Anda di halaman 1dari 9

Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Low Back Pain pada Pekerja Kantoran:

Systematic Review

Putri Yasmin Rahmadiani, Neva Azzahra, Riza Andini Anggraini, Veronica Christie
Guesteva, Laura Patrycia Maudi
Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Abstrak
Latar Belakang: Saraf tepi pinggang bagian bawah sering mengalami masalah kesehatan yang saat ini lebih
dikenal sebagai Low Back Pain (LBP). Penyakit ini sangat umum terjadi dan menjadi salah satu faktor utama
yang berpengaruh dalam kualitas kinerja dan kesejahteraan kerja. Penyebab Low Back Pain (LBP) yang paling
sering adalah duduk terlalu lama, sikap duduk yang salah, dan aktivitas yang berlebihan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor besar yang menyebabkan terjadinya Low Back Pain di
tempat kerja kantoran.
Metode: Kajian ini diolah melalui proses sistematik yang tentu disesuaikan dengan tahapan Preferred
Reporting Items for Systematic Review (PRISMA). Google Scholar digunakan karena kemudahan dalam
mengakses juga banyaknya literatur yang dapat diakses secara gratis. Artikel dipilih berdasarkan publikasi
yang diterbitkan dalam periode waktu dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.
Hasil: Posisi duduk yang tidak ergonomis, durasi duduk cukup lama dengan posisi yang sama, lingkungan
kerja, dan karakteristik individu seperti umur, jenis kelamin, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) berhubungan
dengan kejadian LBP. Sementara itu, beban kerja tidak berhubungan dengan kejadian LBP.
Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi kejadian LBP pada pekerja kantoran yaitu karakteristik individu,
posisi duduk, durasi duduk, dan faktor lingkungan kerja berhubungan dengan kejadian LBP. Sedangkan faktor
yang tidak berhubungan yaitu beban kerja. Diharapkan kepada para pekerja kantoran untuk memperbaiki
posisi dan durasi duduknya sebagai pencegahan terhadap LBP.
Kata kunci : Low Back Pain, posisi duduk, pekerja kantoran, dan tempat kerja

Affected Factors of Low Back Pain Case in Office Workers: a Systematic


Review
Abstract
Background: The nerves of the lower waist often experience health problems which are currently better known
as Low Back Pain (LBP), this disease is very common and became one of the main factors that affect the quality
of work performance and welfare. The most common causes of Low Back Pain are sitting too long, the wrong
sitting posture, and excessive activity. The purpose of this study were to identify and understand the major
factors that cause LBP in the office workplace.
Methods: This study was processed through a systematic process which adapted to the Preferred Reporting
Items for Systematic Review (PRISMA) stage. Google Scholar was used due to the convenience of accessing, the
large amount of literature, and open access. Articles published during 2016 to 2021 were included.
Result: This study found that a non-ergonomic sitting position, long sitting duration in the same position, work
environment, and individual characteristics (such as age, sex, and Body Mass Index (BMI)) were associated
with the incidence of LBP. Meanwhile, the workload were not related to the incidence of LBP.
Conclusion: Individual characteristics, sitting position, sitting duration, and work environment were found as
related factors of LBP. It is expected for office workers to improve their sitting position and duration as a
prevention against LBP.
Key Words : Low Back Pain, sitting posture, office worker, and workplace

