OLEH :
BESFREEN JONI
(19012002)
KIMIA FISIKA II
PADANG
2020
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun makalah ini telah saya usahakan
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah KIMIA FISIKA II ini serta kepada pihak-
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
masukan saran dan kritik dari pembaca kepada saya sehingga saya dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................iii
BAB I (PENDAHULUAN).............................................................................1
BAB II (PEMBAHASAN)..............................................................................3
3.1 Kesimpulan......................................................................................10
3.2 Saran................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nilai ketetapan gas yang ada dalam kehidupan sehari-hari .................. 4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Gas merupakan satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini merupakan
bagian tak terpisahkan dari studi kimia, bab ini terutama hanya akan membahasa
bentuk gas dan sifatnya . Bahasan utamanya terutama tentang perubahan fisika,
dan reaksi kimianya tidak didisuksikan. Namun, sifat fisik gas bergantung pada
struktur molekul gasnya dan sifat kimia gas juga bergantung pada strukturnya.
Perilaku gas yang ada sebagai molekul tunggal adalah contoh yang baik
Maka dari itu semua jenis gas terbagi menjadi dua tipe, yaitu : gas ideal dan
gas nyata. Gas ideal merupakan sebuah gas yang mematuhi persamaan gas umum
dari PV = nRT yang disampaikan secara singkat, sedangkan gas nyata adalah gas
yang tidak mematuhi persamaan gas umum dan menggunakan hukum-hukum gas
Gas nyata (real gas) bersifat menyimpang dari gas ideal, terutama pada tekanan tinggi
dan suhu rendah. Teori Kinetika gas menjelaskan Postulat 1: massa gas dapat diabaikan
jika dibandingkan dengan volume bejana. Pada tekanan tinggi, atau jika jumlah molekul
banyak, volume gas harus diperhitungkan à volume ideal sebetulnya lebih kecil dari
volume real. Gas nyata hanya mengikuti persamaan gas ideal hanya pada suhu dan
tekanan standar, sedangkan pada keadaan suhu dan tekanan tinggi, gas nyata tidak
1
Kita dapat dengan mudah menentukan gas nyata harus dengan hipotesa gas,
seperti semua gas mengandung molekul yang pasti menempati sebuah volum dan
menggunakan saling tarik menarik satu sama lain. Bagaimanapun, faktor yang
ideal. Kekuatan tarik antara molekul gas dianggap diabaikan. Asumsi ini hanya
berlaku pada tekanan rendah dan suhu tinggi karena dalam kondisi molekul
berjauhan. Tetapi pada tekanan tinggi dan suhu rendah volume gas kecil dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gas merupakan suatu keadaan atau suatu bahan yang dapat dimanfaatkan serta
mampu mengembang tanpa batas dan bebas bergerak sekehendaknya. Oleh karena itu tak
berbentuk dan tak bervolume. Sangat bergantung pada bentuk wadah yang ditempatinya.
Gaya tarik menarik antara partikel-partikelnya kecil. Tumbukan dan hentakannya lemah.
Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hukum Charles, yakni hukum gas ideal,
disebut gas ideal. Namun, didapatkan, bahwa gas yang kita jumpai, yakni gas nyata, tidak
secara ketat mengikuti hukum gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada temperatur
tetap, semakin kecil deviasinya dari perilaku ideal. Semakin tinggi tekanan gas, atau
dengan dengan kata lain, semakin kecil jarak intermolekulnya, semakin besar deviasinya.
Paling tidak ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Peratama, definisi temperatur
absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas real sangat kecil sehingga bisa diabaikan.
Molekul gas pasti memiliki volume nyata walaupun mungkin sangat kecil. Selain itu,
ketika jarak antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi antarmolekul akan
muncul.
3
Tabel 1. Nilai tetapan gas yang umum kita jumpai sehari-hari.
a b
Gas
(atm dm6 mol-2) (atm dm6 mol-2)
He 0,0341 0,0237
Ne 0,2107 0,0171
H2 0,244 0,0266
N2 1,39 0,0391
CO 1,49 0,0399
Hg 8,09 0,0170
O2 1,36 0,0318
Gas nyata bersifat tidak sempurna, yaitu gas yang tidak mematuhi dengan tepat
hukum gas sempurnaa. Penyimpangan hukum terutama lebih terlihat pada tekanan tinggi
dan temperatur rendah, khususnya pada saat gas akan mengembun menjadi cair.
Gas Nyata
Gas nyata berbeda dari gas ideal karena terdapat interaksi di antara molekul-
molekulnya.
