SKRIPSI
JASMIATI
NIM : 1602904
Nama : Jasmiati
Tempat/Tanggal Lahir : Paya Tampah, 15 Desember 1982
Agama : Islam
Status Pernikahan : menikah
Jumlah anggota keluarga : Jhoni Hendra (Suami)
Meida Naura (Anak Pertama)
Lathifah Rauzatull Nisa (Anak Kedua)
Alamat Rumah : Dusun Mawar, Desa Bukit Tempurung,
Kecamatan Kualasimpang, Kabupaten
Aceh Tamiang
Alamat Kantor : Jl. Kesehatan, Desa Kesehatan, Kecamata
Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.
(RSUD Kabupaten Aceh Tamiang)
Riwayat Pekerjaan : 2004 s/d 1009 Puskesmas Langsa Barat
2010 s/d Sekarang
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan atau dipublikasikan dalam bentuk apapun, termasuk
dalambentuk yang sama dengan skripsi ini untuk memperoleh gelar kesarjanaan
atau menempuh pendidikan di suatu perguruan tinggi . sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Jasmiati
iv
KATA PENGANTAR
karena atas izin dan rahmat-Nya peneliti diberi kesempatan menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat dan salam tak lupa penulis sanjungkan kepangkuan alam Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan menuju
alam yang berilmu pengetahuan seperti yang telah kita rasakan sekarang ini, serta
kepada keluarga dan sahabat beliau sekalian. Skripsi ini berjudul " Hubungan
Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
memiliki banyak kekurangan, dengan ini Peneliti mohon kritik dan saran yang
2. Ibu Diana Sembiring, SKM., M.Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Ibu Sri Malem Indirawati, SKM., M.Si., selaku Wakil Ketua I Bidang
v
4. Ibu Martalena Kembaren, SKM., M.Kes., selaku Wakil Ketua II Bidang
5. Bapak Dian Fajariadi, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Wakil Ketua III Bidang
6. Ibu Mazly Astuty, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Wakil Ketua IV Bidang MoU
7. Ibu Dameria Ginting, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan yang telah banyak memberikan masukan serta kritik dan saran
8. Ibu Mazly Astuty, S.Kep., Ners., M.Kep. Selaku pembimbing yang telah
9. Ibu Dewi Astuti, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku penguji I yang telah banyak
memberikan masukan serta kritik dan saran untuk menjadikan skripsi ini
10. Ibu Dameria Ginting, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku penguji II yang telah
banyak memberikan masukan serta kritik dan saran untuk menjadikan skripsi
11. Seluruh Staf administrasi dan staf dosen pengajar di STIKes Sumatera Utara.
12. Keluarga tercinta, kedua orang tua, suami dan anak-anakku yang telah banyak
membantu memberikan dukungan moril dan materi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
vi
13. Seluruh teman seperjuangan yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT peneliti berserah diri semoga bantuan
dan jerih payah yang telah diberikan kepada peneliti, mendapat curahan dan
JASMIATI
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
Hala
man
Halaman Judul...............................................................................................................i
Biodata Diri..................................................................................................................ii
Halaman Persetujuan...................................................................................................iii
Halaman Pengesahan...................................................................................................iv
Halaman Bebas Plagiat.................................................................................................v
Kata Pengantar.............................................................................................................vi
Abstrak ...................................................................................................................viii
Daftar Isi .................................................................................................................... ix
Daftar Tabel.................................................................................................................xi
Daftar Lampiran..........................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitan..................................................................................5
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................................27
4.1 Gambaran Tempat Penelitian..............................................................27
4.2 Hasil Penelitian Pengetahuan Keluarga .............................................29
4.3 Hasil Penelitian Tingkat Kecemasan ..................................................30
4.4 Hubungan Pengetahuan Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Pasien Stroke Haemoragic Diruangan ICU Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang..........................................31
BAB V PEMBAHASAN...........................................................................................32
5.1 Pengetahuan Keluarga terhadap penyakit Stroke Haemoragic.............32
5.2 Kecemasan Keluarga terhadap penyakit Stroke Haemoragic...............33
5.3 Hubungan Pengetahuan Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Stroke Haemoragic.....................................................................34
Daftar Pustaka
Lampiran
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 5 : Surat Izin pengambilan data awal dari STIKes Sumatera Utara
Lampiran 6 : Surat Balasan Izin pengambilan data awal dari Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang
Lampiran 8 : Surat Balasan Izin Penelitian dari Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Aceh Tamiang
xii
BAB I
PENDAHULUAN
segera meniru kebiasaan negara barat yang dianggap cermin pola hidup
modern. Sejumlah perilaku seperti mengonsumsi makanan siap saji (fast food)
400 ribu penduduk per tahun, sedangkan jumlah total penderita serangan otak
ini lebih kurang 1,7 juta orang. Di Indonesia kasus stroke semakin meningkat
jumlahnya sekitar 450 sampai dengan 550 kasus per tahun. Hal ini berkaitan
dengan pertambahan usia harapan hidup dan perubahan gaya hidup di kota
stroke. Kita mengenal bahwa serangan stroke itu timbul akibat tersumbatnya
peredaran darah pada otak dengan gejala spontan. Stroke merupakan ancaman
sumber cacat setelah usia 45 tahun keatas, sebagai akibatnya banyak penderita
yang menjadi lumpuh dan tidak mampu beraktivitas secara mandiri, serangan
1
stroke ini menimbulkan berbagai macam gangguan antara lain gangguan
gerak, rasa pada anggota tubuh seperti: kesemutan, dan penurunan kesadaran
(Nurhasanah, 2012).