Korespondensi : Veronica Christie Guesteva


Email : veronicacg@upnvj.ac.id

151 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 13 Edisi 3, 2021


PENDAHULUAN pengaruh terhadap kejadian Low Back Pain
Menurut Global Burden of Disease di tempat kerja.
tahun 2010 dalam duthey B. pada tahun 2014
Low Back Pain adalah salah satu penyakit METODE
dan cedera beban tertinggi, dengan jumlah Studi ini menggunakan metode
rata-rata DALY (Disability-Adjusted Life kajian sistematik (systematic review). Kajian
Years) lebih tinggi daripada HIV, cedera di ini diolah melalui proses sistematik yang
jalan, TB, kanker paru, penyakit paru disesuaikan dengan tahapan Preferred
obstruktif kronik dan komplikasi kelahiran Reporting Items for Systematic Review
prematur.1 Low Back Pain (LBP) merupakan (PRISMA). Tahapan tersebut meliputi
salah satu masalah kesehatan yang berupa identifikasi, penyaringan, inklusi, dan
nyeri akut maupun kronik yang dirasakan di kelayakan pada artikel atau jurnal yang
daerah punggung bawah dan biasanya diperoleh (Gambar 1.), untuk kemudian di
merupakan nyeri lokal maupun nyeri analisis guna mendapatkan data mengenai
radikular atau keduanya di daerah Low Back Pain di tempat kerja.
lumbosacral yang dapat disebabkan oleh Google Scholar menjadi salah satu
inflamasi, degeneratif, kelainan ginekologi, pilihan peneliti karena kemudahan dalam
trauma dan gangguan metabolik.2 Hal-hal mengakses juga banyaknya literatur yang
yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti dapat diakses secara gratis. Kata kunci yang
beban kerja, posisi kerja dan repitisi ditentukan untuk menunjang pencarian, yaitu:
merupakan beberapa penyebab Low Back Low Back Pain, Durasi Duduk, Beban Kerja,
Pain dapat terjadi.3 Posisi Duduk, Karakteristik Individu,
Berdasarkan data dari WHO pada Lingkungan Kerja, Tempat Kerja, Sitting
tahun 2013 dalam Duthey B. pada tahun Duration, Workload, Sitting Position,
2014 Low Back Pain tertinggi yaitu usia 45- Individual Characteristics, Work
59 tahun yang penderitanya mencapai angka Environment, dan Workplace. Setelah
kurang lebih 9,1 juta dan usia 50-54 tahun melakukan pencarian menggunakan kata
dengan besar jumlah penderita 8,8 juta. Data kunci tersebut, peneliti perlu untuk
ini menunjukkan bahwa rentang usia menyeleksi kembali artikel berdasarkan
produktif merupakan risiko tinggi terkena publikasi yang diterbitkan dalam periode
Low Back Pain. Low Back Pain akan waktu dari tahun 2016 sampai dengan tahun
mengganggu keefektifan waktu dan 2021 (dalam rentang waktu 5 tahun)
kesehatan bagi para pekerja, Sehingga bertujuan agar sumber yang dipakai adalah
diperlukannya manajemen sumber daya jurnal relevan terbaru, diterbitkan dalam
manusia dan sistem kerja yang ergonomis salah satu dari dua bahasa berikut, yaitu:
untuk menurunkan angka penderita.1 Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia,
Saat ini, Low Back Pain menjadi keutuhan atau kesepadanan teks publikasi,
penyebab utama pembatasan aktivitas dan memiliki relevansi dengan apa yang ingin
absen kerja. Tentunya hal ini dapat dikaji peneliti, dan tentunya memiliki ISSN
berdampak terhadap peningkatan beban atau ISBN sebagai salah satu bukti
ekonomi yang sangat besar pada individu, kredibilitas. Kemudian dilakukan
keluarga, komunitas, industri, dan pemerintah. penyaringan kembali melalui penetapan
Di Inggris, Low Back Pain diidentifikasi kriteria inklusi responden seperti memiliki
sebagai penyebab paling umum kecacatan keluhan Low Back Pain dan hasil penelitian
pada orang dewasa dengan lebih dari 100 juta memiliki informasi yang bermanfaat pada
hari kerja hilang per tahun. Sementara itu, bidang kesehatan. Kriteria eksklusi yang
diperkirakan 149 juta hari kerja per tahun digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
hilang karena Low Back Pain yang ketidaklengkapan isi artikel dan tidak
mengakibatkan kerugian antara US $100 menggunakan dua bahasa yang menjadi
hingga US $200 miliar per tahun di Amerika kriteria inklusi, yaitu: Bahasa Inggris atau
Serikat.4 Oleh karena itu penelitian ini Bahasa Indonesia, artikel yang memiliki
bertujuan untuk memahami dan juga tahun terbit sebelum 2016, publikasi artikel
mengetahui berbagai faktor yang memiliki yang tidak kredibel atau kurang jelas, hasil

Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 13 Edisi 3, 2021 152


penelitian tidak memiliki dampak dalam Setelah tahap-tahap di atas, maka
bidang kesehatan dan yang terakhir tidak data akan disajikan dalam bentuk penjelasan
memiliki kredibilitas berupa ISSN atau ISBN. naratif dan penarikan kesimpulan pada akhir
kajian.

