DISUSUN
OLEH :
DAMHURI (2204161073)
RIO ZEFANYA H (2204161074)
ARIS TOTELES (2204161075)
SEBRI YENALDI (2204161076)
DOSEN PEMBIMBING
ABDUL GHOFUR.,MT
1
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, saya bisa
menyelesaikan makalah tentang untuk penyelesaian tugas makalah Hubungan
Temperatur,Volume,Dan Tekanan Dalam Hukum Gas Ideal dari mata kuliah
Teknik Pendinginan Dan Tata Udara
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
I.2 Tujuan................................................................................................. 1
I.3 Rumusan Masalah............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Temperatur-Volume Pada Tekanan Konstan..................... 3
2.2 Hukum Charles Untuk Memproses Tekanan Konstan 4
2.3 Hubungan Tekanan-Volume Pada Temperatur Konstan 5
2.4 Hubungan Temperatur-Tekanan Pada Volume Konstan 6
2.5 Hukum Charles Untuk Memproses Volume Konstan 8
2.6 Hukum Gas Umum 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya untuk pengawetan makanan digunakan es atau salju sejak 1000
tahun sebelum masehi. Pada tahun 1850 mulai dipakai mesin pendingin yang
memakai kompressor dengan bahan pendingin udara. Kemudian dipakai bahan
pendingin amonia, keburukannya beracun, sampai akhirnya di temukan bahan
pendingin freon yang lebih aman dan digunakan sampai sekarang.
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam Teknik Pendigin dan Tata Udara, yang mana diharapkan
mampu memudahkan dalam materi pengantaran mata kuliah Teknik Pendigin dan
Tata Udara.
1.2 Tujuan
4
1.3 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan temperatur- volume pada tekan konstan atau lebih dikenal pada
Hukum Charles dikemukakan oleh fisikawan Prancis bernama Jacques Charles.
Charles menyatakan bahwa jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup
dipertahankan konstan, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya.
Untuk gas yang berada dalam dua keadaan seimbang yang berbeda pada tekanan
konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.
Keterangan:
Grafik hubungan volume dan suhu gas pada tekanan konstan (isobarik)
6
Apabila hubungan antara volume dan suhu pada hukum Charles kita lukiskan
dalam grafik, maka hasilnya tampak seperti pada gambar diatas. Kurva yang
terjadi disebut kurva isobarik yang artinya bertekanan sama.
Dalam termodinamika dan kimia fisik, hukum Charles adalah hukum gas ideal
pada tekanan tetap yang menyatakan bahwa
pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa tertentu berbanding lurus terhadap
temperaturnya (dalam Kelvin).
dengan
7
pada kondisi tertentu. Persamaan ini pertama kali dicetuskan oleh Émile
Clapeyron tahun 1834 sebagai kombinasi dari Hukum Boyle dan Hukum Charles.
Persamaan ini umum dituliskan sebagai
PV = nRT
di mana :
P = tekanan mutlak pada gas,
V = volume,
N = jumlah partikel pada gas (dalam mol),
T = temperatur dalam satuan kelvin, dan R adalah konstanta gas ideal, yaitu
0,08205 L atm/mol K.
Persamaan ini juga dapat diturunkan dari teori kinetik, yang dicetuskan
secara terpisah oleh August Krönig tahun 1856 dan Rudolf Clausius tahun 1857.
Konstanta gas universal ditemukan dan pertama kali diperkenalkan ke hukum gas
ideal oleh Dmitri Mendeleev tahun 1874. Persamaan gas ideal bermanfaat
terutama dalam stoikiometri gas.
8
Keterangan:
Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu konstan (isotermal).
Jika dibuat grafik, maka akan menghasilkan sebuah kurva yang disebut
kurva isotermal. Perhatikan gambar diatas. Kurva isotermal merupakan kurva
yang bersuhu sama.
9
dengan suhu mutlaknya. Untuk gas yang berada dalam dua keadaan seimbang
yang berbeda pada volume konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.
Keterangan:
Grafik hubungan tekanan dan suhu gas pada volume konstan (isokhorik)
Apabila hubungan antara tekanan dan suhu gas pada hukum Gay Lussac
dilukiskan dalam grafik, maka hasilnya tampak seperti pada gambar diatas. Kurva
yang terjadi disebut kurva isokhorik yang artinya volume sama.
10
2.5 Hukum Charles Untuk Proses Volume Konstan
Hukum Charles (p dan v konstan): “Pada tekanan tetap, volume gas ideal
bermassa tertentu berbanding lurus ter hadap temperaturnya”
V ∝ T → P konstan
Arti dari persamaan 1 adalah pada tekanan (P) konstan, apabila suhu mutlak
(T) gas berubah maka volume (V) gas juga berubah sehingga hasil perbandingan
antara suhu mutlak dan volume selalu konstan. Jika suhu mutlak gas bertambah,
maka volume gas juga bertambah atau sebaliknya jika suhu mutlak gas berkurang
maka volume gas juga berkurang, sehingga hasil perbandingan antara suhu dan
volume selalu konstan. Yang dimaksudkan dengan suhu mutlak gas adalah suhu
gas yang dinyatakan dalam skala Kelvin. Apabila suhu masih dalam skala Celcius,
maka ubah terlebih dahulu ke dalam skala Kelvin.
11
berasal dari teori kinetik. Hukum gas sebelumnya saat ini dianggap sebagai kasus
khusus persamaan gas ideal, dengan satu atau lebih variabel tetap dijaga konstan.
Hukum gas gabungan adalah suatu hukum gas yang menggabungkan hukum
Charles, hukum Boyle, dan hukum Gay-Lussac. Tidak ada pendiri resmi untuk
hukum ini; hukum ini hanyalah sebuah penggabungan dari tiga hukum yang
ditemukan sebelumnya. Hukum-hukum ini masing-masing menghubungkan satu
variabel termodinamika ke variabel matematis lain sementara menjaga variabel
yang lain tetap konstan. Hukum Charles menyatakan bahwa volume dan suhu
berbanding lurus satu sama lain selama tekanan tetap konstan. Hukum Boyle
menegaskan bahwa tekanan dan volume berbanding terbalik satu sama lain pada
suhu tetap. Akhirnya, hukum Gay-Lussac memperkenalkan proporsionalitas
langsung antara suhu dan tekanan selama hal tersebut berlangsung pada volume
konstan. Ketergantungan antar variabel ini ditunjukkan dalam hukum gas
gabungan, yang dengan jelas menyatakan bahwa:
“Perbandingan antara hasil kali tekanan-volume dan suhu pada suatu sistem
bernilai konstan.”
pV=nRT
12
di mana
p = tekanan
V = volume
n = jumlah mol
di mana
P adalah tekanan
V adalah volume
13
14
DAFTAR PUSTAKA
15