stroke yang relatif tinggi yang merupakan pembunuh utama di instalasi gawat
berbaring diatas tempat tidur dan melakukan seluruh aktifitas diatas tempat
tidur seperti, makan, minum, BAB, BAK dan terpasangnya alat medis yang
ICU (Intensive Care Unit) merupakan salah satu unit dirumah sakit
yang berfungsi untuk perawatan pasien kritis. Unit ini berbeda dengan unit
lainnya karena semua pasien dirawat diruangan dan dirawat oleh petugas atau
tim medis yang terlatih, serta dilakukan selama 24 jam, serta menggunakan
lat-alat canggih yang asing buat keluarga dan pasien. Selain itu peraturan di
ICU sangat ketat karena keluarga tidak boleh menunggu secara terus
ruangan ICU dalam katagori berat yaitu sebesar 22 responden (73,3%). Hasil
ICU pada tahun 2016 sebanyak 356 pasien, sedangkan yang dengan diagnosa
strok sebanyak 156 pasien. Pada tahun 2017 belum ada rekapan secara
pertama pasien strok sebanyak 29 pasien dan triwulan ke dua sebanyak 34 dan
keluarga yang menjaga pasien yang dirawat diruangan ICU rumah sakit umum
merasa takut atau cemas akan kondisi pasien yang sudah lama dirawat tetapi
menyatakan masih belum mengetahui penyakit stroke seperti apa dan faktor
resiko yang sedang dan akan terjadi itu seperti apa, sedangkan 2 keluarga
lainnya menyakan bahwa sudah merasa pasrah dan menerima dengan kondisi
pasien yang sudah lama dirawat dan sudah siap dengan segala risiko yang
akan terjadi dengan pasien karena kondisi seperti ini sudah pernah dialami
oleh keluarga dan keluarga siap dengan segala hal yang terjadi
Berdasarkan data diatas & survey awal yang saya lakukan, hal ni menjadi
ICU Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017
Tahun 2017.
ICU Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017.
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat yang berdinas diruangan ICU.
LANDASAN TEORITIS
2.1 Kecemasan
sehingga terjadi hiperaktivitas saraf otonom dan menyebabkan gejala fisik berupa
takikardi, nyeri kepala, diare dan palpitasi (Kaplan & Sadock, 2010).
Tanda fisik :
1. Kecemasan ringan
c. Respon perilaku dan cemas : tidak dapat duduk tenang, tremor halus
6
2. Kecemasan Sedang
menjadi permasalahannya.
3. Kecemasan Berat
4. Panik
1. Tingkat pendidikan
2. Pandangan Interpersonal
5. Pengalaman
diperoleh.
6. Pendidikan
1. Kecemasan Ringan
3. Kecemasan Berat
Seseorang cenderung memikirkan hal kecil saja dan mengabaikan hal yang
pengarahan.
4. Panik
tersinggung.
lesu.
konsentrasi.
g) Gejala somatik: nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara
dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek
dan cepat.
kategori:
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, penciuman, rasa dan
raba. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
a. Tahu (Know)
kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
menggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu atau kondisi real
konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik
d. Analisis (Analysis)
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
e. Sintesis (Synthesis)
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
f. Evaluasi (Evaluation)
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang
yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat
dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan,
2) Minat
pengetahuan.
b. Faktor eksternal
1) Media massa
2) Pengalaman
seseorang.
3) Lingkungan
4) Penyuluhan
merubah perilakunya.
5) Informasi
seperangkat alat tes atau kuesioner tentang objek pengetahuan yang akan
masing-masing pertanyaan diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0 (Hidayat,
2007).