Gambar 1. Penghimpunan Artikel Memanfaatkan Metode PRISMA

HASIL
Dari 3200 publikasi yang Hubungan Posisi Duduk dengan Kejadian
teridentifikasi, hanya terdapat lima studi yang Low Back Pain
kami pilih sesuai dengan kriteria inklusi dan Posisi duduk yang tidak ergonomis
kelayakan. Studi tersebut dilakukan di 2 saat bekerja berpengaruh pada kesehatan
negara yaitu Indonesia dan Iran. pekerja. Salah satunya dapat menimbulkan
Dari kelima jurnal tersebut, risiko cedera pada sistem muskuloskeletal.
didapatkan bahwa faktor-faktor penyebab Berdasarkan tingkat risikonya, jenis postur
keluhan Low Back Pain antara lain sikap duduk dikategorikan menjadi sedang, tinggi
duduk, posisi kerja, masa atau waktu kerja, dan sangat tinggi.7 Risiko sangat tinggi
gerakan berulang dan beban kerja. Pada mayoritas dialami oleh pekerjaan
systematic review ini, beban kerja tidak pengangkutan karena beban yang diangkat
dimasukkan menjadi penyebab keluhan Low atau didorong secara manual dengan durasi
Back Pain karena subjek artikel saat ini sering. Risiko postur kerja sedang mayoritas
adalah pekerja kantoran, sedangkan pada dialami pada pekerja kantoran, karena
penelitian Kalantari dkk9 subjeknya ialah mengangkat beban ringan atau kurang dari 5
pekerja perusahaan manufaktur. Sementara kg. Risiko yang bervariasi dapat muncul
itu, posisi kerja dan postur kerja tidak sebagai sebagai akibat beban yang diangkat
menyebabkan keluhan Low Back Pain. selama bekerja juga berbeda-beda, ditinjau
dari tugas hariannya.7
Terlalu lama duduk menyebabkan
PEMBAHASAN penambahan beban. Penambahan beban yang
Berdasarkan laporan penelitian yang bersifat terus menerus, terlalu lama dan tidak
sudah didapatkan, ditemukan beberapa hal segera tertangani dengan tepat dapat
yang dapat mempengaruhi kejadian Low mengakibatkan gangguan yang berisiko
Back Pain pada pekerja yaitu posisi duduk, menyebabkan kerusakan jaringan pada
durasi duduk, stress/beban kerja, karakteristik segmen vertebra, terutama segmen vertebra
individu, dan faktor lingkungan. lumbalis.

153 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 13 Edisi 3, 2021


Tabel 1. Deskripsi Jurnal Hubungan Posisi Duduk di Tempat Kerja Terhadap Kejadian Low Back Pain pada Pekerja Kantora

No Penulis. Tahun. Judul Tempat Jumlah Metode Faktor Hasil dan kesimpulan
sampel berkaitan
dengan LBP

1 Aeni dan Awaludin. (2017). Indonesia 59 Cross Sikap duduk Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap duduk saat bekerja
“Hubungan Sikap Kerja Duduk Sectional memiliki hubungan yang kuat (p=0.010) dengan kejadian Low
Dengan Keluhan Nyeri Punggung Back Pain
Bawah Pada Pekerja Yang
Menggunakan Komputer.”5
2 Adha, Bahra, dan Mardhotila. (2020). Indonesia 50 Cross Posisi kerja Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
“Analisis Posisi Kerja menggunakan Sectional antara posisi kerja dengan keluhan Low Back Pain. (p=0,832)
Metode Ovako Working Analysis
System (OWAS) dan Kebiasaan
Olahraga Terhadap Keluhan Low
Back Pain.”6
3 Rahmawati, Sudarmanto, dan Hasan. Indonesia 31 Cross Postur kerja Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
(2019). “Risiko Postur Kerja Tidak Sectional risiko postur kerja dengan indeks disabilitas pekerja dengan
Mempengaruhi Indeks Disabilitas keluhan Low Back Pain di PT Muroco Jember (p=0,135)
Pekerja dengan Keluhan Low Back
Back Pain di PT Muroco Jember.”7
4 Efendi dan Hafiza. (2017). “Faktor Indonesia 68 Cross Masa kerja, Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
yang Berhubungan dengan Keluhan Sectional waktu kerja, ada 3 dari 4 variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan
Nyeri Punggung Bawah pada posisi kerja, dan kejadian Low Back Pain, variabel tersebut diantaranya adalah
Karyawan Redaksi Bagian Kantor di gerakan berulang waktu kerja (p=0,008), masa kerja (p=0,049) serta gerakan
PT. Riau Pos Intermedia berulang (p=0,016). Sedangkan satu variabel yaitu posisi kerja
Pekanbaru.”8 tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan keluhan Low
Back Pain (p=0,672).
5. Kalantari, dkk. (2016). “Relationship Iran 69 Cross Beban kerja Menurut penelitian ini, disimpulkan bahwa terdapat hubungan
between Workload and Low Back Sectional antara beban kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah (nilai p
Pain in Assembly Line Workers.” 9 = 0,037).

Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 13 Edisi 3, 2021 154


Duduk lama meningkatkan kecenderungan kerusakan jaringan di vertebra sehingga
berposisi duduk statis, yang mengakibatkan muncullah nyeri pada otot.13
oksigenasi ke diskus, ligamentum, otototot, Menurut N.C. Department of Labor
dan jaringan lainnya terganggu, sehingga yang berada di Raleigh, Carolina Utara,
timbul rasa nyeri atau tidak nyaman di area Amerika Serikat, individu mampu bekerja
punggung bawah10 dalam kurun waktu 8-10 jam, sehingga apabila
Hasil penelitian dengan menggunakan melebihi durasi tersebut maka akan
Metode Ovako Working Analysis System menurunkan efisiensi dan kualitas kerja.
(OWAS) telah dilakukan oleh Adha dkk. Duduk selama 2-4 jam di depan komputer saat
Korelasi Spearman yang digunakan bekerja atau belajar sudah cukup mampu
menunjukkan hubungan antara posisi kerja menimbulkan rasa tidak nyaman di daerah
dengan keluhan Low Back Pain, korelasi tidak punggung bagian bawah yang timbul karena
bermakna secara statistik dengan nilai p. durasi duduk yang cukup lama dan posisi
Penelitian pada karyawan office di Badan duduk yang tidak tepat. Ketika duduk, karena
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pengaruh gravitasi, tubuh akan memberikan
tahun 2020 dengan menggunakan metode beban dan tekanan yang berlawanan arah
cross sectional menunjukkan bahwa posisi namun sama besarnya.14 Tekanan tersebut
duduk tidak memiliki korelasi bermakna berasal dari punggung, leher, lengan dan kaki
dengan keluhan Low Back Pain dengan nilai yang dapat mempengaruhi kondisi fisik
p=0,832 (>0,05).6 Berbeda dengan hasil individu dan berdampak negatif pada otot
penelitian yang telah dilakukan oleh punggung dan sistem tulang belakangnya.15
Kasumawati, dkk yang menunjukkan adanya Hubungan lamanya duduk dengan
hubungan antara posisi kerja terhadap keluhan kejadian Low Back Pain ini dapat dilihat dari
Low Back.11 penelitian terdahulu. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Ratna Wardani16 di Kediri,
Hubungan Durasi Duduk dengan Kejadian lamanya duduk memiliki hubungan yang
Low Back Pain signifikan dengan kejadian nyeri pinggang
Pekerja yang duduk dalam waktu lama (nilai p=0,003). Sejalan dengan penelitian
dan statis dapat menyebabkan vertebralis tersebut, penelitian Pirade dkk10 tahun 2013
terutama lumbar mengalami ketegangan.6 Oleh juga menyatakan bahwa pekerja yang duduk
sebab itu, pekerja dituntut sesering mungkin statis selama 1,5-5 jam berpeluang 2,35 kali
mengubah posisi tubuhnya saat bekerja. lebih besar mengalami Low Back Pain
Durasi duduk yang cukup lama yang dibandingkan dengan pekerja yang duduk
tidak diikuti dengan istirahat yang cukup dapat selama <1,5 jam. Begitu pula pada penelitian
berdampak pada struktur tulang belakang Sari dkk12, didapatkan nilai p sebesar 0.014
akibat adanya proses biomekanika yang terjadi, (nilai p < 0.05) yang dapat diartikan bahwa
terlebih duduk dengan tidak menggunakan terdapat hubungan antara durasi duduk dengan
sandaran.12 Ketika duduk, tekanan pada diskus keluhan Low Back Pain operator komputer
intervertebralis akan timbul dua kali lebih jasa travel di Manado.
besar dibandingkan dengan posisi berdiri. Jika
rasa nyeri yang timbul dibiarkan terus- Hubungan Beban Kerja dengan Kejadian
menerus, hal ini dapat menyebabkan kualitas Low Back Pain.
hidup individu tersebut memburuk. Namun, Beban kerja dapat didefinisikan
keluhan ini tidaklah mutlak yang berarti sebagai beberapa pekerjaan milik individu atau
keluhan di setiap individu akan berbeda karena kelompok yang bersifat wajib untuk
perbedaan persepsi nyeri akibat adaptasi diselesaikan dalam periode tertentu yang
neuromuskuler di jaringan lunak tulang dispesifikasikan pada setiap pekerjaan, tugas,
belakang, dimulai dari nyeri ringan hingga dan individu. Tekanan kerja dan beban kerja
nyeri berat yang membutuhkan perlakuan yang berlebihan dapat mempengaruhi
khusus.12 Selain itu, duduk dengan durasi yang kesehatan. Faktanya, ketidak-seimbangan
lama dapat menyebabkan beban berlebih pada antara syarat pekerjaan dengan kemampuan
otot pinggang yang apabila terjadi secara pekerja dapat mengarah kepada Low Back
terus-menerus akan membuat pinggang Pain.9 Beban kerja berasal dari fisik, mental
menjadi lebih mudah lelah. Dan pada akhirnya dan cara kerja. Cara bekerja dapat diatur agar
memperbesar kemungkinan terjadinya otot tidak menjadi tegang, kelelahan berlebih

