Anda di halaman 1dari 7

RESUME KEWARGANEGARAAN

“Konsep, Nilai, Moral, Dan Norma Dalam Pembelajaran PKn SD/MI

Dan

Teori Belajar Dan Pembelajaran PKn Sebagai Pendidikan Nilai, Moral, Dan Norma”

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Kurnia Sari (18591059) No absen 6


2. Nadia Islanda ((18591087) No absen 12
3. Nita Lestari (18591091) No absen 13
4. Regina Nabila Putri (18591110) No absen 18

Dosen Pengampuh : Guntur Putrajaya, S.Sos., MM

Prodi : PGMI 6F

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
2021/2022
PEMBAHASAN
A. Konsep, Nilai, Moral, dan Norma Dalam Pembelajaran PKn MI/SD

Menurut Cogan, Derricott, Kerr, Printa, Dan Lange sepakat bahwa pendidikan
kewarganegaraan adalah pendidikan yang berguna untuk membentuk siswa
berkembang menjadi warga yang mampu memiliki kemampuan dalam
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk ikut
serta(partisipasi) dilingkunagn sekitar mereka.1

 Konsep dalam pembelajaran PKn SD/MI, konsep adalah suatu pernyataan yang
masih bersifat abstrak/pemikiran untuk mengelompokkan ide-ide atau peristiwa
yang masih didalam angan-angan seseorang. Dengan kata lain, konsep adalah
suatu ide yang menggambarkan hubungan antara dua atau lebih fakta seperti
konsep “kebutuhan manusia” yang berkaitan dengan berbagai hal misalnya
pakaian, makanan, pendidikan, dan lain-lainnya. Meski belum diimplementasikan,
konsep yang besifat positif memiliki makna yang baik. Begitu pla sebaliknya, jika
konsep tersebut bersifat negatif maka juga akan memiliki makna negatif pula.
Konsep juga dapat diartikan simbol atau ide yang diciptakan oleh siswa untuk
memahami pengalaman yang berulang kali. Konsep merupakan abtraksi atau
pengertian abstrak, yaitu ide tentang sesuatu (benda, peristiwa, hal-hal) yang ada
dalam pikiran. Yang mengandung pengertian dan penafsiran. Konsep membantu
kita dalam mengadakan perbedaan, pengolongan, atau penggabungan fakta
disekeliling kita.

Menurut para ahli Bruner konsep adalah suatu kata yang bernuansa abstrak dan
ddapat digunakan untuk mengelompokkan ide, benda, atau peristiwa. Setiap
konsep memiliki nama, contoh positif, contoh negatif, dan ciri. Pemahaman suatu
konsep tidak terlepas dari pengalaman dan latar belakang budaya yang dimiliki
seseorang. Oleh karenanya, untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap
berbagai konsep, guru perlu mempertimbangkan latar belakang pengalaman yang
beragam diantara mereka. Misalnya, siswa yang sehari-hari hidup dikota besar
mungkin memiliki pengalaman yang terbatas tentang lingkungan pedesaan yang
alami, sebaliknya siswa yang terbiasa dilingkungan pegunungan yang terpencil
memiliki pengalaman yang terbatas tentang situasi perkotaan.
1
Galih Puji Mulyoto, dkk, Konsep Dasar Dan Pengembangan Pembelajaran PPKn Untuk SD/MI, (Jakarta :
Publica Iinstute, 2020), hal 1.
Jadi konsep adalah semua pengertian yang terdapat dalam pikiran seseorang
tentang berbagai hal.

 Nilai dalam pembelajaran PKn SD/MI, menurut Djahiri nilai adalah sebagai
harga, makna, isi, dan pesan, semangat atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam
fakta, konsep, teori, sehingga bermakna secara fungsional. Disini, nilai
difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan
seseorang, karena nilai dijadikan standar prilaku. Jadi nilai itu pada hakikatnya
adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
Sesuatu itu mengandung nilai artinya ada sifat atau kulaitas yang melekat pada
sesuatu itu. Menilai berarti, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan
sesuatu yang lain, kemudian untuk selanjtnya diambil keputusan. Keputusan itu
merupakan keputusan nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna,
benar atau tidak benar, baik atau tidak baik. Keputusan yang dilakukan oleh
subjek penilai yaitu unsur-unsur jasmani, akal, rasa, karsa(kehendak) dan
kepercayaan. Didalam nilai itu sendiri tekandung cita-cita, harapan-harapan,
dambaan-dambaan, dan keharusan. Oleh karena itu apabila kita berbicara tentang
nilai sebenarnya kita berbicara tentang hal yang ideal.
 Norma dalam pembelajaran PKn SD/MI, norma adalah tolak ukur atau alat untuk
mengukur benar salahnya suatu sikap dan tindakan manusia norma juga bisa
diartikan sebagai aturan yang berisi rambu-rambu yang menggambarkan ukuran
tertentu, yang didalamnya terkandung nilai benar atau salah. Disamping itu,
norma juga diartikan sebagai kaidah atau pentunjuk hidup yang digukan untuk
mengatur prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.
Norma terbagi menjadi 5 yaitu : norma hukum, norma agama, norma moral atau
susila, norma kebiasaan, dan norma kesopanan. Jadi norma adalah petunjuk hidup
bagi warga yang ada dalam masyarakat yang hendkanya dipatuhi karena norma
tersebut mengandung sanksi.2
 Moral dalam pembelajaran PKn SD/MI, menurut Suseno moral adalah ukuran
baik buruk seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat dan
warga bernegara. Jadi moral adalah suatu tuntunan perilaku yang baik yang
dimiliki oleh individu dalam pembelajaran PKn , moral sangat penting untuk

