Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain Penelitian ini adalah desain "true-experimental design" dengan
rancangan penelitian "two groups prestest-posttest design". Two groups pre
and post test design yaitu pada penelitian ini dilakukan pre test (sebelum
diberi intervensi) untuk mengetahui keadaan awal subyek yang diteliti dan
post test (sesudah diberi intervensi) (Sugiyono, 2017).
Hasil perlakuan dapat diketahui pada rancangan two groups prestest-
posttest design, dengan cara memberikan pre-test (pengamatan awal)
terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi (perlakuan) dan dilakukan
post-test (pengamatan akhir) setelah dilakukan intervensi (Yusuf M, 2019).
Rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut:

O1 X1 O2

O3 X2 O4

Bagan 2.3 Desain Penelitian (Sugiyono, 2017)


Keterangan :
O1 : sebelum dilakukan terapi akupunktur tunggal
X1 : perlakuan pemberian terapi akupunktur tunggal
O2 : setelah dilakukan terapi akupunktur tunggal
O3 : sebelum dilakukan terapi akupunktur dan teh daun jati cina
X2 : perlakuan pemberian terapi akupunktur dan teh daun jati cina
O4 : setelah dilakukan terapi akupunktur dan teh daun jati cina

33
34

B. Populasi, Sampel dan Sampling


1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah yang digeneralisasikan, terdiri dari
objek atau topik dengan jumlah dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk penelitian dan disimpulkan (Nursalam, 2016).
Populasi dalam penelitian ini adalah warga masyrakat di Desa
Ngampon Kelurahan Mojosongo Surakarta yang mengalami Obesitas.
Sebelumnya sudah dilakukan studi pendahuluan dan didapatkan data
sebanyak 32 warga yang mengalami Obesitas.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah bagian yang memberikan gambaran umum
dari populasi. Sampel penelitian memiliki garis yang sama atau sama
atau hampir sama dengan populasi, sehingga sampel dapat mewakili
populasi yang diamati (Riyanto dan Hatmawan, 2020).
Dalam proses pengumpulan data, peneliti mengambil sample dan
populasi yang diambil dari data warga masyarakat di Desa Ngampon
Kelurahan Mojosongo Surakarta yang mengalami Obesitas dan bersedia
untuk menjalani program terapi akupunktur dan teh daun jati cina tanpa
kelompok kontrol yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
3. Teknik Sampling
Sugiyono (2017) menjelaskan bahwa teknik sampel merupakan
teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, terdapat beberapa teknik sampling yang
digunakan. Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah
Purposive Sampling didasarkan pada suatu pertimbangan yang dibuat
oleh peneliti yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang
telah ditetapkan.
Sampel pada kriteria ini adalah warga masyarakat di Desa Ngampon
Kelurahan Mojosongo Surakarta yang mengalami Obesitas yang sesuai
dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebagai berikut:
35

a. Kriteria Inklusi:
1) Merupakan Warga masyarakat di Desa Ngampon Kelurahan
Mojosongo Surakarta
2) IMT ≥ 30.00 kg/m²;
3) Laki laki dan perempuan berusia 20-40 tahun
4) Bersedia menjadi subjek penelitian;
5) Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan pelangsingan;
6) Subjek penelitian bersedia mengikuti 1 seri terapi sebanyak 10
kali terapi.
7) Subjek penelitian dapat berkomunikasi dengan baik (sadar, dan
kooperatif)
8) Subjek penelitian yang tidak sedang melakukan terapi lain
9) Subjek penelitian tidak memiliki penyakit lain yang dapat
menyebabkan kenaikan berat badan
b. Kriteria eksklusi:
1) Subjek penelitian yang tidak mengikuti terapi sebanyak 10 kali
terapi;
2) Tidak bersedia menjadi subjek penelitian;
3) Menjalani pengobatan selain akupunktur;
4) Subjek penelitian mengalami masalah kesehatan yang serius.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Desa Ngampon Kelurahan Mojosongo
Surakarta. Waktu penelitian yaitu dilakukan pada bulan Oktober 2020
sampai dengan April 2021. Terapi dilakukan 2x dalam 1 seri (10 kali) terapi
dengan pengukuran berat badan sebelum diterapi, setelah diterapi kelima
dan kesepuluh.
36

Tahun 2020 2021

1 1 1
No Kegiatan Bulan 9 1 2 3 4 5
0 1 2

Minggu 1 2 3 4

1. Pengajuan judul

2. Studi Pendahuluan

Penyusunan
3.
Proposal Penelitian

4. Uji proposal

5. Revisi Proposal

Pegumpulan Data
6.
Penelitian

Pengolahan Data
7.
Penelitian

Penyusunan
8.
Laporan Penelitian

Persentasi Hasil
9.
Penelitian

Revisi Hasil
10
Penelitian
37

D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen (bebas) adalah variabel yang kondisi atau
dipengaruhi variabel lain (Gumanti, Yudiar, and Syahruddin, 2016).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah terapi akupunktur dan
teh Daun Jati Cina.
2. Variabel Dependen (Variabel terikat)
Variabel dependen (dependen variable) adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Arikunto,
2019). Variabel dalam penelitian ini adalah penurunan berat badan pada
kasus Obesitas pada warga masyarakat di Desa Ngampon Kelurahan
Mojosongo Surakarta.