155 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 13 Edisi 3, 2021


atau gangguan kesehatan lainnya yang dapat penurunan fungsi tubuh yang dimana normal
timbul.5 Beban pekerjaan yang lebih besar terjadi. Angka prevalensi pada orang dewasa
daripada kemampuan pekerja dapat meningkat dan memuncak antara usia 35 dan
menimbulkan kelelahan, menurunnya kualitas 55, dikarenakan pada usia tersebut berisiko
kerja, sehingga mempengaruhi keselamatan penyakit seperti osteoporosis, neoplasma atau
dan kesehatan kerja. Beban kerja pada pekerja infeksi.1
kantoran dalam penelitian ini dapat Jenis kelamin dapat berhubungan
didefinisikan sebagai kuantitas pekerjaan yang dengan adanya kejadian Low Back Pain,
dilakukan diluar kemampuan pekerja baik seperti pada wanita yang seiringnya bertambah
secara fisik maupun mental sehingga usia akan mengalami masa menopause,
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan menyebabkan kepadatan tulang berkurang,
kerja. sehingga sering terjadi adanya keluhan nyeri
Dalam penelitian yang dilakukan oleh pinggang.18
Kalantari, dkk pada tahun 2016 menunjukkan Karakteristik yang ketiga, Indeks
beban kerja baik secara fisik maupun mental Massa Tubuh atau IMT seorang individu
berhubungan secara signifikan dengan memiliki hubungan atau keterkaitan dengan
kejadian Low Back Pain.9 Namun, penelitian kejadian Low Back Pain. Berdasarkan data
tersebut dilakukan pada perusahaan dari penelitian yang menggunakan responden
manufaktur mobil sehingga tidak relevan berupa mahasiswa Fakultas Kedokteran
dengan subjek penelitian saat ini yaitu pekerja Universitas Udayana menemukan hasil dari 61
kantoran. mahasiswa yang menyatakan memiliki
Sebelumnya, telah dilakukan sejumlah keluhan Low Back Pain disebabkan oleh
penelitian5-9, yang menghasilkan bahwa beban overweight sebanyak 35 orang. Nilai p sebesar
kerja tidak berhubungan secara signifikan 0,01 (p<0,05), menunjukkan bahwa terdapat
dengan kejadian Low Back Pain. Namun, hubungan yang bermakna antara indeks massa
disebutkan oleh peneliti–peneliti ini bahwa tubuh kategori overweight dengan keluhan
kemungkinan terjadi bias alasan hubungan Low Back Pain pada mahasiswa Fakultas
tidak signifikan ini karena indeks disabilitas Kedokteran Universitas Udayana.19 Bagi
pekerja yang tidak representatif.7 Indeks individu dengan berat badan berlebih
disabilitas pekerja merupakan suatu alat (overweight) beban pada tubuh bagian bawah
pengukur yang komprehensif untuk membantu dan tulang belakang akan bertambah,
perusahaan mengambil jalur tindakan yang berdampak pada kelelahan otot akibat dari
terukur dan nyata agar mencapai inklusi dan upaya otot untuk menopang beban berlebih.
kesetaraan disabilitas. Skor dalam indeks Penelitian lainnya yakni menggunakan
disabilitas pekerja dimulai pada skala 0-100, responden berupa 80 pasien di RSUD
dengan ketentuan skala >80 dapat diakui Panembahan Senopati Bantul.20 Pada pasien
sebagai tempat bekerja terbaik untuk kategori overweight didapatkan data sebesar
penyandang inklusi disabilitas. Beban kerja 21 kejadian Low Back Pain akut (80,8%) dan
berat yang dapat memicu kejadian Low Back 5 kejadian Low Back Pain kronis (19,2%).
Pain terjadi pada pekerja dengan media atau Berdasarkan hasil nilai p sebesar 0,036 (p <
alat kerja yang tidak normal. Alat kerja yang 0,05), disimpulkan terdapat hubungan antara
tidak normal dimaksudkan dalam penelitian ini IMT dengan kejadian Low Back Pain.20
seperti penggunaan media komputer atau
laptop untuk menunjang pekerjaan terjadi Hubungan Lingkungan Kerja dengan
error sehingga pekerjaan harus tertunda.17 Kejadian Low Back Pain.
Selama media atau alat kerja diperbaiki, Lingkungan kerja merupakan semua
pekerja akan melakukan pekerjaannya secara sarana maupun prasarana yang dapat
manual sehingga beban kerja meningkat. memberikan efek pada individu yang bekerja
di tempat tersebut. Lingkungan kerja dapat
Hubungan Karakteristik Individu dengan meliputi fasilitas di tempat kerja, alat bantu
Kejadian Low Back Pain. dalam melakukan pekerjaan, kebersihan
Pada studi ini, karakteristik individu tempat kerja, pencahayaan di tempat kerja dan
fokus berupa umur, jenis kelamin, dan Indeks hubungan dengan pekerja lainnya. Lingkungan
Massa Tubuh (IMT) individu. Semakin tua kerja yang baik mampu memberi motivasi dan
seseorang maka semakin banyaknya meningkatkan semangat para pekerja.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 13 Edisi 3, 2021 156


