Anda di halaman 1dari 8

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
a. Jenis dan Desain Penelitian
Desain penelitian mengacu pada jenis penelitian yang dipilih untuk mencapai
tujuan penelitian dan berperan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan tersebut, serta
membantu peneliti untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan
tepat, objektif, dan akurat (Setiadi, 2013). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan desain quasy eksperimental yang merupakan pengujian suatu intervensi pada
sekelompok subjek dengan atau tanpa kelompok pembanding, namun tidak dilakukan
randomisasi untuk memasukkan subjek ke dalam kelompok perlakuan atau control
(Dharma, 2011).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian
quasy eksperimental, dengan jenis non-randomized pretest-posttest with control
group design. Dalam rancangan ini, terdapat dua kelompok yaitu kelompok intervensi
dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan perlakuan yaitu treatment
untuk mengurangi kecemasan dengan media MP3 yang dapat diakses melalui barcode
pada leaflet, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan treatment untuk
mengurangi kecemasan dengan media MP3 yang dapat diakses melalui barcode pada
leaflet. Pada kedua kelompok akan dilakukan pre test sebelum diberikan intervensi
dan post test setelah diberikan intervensi.

Pre test Perlakuan Post test


Intervensi O1 X O2
Kontrol O3 O4

Gambar 1.1 Desain Penelitian


Keterangan :
O1 : Observasi kecemasan pre operatif sebelum pada kelompok intervensi (pre test)
O2 : Observasi kecemasan pre operatif setelah pada kelompok intervensi (post test)
X : Pemberian treatment untuk mengurangi kecemasan dengan media MP3 yang
dapat
diakses melalui barcode pada leaflet.
O3 : Observasi kecemasan pre operatif sebelum pada kelompok kontrol (pre test).
O4 : Observasi kecemasan pre operatif setelah pada kelompok kontrol (post test).

b. Rancangan Percobaan
Penelitian ini berupaya untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien pre
operatif sebelum dan sesudah pemberian treatment untuk mengurangi kecemasan
dengan media MP3 yang dapat diakses melalui barcode yang terdapat pada leaflet
dengan kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol tanpa pemberian treatment.
Pada kelompok intervensi diberikan pre test dilanjutkan pemberian treatment
untuk mengurangi kecemasan dengan media MP3 yang dapat diakses melalui barcode
yang terdapat pada leaflet kemudian dilakukan post test. Sedangkan pada kelompok
kontrol akan diberikan pre test kemudian setelah 15 menit dilakukan post test,
kemudian diberikan anjuran untuk napas dalam. Tingkat kecemasan pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol diukur dengan alat ukur The Amsterdam
Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS).

c. Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek
ke subjek lain (Sostroasmoro, 2011). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (independen)
Variabel bebas adalah variabel yang apabila ia berubah akan mengakibatkan
perubahan pada variabel lain. Variabel bebas sering disebut dengan variabel
independen, predictor, resiko, determinan, atau kausa (Sostroasmoro, 2011).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah treatment untuk mengurangi
kecemasan dengan media MP3 yang dapat diakses melalui barcode yang terdapat
pada leaflet.
2. Variabel terikat (dependen)
Variabel terikat variabel yang berubah akibat perubahan variabel bebas.
Sinonim variabel terikat adalah variabel dependen, efek, hasil, outcome, respons,
atau event (Sostroasmoro, 2011). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kecemasan.
3. Variabel Pengganggu (confounding variable)
Confounding variable adalah jenis variable yang berhubungan dengan
variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan merupakan variabel antara
(Sostroasmoro, 2011). Variabel pengganggu yang tidak dikedalikan dalam
penelitian ini yaitu jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis tindakan, tingkat
sosial ekonomi, dan kondisi lingkungan.