E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat ukur Hasil Skala
Penelitian operasional Pengukuran Pengukuran
Titik Terapi Ketepatan Tepat Nominal
akupunktur menggunakan penusukan Tidak tepat
Telinga 18 jarum dan sensasi
(titik akupunktur de-qi
lapar), pada titik
Zhongwan Telinga 18
(CV 12), (titik lapar),
Fenglong Zhongwan (CV
(ST 40) 12), Fenglong
dan (ST 40) dan
Taichong Taichong (LV
(LV 3) 3)
Teh Daun Teh daun jati Kedisiplinan 1. Minum Nominal
38

Jati Cina cina celup ( 1 dalam 2. Tidak


kantong celup) mengkonsumsi minum
dengan aturan teh daun jati
minum 1 hari ( cina
1 gelas kecil),
diminum
setelah makan
Obesitas Untuk Tabel IMT Klasifikasi Rasio
menentukan IMT
kriteria berat (kg/m²)
badan lebih Berat badan
(Obesitas) Kurang
digunakan ≤18,5
pengukuran Normal
Indeks Massa 18,5-22,9
Tubuh, Overweight
23,0-24,9
Obesitas
kelas I
25,0-29,9
Obesitas
kelas II
≥30

F. Instrumen Penelitian
Instrmen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
memperoleh, megolah, dan menginteprestasikan informasi yang diperoleh
dari para subjek penelitian dengan menggunakan pola ukur yang sama
(Siregar, 2014). Instrumen penelitian ini:
1. Lembar pengkajian responden untuk mengumpulkan data umum.
39

2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut WHO, (2017)

BMI (Kg/m²)
Klasifikasi Principal cut-off Additional cut-off
points points
Severe thinness <16.00 <16.00

Moderate thinness 16.00 -16.99 16.00 -16.99

Mild thinness 17.00 -18.49 17.00 -18.49


18.50 - 22.99
Normal range 18.50 - 24.99
23.00 - 24.99
Overweight ≥25.00 ≥25.00
25.00 - 27.49
Pre-obese 25.00 - 29.99
27.50 - 29.99
Obese ≥30.00 ≥30.00
30.00 - 32.49
Obese class I 30.00 - 34.99
32.50 - 34.99
Obese class II 35.00 - 39.99 35.00 – 39.99
Obese class III ≥40.00 ≥40.00

3. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: kapas
steril yang sudah dibasahi alkohol, alkohol 70%, jarum akupunktur
Huanqiu berukuran1 dan 1,5 cun dengan diameter 0,25 x 40 mm dan
jarum akupunktur telinga (Ear Needle acupuncture), teh daun jati cina
bentuk celup, elektrostimulator KWD, timbangan berat badan,
meteran tinggi badan, kom dan bengkok, pinset anatomis, tempat
bekas jarum, alat tulis, air; gelas.

G. Prosedur Pengumpulan Data


1. Tahap Persiapan
Persiapan yang harus dilakukan antara lain dengan pengajuan ijin
untuk melakukan studi pendahuluan, kemudian melakukan studi
pendahuluan, menentukan materi, mempelajari literature, merumuskan
40

masalah dan merumuskan hipotesis, menyusun proposal penelitian,


dan pengujian proposal.
2. Tahap Pelaksanaan
Melakukan identifikasi calon subjek penelitian yang sesuai dengan
kriteria inklusi, penjelasan kepada responden terkait dengan proses
terapi akupunktur, mengajukan lembar persetujuan penelitian
informed consent, melakukan kontrak waktu kepada subjek penelitian,
memberikan penjelasan kepada klien tentang jadwal terapi selama 6
minggu sebanyak 10 kali terapi seminggu 2 kali terapi dengan lama
penusukan selama kurang lebih 15 menit dan menggunakan jarum
berukuran 1–1,5 cun, Ear Needle Acupuncture dan elektrostimulator.
3. Prosedur pelaksanaan tindakan
a. Tahap Pra Interaksi
Peneliti mengucapkan salam dan melakukan perkenalan
terhadap subjek penelitian, kemudian peneliti menyamakan
persepsi dengan subjek penelitian dengan menjelaskan tujuan dari
tindakan terapi yang akan dilakukan serta melakukan kontrak
waktu kepada subjek penelitian. Setelah menjelaskan tujuan
tindakan, peneliti melakukan verifikasi data responden untuk
menghindari kesalahan data. Setelah selesai pendataan subjek
penelitian, peneliti menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk tindakan terapi serta tempat yang akan digunakan untuk
tindakan terapi.
b. Tahap Interaksi
Peneliti melakukan anamnesa terhadap subjek penelitian
lalu memposisikan subjek penelitian senyaman mungkin untuk
melakukan tindakan terapi. Peneliti melakukan desinfeksi dengan
mencuci tangan menggunakan sabun pada air yang mengalir
sebelum melakukan tindakan terapi. Peneliti mencari lokasi titik
yang akan dilakukan diberikan terapi lalu melakukan desinfeksi
pada area yang akan dilakukan terapi akupunktur menggunakan
41

kapas dan alkohol 70% (setiap kapas hanya digunakan sebanyak 3


kali usapan). Peneliti memberikan perlakuan akupunktur kepada
responden penelitian pada titik Telinga 18 (titik lapar), CV 12
(Zhongwan), ST 40 (Fenglong) dan LV 3 (Taichong) dan
perlakuan elektrostimulator selama 15 menit. Setelah 15 menit
tindakan terapi, peneliti melepaskan jarum akupunktur dan
mematikan elektrostimulator serta melakukan desinfeksi kembali
setelah tindakan terapi dengan menggunakan kapas alkohol 70%.
Peneliti membuang jarum bekas terapi pada tempat bekas jarum.
c. Prosedur minum teh daun jati cina
Rebus air ± 200 ml air, tunggu air sampai mendidih, setelah
air mendidih diangkat lalu diletakkan di gelas, dan masukkan teh
daun jati cina celup kedalam gelas, tunggu sampai berubah warna
menjadi coklat kekuningan, lalu diamkan sampai keadaan hangat
setelah itu bisa diminum. Teh daun jati cina dikomsumsi 1x sehari
setelah makan.
4. Tahap Terminasi
Peneliti melakukan evaluasi tindakan setelah subjek
penelitian melakukan terapi akupunktur kombinasi teh daun jati
cina. Peneliti melakukan kontrak waktu untuk terapi selanjutnya
kepada subjek penelitian dan memberikan kesimpulan hasil
kegiatan dari tindakan terapi kepada responden. Setelah selesai
melakukan tindakan terapi dan memberikan kesimpulan hasil
terapi kepada subjek penelitian, peneliti berpamitan dan
memberikan salam kepada subjek penelitian sebagai tanda telah
selesai tindakan terapi.

H. Analisis data
1. Analisis Univariat
Analisis ini dilakukan untuk mendekripsikan setiap variabel secara
terpisah dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi dari masing
42

masing variabel. Variabel tersebut berdasarkan usia, jenis kelamin, jenis


pekerjaan, IMT sebelum terapi, dan IMT sesudah terapi
2. Analisis Bivariat
Analisa bivariat untuk melihat pengaruh antara dua variabel yang
dalam hal ini adalah terapi akupunktur sebelum dan sesudah terapi
terhadap penurunan berat badan pada kasus obesitas di Desa Ngampon
Kelurahan Mojosongo, Surakarta. Uji Statistik yang digunakan, yaitu:
a. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan
untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel,
apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. Uji
Shapiro Wilk Test untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi
normal atau tidak. Jika p>0,05 maka data 2 kelompok perlakuan
berdistribusi normal. Dengan ketentuan jika nilai Sig. >0,05 maka
data terdistribusi normal, sedangkan jika nilai Sig. <0,05 maka data
tidak terdistribusi dengan normal (Riadi, 2016).
b. Uji Hipotesis
Jika data berdistribusi normal, uji hipotesis yang digunakan adalah
independent t-test. Namun jika data tidak berdistribusi secara
normal, uji hipotesis yang digunakan adalah Mann-Whitnney
(Riwidikdo, 2013).

I. Etika Penelitian
Adapun etika penelitan sebagai berikut:
1. Data yang diperoleh dari subjek penelitian hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian dan tidak disalahgunakan diluar penelitian.
2. Peneliti menjaga kerahasiaan data sampel penelitian dengan
menggunakan inisial.
3. Sebelum dilakukan tindakan terapi, sampel penelitian menandatangani
informed consent.
4. Menjelaskan kepada subjek penelitian terkait konsep penelitian.

Anda mungkin juga menyukai