Lingkungan kerja yang baik misalnya pekerjaan terjadi error sehingga pekerjaan
dengan pencahayaan yang cukup, lingkungan harus tertunda.
sekitar yang bersih dari sampah, ataupun Melalui systematic review ini,
dengan menambahkan fasilitas seperti Air diharapkan dapat memberikan saran kepada
Conditioner (AC) di ruang kerja.21 para pekerja untuk memperhatikan durasi
Lingkungan kerja harus memenuhi duduk saat bekerja, melakukan peregangan
ketentuan Workplace (Health, Safety, and otot tubuh saat mulai terasa penat, menerapkan
Welfare). Banyak bahaya kesehatan yang posisi yang tepat di tempat duduk yang sudah
dapat ditimbulkan dari lingkungan kerja. Salah diatur sesuai standar, dan menyesuaikan
satu bentuk gangguan yang timbul pada kemampuan fisik serta menerapkan cara
pekerja di lingkungan perkantoran adalah Low bekerja yang sesuai sehingga tidak adanya
Back Pain.22 beban kerja yang berlebihan yang dapat
Faktor lingkungan yang paling mengganggu kesehatan para pekerja. Saran
berpengaruh untuk kejadian Low Back Pain untuk perusahaan yakni dapat melakukan
yaitu terlihat dari segi ergonomis, faktor kegiatan olahraga bersama secara rutin.
mental dan psikologis serta kepuasan para
pekerja di perusahaan tersebut.23 DAFTAR PUSTAKA
Pekerja yang tidak puas dengan
pekerjaannya di tempat kerja karena masalah 1. Duthey B. Background Paper Low
situasi sosial mempunyai angka kejadian Low Back Pain [Internet]. 2013. Available
Back Pain lebih tinggi. Menurut penelitian from:
Bergenudd dan Nilsson pekerja yang tidak https://www.who.int/medicines/areas/p
menikmati pekerjaan yang mereka lakukan, riority_medicines/BP6_24LBP.pdf
2,5 kali lebih berisiko terkena Low Back Pain 2. Mahadewa TGB, Maliawan S.
dibandingkan mereka yang menikmati Diagnosis dan Tatalaksana
pekerjaannya. Selain itu, ada juga karena Kegawatdaruratan Tulang Belakang
ruang kerja yang kurang baik, beban kerja [Internet]. Jakarta: Sagung Seto; 2009.
yang terlalu berat, hubungan yang tidak Available from:
harmonis dengan atasan atau dengan karyawan https://scholar.google.co.id/citations?vi
lainnya, serta suasana kantor yang kurang ew_op=view_citation&hl=en&user=Fz
menyenangkan dapat menjadi faktor risiko KEqh8AAAAJ&citation_for_view=Fz
dari Low Back Pain.23 KEqh8AAAAJ:u5HHmVD_uO8C
Selain itu ada juga hasil beberapa
peneliti seperti Kerr, Erriksen dan van Poppel 3. Almoallim H, Alwafi S, Albazli K,
menyatakan bahwa faktor emosi dan kepuasan Alotaibi M, Bazuhair T. A Simple
kerja dapat mempengaruhi kejadian Low Back Approach of Low Back Pain. Int J Clin
Pain pada karyawan perusahaan. Penelitian Med. 2014;05(17):1087–98.
dari Reene Shibukuwa juga menyebutkan
4. Kaplan W, Wirtz V, Mantel A, Béatrice
bahwa karyawan yang mengalami stres kerja
P. Priority Medicines for Europe and
4,93 lebih berisiko terkena Low Back Pain
the World Update 2013 [Internet]. Vol.
dibandingkan karyawan yang tidak mengalami
2, Methodology. 2013. Available from:
stres kerja.24
https://www.who.int/medicines/areas/p
riority_medicines/MasterDocJune28_F
KESIMPULAN
INAL_Web.pdf
Posisi dan durasi duduk, karakteristik
individu serta lingkungan kerja mempunyai 5. Aeni HF, Awaludin A. Hubungan
hubungan yang signifikan terhadap kejadian Sikap Kerja Duduk Dengan Keluhan
Low Back Pain. Sementara itu, beban kerja Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja
tidak mempunyai hubungan yang signifikan Yang Menggunakan Komputer. J
terhadap kejadian Low Back Pain, namun Kesehat [Internet]. 2017;8(1):887–94.
media atau alat kerja yang tidak normal dapat Available from:
memperbesar kemungkinan terjadinya Low http://jurnal.stikescirebon.ac.id/index.p
Back Pain, seperti penggunaan media hp/kesehatan/article/view/92/41
komputer atau laptop untuk menunjang
6. Adha MZ, Bahri S, Mardhotila SY.

157 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 13 Edisi 3, 2021


Analisis Posisi Kerja menggunakan Operator Komputer Perusahaan Travel
Metode Ovako Working Analysis Di Manado. e-CliniC [Internet].
System (OWAS) dan Kebiasaan 2015;3(2):687–94. Available from:
Olahraga Terhadap Keluhan Low Back https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e
Pain (LBP). J Mhs Dan Penelit Kesehat. clinic/article/view/8602/8175
2020;7(2):26–31.
13. Robo W. Hubungan Lama Duduk
7. Rahmawati A, Sudarmanto Y, Hasan M. Dengan Kejadian Low Back Pain pada
Risiko Postur Kerja Tidak Supir Bus di PO Puspa Jaya Cabang
Mempengaruhi Indeks Disabilitas Yogyakarta [Internet].
Pekerja dengan Keluhan Low Back Universitas ’Aisyiyah; 2019. Available
Back Pain di PT Muroco Jember. J from:
Agromedicine Med Sci [Internet]. http://digilib2.unisayogya.ac.id/bitstrea
2019;5(1):7–12. Available from: m/handle/123456789/414/NASKAH
https://pdfs.semanticscholar.org/6cae/d PUBLIKASI-201510301011-S1
8f9bacab78b96e2256701b6f6386d0f93 FISIOTERAPI-WINDA
3e.pdf ROBO.pdf?sequence=1&isAllowed=y#:
~:text=Hasil Penelitian%3A Hasil
8. Efendi AS, Sri H. Faktor Yang penelitian dengan,0%2C000 yang
Berhubungan Dengan Keluhan Nyeri berarti hubungan
Punggung Bawah Pada Karyawan signifikan.&text=Bagi supi
Redaksi Bagian Kantor Di Pt. Riau Pos
Intermedia Pekanbaru. MENARA Ilmu 14. Cherie Berry, Allen McNeely, Kevin
[Internet]. 2017;XI(77):10–7. Available Beauregard EG. A Guide to Office
from: Safety and Health. NC Dep Labor
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/men [Internet]. 2008;1–8. Available from:
arailmu/article/view/322 https://files.nc.gov/ncdol/documents/fil
es/IG_33_Office_Safety.pdf
9. Kalantari R, Arghami S, Ahmadi E,
Garosi E, Farahani AZ. Relationship 15. Nur FH. HUBUNGAN LAMA
Between Workload and Low Back Pain DUDUK SAAT JAM KERJA DAN
in Assembly Line Workers. J AKTIVITAS FISIK DENGAN
Kermanshah Univ Med Sci. KELUHAN NYERI PUNGGUNG
2016;20(1):26–30. BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA
KARYAWAN KANTOR TERPADU
10. Pirade A, Angliadi E, Sengkey LS. PONTIANAK TAHUN 2014 [Internet].
Hubungan Posisi Dan Lama Duduk Universitas Tanjungpura; 2015.
Dengan Nyeri Punggung Bawah (Npb) Available from:
Mekanik Kronik Pada Karyawan Bank. https://media.neliti.com/media/publicat
J Biomedik. 2013;5(1):98–104. ions/192866-ID-hubungan-lama-
11. Kasumawati F, Adha MZ, Azizah FN, duduk-saat-jam-kerja-dan-a.pdf
Ramuni K, Katta R. Correlation 16. Wardani R. Faktor-Faktor yang
between length of work and work Berhubungan dengan Kejadian Nyeri
posture with low back pain complaint Pinggang pada Operator Komputer
among back office employees at X Warnet di Kecamatan Mojokerto Kota
Hospital Serpong District, South Kediri. STIKes Surya Mitra Husada
Tangerang, Indonesia. Malaysian J [Internet]. 2012; Available from:
Med Heal Sci [Internet]. https://studylibid.com/doc/622617/fakt
2020;16(8):34–7. Available from: or-–-faktor-yang-berhubungan-dengan-
https://medic.upm.edu.my/upload/doku kejadian
men/2020111315105306_MJMHS_027
4.pdf 17. Pua TLC., Kawatu PA., Kapantow NH.
Hubungan Antara Beban Kerja Fisik
12. Sari NPLNI, Mogi TI, Angliadi E. Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja
Hubungan Lama Duduk Dengan Bagian Operator Boiler Dan Turbin Di
Kejadian Low Back Pain Pada Pjbs Pembangkit Listrik Tenaga Uap

