Penatalaksanaan
A. Farmokologi : obat pereda nyeri yang
Data Riskesdas (2018) mengatakan bahwa
menimbulkan efek samping
prevalensi penyakit sendi di Provinsi Jawa
Tengah termasuk sendi bahu berkisaran
B. Non farmokologi :
6,78%, sedangkan prevalensi pada kota
Akupunktur: mengaktifkan nucleus
Surakarta berkisaran 4,96%.
arcuatus di hipotalamus sehingga
melepaskan beta-endorfin yang akan
menghambat impuls nyeri
cupping : dapat mengatur dan
meningkatkan pergerakan Qi dan Xue
sehingga cupping mampu mengurangi rasa
sakit, yang disebabkan oleh stasis darah
dan Qi yang lemah
RUMUSAN MASALAH
Adakah pengaruh terapi akupunktur dengan kombinasi wet cupping terhadap penurunan
skala nyeri bahu di Rw 6 Kelurahan Joyontakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta ?”.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Untuk mengetahui pengaruh terapi akupunktur dengan kombinasi wet cupping terhadap
penurunan skala nyeri bahu di Rw 6 Kelurahan Joyontakan Kecamatan Serengan Kota
Surakarta.
Tujuan Khusus
01 02
Untuk mendiskripsikan Untuk mengetahui skala nyeri
karakteristik subjek penelitian bahu pada subjek penelitian
sebelum dilakukan terapi
akupunktur
03 04
Untuk menganalisis pengaruh
bahu pada subjek penelitian
terapi akupunktur dengan
setelah dilakukan terapi
akupunktur dengan kombinasi wet kombinasi wet cupping terhadap
penurunan skala nyeri bahu
cupping
Manfaat Penelitian
1 Bagi Penulis
3 Bagi Masyarakat
Bagi Akupunktur
2 Terapis 4 Bagi Instansi Pendidikan
Keaslian Penelitian
No Peneliti Metode Hasil
1. Chi et al., (2016) “The Effectiveness of cupping therapy pada titik akupunktur GB cupping therapy sangat efektif digunakan untuk
Cupping Therapy on Relieving Chronic 21 (Jianjing), SI 15 (Jianzhongshu) dan menurunkan skala nyeri dan dapat menghangatkan suhu
Neck and Shoulder Pain: A Randomized LI 15 (Jianyu) selama 20 menit. permukaan kulit pada pasien yang mengalami nyeri pada
Controlled Trial bahu dan leher.
2. Song et al., (2018) “Clinical Perawatan metode efek terapeutik dari Shu-metode akupunktur di Nei Jing
observation of Shu-acupuncture method Shu‑ akupunktur di Nei Jing (Ilmu Penya lebih baik daripada akupunktur rutin dalam mengobati
in Nei Jing (Classic of Internal kit Dalam Klasik) diterapkan nyeri bahu dan lengan
Medicine) for shoulder and arm pain”. pada kelompok observasi, akupunktur
rutin digunakan pada kelompok kontrol.
3. Surabina, (2019) dengan judul Dalam penelitian ini peneliti melakukan terapi akupunktur dengan kombinasi cupping dapat
“Efektifitas pemberian terapi kombinasi terapi akupunktur dengan 30 subjek, mengurangi skala nyeri bahu dan lengan
akupunktur titik TE 14 (Jianlio), titik ST sebanyak 10 kali terapi. Dengan 2 kali
38 (Tiankou) dan cupping pada titik GB dalam seminggu
21 (Jianjing) terhadap penurunan skala
nyeri bahu di Kelurahan Mojosongo
Surakarta”.
LANDASAN TEORI
• Adalah bentuk pengalaman sensorik dan
Nyeri Bahu Menurut emosional yang tidak menyenangkan
Kedokteran Barat mengakibatkan kerusakan pada jaringan baik
aktual maupun potensial (Bahrudin, 2017)
JENIS PENELITIAN
Desain penelitian ini
menggunakan True
Eksperimental.
Keterangan :
P1 : sebelum dilakukan intervensi terapi akupunktur
X1 : intervensi dengan terapi akupunktur
P2 : setelah dilakukan intervesi terapi akupunktur
P3 : sebelum dilakukan intervensi terapi akupunktur dan wet
cupping
X2 : intervensi terapi akupunktur dan wet cupping
P4 : setelah dilakukan intervensi terapi akupunktur dan wet
cupping
Populasi, Sampel, dan
Sampling
Teknik
Populasi Sampel
33 orang
Sampling
Warga Rw 6
Kelurahan kriteria eksklusi,
Joyontakan inklusi sehingga
Kecamatan Serengan didapatkan 30
Kota Surakarta sampel yang sesuai
kriteria
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Pegukuran Skala Data
Nyeri Numeric Rating Scale Numeric a. Normal tidak ada nyeri sama Rasio
Bahu atau (NRS) merupakan Rating Scale sekali = 0
sebuah alat ukur skala (NRS) b. Nyeri ringan = skala nyeri 1-3
nyeri sepanjang 10 cm c. Nyeri sedang = skala nyeri 4-6
dan berbentuk garis d. Nyeri berat = nyeri berat
horizontal atau garis terkontrol dengan skala nyeri 7-9
lurus. e. Nyeri Berat = tidak terkontrol
nyeri berat tidak terkontrol
dengan skala nyeri yaitu 10
Terapi Terapi akupunktur pada Ketepatan Tepat atau Tidak Tepat Nominal
Akupunk titik GB 21 (Jianjing), LI penusukan dan
tur 15 (Jianyu), SI 11 sensasi de-qi
(Tianzong) dengan
kombinasi wet cupping
pada titik SI 15
(Jianzhongshu)
INSTRUMEN PENELITIAN
Normalitas Data
Menggunakan uji Saphiro Wilk Test
Homogenitas
Uji Levene : data tidak berdistribusi normal.
uji Fisher F : data berdistribusi normal
Hipotesis
Paired t-test dan Wilcoxon jika data tidak berdistribusi normal
Independent t-test: data tidak berpasangan.
ETIKA PENELITIAN
Informed
Consent
Anonimity (Tanpa
Nama)
Confidentiality
(Kerahasiaan)
TERIMAKASIH