N = Nilai pengetahuan
Independen Dependen
Data Demografi
Suku
Pendidikan
Tingkat Ketergantungan
Keterangan :
METODOLOGI PENELITIAN
korelatif antara dua variabel, dengan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu jenis
penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel
independen dan variabel dependen hanya satu kali, pada satu saat (Nursalam,
2008).
Penelitian ini rencana dilakukan di ruangan Intensive Care Unit ICU Rumah
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah keluarga pasien stroke yang di rawat di ICU Rumah Sakit
stroke.
20
3.3.2 Sampel
Data primer yaitu data yang diambil langsung dari responden dan
diperpustakaan, Jurnal penelitian orang mau pun sumber dari tempat penelitian.
Independe Ordinal
2 nt Rasa Kuesione Dikategorikan
Kecemasan khawatir atau r menjadi :
ketakutan a. Tidak Cemas
yang b. Cemas Ringan
ditimbulkan c. Cemas Sedang
akibat reaksi d. Cemas Berat
psikologis
dari suaru
keadaan
3.6 Metode Pengukuran
Pengetahuan keluarga
pertanyaan. Dimana jika menjawab baik di beri skor 1 dan jika menjawab
dari hasil pengumpulan sendiri (data primer) ataupun data yang diperoleh dari
sumber lain yang sudah jadi (data sekunder) perlu tahap pengolahan, sehingga
data tersebut dapat dikomunikasikan secara mudah dan akurat kepada para user
(pengguna). Data-data tersebut peneliti olah dan analisis secara bertahap melalui
proses komputerisasi. Data yang diperoleh dalam penelitian akan diolah melalui
3.7.1 Editing,
yaitu :editing data adalah proses meneliti hasil survai untuk meneliti
apakah ada responden yang tidak lengkap, tidak komplet atau tidak lengkap.
Pemeriksaan data atau editing dilakukan terhadap jawaban yang telah ada dalam
tulisan, kejelasan makna jawaban serta kesesuaian antar jawaban yang selanjutnya
3.7.2 Coding,
mempermudah pada saat analisa data dan juga mempercepat pada saat entry data.
Entry data adalah transfer coding data dari kuesioner ke software SPSS.
3.7.3 Entry,
yaitu : Memasukkan data yang sudah diberikan kode dari kuesioner ke
dengan variabel yang sudah ditentukan yaitu variabel pola laktasi dan
3.7.4 Processing,
disajikan.
3.7.5 Cleaning,
mungkin ada yang ganda atau belum di jawab. Cleaning dilakukan setelah data di
memastikan tidak ada variabel yang salah dan menghapus item-item yang tidak
diperlukan.
baik independen maupun dependen dalam bentuk distribusi frekuensi dan dihitung
F
P= X 100 %
N
Keterangan :
P : Presentase.
F : Frekuensi teramati
N : Jumlah Responden.
3.8.2 Analisa Bivariat.
Keluarga) bermakna secara statistik. Jenis data variable independen dan dependen
adalah katagorik maka menggunakan uji statistik chi - square pada tingkat
kepercayaan. Analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square (X²) dengan
2 (O−E)2
x =Ʃ
E
Keterangan :
X2 : chi square
O : Frekuensi yang diamati
E : Frekuensi yang diharapkan
df : Derajat Kebebasan
k : Kolom
b : Baris
Untuk menentukan derajat kemaknaan digunakan silang kepercayaan (CI
95%). Jika nilai p – value <0,05 maka ada hubungan, jika p – value >0,05 maka
tidak ada hubungan. Uji Chi Square digunakan bila data penelitian berupa
frekuensi – frekuensi dalam bentuk kategori baik nominal atau ordinal. Uji ini
juga digunakan untuk menentukan signifikasi dua variabel atau lebih. Berdasarkan
hasil uji tersebut di atas ditarik kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :
a) Jika nilai PValue < α maka Ho ditolak, berarti ada hubungan antara
b) Jika nilai PValue ≥ α maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara
Untuk menentukan nilan PValue dalam uji Chai Square maka digunakan
a) Jika tabel 2x2 dijumpai nilai E (harapan) kurang dari 5 (<5), maka uji yang
b) Jika tabel 2x2 dijumpai nilai E (harapan) lebih atau sema dengan lima 5 (≥5),
c) Jika tabel lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x3, dan lain-lain, maka uji yang
Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tamiang adalah Rumah Sakit tipe C
Kesehatan Kecamatan Karang Baru. Lokasi sekitar 1,5 Km dari pusat kota
Kuala Simpang dan berada sekitar 0.5 Km dari jalur jalan negara yang
Pada awalnya tahun 1915 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh
tahun 1974 statusnya berubah menjadi Puskesmas Karang Baru. Pada tanggal 2
pelayanan menjadi pelayanan Rumah Sakit, dan hal tersebut terwujud melalui
Rumah Sakit dengan klasifikasi Kelas C dan pada tanggal 2 Agustus 2003
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
27
upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu
oleh berbagai jenis ketenagaan yang terdiri dari Pengawai Negeri Sipil,
memiliki luas area 8 hektar dan lahan yang telah digunakan hanya 60% untuk
gedung dan fasilitas Rumah Sakit,sedangkan lahan kosong yang masih tersedia
terdiri dari :
2) Rawat Inap terdiri dari VIP, Kelas II (Dewasa dan Anak), Kelas III, Ruang
Instalasi PONEX
Loundry, Sanitasi.
