korelasi merupakan penelitian penelaahan
keputihan fisiologis dan keputihan patologis. hubungan antara dua variabel pada suatu
Keputihan fisiologis biasanya terjadi situasi atau sekelompok obyek. Penelitian ini
menjelang dan sesudah menstruasi, mendapat menggunakan cross sectional yaitu rancangan
rangsangan seksual, mengalami stres berat, penelitian untuk mempelajari korelasi antara
sedang hamil atau mengalami kelelahan. variabel independent atau variabel bebas dan
Adapun cairan yang keluar berwarna jernih variabel dependent atau variabel terikat dalam
atau kekuning – kuningan dan tidak berbau. periode waktu yang sama.[5] Menurut sifat
Sedangkan keputihan patologis dapat ditandai dasar penelitian, penelitian ini termasuk
dengan keluarnya lendir dalam jumlah penelitian survey analitik yaitu penelitian
banyak. Selain itu, lendir tersebut berwarna yang mencoba menggali bagaimana hubungan
putih atau kekuningan dan memiliki bau yang dan fenomena itu terjadi di SMK N 1 Sumber
menyengat. Keputihan jenis ini ditandai Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang.
dengan rasa gatal dan terkadang terasa nyeri. Variabel babas dalam penelitian ini
Bahkan, rasa nyeri tersebut sering kali adalah personal hygiene organ reproduksi.,
dirasakan ketika berhubungan seksual. sedangkan variabel terikat dalam penelitian
Daerah vagina yang terinfeksi pun mengalami ini adalah kejadian keputihan pada remaja
bengkak.[2] siswi SMK N 1 Sumber.
Ada banyak faktor yang Populasi dalam penelitian ini adalah
mempengaruhi terjadinya keputihan baik yang seluruh remaja siswi SMK N 1 Sumber
bersifat internal (berasal dari tubuh) ataupun Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang
eksternal (faktor lingkungan). Faktor yang yaitu sebanyak 120. Karena jumlah populasi
berasal dari organisme itu sendiri (faktor dalam penelitian ini > 100 maka peneliti
resiko intrinsik) dibedakan menjadi faktor mengambil sampel sebanyak 25% dari total
jenis kelamin dan usia, faktor-faktor anatomi populasi yaitu 25 % x 120 = 30. Jadi sampel
dan konstitusi tertentu, serta faktor nutrisi. yang diambil dalam penelitian ini sebanyak
Sedangkan faktor resiko yang berasal dari 30 remaja yang terbagi kelas 10, 11 dan 12
lingkungan (faktor resiko ekstrinsik) yang siswi SMK N 1 Sumber Kecamatan Sumber
memudahkan seseorang terjangkit suatu Kabupaten Rembang. Pengambilan sampel
penyakit tertentu. Berdasarkan jenisnya, pada penelitian ini menggunakan stratified
faktor ekstrinsik ini dapat berupa: keadaan random sampling yang dilakukan dengan cara

48 ISSN 2407-9189 ISSN 2407-9189 48


The 6th University Research
The 6th University
ColloquiumResearch
2017 Colloquium 2017
Universitas MuhammadiyahUniversitas
Magelang Muhammadiyah Magelang

