Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM SEDERHANA

A. Judul Percobaan
Pengaruh oksigen terhadap pembakaran lilin di dalam gelas
B. Tujuan Percobaan
1. Menganalisa adanya pengaruh oksigen terhadap pembakaran lilin di dalam gelas
2. Untuk membuktikan bahwa uap pada api yang panas dapat menyebabkan air diluar
gelas masuk dan memenuhi ruangan pada gelas tersebut.
C. Alat dan bahan
1. Lilin
2. Pewarna makanan
3. Air
4. Gelas Bening
5. Korek Api
6. Piring
D. Dasar Teori
Hukum Boyle menyatakan bahwa "dalam suhu tetap" untuk massa yangsama, tekanan
absolut dan volume udara terbalik secara proporsional. Hukum ini juga bisa dinyatakan
sebagai: secara agak berbeda, produk dari tekanan absolut dan volume selalu
konstan.Kebanyakan udara berjalan seperti udara ideal saat tekanan dan suhu
cukup.Teknologi pada abad ke-17 tidak dapat memproduksi tekanan tinggi atau suhu
rendah. Tetapi, hukum tidak mungkin memiliki penyimpangan pada saat publikasi.
Sebagai kemajuan dalam teknologi membolehkan tekanan lebihtinggi dan suhu lebih
rendah, penyimpangan dari sifat udara ideal bisa tercatat,dan hubungan antara tekanan
dan volume hanya bisa akurat, dijelaskan sebagai teori udara sesungguhnya.
Penyimpangan ini disebut sebagaifaktorkompresibilitas. Robert Boyle (dan Edme
Mariotte) menyatakan bahwa hukum tersebut berasal dari eksperimen yang mereka
lakukan. Hukum ini juga bisa berasal secara teori, berdasarkan anggapan bahwa atom
dan molekul dan asumsi tentang gerakan dan elastis sempurna (lihatteori kinetis udara).
Asumsi tersebut ditemukan dengan resisten hebat dalam komunitas ilmiah positif saat
itu, tetapi, saat mereka terlihat, merupakan konstruksi teoretis murni yang tidak ada
sedikit pun bukti pengamatan.Pada tahun 1738, Daniel Bernoulli, mengembangkan
teori Boyle menggunakan Hukum Newton dengan aplikasi tingkat molekul. Ini tetap
tidak digubris sampai kira-kira tahun 1845, di mana John Waterston menerbitkan
bangunan kertas dengan persepsi utama adalah teori kinetis; tetap tidak digubris oleh
Royal Society of England. Kemudian,James Prescott Joule, Rudolf Clausius, dan
Ludwig Boltzmann menerbitkan teori kinetis udara, dan menarik perhatian teori
Bernoulli dan Waterston.

Hukum Boyle berbunyi


Apabila suhu dari suatu gas yang ada di sebuah ruangan tertutup dijaga konstan
(isotermal), maka tekanan gas tersebut akan berbanding terbalik dengan volumenya.”

Persamaan Hukum Boyle


Keterangan:

P= Tekanan gas (atm, Hg, cm, , )


V = Volume gas (m^3, cm^3)
k = jumlah konstan dari tekanan dan volume di dalam sistem terkait
Selain itu, ada juga rumus berikut ini:

Keterangan:

P1 = Tekanan gas awal (atm, Hg, cm, , )


V1 = Volume gas awal (m^3, cm^3)

P2 = Tekanan gas akhir (atm, Hg, cm, , )


V2 = Volume gas akhir (m^3, cm^3)
Selama suhu tetap konstan, jumlah energi yang sama memberikan sistem persisselama
operasi dan, secara teoretis, jumlah k akan tetap konstan. Akan tetapi,karena
penyimpangan tegak lurus diterapkanm, kemungkinan kekuatan probabilistik dari
tabrakan dengan partikel lain, sepertiteori tabrakan, aplikasikekuatan permukaan tidak
mungkin konstan secara tak terbatas, seperti jumlah k , tetapi akan mempunyai batasdi
mana perbedaan jumlah tersebut terhadap a.Kekuatan volume v dari kuantitas tetap
udara naik, menetapkan udara dari suhuyang telah diukur, tekanan p harus turun secara
proporsional. Jikadikonversikan, menurunkan volume udara sama dengan meninggikan
tekanan.
Hukum Boyle biasa digunakan untuk memprediksi hasil pengenalan perubahan,dalam
volume dan tekanan saja, kepada keadaan yang sama dengan keadaantetap udara.
Sebelum dan setelah volume dan tekanan tetap merupakan jumlahdari udara, di mana
sebelum dan sesudah suhu tetap (memanas dan mendingin bisa dibutuhkan untuk
kondisi ini), memiliki hubungan dengan persamaan Hukum Boyle, Hukum Charles, dan
Hukum Gay-Lusaac menghasilkan hokum kombinasi udara. Tiga hukum udara tersebut
berkombinasi dengan Hukum Avogadro dan disamaratakan dengan hukum udara ideal.

E. Prosedur kerja

Percobaan Pertama
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti lilin yang sudah dinyalakan, piring dan sebuah
gelas bening
2. Nyalakan lilin dan simpan diatas piring
3. Kemudian tutup lilin yang menyala di atas piring dengan menggunakan gelas
bening
4. Mengamati apa yang akan terjadi terhadap lilin yang telah di tutup dengan gelas
yang bervolume sama
Percobaan ke dua
1. Siapkan gelas bening, piring, lilin yang sudah dinyalakan dan air yang sudah diberi
warna
2. Tuangkan air yang berwarna secukupnya ke dalam piring
3. Kemudian tutup lilin yang menyala di atas piring dengan menggunakan gelas
bening.
4. Mengamati apa yang akan terjadi terhadap lilin yang telah di tutup dengan gelas
yang bervolume sama

F. Hasil dan Pembahasan


a. Hasil
Percobaan 1 :
Api dari lilin tersebut padam pada saat ditutup oleh gelas

Percobaan 2:
Api dari lilin tersebut padam pada saat ditutup oleh gelas dan menyebabkan air yang
berada diluar gelas tersedot masuk ke dalam gelas

b. Pembahasan
Api membutuhkan Oksigen untuk dapat menyala, namun pada saat ditutupi oleh
gelas lama-lama oksigen akan habis yang menyebabkan api dari lilin tersebut
padam. Dan air yang berada diluar gelas dapat tersedot ke dalam gelas karena
tekanan udara di dalam gelas lebih kecil dibandingkan tekanan udara yang berada
di luar gelas sehingga air tersebut tersedot ke dalam gelas.
G. Kesimpulan
Oksigen berpengaruh besar dalam proses pembakaran. Semakin banyak jumlah oksigen
dalam proses pembakaran, maka semakin lama pembakaran tersebut. Dengan
banyaknya oksigen dalam proses pembakaran, pembakaran dapat berjalan lebih lama.
Begitu pula sebaliknya sebaliknya semakin sedikit oksigen maka pembakaran berjalan
lebih sebentar.

H. Referensi

https://youtu.be/iYKclZzrun4 Di akses pada tanggal 21 Oktober 2022

https://www.zenius.net/blog/rumus-hukum-boyle Di akses pada tanggal 21 Oktober


2022

Anda mungkin juga menyukai