wadah.
Berdasarkan model yang paling sederhana, gas terdiri dari partikel yang jumlahnya sangat
besar, berbentuk bola, dan ukurannya sangat kecil. Dari model ini menghasilkan beberapa asumsi,
yaitu :
Molekul didalam gas ketika bertumbukan memiliki sifat elastik sempurna. Artinya, antar
molekul dalam gas bertumbukan, molekul ini masih mempunyai kecepatan yang sama.
Dengan kata lain, proses tumbukan antar molekul gas tidak ada energi yang dilepaskan ke
lingkungan.
Molekul berbentuk lingkaran.
Molekulnya identik. artinya semua molekulnya sejenis, sama , seukuran dan pastinya ukuran
partikel gas yang paling sederhana yaitu sangat kecil sampai tidak bisa diubah menjadi
partikel yang lebih kecil lagi.
Tidak ada gaya antar molekul (kecuali ketika bertumbukan).
karena molekulnya sangat kecil, maka total volume molekul sangat kecil dibandingkan
dengan volume keseluruhan gas.
Semua asumsi yang sudah dijelasin diatas itu tidak berlaku untuk semua kondisi gas lho. Ketika
gas berada pada kondisi yang sama dengan asumsi diatas, maka gas dikatakan sebagai GAS IDEAL.
Kondisi diatas akan terjadi ketika gas berada di wadah yang memiliki tekanan rendah dan suhu
tinggi.
P1 V1 = P2 V2
HUKUM GAY- LUSSAC
jika boyle menyelidiki hubungan antara tekanan dan volume pada suhu tetap, Jacques Charles dan
Joseph Gay Lussac menyelidiki hubungan antara suhu dan volume gas pada tekanan tetap
(isokhorik).
hukum Gay- Lussac berbunyi:
" Apabila volume gas yang berada pada ruang tertutup dijaga konstan, maka tekanan gas
berbanding lurus dengan suhu mutlaknya"
jadi ketika tekanan diperbesar, maka jarak antar partikel gas akan semakin jauh artinya partikel gas
akan semakin bergerak bebas dan dipercepat yang akan meningkatkan energi kinetik partikel gas.
Peningkatan energi kinetik gas ini yang akan menghasilkan kenaikan suhu yang signifikan.
kondisi ini dapat digambarkan seperti berikut :