Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
menggunakan desain penelitian pre-eksperimental dengan model rancangan
“One Group Pre test-Post test Design”. Penelitian pre eksperimental adalah
model penelitian yang hanya menggunakan kelompok studi tanpa
menggunakan kelompok kontrol, dengan melakukan intervensi atau
perlakuan pada subjek penelitian untuk mengetahui hasil perubahannya
setelah dilakukan intervensi (Machfoedz, 2008). Rancangan “One Group Pre
test-Post test Design” adalah dengan cara memberikan suatu perlakuan pada
satu kelompok. Sebelum dilakukan intervensi atau perlakuan kelompok
diukur skala nyeri pinggang menjalar sampai kaki sebagai data pretest.
Setelah itu dilakukan intervensi, kemudian dilihat post test atau pengamatan
akhir (Hidayat, 2014).
Desain penelitian ini tergambar dalam skema dibawah ini:

A1 X A2

Bagan 3.1 Rencana Penelitian (Hidayat, 2014)


Keterangan:
A1 : Pretest sebelum diberikan terapi akupunktur titik Shenshu (BL
23), Huantiao (GB 30), Weizhong (BL 40) dan Chengsan (BL 57).
X : Pemberian terapi akupunktur titik Shenshu (BL 23), Huantiao
(GB 30), Weizhong (BL 40) dan Chengsan (BL 57).
A2 : Post test setelah diberikan terapi akupunktur titik Shenshu (BL
23), Huantiao (GB 30), Weizhong (BL 40) dan Chengsan (BL 57).

31
32

B. Populasi, Sampel dan Sampling


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi dalam
penelitian ini adalah penderita nyeri pinggang menjalar sampai kaki di
Puskesmas Sambungmacan 1, Sragen. Berdasarkan data kunjungan warga
di Puskesmas Sambungmacan 1 di tahun 2017, didapatkan 30 warga Desa
Sambungmacan mengalami nyeri pinggang menjalar sampai kaki.
2. Sampel dan teknik sampling
Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti yang mewakili
dari populasi tersebut (Machfoedz, 2008). Sampel dalam penelitian ini
adalah pasien yang mengalami nyeri pinggang menjalar sampai kaki di
Puskesmas Sambungmacan 1, yang memenuhi kriteria inklusi.
Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan
sampel dari sebuah populasi (Sugiyono, 2017). Penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel
berdasarkan suatu pertimbangan yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri
atau sifat subjek penelitian yang sudah diketahui sebelumnya
(Notoatmodjo, 2014). Untuk menghindari pengaruh faktor perancu,
memudahkan pengumpulan data dan meningkatkan pengukuran variabel
maka dibuat kriteria inklusi dan eksklusi.
Berikut ini kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian tersebut :
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian
yang memenuhi syarat sebagai sampel.
1) Bersedia menjadi responden.
2) Responden yang berusia 35-58 tahun.
3) Responden yang menderita nyeri pinggang menjalar sampai kaki
dengan skala nyeri 4-6.
33

4) Responden yang mengalami nyeri pinggang menjalar sampai kaki


selama kurang dari 6 bulan.
5) Responden bersedia menjalani terapi sebanyak 10 kali.
6) Responden tidak sedang menjalani terapi lain selama menjalani
terapi akupunktur.
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian
tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai
sampel.
1) Responden mengundurkan diri sebagai subjek penelitian.
2) Responden yang mengalami penurunan status kesehatan secara
drastis.
3) Responden yang mengalami nyeri pinggang menjalar sampai kaki
selama lebih dari 6 bulan.
4) Responden yang tidak mengikuti terapi akupunktur sebanyak 10
kali.
3. Besar Sampel
Isaac dan Michael mengembangkan rumus untuk menentukan
besar sampel dengan tingkat kesalahan 1%, 5%, 10% (Sugiyono, 2017).
Pada umumnya penelitian di bidang pendidikan, kesehatan atau sosial
menggunakan tingkat kesalahan 0.05 (5%) atau 0.01 (1%) (Notoatmodjo,
2014).