mengambil subyek penelitian dengan bersih dan cara ceboknya yang


melakukan stratifikasi kelompok populasi. salah.[7]
Tabel 2.1 Semakin banyak remaja
Sampel penelitian siswi yang personal hygiene
Jumlah organ reproduksinya kurang baik
No Kelas Jumlah siswa sampel maka semakin banyak remaja
1. Kelas 10 43 11 siswi yang personal hygiene
2. 9 organ reproduksinya buruk,
Kelas 11 39 karena banyak remaja siswi yang
3. Kelas 12 38 10 cara ceboknya salah dan air
ceboknya tidak bersih. Oleh
Total 120 orang 30 siswa
karena itu remaja perlu
Alat ukur penelitian ini menggunakan
mengetahui berbagai macam cara
kuesioner dengan memberi pertanyaan pada
untuk melakukan personal
remaja siswi SMK N 1 Sumber yang
hygiene yang benar. Sedangkan
mengalami keputihan untuk mengetahui
remaja yang personal hygienenya
personal hygiene organ reproduksi dengan
baik cenderung melakukan
kejadian keputihan pada remaja siswi SMK
personal hygiene yang benar.
N
b. Kejadian Keputihan
1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten
Tingkat keputihan remaja
Rembang. Analisis data yang digunakan pada
yang mengalami keputihan pada
penelitian ini adalah analisis bivariat.
remaja siswi SMK N 1 Sumber
Kecamatan Sumber Kabupaten
Rembang menunjukkan bahwa
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
17 orang (56,6%) keputihan
3.1. Analisa Univariat ringan (setiap bulan) dan terdapat
a. Personal Hygiene Organ 13 orang (43,4%) dengan
Reproduksi Tingkat personal keputihan ringan (kadang-
hygiene remaja siswi SMK N 1 kadang).
Sumber Kecamatan Keputihan adalah
Sumber
keluarnya cairan yang kadang
Kabupaten Rembang
berwarna bening dan putih susu
menunjukakan bahwa 11 orang
dari vagina. Hal ini merupakan
(36,7%) personal hygiene organ
hal yang sering terjadi pada kaum
reproduksinya buruk, dan 11
perempuan sebelum masa
orang (36,7%) personal hygiene
menstruasi. Pada kondisi yang
organ reproduksinya sedang, dan
normal, vagina dapat
ada 8 orang (26,6%) personal
mengeluarkan cairan yang berasal
hygiene organ reproduksinya
dari rahim. Umumnya cairan yang
baik.
keluar sedikit, jernih, dan tidak
Personal hygiene merupakan
berbau. Jika cairan (bukan darah)
perawatan diri sendiri yang
yang keluar dari vagina
dilakukan untuk mempertahankan
berlebihan, keadaan tersebut
kesehatan baik secara fisik
disebut keputihan. Selama
maupun psikologis.[6]
kehamilan, menjelang menstruasi,
Penyebab keputihan yaitu
pada saat ovulasi, dan akibat
salah satunya adalah dari Personal
Hygiene seperti air cebok tidak

49 ISSN 2407-9189 ISSN 2407-9189 49


The 6th University Research
The 6th University
ColloquiumResearch
2017 Colloquium 2017
Universitas MuhammadiyahUniversitas
Magelang Muhammadiyah Magelang

rangsangan seksual, vagina Hal ini sesuai dengan


cenderung lebih banyak kutipan buku Sabardi, bahwa ada
mengeluarkan cairan, gejala dua hal yang menjadi faktor
tersebut masih termasuk pendorong keputihan yaitu faktor
normal[8]Semakin banyak remaja endogen dan faktor eksogen.
yang mengalami keputihan ringan Faktor endogen (berasal dari
maka semakin buruk personal dalam tubuh) itu meliputi
hygiene yang dilakukannya, kelainan pada vagina dan
karena remaja cara ceboknya imunitas. Sedangkan faktor
yang salah, jika setelah BAK dan eksogen itu dibagi menjadi dua
BAB membersihkan vaginanya yaitu infeksi dan non-infeksi.
menggunakan sabun. Oleh karena Infeksi yaitu masuknya benda
itu remaja yang mengalami asing ke vagina baik sengaja
keputihan sedang cenderung maupun tidak, perilaku cebok
personal hygienenya cukup baik. yang kurang tepat dan tidak
bersih, daerah sekitar kemaluan
3.2. Analisa Bivariat lembab, stress dank el;ainan
a. Hubungan Personal Hygiene endokrin atau hormon.[9]
Organ Reproduksi dengan Keputihan dapat dicegah
Kejadian Keputihan pada Remaja dengan cara menjaga personal
Siswi SMK N 1 Sumber hygiene secara benar. Sikap
Hasil penelitian hubungan seseorang melakukan personal
personal hygiene organ hygiene dipengaruhi oleh
reproduksi dengan kejadian sejumlah faktor antara lain: a)
keputihan pada remaja siswi SMK Citra tubuh (body image)
N 1 Sumber yang telah dilakukan merupakan konsep subjektif
terhadap 30 responden di Desa seseorang tentang penampilan
Logung Kecamatan Sumber fisiknya. b) pengetahuan dan
Kabupaten Rembang, motivasi kesehatan merupakan
menunjukkan bahwa sebagian Pengetahuan tentang personal
besar remaja mengalami hygiene sangat penting, karena
keputihan ringan 17 orang pengetahuan yang baik dapat
(56,6%) dan keputihan sedang 13 meningkatkan kesehatan.c)
orang (43,3%). Didukung dengan Variabel budaya merupakan
hasil analisa kontingensi Kepercayaan kebudayaan klien
2
diperoleh nilai X hitung 6,121 > dan nilai pribadi mempengaruhi
X2 tabel 5,991 dan p value 0,047 perawatan hygiene. d) Kebiasaan
< 0,05 artinya Ha diterima dan Ho atau pilihan pribadi seperti Setiap
ditolak. Hal ini dapat disimpulkan klien memiliki keinginan individu
bahwa ada hubungan antara dan pilihan tentang kapan untuk
personal hygiene organ mandi, bercukur, dan melakukan
reproduksi dengan kejadian perawatan rambut klien memiliki
keputihan pada remaja siswi SMK produk yang berbeda (misalnya :
N 1 Sumber Kecamatan Sumber sabun, shampoo, deodorant, dan
Kabupaten Rembang. pasta gigi) menurut pilihan
pribadi.[10]

50 ISSN 2407-9189 ISSN 2407-9189 50


The 6th University Research
The 6th University
ColloquiumResearch
2017 Colloquium 2017
Universitas MuhammadiyahUniversitas
Magelang Muhammadiyah Magelang

Dengan tingginya a. Sebagian besar responden Personal


presentase remaja siswi yang hygiene organ reproduksinya buruk
personal hygiene organ sebanyak 11 orang (36,7).
reproduksi buruk mempengaruhi b. Sebagian besar responden mengalami
kejadian keputihan, 8 remaja keputihan ringan yang terjadi setiap
siswi yang mengalami keputihan bulan sebanyak 17 orang (56,6%).
ringan dengan personal hygiene c. Dari hasil tabulasi silang hubungan
organ reproduksi buruk, 6 remaja antara personal hygiene organ
siswi yang mengalami keputihan reproduksi dengan kejadian keputihan
ringan dengan personal hygiene di SMK N 1 Sumber diketahui bahwa
organ reproduksi baik dan 3 dari 13 orang yang mengalami
remaja siswi mengalami keputihan sedang ada 8 orang
keputihan ringan dengan personal (72,7%) dengan personal hygiene
hygiene organ reproduksi sedang. organ reproduksi sedang dan dari 17
Dari penelitian yang didapatkan orang yang mengalami keputihan
alasan remaja yang mengalami ringan ada 8 orang (72,7%) dengan
keputihan ringan karena remaja personal hygiene organ reproduksi
siswi belum mengetahui cara buruk.
cebok yang benar dan d. Ada hubungan antara personal
beranggapan bahwa tindakan hygiene organ reproduksi dengan
yang dilakukan untuk merawat kejadian keputihan pada remaja siswi
organ reproduksinya sudah benar. SMK N 1 Sumber kecamatan sumber
Dari hasil diatas dapat kabupaten rembang. keputusan ini
disimpulkan menurut kutipan juga dilakukan sesuai dengan
buku Ayuningsih penyebab ketentuan jika p value lebih kecil dari
keputihan yaitu personal hygiene : 0,05 (0,047<0,05)
air cebok tidak bersih, celana
dalam tidak menyerap keringat, REFERENSI
penggunaan pembalut yang
kurang baik. Stress sehingga 1. Dwiana. Kesehatan Reproduksi
Wanita. (On Line). Available at
sehingga daya tahan tubuh
http://www.creasoft.wordpress.com/c
rendah, kelelahan akibat bekerja ategory (3 juli 2012).2008
terlalu keras dan pola hidup tidak 2. Bahari, Hamid. Cara Mudah Atasi
sehat yaitu tidak membersihkan Keputihan. Yogyakarta: Buku
vagina setelah buang air atau Biru.2012
tidak mengetahui cara vulva 3. Notoatmodjo, Sukijo. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta.
hygiene.7 Jadi, ada hubungan Rineka Cipta.2007
antara personal hygiene organ 4. Sadhine,M.Penyakit Wanita
reproduksi dengan kejadian Pencegahan, Deteksi Dini dan
keputihan pada remaja siswi SMK Pengobatannya. Jakarta: Keen
N 1 Sumber Kecamatan Sumber Book.2009
Kabupaten Rembang. 5. Notoatmodjo, Sukijo. Metodologi
Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka
Cipta.2005
4. KESIMPULAN 6. Hidayat, AA. Metode Penelitian
Kesimpulan berisi rangkuman Kebidanan Teknik Analisis Data.
singkat atas hasil penelitian dan Jakarta : Salemba Medika. 2007
pembahasan.

51 ISSN 2407-9189 ISSN 2407-9189 51


The 6th University Research
The 6th University
ColloquiumResearch
2017 Colloquium 2017
Universitas MuhammadiyahUniversitas
Magelang Muhammadiyah Magelang

7. Ayunigsih, T. dan Krisnawati. from :


Cara holistik dan praktis atasi http://www.dai.or.id/remaja.2009
gangguan khas pada kesehatan 10. Tarwoto, Wartonah. Kebutuhan
wanita. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Dasar Manusia dan Proses
2009 Keperawatan Edisi 3. Jakarta :
8. Wijayanti, D. Fakta Penting Seputar Salemba.2004
Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jogjakarta : Nuha Medika . 2009
9. Adjie,S.J.M. Kesehatan reproduksi
remaja dalam aspek
sosial.available

52 ISSN 2407-9189 ISSN 2407-9189 52

Anda mungkin juga menyukai