d. Definisi Operasional

e. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Penelitian ini
menggunakan data yang didapat dari responden di suatu rumah sakit.
2. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara memberikan
kuesioner kepada responden untuk mengukur kecemasan. Kuesioner diberikan
pada responden yaitu pasien pre operatif elektif sebelum dan sesudah diberikan
treatment untuk mengurangi kecemasan dengan media MP3 yang dapat diakses
melalui barcode yang terdapat di leaflet pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol (tanpa diberikan treatment tersebut).
a) Metode Skala
Hadi (2004), menyatakan bahwa skala merupakan tehnik pengumpulan
data yang terdiri dari daftar-daftar pernyataan yang di ajukan secara tertulis
yang harus di jawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi objek penelitian
dan di berikan dengan tujuan untuk mengungkapkan kodisi-kondisi dalam diri
subjek yang ingin di ketahui. Menurut hadi (2004), alasan digunakan skala
subjek:
a. Subjek adalah orang yang paling tau tentang dirinya sendiri
b. Hal-hal yang sudah dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar
dan dapat di percaya
c. Intreprestasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang di ajukan
kepada subjek adalah sama dengan yang dimaksud oleh peneliti.
Dalam penelitian ini skala penelitian yang di gunakan yaitu:
 Skala Tingkat Kecemasan
Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat
kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut APAIS. The
Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS)
adalah salah satu desain untuk menilai sumber kecemasan pre
operasi dan mengembangkan alat untuk mengingatkan kalangan
praktisi untuk menilai risiko kecemasan individu (Firdaus, 2014).
APAIS merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur
kecemasan pre operasi yang telah divalidasi, diterima dan
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia.
Indeks global ini menilai tiga wilayah yang terpisah:
kecemasan tentang anestesi, kecemasan tentang operasi, dan
keinginan untuk informasi. Adapun daftar pernyataan instrument
APAIS adalah sebagai berikut:
Daftar Pertanyaan Instrumen APAIS
No
Versi Indonesia Belanda
.
1 Saya takut dibius Ik zie erg op tegen de narcose
2 Saya terus menerus memikirkan Ik moet voordurend denken aan de
tentang pembiusan narcose
3 Saya ingin tahu sebanyak mungkin Ik zou zoveel mogelijik willen weten
tentang pembiusan over de narcose
4 Saya takut dioperasi Ik zie erg op tegen de ingreep
5 Saya terus menerus memikirkan Ik moet voortdurend denken aan de
tentang operasi ingreep
6 Saya ingin tahu sebanyak mungkin Ik zou zoveel mogeljik willen weten over
tentang operasi de ingreep
Dari kuisioner tersebut, untuk setiap item mempunyai nilai 1 - 5 dari
setiap jawaban yaitu : 1 = sama sekali tidak; 2 = tidak terlalu; 3 = sedikit; 4
= agak; 5 = sangat. Jadi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1 - 6 : Tidak ada kecemasan.
7 - 12 : Kecemasan ringan.
13 - 18 : Kecemasan sedang.
19 - 24 : Kecemasan berat.
25 - 30 : Kecemasan berat sekali / panik.
b) Vadilitas dan Reabilitas Alat Ukur
Baik tidaknya suatu penelitian ditentukan oleh suatu alat ukur. Oleh
karena itu, suatu alat ukur sebelum digunakan dalam suatu penelitian harus
memiliki syarat validasi dan reabilitas sehingga alat tersebut tidak
menyediakan hasil pengukuran dari kesimpulan yang akan didapati.
a. Validitas
Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
hendak di ukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validasi
yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsinya alat ukur
tersebut (Arikunto, 2006) Teknik yang digunakan untuk menguji
validitas alat ukur, dalam hal ini angket diuji vadilitasnya dengan
menggunakan analisis Product Moment .
b. Realibilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menujukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau
tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
(Notoatmodjo, 2010). Teknik reliabilitas untuk kuesioner pengetahuan
dilakukan dengan metode test retest (test ulang).

f. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa: kuesioner (daftar
pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan
pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Peneliti menggunakan
instrumen penelitian yang terdiri dari :
1) Alat ukur skala kecemasan The Amsterdam Preoperative Anxiety and
Information Scale (APAIS) yang terdiri dari 6 pertanyaan singkat dengan
bentuk check list.
2) Lembar persetujuan menjadi responden.
3) Kuisoner penelitian
4) Leaflet (terdapat barcode)
5) Headphone
6) MP3 (menuntun dalam melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan terapi
musik klasik)

g. Analisa Data

B. Proses Pembuatan sesuai Metode

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiono (2009) populasi merupakan seluruh subjek atau objek
dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya objek atau subjek
yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau
objek tertentu (Hidayat, 2010). Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien pre
operatif elektif pada usia 17-55 tahun di suatu rumah sakit. Kriteria sampel :
b. Kriteria Inklusi
1) Usia 17-55 tahun
2) Bersedia menjadi responden
3) Pasien yang dinyatakan akan menjalani operasi dan secara fisik telah
dinyatakan boleh dilakukan operasi
4) Pasien dengan cemas ringan sampai cemas berat
b. Kriteria Ekslusi
1) Pasien emergency/cyto
2) Pasien yang cacat fisik seperti tuli dan buta
3) Pasien dengan penurunan kesadaran
4) Pasien yang sebelumnya telah diambil sebagai responden oleh peneliti
(pasien ulangan)
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh operasi (Notoatmodjo, 2010). Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan non-probability sampling dengan teknik purposive
sampling, artinya suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ditentukan oleh
peneliti (Nursalam, 2011).
Menurut Arikunto, (1998) subyek penelitian merupakan sumber untuk
memperoleh data. Sampel dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian atau
sumber data adalah sebanyak 20 pasien pre operatif elektif dengan tingkat
kecemasan di suatu rumah sakit. Penelitian ini termasuk penelitian sampel, karena
seluruh subyek dalam penelitian ini hanya diambil sebagian. Sampel yang
digunakan pada penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
Daftar Pustaka

Alfiyah, IN. 2018. Pengaruh Terapi Murottal Ar-Rahman dan Terjemahannya terhadap
Kecemasan Pasien Pre Operatif dengan Sub Arachnoid Block (SAB) di RS PKU
Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. Skripsi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. (38-
46)
LAMPIRAN

LEMBAR OBSERVASI / LEMBAR CHECK LIST

THE AMSTERDAM PREOPERATIVE ANXIETY AND INFORMATION SCALE (APAIS)

Daftar Pertanyaan Instrumen APAIS

No. Versi Indonesia Belanda


1 Saya takut dibius Ik zie erg op tegen de narcose
2 Saya terus menerus memikirkan Ik moet voordurend denken aan de narcose
tentang pembiusan
3 Saya ingin tahu sebanyak mungkin Ik zou zoveel mogelijik willen weten over de
tentang pembiusan narcose
4 Saya takut dioperasi Ik zie erg op tegen de ingreep
5 Saya terus menerus memikirkan Ik moet voortdurend denken aan de ingreep
tentang operasi
6 Saya ingin tahu sebanyak mungkin Ik zou zoveel mogeljik willen weten over de
tentang operasi ingreep

Anda mungkin juga menyukai