TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Gas merupakan zat tidak berbentuk, tidak terlihat, tidak berbau, pada konsentrasi
rendah dengan perubahan suhu dan tekanan dapat berubah menjadi cair atau padat,
mengisi ruangan pada suhu dan tekanan normal. Dialam semesta sangat berlimpah dan
banyak jenis-jenis gas. Gas dibagi menjadi dua jenis, yaitu gas ideal dan gas nyata (gas
non ideal). Sifat antara gas ideal dan nyata berbeda, tetapi banyak gas berperilaku kira-
kira seolah-olah ideal pada suhu dan tekanan kerja biasa, dengan asumsi:
1. Gas-gas terdiri dari molekul-molekul yang berada dalam gerakan acak konstan
4. Semua tabrakan, baik di antara molekul itu sendiri, dan antara molekul dan
dinding wadah, sangat elastis. (Artinya: tidak ada kehilangan energi kinetik
selama tabrakan.)
6. Dan kemudian dua asumsi yang sangat penting, karena ini adalah dua cara paling
7. Tidak ada (atau seluruhnya dapat diabaikan) gaya antar molekul antara molekul
gas
8. Volume yang ditempati oleh molekul itu sendiri sepenuhnya dapat
2019).
sama lain sehingga hampir tidak ada gaya tarik menarik atau tolak menolak
seluruh ruang yang ditempatinya ,bagaimana pun besar dan bentuknya. Sifat-
sifat ini dimiliki oleh gas inert (He, Ne, Ardan lain-lain) dan uap Hg dalam
keadaan yang sangat encer. Gas yang umumnya terdapat di alam (gas sejati)
misalnya: N2, O2, CO2, NH3 dan lain-lain sifat-sifatnya agak menyimpang dari
Gas ideal adalah suatu gas yang memiliki sifat sebagai berikut: (Maulida, 2019)
yang jumlahnya banyak sekali dan antar partikelnya tidak terjadi gaya
tarik- menarik.
2. Setiap partikel gas bergerak dengan arah sembarangan atau secara acak ke
segala arah.
5. Jarak antara partikel itu jauh lebih besar daripada ukuran partikel
yang terbuat dari kaca, bentuknya menyerupai botol parfum atau sejenisnya.
ialah dengan cara membendungkan suatu volume gas yang akan dihitung berat
molekulnya dengan berat gas yang telah diketahui berat molekulnya (sebagai
standar) pada temperatur atau suhu dan tekanan yang sama. Kerapatan gas di
denfinisikan sebagai berat gas dalam gram per liter. Untuk menentukan berat
molekul ini maka ditimbang sejumlah gas tertentu kemudian diukur pVdan T-
P V = n R T dimana n = m/BM
sehingga :
P V = (m/BM) RT
P (BM) = (m/V) RT
Dimana :
BM : Beratmolekul
T : Suhu absolute
P : Tekanan gas
V : Volume gas
ρ : Massa jenis
Bila gas ideal sifat-sifatnya dapat dinyatakan dengan persamaan yang
dengan persamaan, yang lebih kompleks lebih-lebih pada tekanan yang tinggi
dan temperatur yang rendah. Bila diinginkan penentuan berat molekul suatu gas
rendah.Tetapi akan terjadi kesukaran ialah bila tekanan rendah maka suatu berat
tertentu dari gas akan mempunyai volume yang sangat besar. Untuk suatu berat
tertentu bila tekanan berkurang volume bertambah dan berat per liter berkurang.
kerapatan dan tekanan d/p atau W/PV akan tetap, sebab berat total W tetap dan
bila gas dianggap gas ideal P V juga tetap sesuai dengan persamaan berikut:
PV=RT
M = R T = (d/p)o R T
perbandinganp V/T adalah konstan. Sebetulnya untuk gas-gas real (nyata) seperti
metana (CH3) dan oksigen dilakukan pengukuran secara cermat, ternyata hal ini
tidak benar betul. Gas hipotesis yang dianggap akan mengikuti hukum gabungan
gas pada berbagai suhu dan tekanan hukum gabungan gas padaberbagaisuhudan
tekanan disebut gas ideal. Gas nyata akan menyimpang dari sifat gas ideal.Pada
tekanan yang relatif rendah termasuk pada tekanan atmosfer serta suhu yang
tinggi, semua gas akan menempati keadaan ideal sehingga hukum gas gabungan
dalam Erlenmeyer bertutup yang mempunyai lubang kecil pada bagian tutupnya.
menguap dan uapnya akan mendorong udara yang ada didalamnya keluar,
sampai akhirnya uap ini akan berhenti keluar bila keadaan setimbang dicapai
yaitu tekanan uap cairan sama dengan tekanan udara luar. Pada keadaan ini
erlenmeyer hanya berisi uap cairan dimana pada saat itu volume sama dengan
volume erlenmeyer dan tekanan sama dengan tekanan udara luar serta suhu sama
dengan titik didih air dalam penangas yaitu (100°C),erlenmeyer didinginkan dan
ditimbang sehingga massa gas diperoleh, kemudian dengan persamaan (3) berat
digunakan untuk menentukan berat molekul senyawa volatil. Dalam hal ini
menyarankan konsep gas ideal, yakni gas yang akan mempunyai sifat sederhana
Pada ruang tertutup keadaan suatu gas ideal dipengaruhi oleh tekanan,
suhu, volume dan jumlah molekul gas. Ternyata, ada beberapa hukum yang
“Jika suhu suatu gas dijaga konstan, maka tekanan gas akan berbanding
“Jika volume suatu gas dijaga konstan, tekanan gas akan sebanding
“Hasil kali antara tekanan dan volume dibagi suhu padasejumlah partikel
mol gas adalah tetap”.Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hukum
Charles, yakni hukum gas ideal, disebut gas ideal. Namun, didapatkan,
bahwa gas yang kitajumpai, yakni gas nyata, tidak secara ketat mengikuti
hukum gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada temperatur tetap,
atau dengan kata lain, semakin kecil jarak inter molekulnya, semakin besar
Metode berat jenis merupakan perbandingan massa suatu zat terhadap massa
RM / BM : C2H6O / 46,07
tidak berasap.
RM / BM : (CH3)2CO / 58,00
terbakar
Resmi : CHLOROFORM
RM / BM : CHCl3 / 119,38
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air, mudah larut dalam
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Firdaus, Sirajul dan Tim Asisten. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. S1 Farmasi
Universitas Megarezky. Makassar.
Purba Leony Sanga Lamsari. 2019. Praktikum Kimia Fisika 1. Universitas Kristen
Indonesia: Jakarta
Sembodo Bregas S T, 2014. Petunjuk Praktikum kimia Fisika. Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret. Surakarta
Yanti Arisma.2019. “Optimalisasi Metode Penentuan Kadar Etanol dan Metanol pada
Minuman Keras Oplosan Menggunakan Kromatografi Gas (KG)”. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam:Universitas Negeri Semarang