Keterangan:
s : Jumlah sampel
: Chi kuadrat. Untuk harga kesalahan 5% = 3,841
N : Jumlah populasi
P : Peluang benar (0,5)
Q : Peluang salah (0,5)
34

d : Perbedaan antara rata rata sampel dengan rata rata populasi (0,05).
C. Lokasi Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sambungmacan 1, Sragen.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan November 2017 sampai
dengan bulan Juni 2018. Waktu penelitian dibagi menjadi beberapa tahap
yaitu penyusunan proposal, pengumpulan data dan pelaporan hasil
penelitian.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang menjadi
sebab perubahan atau yang mempengaruhi variabel lain (Sugiyono,
2017).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh penusukan titik
Shenshu (BL 23), Huantiao (GB 30), Weizhong (BL 40) dan Chengsan
(BL 57).
2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas (Sugiyono, 2017).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penurunan skala nyeri
pinggang menjalar sampai kaki di Puskesmas Sambungmacan 1, Sragen.
35

E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik untuk melakukan observasi atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu objek (Hidayat, 2014).
Variabel Definisi Parameter Hasil ukur Skala
penelitian operasional data
Titik akupunkturPenusukan  Ketepatan - Nominal
Shenshu (BL 23),menggunakan lokasi
Huantiao (GB
jarum akupunktur penusukan
30), Weizhongberukuran 1-2 cun
(BL 40) dan pada titik
Chengsan (BL
Shenshu (BL 23),
57) Huantiao (GB
30), Weizhong
(BL 40) dan
Chengsan (BL
57)
Nyeri pinggang Rasa tidak  Menggunakan 0: Tidak Rasio
menjalar sampai nyaman bersifat skala nilai nyeri
kaki subjektif pada numerik 1-3: Nyeri
area pinggang (Numerical ringan
menjalar sampai Rating Scale/ 4-6: Nyeri
kaki dengan NRS) sedang
menunjukkan 7-9: Nyeri
salah satu angka berat
pada skala terkontrol
pendeskripsi 10: Nyeri
verbal Numerical berat tidak
Rating Scale, terkontrol
yaitu alat ukur
skala nyeri yang
berbentuk garis
horizontal
sepanjang 10 cm.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
36

F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah blangko
pengkajian pasien serta lembar observasi dari hasil penunjukan angka oleh
responden pada Numerical Rating Scale (NRS).

Gambar 3.1 Skala Intensitas Nyeri Numerik (Zakiyah, A, 2015)


Keterangan:
0 : Tidak nyeri.
1 : Nyeri sangat ringan (seperti gigitan nyamuk).
2 : Nyeri ringan (seperti cubitan ringan pada kulit).
3 : Nyeri sangat terasa (seperti suntikan oleh dokter)
4 : Nyeri sedang (kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit sengatan lebah).
5 : Kuat, dalam, nyeri menusuk, seperti pergelangan kaki terkilir.
6 :Kuat, dalam, nyeri menusuk begitu kuat sehingga mempengaruhi sebagian
indera, menyebabkan tidak fokus, komunikasi terganggu.
7 :Nyeri berat terkontrol (pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah
tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri,
tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi,
nafas panjang dan distraksi).
8 :Rasa sakit benar-benar mendominasi indera dan menyebabkan tidak dapat
berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu melakukan perawatan diri.
9 :Nyeri begitu kuat sehingga tidak bisa mentolerir, tidak mampu melakukan
perawatan diri.
10 :Nyeri berat tidak terkontrol (pasien tidak mampu lagi berkomunikasi).
37

G. Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang digunakan untuk melakukan terapi akupunktur,
antara lain :
1. Alkohol 70%
2. Kapas steril
3. Kom
4. Bengkok (nierbeken)
5. Pinset
6. Blangko pasien
7. Informed consent, disertai tanda tangan pasien
8. Lembar observasi nyeri sebelum dan sesudah terapi
9. Jarum akupunktur ukuran 1-2 cun
10. Elektrostimulator KWD-808-1
H. Prosedur Pengumpulan Data
1. Perijinan
Peneliti mengajukan perijinan penelitian pada institusi yang terkait
seperti kampus, Balai Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA),
kecamatan dan kelurahan.
2. Penatalaksanaan
a. Pencatatan populasi, melakukan seleksi subjek penelitian
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, menentukan sampel dan
teknik sampling, membuat jadwal pengambilan data dan pengadaan
instrumen penelitian (alat ukur).
b. Peneliti memberikan lembar informed consent dan pemeriksaan
penelitian kepada pasien yang mengalami kasus nyeri pinggang
menjalar sampai kaki di Puskesmas Sambungmacan 1, Sragen.
c. Peneliti mengisi lembar observasi sebelum dilakukan terapi
akupunktur.
d. Melakukan pengukuran skala nyeri dengan Numeric Rating Scale
(NRS) sebelum terapi.
e. Klien dengan skala nyeri 4-6 dijadikan subjek penelitian.
38

f. Memberikan penjelasan kepada klien mengenai jadwal terapi selama


10 kali, dilakukan setiap 1 minggu 2 kali. Terapi dilakukan dengan
penusukan selama 15 menit dengan menggunakan elektrostimulator
dan jarum filiform 1-2 cun.
g. Klien dilakukan terapi akupunktur sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur Akupunktur antara lain meliputi :
1) Tahap Pra Interaksi
a) Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada.
b) Mencuci tangan.
c) Menempatkan peralatan di dekat klien.
2) Tahap Orientasi
a) Memberikan salam.
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
c) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
3) Tahap Kerja
a) Mengatur posisi klien senyaman mungkin untuk klien dan
terapis.
b) Membersihkan sekitar daerah yang akan ditusuk dengan
alkohol 70%.
c) Melakukan tindakan penusukan akupunktur pada titik
Shenshu (BL 23), Huantiao (GB 30), Weizhong (BL 40)
dan Chengsan (BL 57).
d) Memasang elektrostimulator dengan pemasangan anoda
dan katoda disesuaikan dengan kaidah urutan meridian dan
nomor titik akupunkur selama 15 menit.
e) Setelah selesai, jarum dicabut sambil dibersihkan kembali
menggunakan kapas.
4) Klien diukur kembali skala nyerinya setelah dilakukan terapi
selama 10 kali terapi.
39

I. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis data univariat digunakan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakter setiap variabel berupa distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap variabel dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran
suatu kondisi yang objektif tentang perubahan skala nyeri pinggang
menjalar sampai kaki.
2. Analisis Bivariat
Analisis data bivariat digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil
pengukuran skala nyeri sebelum dan sesudah terapi akupunktur pada
penderita nyeri pinggang menjalar sampai kaki. Uji Statistik yang
digunakan adalah Uji Normalitas Data untuk mengetahui apakah sampel
berdistribusi normal atau tidak, menggunakan uji Shapiro Wilk Test. Jika
p>0,05 maka data berdistribusi normal (Dahlan, S., 2013). Jika data
berdistribusi normal, uji hipotesis yang digunakan adalah paired t-test.
Dan apabila data tidak berdistribusi normal uji hipotesis yang digunakan
adalah pengujian non parametrik Wilcoxon Sign Rank Test (Hidayat,
2014).
J. Etika Penelitian
Etika penelitian dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek penelitian diberi penjelasan mengenai maksud, manfaat serta
prosedur penelitian.
2. Semua informasi data yang diperoleh hanya digunakan untuk keperluan
penelitian dan dijaga kerahasiaannya.
3. Apabila responden bersedia diikutsertakan dalam penelitian maka
responden diminta menandatangani lembar persetujuan (informed
consent).

Anda mungkin juga menyukai