Ricky Ramadhian, Fitria Saftarina, dan Eka Cania|Kejadian Low Back Pain (LBP)
pada Penjahit Konveksi di Kelurahan Way Halim Kota Bandar Lampung
Abstrak
Low Back Pain (LBP) a da lah salah satu gangguan muskuloskeletal akibat dari ergonomi ya ng salah. 90% k a s us LB P b u ka n
di s ebabkan oleh kelainan organik, melainkan o l eh k es a la ha n p os is i tu buh d a la m b ekerja . B ebera pa f a ktor ya n g
berhubungan dengan kejadian LBP meliputi karakteristik i ndividu misalnya usia, jenis kelamin, Indeks Ma ssa Tubu h ( IMT) ,
ti nggi badan, kebiasaan olahraga, lama kerja dan posisi kerja. penelitian i ni bertujuan untuk mengetahui hub ung a n p os i s i
duduk dan lama duduk terhadap kejadian LBP pada penjahit konveksi. Populasi penelitian i ni a da la h s el uruh p enja hi t
konveksi A da n B di Kelurahan Wa y Halim Bandar La mpung pada ta hun 2016 dengan jumlah 43 p e kerja ya ng te rma s uk
da l am kriteria insklusi. Metode penelitian i ni merupakan penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross s e cti onal
ya ng di lakukan pada penjahit konveksi di kelurahan Way Halim, Kota Bandar La mpung, dengan cara melakukan obs erva s i ,
wa wa ncara, pengisian kuesioner dan pemeriksaan fisik tes laseque. Teknik pengambilan s ampel menggunakan metode total
sampling. Da ta dianalisis menggunakan uji chi square α=5%. D a ri p enel i ti a n i ni d i da p a tka n h a s il re s pon den ya ng
mengeluhkan LBP a kibat posisi duduk membungkuk sebanyak 20 res ponden (46,5%) dan lama duduk s tatis ≥4 jam sebanyak
20 res ponden (46,5%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan ya ng b erma k na a n ta ra
l a ma duduk dan posisi duduk responden terhadap kejadian LBP pa da penjahit konve ks i d i Kel u ra h a n W a y H a l i m Ko ta
Ba ndar Lampung.
Korespondensi: Fi tri Wi jayanti, a lamat Wisma Putri Lumbok Seminung 1 Jl n. Abdul Muis 14b Bandar La mpung
HP: 0895605981366, ema il: fi triwijayanti_23@yahoo.com.
Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui dengan IMT <25 (88,4%) dan masa kerja >5
bahwa jumlah responden yang berusia ≥30 tahun (62,8%). sisanya IMT ≥25 (11,6%) dan
tahun lebih dominan dibandingkan usia <30 massa kerja ≤5 tahun (37,2%).
tahun. mayoritas jenis kelamin laki-laki