Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH TERAPI AKUPUNKTUR DENGAN

KOMBINASI WET CUPPING TERHADAP PENURUNAN


SKALA NYERI BAHU DI RW 6 KELURAHAN
JOYONTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA
SURAKARTA

Fitriana Nur Fadillah


P27240018065
LATAR BELAKANG
Nyeri bahu adalah suatu kondisi dimana Gangguan kesehatan yang dialami
pergerakan sendi bahu menjadi terbatas (Suharti pekerja di Indonesia menunjukkan
et al., 2018). Disebabkan adanya immobilisasi angka tertinggi diraih oleh gangguan
atau trauma yang dapat mengakibatkan muskuluskeletal sebesar 16%,
kekakuan pada sendi bahu (Zaimsyah, 2020) gangguan kardiovaskular sebesar 8%
(Sekaaram dan Ani, 2017).

Penatalaksanaan
A. Farmokologi : obat pereda nyeri yang
Data Riskesdas (2018) mengatakan bahwa
menimbulkan efek samping
prevalensi penyakit sendi di Provinsi Jawa
Tengah termasuk sendi bahu berkisaran
B. Non farmokologi :
6,78%, sedangkan prevalensi pada kota
 Akupunktur: mengaktifkan nucleus
Surakarta berkisaran 4,96%.
arcuatus di hipotalamus sehingga
melepaskan beta-endorfin yang akan
menghambat impuls nyeri
 cupping : dapat mengatur dan
meningkatkan pergerakan Qi dan Xue
sehingga cupping mampu mengurangi rasa
sakit, yang disebabkan oleh stasis darah
dan Qi yang lemah
RUMUSAN MASALAH
Adakah pengaruh terapi akupunktur dengan kombinasi wet cupping terhadap penurunan
skala nyeri bahu di Rw 6 Kelurahan Joyontakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta ?”.

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Untuk mengetahui pengaruh terapi akupunktur dengan kombinasi wet cupping terhadap
penurunan skala nyeri bahu di Rw 6 Kelurahan Joyontakan Kecamatan Serengan Kota
Surakarta.
Tujuan Khusus

01 02
Untuk mendiskripsikan Untuk mengetahui skala nyeri
karakteristik subjek penelitian bahu pada subjek penelitian
sebelum dilakukan terapi
akupunktur

Untuk mengetahui skala nyeri

03 04
Untuk menganalisis pengaruh
bahu pada subjek penelitian
terapi akupunktur dengan
setelah dilakukan terapi
akupunktur dengan kombinasi wet kombinasi wet cupping terhadap
penurunan skala nyeri bahu
cupping
Manfaat Penelitian

1 Bagi Penulis
3 Bagi Masyarakat

Bagi Akupunktur
2 Terapis 4 Bagi Instansi Pendidikan
Keaslian Penelitian
No Peneliti Metode Hasil
1. Chi et al., (2016) “The Effectiveness of cupping therapy pada titik akupunktur GB cupping therapy sangat efektif digunakan untuk
Cupping Therapy on Relieving Chronic 21 (Jianjing), SI 15 (Jianzhongshu) dan menurunkan skala nyeri dan dapat menghangatkan suhu
Neck and Shoulder Pain: A Randomized LI 15 (Jianyu) selama 20 menit. permukaan kulit pada pasien yang mengalami nyeri pada
Controlled Trial bahu dan leher.

2. Song et al., (2018) “Clinical Perawatan metode efek terapeutik dari Shu-metode akupunktur di Nei Jing
observation of Shu-acupuncture method Shu‑ akupunktur di Nei Jing (Ilmu Penya lebih baik daripada akupunktur rutin dalam mengobati
in Nei Jing (Classic of Internal kit Dalam Klasik) diterapkan  nyeri bahu dan lengan
Medicine) for shoulder and arm pain”. pada kelompok observasi, akupunktur
 rutin digunakan pada kelompok kontrol.

3. Surabina, (2019) dengan judul Dalam penelitian ini peneliti melakukan terapi akupunktur dengan kombinasi cupping dapat
“Efektifitas pemberian terapi kombinasi terapi akupunktur dengan 30 subjek, mengurangi skala nyeri bahu dan lengan
akupunktur titik TE 14 (Jianlio), titik ST sebanyak 10 kali terapi. Dengan 2 kali
38 (Tiankou) dan cupping pada titik GB dalam seminggu
21 (Jianjing) terhadap penurunan skala
nyeri bahu di Kelurahan Mojosongo
Surakarta”.
LANDASAN TEORI
• Adalah bentuk pengalaman sensorik dan
Nyeri Bahu Menurut emosional yang tidak menyenangkan
Kedokteran Barat mengakibatkan kerusakan pada jaringan baik
aktual maupun potensial (Bahrudin, 2017)

•Menggambarkan kondisi sebagai akibat masuknya patogen angin


dingin, dan lembab pada meridian regio bahu di mana terjadi
Nyeri Bahu Menurut kekurangan Qi dan darah serta nutrisi, dan pertahanan Qi tidak cukup
kuat untuk mengontrol permukaan tubuh atau diakibatkan oleh
Kedokteran Timur penggunaan sendi bahu yang berlebih, terkilir, kontusio yang
mengakibatkan stagnasi dari Qi dan darah di regio bahu (Kiswojo,
2013).

