METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
Randomized Controlled Trial (RCT). RCT merupakam studi penelitian
eksperimental yang mampu untuk mengevaluasi intervensi yang digunakan
benar-benar layak atau tidak, RCT menggunakan prosedur random yang
bertujuan untuk mengalokasikan berbagai faktor penelitian kepada subjek
penelitian (Murti, 2017).
Metode penelitian ini termasuk single blind, karena responden yang
bersedia menjadi subjek penelitian tidak mengetahui kedalam kelompok mana
subjek dialokasikan. Rancangan dalam penelitian ini membandingkan two
group pretest and post test design, dengan cara memberikan pretest atau
pengamatan awal terlebih dahulu sebelum diberi intervensi. Setelah diberikan
intervensi kemudian dilakukan posttest atau pengamatan akhir (Hidayat,
2014). Desain penelitian dari RCT adalah sebagai berikut :
Keterangan :
PR1 : Pretest sebelum dilakukan terapi akupunktur
PR2 : Pretest sebelum dilakukan wet cupping
R : Randomisasi
K : Kelompok Eksperimen
32
33
KK : Kelompok Kontrol
X : Subjek penelitian menerima perlakuan akupunktur
Y : Subjek penelitian menerima perlakuan wet cupping
PO1 : Posttest setelah dilakukan terapi akupunktur
PO2 : Posttest setelah dilakukan wet cupping
Kelompok
Eksperimen
Inklusi
Populasi SRS
Ekslusi
Kelompok
Kontrol
Kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Kriteria Inklusi
1) Bersedia menjadi subjek penelitian.
2) Subjek yang mengalami diabetes melitus tipe II dengan kadar gula
darah puasa > 126 mg/dl dan HbA1C > 6,5 %.
3) Subjek yang berusia 40 -70 tahun.
4) Subjek berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
5) Subjek sedang tidak hamil.
6) Bersedia untuk terapi akupunktur seven star needle sebanyak 15
kali terapi (seminggu tiga kali terapi).
7) Bersedia untuk terapi wet cupping sebanyak 15 kali terapi
(seminggu tiga kali terapi).
8) Subjek yang mempunyai hasil pemeriksaan laboratorium HbA1C.
9) Subjek tidak memiliki komplikasi diabetes melitus.
10) Subjek sedang atau tidak menggunakan obat penurun kadar gula
darah.
b. Kriteria Eksklusi
1) Subjek yang mengundurkan diri.
2) Subjek yang mengalami tanda-tanda peradangan, alergi dan
inflamasi pada kulit.
3) Subjek tidak melakukan terapi akupunktur seven star needle dan
wet cupping sebanyak 15 kali terapi
4) Subjek yang menggunakan injeksi insulin.
5) Subjek memiliki komplikasi diabetes melitus.
6) Subjek tidak melakukan pemeriksaan HbA1C.
2. Waktu
Penelitian ini berlangsung pada bulan Oktober 2020 sampai dengan bulan
April 2021. Tindakan akupunktur dan wet cupping dilakukan tiga kali
dalam satu minggu selama 15 kali terapi.
D. Variabel
Variabel adalah segala sesuatu dari subjek atau objek yang memiliki
variasi tertentu atau faktor-faktor yang ditentukan oleh peneliti untuk
dipelajari dan disimpulkan (Machfoedz, 2017). Variabel yang dikaji dalam
penelitian ini adalah :
1. Variabel Terikat ( Dependen )
Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel bebas,
oleh karena itu sering disbeut juga sebagai variabel kriteria, output,
konsekuen (Notoadmojo, 2014). Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah perubahan kadar gula darah puasa dan HbA1C pada penderita
diabetes melitus tipe II.
2. Variabel Bebas (Independent)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Notoadmojo, 2014).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbandingan pengaruh terapi
akupunktur seven star needle pada paravertebral torakal 7-10 bilateral
dengan wet cupping pada titik Yishu M-BW-12.
E. Definsi Operasional
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Terapi akupunktur Salah satu terapi Terapi - Tepat Nominal
denganseven star akupunktur kulit dilakukan - Tidak tepat
needle dengan secara tepat
menggunakan pada area
36
F. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Lembar observasi terdiri dari identitas subjek penelitian, hari dan tanggal,
sesi terapi, hasil pemeriksaan kadar gula darah sebelum dan sesudah 15
kali terapi.
2. Lembar persetujuan menjadi subjek penelitian ( informed consent ).
3. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Jarum akupunktur seven star needle
b. Cupping Kit Sammora Buhang Premium
c. Tisu
d. Alkohol 70 %
e. Povidone iodine
f. Kassa dan kapas steril
g. Lancet dan jarum lancet
h. Kom
i. Bengkok
j. Hand sanitizer
k. Handscoon steril
l. Glukometer
4. Standar Operational Prosedure ( SOP )
a. Tahap Pra Interaksi
1) Pelaksanaan terapi dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan
COVID-19.
2) Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menanyakan nama
subjek penelitian.
3) Menjelaskan tujuan, tindakan, mengkontrak waktu dan
menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan.
4) Melakukan verifikasi data subjek penelitian seperti data responden
yang mempunyai hasil pemeriksaan HbA1C.
5) Melakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa sebelum diterapi.
38
f. Pengujian proposal
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Melakukan identifikasi pada subjek penelitian yang sesuai dengan
kriteri inklusi dan eksklusi
b. Penjelasan terkait proses terapi akupunktur dan wet cupping kepada
subjek
c. Mengajukan lembar informed consent atau lembar persetujuan
d. Melakukan kontrak waktu kepada subjek penelitian
e. Setelah melakukan terapi akupunktur dan wet cupping selama 15 kali
terapi, makaakan kembali dilakukan pemeriksaan kadar gula darah
puasa dan HbA1C.
H. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Data yang ditampilkan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi bertujuan untuk mendapatkan gambaran
suatu kondisi yang objektif tentang perubahan kadar gula darah sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan (Notoatmodjo, 2014).
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis data yang dilakukan terhadap dua
variabel yang berhubungan atau berkorelasi untuk melihat atau
membuktikan pengaruh antar dua variabel tersebut (Notoatmodjo, 2014).
Analisis bivariat dalam penelitian perbandingan efek terapi akupunktur
seven star needle pada paravertebral 7-10 bilateral dengan wet cupping
pada titik Yishu M-BW-12 terhadap perubahan kadar gula darah puasa dan
HbA1C penderita diabetes mellitus tipe II dengan menggunakan uji T-Test
apabila data berdistribusi normal, sedangkan menggunakan uji Wilcoxon
atau Mann Whitney apabila data berdistribusi tidak normal. Sebelum
dilakukan analisis bivariat, dilakukan uji normalitas data. Salah satu cara
uji normalitas data adalah menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk sampel <
41
50. Apabila nilai signifikasi < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal
dan jika nilai signifikasi > 0,05 maka data terdistribusi normal.
I. Etika Penelitian
1. Dalam penelitian ini, data pasien hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian diabetes melitus tipe II saja.
2. Peneliti akan menjaga kerahasian data subjek penelitian, maka lembar
pengumpulan data penelitian tidak dicantumkan nama tapi diberikan
nomer kode.
3. Sebelum dilakukan tindakan terapi, subjek penelitian menandatangani
informed consent.
4. Terapi dilakukan tanpa menggangu jam kerja / aktivitas subjek penelitian.
5. Peneliti memastikan bahwa tindakan penelitian memperhatikan aspek
safety dan meminimalkan resiko atau efek samping yang tidak diinginkan.
6. Terapi yang dilakukan bertujuan untuk melihat perubahan kadar gula
darah penderita diabetes mellitus tipe II.
7. Pelaksanaan terapi dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan
COVID-19.