2
Azyumardi Azra, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Demokrasi Diindonesia. Makalah Dalam Seminar
Nasional Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Di Perguruan Tinggi, (Jakarta :2002), Hal 9-18
ditanamkan pada anak usia SD/MI karena proses pembelajaran PKn di SD/MI
bertujuan untuk membentuk moral anak yaitu moral yang sesuai dengan nilai
falsafah hidupnya.
B. Teori Belajar Dan Pembelajaran PKn Sebagai Pendidikan Nilai, Moral, Dan Norma.
 Teori Belajar, adalah materi inti bagi seorang guru dalam praktik pembelajaran bagi
siswa. Inti tekait dengan kemampuan profesional guru dalam melaksanakan tugas
utamanya dalam mengajar. Teori belajar menurut Thorndike, berdasarkan teori
stimulus-respons, bahwa cara belajar manusia dan binatang pada dasarnya sama,
karena belajar pada dasarnya terjadi melalui pembentukan asosiasi antara stimulus
dan respons.
Menurut Skiner, belajar merupakan proses atau penyesuain tingkah laku yang
berlangsung secara progressif. Menurut Robert-M. Gagene, adalah belajar seseorang
karena dipengaruhi faktor dari luar yaitu stimulus dan lingkungan dalam belajar dan
faktor dari dalam yaitu faktor yang menggambarkan keadaan dan proses kognitif
siswa.
Pengertian dari PKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri
yang beragam dari segi beragama, sosiokultural, bahasa, usi, dan suku bangsa untuk
menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang berlandasan
pancasila dan undang-undang dasar 1945.3
Teori belajar menurut Piaget bahwa proses berfikir manusia merupakan suatu
perkembangan bertahap dari berpikir intelektual konkrit keabstrak secara berurutan
menurut bruner, adalah kegiatan belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika
siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan tertentu.
Teori belajar menurut Ausubel, yaitu keberhasilan belajar siswa sangat ditentukan
oleh kebermaknaan bahan ajar yang dipelajari.
 Model-model Pembelajaran,
-Model pembelajaran dengan pendekatan induktif dan deduktif, pembelajaran dengan
pendekatan induktif diawali dari contoh-contoh dan diakhiri dengan suatu kesimpulan
sedangkan pendekatan deduktif untuk siswa SD penggunaan pendekatan induktif akan
lebih bagus, karena anak pada usia sd masih dalam tingkat perkembangan, konkrit
( sesuai dengan teori piaget).
-model pembelajaran dengan pendekatan ekspositori, pendekatan ini merukan suatu
pendekatan yang ditinjau dari interaksi guru dengan siswa dalam pendekatan ini
3
https ://id.scribd.com/Teori Belajar Dan Pembelajaran PKn Sebagai Nilai, Moral, Dan Norma,PPT
semata-mata siswa tinggal menerimaapa yang disajikan oleh guru. Jadi guru telah
mempersiapkan dan merencakan secara sistematis sehingga siiswa dapat
menerimanya dengan mudah
-Model pembelajaran dengan pendekatan proses, dalam pendekatan ini guru
menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi sedemikian sehingga siswa
terlibat secara aktif dalam berbagai pengalaman. Atas bimbingan guru siswa diminta
untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai sendiri suatu kegiatan.
-model pembelajaran dengan pendekatan sosial, pendekatan ini yang lebih terfokus
pada hubungan individu (siswa) dengan indivisu lain (bukan guru). Dalam pendekatan
ini siswa terlibat dalam alam demokratis dan bekerja secara produktif didalam
masyarakat.4
Menurut Corey, pembelajaran adalah proses dimana lingkungan seseorang dikelola
secara sengaja untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu,
sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respon terhadap situasi
tertentu juga. Jadi dalam pembelajaran semua kegiatan guru diarahkan untuk
membantu siswa mempelajari siswa suatu materi tertentu baik berupa pelajaran,
keterampilan, sikap, kerohanian, dan sebagainya.
Dengan demikian pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dirancang oleh guru
untuk membantu, membimbing, dan memotivasi siswa mempelajari suatu informasi
tertentu dalam suatu proses yang telah dirancang cara masak mencakup segala
kemungkinan yang terjadi.
Model pendekatan pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempunyai andil
cukup besar dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam memilih model
pembelajaran guru perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang berkaitan antara
yang satu dengan yang lainnya. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru
menggunakan satu atau lebih model pembelajaran, tergantung pada bahan ajar, tujuan
pembelajaran, kondisi siswa, dan lingkungannya. Model pendekatan pembelajaran
terpadu merupakan hubungan antar tema-tema dalam satu mata pelajaran,
keterhubungan antara mata pelajaran satu dengan lainnya.5

4
Dimyanti dan Mutjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1999),hal 19-20
5
Saiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran, (Bandung : CV ALFABETA, 2006), hal 25-27
DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi , 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Demokrasi Diindonesia.


Makalah Dalam Seminar Nasional Pendidikan Kewarganegaraan (Civic
Education) Di Perguruan Tinggi. Jakarta.
Dimyanti dan Mutjiono, 1999. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
https ://id.scribd.com/Teori Belajar Dan Pembelajaran PKn Sebagai Nilai, Moral, Dan
Norma,PPT

Mulyono, Galih Puji, dkk, 2020.Konsep Dasar Dan Pengembangan Pembelajaran PPKn
Untuk SD/MI. Jakarta : Publica Iinstute.

Sagala Saiful, 2006. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV ALFABETA.

Anda mungkin juga menyukai