5) Peralatan medis dan non medis yang ada sudah sesuai dengan standar
Tabel 4.1
Distibusi Frequensi Pengetahuan Keluarga Terhadap Tingkat
Kecemasan Keluarga Pada Pasien Stroke Haemoragic Diruangan
ICU Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang (n=
35)
Tabel 4.2
Distibusi Frequensi Tingkat Kecemasan Terhadap Keluarga Pada
Pasien Stroke Haemoragic Diruangan ICU Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Aceh Tamiang (n= 35)
Tabel 4.3
Distribusi Frekwensi Hubungan Pengetahuan Terhadap Tingkat
Kecemasan Keluarga Pada Pasien Stroke Haemoragic Diruangan
ICU Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Aceh Tamiang
0,002 yang berarti nilai p < α (0,002 < 0,05) dapat ditarik kesimpulan
dibuktikan dengan uji Chi-Squer diatas. Oleh karena itu hipotesa dalam
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, penciuman, rasa dan
raba. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
yang berbeda dalam satu keluarga dengan kelurga lainnya, hal ini
terhadap penyakit stroke. Hal ini sesuai dengan pendapat Peplau dalam
kecemasan panik.
32
Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara internal
gejala fisik berupa takikardi, nyeri kepala, diare dan palpitasi (Kaplan &
Sadock, 2010).
diberikan oleh tenaga medis pada saat sebelum tindakan tentang kenapa
harus dilakukan dalam kondisi tersebut, mengapa harus dilakukan persiapan
sebanyak 5,6 %.
kecemasan yang lebih banyak ayitu dengan katagori cemas berat sebesar 22
(73,3%).
dikatagorikan cukup. Dari hasil uji analisis statistic melaului uji Chi-Squer
didapatkan nilai p sebesar 0,002 yang berarti nilai p < α (0,002 < 0,05) dapat
karena itu hipotesa dalam penelitian ini adalah Ha diterima dan Ho ditolak.
menyebabkan gejala fisik berupa takikardi, nyeri kepala, diare dan palpitasi
kepada pasien stroke harus dilakukan secara terus menerus (Pinzon et.al,
2010).
sebanyak 5,6 %.
hemoragik memiliki risiko untuk mengalami kecemasan tiga kali lebih besar
Menunjukkan bahwa care giver yang tidak bekerja lebih banyak mengalami
jumlah dan lokasi otak yang rusak, kesehatan umum pasien yang
Keluarga terdekat merupakan objek pertama yang dapat melakukan itu, oleh
yang sakit, terutama anggota keluarga yang menjadi tulang punggung bagi
yang sakit.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
3 (8,6%).
38
A. Saran
lebih banyak serta lokasi penelitian yang lebih bervariasi (RSU Daerah)
3. Bagi Responden
keluarga , agar nantinya lebih siap dan mampu berfikir tenang dan
Astuti R (2010) Hubungan Jenis Stroke Dengan Kecemasan Pada Care giver
Pasien Stroke di RSUDdr. Moewardi Surakarta. Skripsi
Cipta.
Profil Rumah Sakit, (2014) Jumlah Pasien Stroke Di Ruangan Icu Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017.
Pasambo Y, (2016) Tingkat Kecemasan Keluarga Dalam Menghadapi Anggota
Keluarga Yang Mengalami Serangan Stroke Di Ruang Stroke Rumah
Sakit Faisal Makassar. JKSHSK/Volume 1/Nomor 1/Juli 2016. 892-
896
LEMBAR PENJELASAN
KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN
Peneliti,
Jasmiati
SURAT PERNYATAAN (INFORMED CONSENT)
Karang Baru,
Subjek Peneliti
(________________)
KUESIONER
Silakan anda memberi tanda √ di kolom isi sesuai dengan yang anda
rasakan saat ini.
Cases
Cukup Count 4 5 1 0 10
Kurang Count 0 1 2 3 6
a. 10 cells (83.3%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is .51.
Frequencies
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tingkat Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent