DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 , XI MIPA B
Besar harapan kami agar makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagipara pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini agar dapat lebihbaik. Kami mengakui bahwa makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan.Oleh karena itu kami berharap kepada
para pembaca untuk memberikan masukan- masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
1.1.Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3.Tujuan Penelitian......................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................5
2.1.Pengertian Gas..........................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................16
PENUTUP............................................................................................................................................16
3.1.Kesimpulan.............................................................................................................16
3.2.Saran.......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan
sebagai berikut.
1.2.1.Pengertian hukum boyle,hukum charles,hukum gas lussac,hukum gas ideal
ditinjau dari segi mikroskopik dan makroskopik ?
1.2.2.Menentukan persamaan keadaan hukum boyle,hukum charles,hukum gas
lussac,hukum gas ideal?
1.2.3.Menerapkan persamaan hukum boyle,hukum charles,hukum gas lussac,hukum
gas ideal?
1.2.4.Menjelaskan diagram hukum boyle,hukum charles,hukum gas lussac,hukum gas
ideal?
1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1.Untuk Menjelaskan Pengertian hukum boyle,hukum charles,hukum gas
lussac,hukum gas ideal ditinjau dari segi mikroskopik dan makroskopik
1.3.2.Untuk Menentukan persamaan keadaan hukum boyle,hukum charles,hukum gas
lussac,hukum gas ideal
1.3.3.Dapat Menerapkan persamaan keadaan hukum boyle,hukum charles,hukum gas
lussac,hukum gas ideal
1.3.4.Dapat Menjelaskan diagram hukum boyle,hukum charles,hukum gas
lussac,hukum gas ideal
2. Bagi Pembaca
Melalui makalah ini, pembaca dapat memperoleh pengetahuan lebih mengenai
hukum boyle,hukum charles,hukum gas lussac,hukum gas ideal serta
penerapannya dalam menyelesaikan soal-soal. Selain itu, makalah ini juga dapat
dijadikan sebagai bahan pustaka tambahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Gas
Gas adalah salah satu dari tiga bentuk dasar materi. Gas terdiri dari molekul atau
atom dengan gerakan acak namun berkesinambungan. Kecepatannya meningkat seiring
dengan kenaikan suhu. Molekul gas berjauhan satu sama lain dan tidak peka terhadap gaya
tarik antarmolekul (Gerak
Brown). Semua gas memiliki sifat umum yang sama diantaranya :
Gas bersifat transparan.
Gas akan terdistribusi merata dalam ruang dengan berbagai bentuk.
Gas dapat ditekan dengan tekanan luar.
Volume sejumlah gas akan sama dengan volume wadah yang menempatinya.
Gas dapat berdifusi ke segala arah.
Gas dapat bercampur sempurna dengan gas yang lain.
Gas dapat dijelaskan dengan parameter suhu dan tekanannya.
Gas ideal adalah gas teoretis yang terdiri dari partikel partikel titik yang bergerak
secara acak dan tidak saling berinteraksi. Gas ideal mematuhi persamaan gas umum dan
hukum-hukum gas dalam segala kondisi suhu dan tekanan. Gas nyata memiliki sifat
kebalikan dari gas ideal, gas nyata tidak mematuhi persamaan gas umum dan hukum-hukum
gas dalam segala kondisi suhu dan tekanan.
1. Hukum Boyle
"Pada suhu konstan, volume sejumlah gas berbanding terbalik dengan tekanannya.”(tekanan gas
bertambah sedangkan volumenya berkurang).
C1
P=
V
P .V =C1 ............................................................................(1)
P .V =konstan
Bila digambarkan dalam sebuah grafik diperoleh kurva isotherm seperti pada gambar
1 berikut ini:
2. Hukum Charles
"Pada tekanan tetap, volume sejumlah gas tertentu berbanding lurus dengan suhu (°C).”
Bila tekanan gas dibuat konstan, maka pada saat suhu gas dinaikkan volumenya akan
bertambah. Secara metematik ditulis sebagai berikut:
atau
V =C1 T
V 2
=C ………………………………………………………..(2)
T
V
=konstan
T
V1 V2
=
T1 T2
Hukum Charles bila digambarkan dalam sebuah grafik akan diperoleh kurva isobar seperti
gambar 2.
"Pada volume tetap, tekanan sejumlah gas tertentu berbanding lurus dengan suhu (°C)."
Hukum Gay Lussac menyatakan hubungan antara tekanan (P) terhadap suhu (T) gas dalam
ruang tertutup pada volume (V) konstan. Secara matematik dapat dirulis sebagai berikut:
p
=C 3 T
T
P
=C3………………………………………………………………..(3)
T
Dimana C3 = konstanta pembanding yang bernilai tetap
Penerapan hukum Gay Lussac di kehidupan sehari-hari terdapat pada penggunaan
panic presto dimana prinsip dasar yang digunakan pada Panci Presto adalah kenaikan titik
didih. Secara teori, air akan mendidih pada suhu 100 °C pada tekanan I atmosfer. Karena
panci presto terbuat dari bahan stainless yang tebal dan kuat serta mempunyai tutup yang
rapat, maka uap air yang yang dihasilkan saat proses pendidihan tidak mungkin keluar dan
hanya terkumpul dalam panci presto. Air yang terkumpul inilah yang membuat tekanan air
dalam panci presto naik.
P1 P2
Rumus T = T
1 2
Keterangan:
Bila digambarkan dalam sebuah grafik, maka akan diperoleh sebuah kurva isokur seperti
gambar 3.
Gas ideal adalah gas teoritis yang terdiri dari partikel-partikel titik yang bergerak secara acak
dan tidak saling berinteraksi. Konsep gas ideal sangat berguna karena memenuhi hukum gas ideal,
sebuah persamaan keadaan yang disederhanakan, sehingga dapat dianalisis dengan mekanika
statistika.
Pada kondisi normal seperti temperatur dan tekanan standar, kebanyakan gas nyata
berperilaku seperti gas ideal. Banyak gas seperti nitrogen, oksigen,hidrogen, gas mulia dan karbon
dioksida dapat diperlakukan seperti gas ideal dengan perbedaan yang masih dapat ditolerir. Secara
umum, gas berperilaku seperti gas ideal pada temperatur tinggi dan tekanan rendah, karena
kerjayang melawan gaya intermolekuler menjadi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan energi
kinetik partikel, dan ukuran molekul juga menjadi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan ruangan
kosong antar molekul.
Model gas ideal tak dapat dipakai pada suhu rendah atau tekanan tinggi, karena gaya
intermolekuler dan ukuran molekuler menjadi penting. Model gas ideal juga tak dapat dipakai pada
gas-gas berat seperti refrigeran atau gas dengan gaya intermolekuler kuat, seperti uap air. Pada
beberapa titik ketika suhu rendah dan tekanan tinggi, gas nyata akan menjalani fase transisi menjadi
liquid atau solid. Model gas ideal tidak dapat menjelaskan atau memperbolehkan fase transisi. Hal
ini dapat dijelaskan dengan persamaan keadaan yang lebih kompleks.
Dengan menggabungkan persamaan (1), (2), dan (3) akan diperoleh persamaan berikut ini:
PV =C 4 T
Atau
PV
=C 4 ………………………………………………(4)
T
Dimana C4 = konstanta yang tergantung banyaknya nilai gas. Persamaan (4) dikenal sebagai Hukum
Gas Ideal, yang secara matematik sering dituliskan dengan hubungan :
PV =nRT
Keterangan :
N
n=
N0
Dengan penambahan hukum Avogadro, hukum gas gabungan dikembangkan menjadi hukum umum
gas ideal.
Keterangan:
Persamaan Van der Waals menggambarkan keadaan gas nyata secara riil dengan hasil yang
lebih akurat saat tekanan dan kepadatan gas cukup besar dan melibatkan empat variabel
keadaan, yaitu tekanan zat cair p, volume total wadah zat cair, jumlah partikel, dan suhu
mutlak.
Keterangan:
P = tekanan gas (N/m²)
V = volume gas (m³)
n = jumlah gas (mol)
R = konstanta gas umum (R = 8,314 J/mol. K
T = suhu mutlak gas (°C)
a = Konstanta empiris (gaya antar partikel)
b = konstanta empiris (mewakili mol zat)
2. Faktor Kompresibilitas
Faktor kompresibilitas (Z) adalah perbandingan volume molar suatu gas dengan
volume gas ideal pada tekanan dan suhu yang sama
Digunakan untuk memodifikasi hukum gas ideal untuk melihat perilaku gas nyata.
Secara umum, Penyimpangan dari keadaan ideal menjadi lebih besar saat
gasmendekat perubahan fasa, suhu yang lebih rendah atau tekanan yang lebih
tinggi.
Faktor kompresibilitas didapatkan dari perhitungan persamaan keadaan virial.
Untuk gas yang merupakan campuran dari 2 atau lebih gas murni, komposisi
gastersebut harus diketahui sebelum kompresi dapat dihitung.
3. Persamaan Virial
Lilin
Gelas bening
Piring - Korek api
Air 100mL
-Pewarna makanan
2. Langkah kerja
Percobaan 1:
Hasil
Percobaan 1:
Api dari lilin tersebut padam pada saat ditutup oleh gelas.
Percobaan 2:
Api dari lilin tersebut padam pada saat ditutup oleh gelas dan menyebabkan air yang berada
diluar gelas tersedot masuk kedalam gelas.
Pembahasan
Api membutuhkan oksigen untuk dapat menyala, Namun pada saat ditutup oleh gelas lama
lama oksigen akan habis yang menyebabkan api dari lilin tersebut akan padam.
Air yang berada diluar gelas dapat tersedot kedalam gelas karena tekanan udara didalam
gelas lebih kecil dibandingkan tekanan udara yang berada diluar gelas sehingga air tersebut
tersedot kedalam gelas.
Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat kita simpulkan bahwa bukan hanya makhluk hidup yang
membutuhkan oksigen melainkan proses pembakaran juga membutuhkan oksigen.Selain itu
dapat kita simpulkan juga bahwa tekanan sangat berpengaruh pada proses tersedotnya air
kedalam gelas pada proses percobaan tersebut.
DOKUMENTASI
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
a. Sifat-sifat gas:
3.2 Saran
Makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga disarankan untuk memberikan masukan
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Peter Atkin & Julio De Paula. 2006. Physical Chemistry. Great Britanian: Oxford University.
Ronald F. Clayton. (2022). Makalah Kimia Fisika Tentang Gas, Diakses pada 15 Maret 2022.
Andriany dkk. (2014). Makalah Kimia Fisika (Gas), Diakses pada 14 Maret 2022. Universitas
Negeri Sebelas Maret. (2015). GAS DAN SIFAT-SIFATNYA. Diakses pada 15 Maret