158 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 13 Edisi 3, 2021


Amurang. J Kesmas. 2020;9(1):143–9. 22. Zaman MK. Hubungan Beberapa
Faktor dengan Keluhan Nyeri
18. Rosari ET. HUBUNGAN POSISI Punggung Bawah pada Karyawan
DUDUK DAN KARAKTERISTIK Kantor. J Kesehat Komunitas [Internet].
INDIVIDU TERHADAP KELUHAN 2014;2(4):163–7. Available from:
LOW BACK PAIN PADA https://jurnal.htp.ac.id/index.php/kesko
KARYAWAN PENGGUNA m/article/view/66/53
KOMPUTER DI PDAM TIRTA
ASASTA TAHUN 2019. Universitas 23. Saputra A. Hubungan Usia, Sikap
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta; Kerja, Dan Masa Kerja Dengan
2019. Keluhan Low Back Pain (LBP) Pada
Pengrajin Batik Di Batik Semarang 16
19. Negara KNDP, Wibawa A, Purnawati [Internet]. UNIVERSITAS NEGERI
S. HUBUNGAN ANTARA INDEKS SEMARANG 2020; 2020. Available
MASSA TUBUH (IMT) KATEGORI from:
OVERWEIGHT DAN OBESITAS http://lib.unnes.ac.id/38945/1/6411415
DENGAN KELUHAN LOW BACK 149.pdf
PAIN (LBP) PADA MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN 24. Basuki K. Faktor Risiko Kejadian Low
UNIVERSITAS UDAYANA. Maj Ilm Back Pain Pada Operator Tambang
Fisioter Indones [Internet]. 2015;3. Sebuah Perusahaan Tambang Nickel Di
Available from: Sulawesi Selatan. Fakt Risiko Kejadian
http://download.garuda.ristekdikti.go.id Low Back Pain Pada Oper Tambang
/article.php?article=1705250&val=977 Sebuah Perusah Tambang Nickel Di
&title=THE HUBUNGAN ANTARA Sulawesi Selatan [Internet].
INDEKS MASSA TUBUH IMT 2009;4(2):115–21. Available from:
KATEGORI OVERWEIGHT DAN https://ejournal.undip.ac.id/index.php/j
OBESITAS DENGAN KELUHAN pki/article/view/2346/2068
LOW BACK PAIN LBP PADA
MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS
UDAYANA
20. Sari US. Hubungan Indeks Massa
Tubuh Terhadap Kejadian Low Back
Pain di RSUD Panembahan Senopati
Bantul. Fak Ilmu Kesehat Progr Stud
S1 Fisioter. 2019;2.
21. Chandra D, Setiawan R. Pengaruh
Lingkungan Kerja dan Iklim Organisasi
terhadap Semangat Kerja Karyawan
Pt.diantri. Agora [Internet]. 2018;6(1).
Available from:
https://media.neliti.com/media/publicat
ions/287082-pengaruh-lingkungan-
kerja-dan-iklim-orga-0310fb7c.pdf

159 Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Volume 13 Edisi 3, 2021

Anda mungkin juga menyukai