4
Gaya tolakan cukup berpengaruh saat molekul-molekul akan saling bertumbuk
Terdapat gaya tarik menarik antara molekul-molekul gas terutama jika tekanan
Adanya interaksi atau gaya tarik menarik antar molekul gas nyata yang sangat
Memenuhi persamaan
(P + a ) (V – b ) = R T (a.4 a)
V2
Atau
P= RT a (a.4 b)
(V – b) V2
Dimana :
5
n = Jumlah mol gas
Gas ideal adalah suatu gas yang diidekan oleh manusia, secara real gas
ideal tidak ditemukan di permukaan bumi. Gas real pada tekanan di bawah kira-
kira dua kali tekanan atmosfer dapat dilakukan sebagai gas ideal. Bahkan dalam
hal uap jenuh pada kesetimbangan dengan uap cairnya persamaan keadaan gas
ideal bisa dipakai jika tekanan uapnya rendah. Untuk memberikan gambaran
tentang keadaan gas ideal para ahli memberikan diskripsi baik secara
Gas ideal adalah gas yang gaya tarik menarik antara molekul dan volume fisiknya
dapat diabaikan. Keterkaitan antara parameter volume (V), tekanan (P), temperatur (T)
dan jumlah partikel (n) dari gas ideal terangkum dalam suatu persamaan, yaitu PV = nRT.
Persamaan gas ideal ini diturunkan dari hukum-hukum yang diperoleh pada kondisi
percobaan yang berbeda, yaitu hukum Boyle, hukum Charles dan Gay Lussac, serta
hukum Avogadro.
molekul-molekul memiliki energi yang cukup besar sehingga melampaui gaya tarik
menarik antar molekul. Kecepatan molekul gas sangat tinggi dan arahnya selalu berubah-
ubah. Keadaan seperti ini menghasilkan gerakan tak teratur (random). Pada tekanan biasa,
molekul-molekul gas terpisah satu sama lain dengan jarak yang cukup besar, sehingga
6
Keadaan setiap gas ditentukan oleh sejumlah parameter, biasanya volum
(V), tekanan (P), temperatur (T), dan jumlah mol (n). Antara keempat parameter
ini terdapat hubungan tertentu, yang biasa dinyatakan sebagai suatu fungsi volum,
yaitu:
( V = V(TPn)
tekanan, dan jumlah mol gasnya. Hal ini berarti bahwa volume gas berubah akibat
tersebut.
d. Tekanan disebabkan oleh tumbukan partikel pada dinding tabung. Besar kecilnya
tekanan gas disebabkan oleh jumlah tumbukan per satuan luas per detik.
Hubungan antara ke empat parameter P,V,n dan T dapat diperoleh dari hukum Boyle,
Charles-Gay Lussac, dan Avogadro dengan cara memasukkan kuosien-kuosien yang telah
7
e.
∂V V
1. Dari hukum Gay Lussac diperoleh [ ]
∂P
n,P = k 2=
T
∂V V
2. Dari hukum Boyle diperoleh [ ]
∂P
T,n ¿−
P
∂V V
3. Dari hukum Avogadro [ ]
diperoleh ∂ n P,T =
k 3=
n
V −V V
dV ❑ = dT = + dn
T P n
1
Jika persamaan tersebut dikalikan diperoleh persamaan berikut ini.
V
dV −dP dT dn
= + +
V P T n
dV dP dT dn
∫ V
=−¿ ∫
P
+∫
T
+∫ ¿
n
ln V + ln P=ln T + ln n+ln R ,
ln PV =lnnRT
Atau PV =nRT
8
Rumus ini merupakan persamaan keadaan gas ideal yang penting, dengan R adalah
konstanta gas universal yang ditentukan per mol gas. Jika satu gas bersifat ideal maka
perbandingan PV/(T) akan selalu memiliki nilai yang tetap, meskipun variabel-
PV
R=
T
antarmolekul.
sedangkan gas nyata tak bisa. Untuk menentukan gas nyata, ada
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gas ideal adalah suatu gas yang diidekan oleh manusia, secara real gas
ideal tidak ditemukan di permukaan bumi. Gas real pada tekanan di bawah kira-
kira dua kali tekanan atmosfer dapat dilakukan sebagai gas ideal.
Gas nyata adalah suatu gas yang memiliki molekulyang dipantulkan satu sama
lain(dalam batas-batas wadah mereka) dengan elastisitas yang sempurna dan memiliki
3.2 Saran
Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan
10
DAFTAR PUSTAKA
Rohman, Ijang dan Sri Mulyani. 2000. Kimia Fisik 1. UPI: Bandung
11