• Aplikasi sederhana dari pukulan cepat, kuat,


berirama untuk merangsang otot dan sangat
Cupping membantu dalam pengobatan sakit dan nyeri yang
berhubungan dengan berbagai penyakit (Isnaniar et
al., 2020)
Titik Akupunktur

GB 21 (Jianjing) LI 15 (Jianyu) SI 11 (Tianzong) SI 15 (Jianzhongshu)


K
E
R
A
N
G
K
A
K
O
N
S
E
P
HIPOTESIS
● Hipotesis Nol (Ho)
● Tidak ada pengaruh terapi akupunktur
dengan kombinasi wet cupping terhadap
penurunan skala nyeri bahu di Rw 6
Kelurahan Joyontakan Kecamatan Serengan
Kota Surakarta.

● Hipotesis Alternatif (Ha)


● Ada pengaruh terapi akupunktur dengan
kombinasi wet cupping terhadap penurunan
skala nyeri bahu di Rw 6 Kelurahan
Joyontakan Kecamatan Serengan Kota
Surakarta.
Inklusi
 Masyarakat RW 6 kelurahan
Joyontakan kecamatan
Serengan kota Surakarta
Eksklusi
 Penelitian wanita dan pria  Responden
berusia 35-50 tahun. mengundurkan diri
 Bersedia menjadi subyek dan  Responden tidak
bersedia menandatangani mengikuti terapi sebanyak
informed consent. 10 kali terapi
 Penderita nyeri bahu dengan  Responden menjalani
skala nyeri 4-7 terapi lain atau
 Responden tidak mengkonsumsi mengkonsumsi obat
obat pereda nyeri pereda nyeri.
 Responden bersedia melakukan  
terapi sebanyak sebanyak 6 kali
dengan frekuensi 2 kali dalam
seminggu.
METODOLOGI PENELITIAN

JENIS PENELITIAN
Desain penelitian ini
menggunakan True
Eksperimental.
Keterangan :
P1 : sebelum dilakukan intervensi terapi akupunktur
X1 : intervensi dengan terapi akupunktur
P2 : setelah dilakukan intervesi terapi akupunktur
P3 : sebelum dilakukan intervensi terapi akupunktur dan wet
cupping
X2 : intervensi terapi akupunktur dan wet cupping
P4 : setelah dilakukan intervensi terapi akupunktur dan wet
cupping
Populasi, Sampel, dan
Sampling

Teknik
Populasi Sampel
33 orang
Sampling
Warga Rw 6
Kelurahan kriteria eksklusi,
Joyontakan inklusi sehingga
Kecamatan Serengan didapatkan 30
Kota Surakarta sampel yang sesuai
kriteria
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Pegukuran Skala Data

Nyeri Numeric Rating Scale Numeric a. Normal tidak ada nyeri sama Rasio
Bahu atau (NRS) merupakan Rating Scale sekali = 0
sebuah alat ukur skala (NRS) b. Nyeri ringan = skala nyeri 1-3
nyeri sepanjang 10 cm c. Nyeri sedang = skala nyeri 4-6
dan berbentuk garis d. Nyeri berat = nyeri berat
horizontal atau garis terkontrol dengan skala nyeri 7-9
lurus. e. Nyeri Berat = tidak terkontrol
nyeri berat tidak terkontrol
dengan skala nyeri yaitu 10

Terapi Terapi akupunktur pada Ketepatan Tepat atau Tidak Tepat Nominal
Akupunk titik GB 21 (Jianjing), LI penusukan dan
tur 15 (Jianyu), SI 11 sensasi de-qi
(Tianzong) dengan
kombinasi wet cupping
pada titik SI 15
(Jianzhongshu)
 
INSTRUMEN PENELITIAN

Penelitian ini bertempat


di RW 6 Kelurahan Jarum akupunktur ukuran 1
Joyontakan kecamatan Alat Ukur : Numeric Rating
cun, kapas, alkohol 70%,
Serengan Kota Scale (NRS)
handscoon, bengkok, kom,
Surakarta. Waktu pinset, dan tempat jarum
melaksanakan bekas. Adapun alat dan
penelitian ini dimulai bahan untuk terapi cupping
pada bulan Oktober yaitu: kop cupping, pen
2021- April 2022. lanset, jarum lanset, tisu,
alkohol 70%, kapas,
betadine, handscoon, dan
plastik.
PROSEDUR PENELITIAN

Pra Interaksi Tahap Interaksi / Tahap Terminasi


Kerja
ANALISI DATA
Analisis Univariat
Mendeksripsikan karakteristik setiap variebel penelitian:
berupa Usia, jenis kelamin, pekerjaan, skala nyeri sebelum
dan sesudah terapi
Analisi Bivariate

 Normalitas Data
Menggunakan uji Saphiro Wilk Test
 Homogenitas
Uji Levene : data tidak berdistribusi normal.
uji Fisher F : data berdistribusi normal
 Hipotesis
Paired t-test dan Wilcoxon jika data tidak berdistribusi normal
Independent t-test: data tidak berpasangan.
ETIKA PENELITIAN
Informed
Consent

Anonimity (Tanpa
Nama)

Confidentiality
(Kerahasiaan)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai