ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of using mobile phones on the
achievement of class XI IPS students at SMA Negeri 2 Tambun Selatan. The research was
conducted using a survey method. The population is class XI IPS students at SMA Negeri 2
Tambun Selatan with a sample size of 15 students, using multiple regression analysis. The
research instrument used is a questionnaire. The results of hypothesis testing obtained the
following conclusions: There is a significant effect of the use of mobile phones on the
achievement of class XI IPS students at SMA Negeri 2 Tambun Selatan. This is evidenced by
the value of Sig. 0.000 < 0.05 and Fcount = 18.991
Keywords: use of mobile phones, student achievement
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Handphone
terhadap prestasi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Tambun Selatan.Penelitian dilakukan
dengan metode survei. Populasi adalah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Tambun Selatan
dengan besar sampel sebanyak 15 siswa, dengan menggunakan analisis regresi ganda.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil pengujian hipotesis diperoleh
kesimpulan sebagai berikut : Terdapat pengaruh yang signifikan Penggunaan Handphone
terhadap prestasi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Tambun Selatan. Hal ini dibuktikan
dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05 dan Fhitung = 18,991
KataKunci: penggunaan Handphone, Prestasi Siswa .
Penulis Korespondensi: (1) Dini Kurniati (2) SMA Negeri 2 Tambun Selatan, (3) Jl. Aries Perum SKU Tambun
Selatan, Kabupaten Bekasi,Provinsi Jawa Barat,Indonesia, (4) Email: dinihuzairin15@gmail.com
Copyright © 2021. The Author(s). Published by. This is an open access article licensed under a Creative Commons Attribution 4.0
International License.
1
2 |Pengaruh Penggunaan Handphone terhadap prestasi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Tambun Selatan
PENDAHULUAN
adanya hubungan gelap (selingkuh), berawal dari adanya komunikasi melalui handphone
ataupun melalui sms tersebut.
Menurut Mcisaac (2012:3) Sumber belajar adalah sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan pembelajaran sangat beraneka ragam jenis bentuknya.
Sumber belajar tersebut bukan hanya dalam bentuk bahan cetakan seperti buku teks,
tetapi siswa dapat memanfaatkan sumber belajar saat ini dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi yaitu dengan menggunakan handphone. Menurut Abdullah
(2012:1) Sumber belajar berperan sekali dalam upaya pemecahan masalah dalam
belajar. Dalam upaya mendapatkan hasil yang maksimal, maka sumber belajar itu perlu
dikembangkan dan dikelola secara sistematik, bermutu, dan fungsional. Pemanfaatan
berbagai sumber belajar di lembaga pendidikan memang selalu dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor internal yang berpengaruh dominan dalam proses belajar dan
pembelajaran seperti kesadaran, semangat, sikap, minat, kemampuan, keterampilan dan
kenyamanan diri bagi penggunanya. Sedangkan faktor eksternal ádalah yang
berpengaruh terhadap ketersediaan sumber belajar yang bervariasi. Selain faktor internal
dan eksternal guru juga berpengaruh terhadap siswa terhadap minat siswa untuk belajar
guna meningkatkan prestasi belajar siswa.
Menurut Miarso (2012:2) belajar merupakan suatu kegiatan positif antara
siswa dengan bimbingan tenaga pengajar. Yakni kehadiran tenaga pengajar dalam
kegiatan belajar agar proses belajar lebih lancar, lebih mudah, lebih menyenangkan, dan
lebih terarah. Selanjutnya bagi siswa, belajar pada dasarnya untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap di mana saja, kapan saja, dan dengan apa saja.
Berdasarkan Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Tenaga pengajar
dan siswa hendaknya terlibat dalam penggunaan sumber belajar. Tenaga pengajar juga
mesti kreatif dalam menggunakan sumber-sumber belajar. Salah satunya dengan
menggunakan kemajuan teknologi yang berkembang sekarang yaitu handphone.
Handphone merupakan teknologi yang diciptakan oleh manusia untuk mempermudah
komunikasi. Walau fungsi utamanya adalah untuk menelepon/berbicara jarak jauh, fitur
handphone sudah banyak berkembang.Mulai dari penambahan fitur kamera, MP3,
bahkan jaringan internet.
Menurut Aini (2015:1) bahwa melalui fitur ini (handphone) siswa dapat
mengakses segala informasi pengetahuan khususnya sejarah. Kemajuan fitur ini telah
banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, secara khusus juga bermanfaat
bagi dunia pendidikan terutama dalam proses pembelajaran, baik dalam proses
perencanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran serta penilaian pembelajaran.
Berdasarkan dengan adanya interaksi antara proses belajar yang dilakukan oleh guru
dan siswa bahwa dapat diartikan kualitas interaksi siswa dengan sumber belajar sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar dan prestasi siswa. Hal ini disebabkan ada perbedaan
yang sangat besar antara siswa yang memiliki ketertarikan tinggi dalam pemanfaatan
sumber belajar, dengan siswa yang memiliki ketertarikan rendah dalam pemanfaatan
sumber belajar. Oleh karena itu, inilah cara guru menarik minat siswa dalam proses
pembelajaran sejarah yakni dengan memanfaatkan media handphone sebagai sumber
belajar.
Menurut Ibrahim (2010 :26-27) setiap anak memiliki minat dan kebutuhan
sendiri sendiri. Sebagai seorang guru kita harus menyesuaikan baik itu bahan ajar
maupun cara penyampaian kita dalam mengajar sehingga minat siswa lebih tertarik
untuk belajar.Minat sangat erat kaitannya dengan kebutuhan. Dari penjelasan di atas
artinya jika,minat timbul dan sesuai dengan kebutuhan atau menyenangkan baginya,
maka dapat menjadi faktor pendorong dalam melakukan tindakan, sebaliknya jika minat
tidak sesuai dengan kebutuhan atau kesenangan, maka sesuatu itu akan ditinggalkannya.
Selain minat, cara guru dalam mengajar juga perlu diperhatikan guna untuk
menimbulkan rasa nyaman dan senang bagi siswa dalam proses belajar, guru harus
memanfaatkan media yang bisa menarik rasa tersebut yaitu dengan menggunakan
handphone. Handphone bermanfaat bagi kalangan pelajar jika digunakan untuk
kepentingan belajar, Handphone dapat terhubung dengan layanan internet akan
membantu siswa menemukan informasi yang dapat membantu pengetahuannya di
sekolah. Namun, pada kenyataannya sangat sedikit pelajar yang memanfaatkan pada sisi
ini. Handphone yang mereka miliki umumnya digunakan untuk sms-an, main game,
dengar music, nonton tayangan audio visual, serta facebook-an. Selanjutnya, akan
berdampak terhadap prestasi belajarnya di sekolah (observasi awal).
Menurut Lorens (2000:15) Selain menjadi fasilitas yang telah dikatakan di atas,
handphone juga bisa dijadikan sebagai sumber belajar sejarah bagi siswa. Mereka bisa
mengakses semua bahan belajar yang mereka inginkan. Selain memudahkan siswa,
handphone juga menarik minat siswa untuk belajar sehingga bisa meningkatkan prestasi
siswa dalam belajar khususnya pembelajaran sejarah.
Menurut Sukardi (2003:203) Dalam pembelajaran sejarah sangat penting
bagi siswa terutama untuk siswa mengetahui keadaan atau kejadian masa lalu yang
kemudian digunakan untuk menjadi proses pembelajaran bagi siswa, dalam proses
pembelajaran siswa menggunakan handphone sebagai media sehingga mereka lebih
jelas mengetahui hal-hal yang lebih nyata dalam sejarah. Pada kegiatan proses
pembelajaran fokusnya adalah siswa, dan tenaga pengajar. Tenaga pengajar yaitu guru
yang memiliki peranan sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru harus
memperhatikan sumber belajar guna menarik minat belajar sejarah bagi siswa. Dalam
kegiatan pembelajaran siswa, peranan tenaga pengajar dalam interaksi dengan siswa
lebih banyak berperan sebagai fasilitator, pengelola belajar, pengarah,pembimbing bagi
siswa dalam proses belajar guna meningkatkan prestasi belajar siswa
(Abdullah,2012:8).
Dari Penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan
proses belajar selain guru, sumber belajar juga perlu digunakan sehingga siswa lebih
tertarik untuk belajar sehingga prestasinya lebih baik dari sebelumnya. Untuk
menguatkan fakta, maka peneliti melakukan observasi dengan guru mata pelajaran
sejarah kelas X IPS di SMA Negeri 2 Tambun Selatan. Dari hasil observasi awal
diketahui bahwa hampir seluruh siswa membawa handphone ke sekolah. Rata-rata
handphone yang digunakan siswa merupakan jenis smartphone atau dapat mengakses
jaringan internet dan memiliki fitur-fitur lainnya. Pemanfaatan handphone belum
maksimal karena hanya sedikit siswa yang menggunakan handphone untuk mencari
sumber belajar yang belum mereka pahami atau dapatkan.
METODE
Prosedur
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Tambun Selatan. Adapun waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2022 sampai dengan Februari 2022. Penelitian ini
dilakukan dengan menyebarkan angket untuk diisi kepada siswa kelas XI IPS untuk
menanyakan tentang Pengaruh Penggunaan Handphone, Selain itu ada variabel terikat yang juga
mempengaruhi terhadap nilai terhadap Prestasi Siswa. Skor yang telah diperoleh akan dianalisis
menggunakan metode regresi linier berganda. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Penggunaan Handphone (X) sedangkan variabel terikatnya adalah Prestasi Siswa (Y)
Partisipan
Populasi merupakan suatu wilayah atau daerah yang memiliki berbagai sifat
karakteristik. Sugiyono (2005: 80) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas, kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Populasi yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri di Tambun Selatan tahun ajaran 2021/2022. Teknik pemilihan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik gabungan antara proporsional, dan random. Dalam
menentukan jumlah sampel digunakan teknik proporsional dari setiap sekolah yang ada di
populasi. Untuk menentukan anggota sampel dari setiap sekolah yang ada digunakan teknik
random, Jumlah anggota sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 15 siswa.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40)
menyatakan bahwa Prestasi Belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan
intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam
Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Definisi Operasional
Prestasi Belajar adalah skor total jawaban siswa terhadap tes atau ujian mengenai Pelajaran
PKn sosialisasi yang disusun berdasarkan indikator yang berhubungan dengan soal Pilihan
Ganda, yang berhubungan dengan soal Integrasi Sosial kuesioner sebanyak 20 butir soal dengan
menggunakan skor betul atau salah dengan 5 option jawaban dengan bobot nilai 0-1. Nilai yang
diambil adalah nilai hasil ujian tes siswa untuk tahun ajaran 2021/2022.
Definisi Konseptual
Penggunaan Handphone saat ini tidak hanya sebagai media komunikasi telepon dan SMS,
namun dapat juga digunakan untuk melakukan berbagai hal, yaitu digunakan untuk foto, video
call, dan mengakses internet..
Definisi Operasional
Penggunaan Handphone adalah skor total jawaban siswa terhadap tes mengenai Penggunaan
Handphone yang disusun berdasarkan indikator yang berhubungan dengan media komunikasi
telepon dan SMS, namun dapat juga digunakan untuk melakukan berbagai hal, yaitu digunakan
untuk foto, video call, dan mengakses internet dalam bentuk kuesioner sebanyak butir soal
dengan menggunakan skala likert dengan 2 (Dua) kategori pilihan yang masing-masing
mempunyai nilai jawaban : 4 =(Ya) dan 1(Tidak). Nilai yang diambil adalah nilai hasil
kuesioner siswa untuk tahun ajaran 2021/2022.
Analisis Data
Pada bagian ini uraikan bagaimana anda melakukan analisis data. Informasi
seperti rumus utama atau istilah-istilah yang digunakan untuk menganalisis data wajib
dimasukkan pada bagian ini.
HASIL
Dalam deskripsi data akan disajikan sebaran data untuk mengetahui rentangan
data, rata-rata, median, modus dan standar deviasi pada masing-masing variabel. Berdasarkan
deskripsi data tersebut maka akan terlihat pengaruh penggunaan Handphone yang dijadikan
sampel penelitian yang berjumlah 15 orang. Deskripsi data mengenai pengaruh penggunaan
Handphone terhadap Prestasi belajar siswa disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara variabel
independen.
Tabel 7. Uji Multikolineritas
Coefficients
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constanst)
Pengunaan Handphone .924 1082
Dikarenakan nilai dari tolerance > 0,1 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas,
artinya tidak terdapat hubungan antara variabel pengunaan Handphone. Karena persyaratan
tidak terjadi multikolinearitas dipenuhi, maka selanjutnya akan dilakukan uji heteroskedastisitas
menggunakan bantuan SPSS 22.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser dengan bantuan SPSS 22. Berdasarkan hasil
perhitungan disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi, hal
ini ditunjukan dengan nilai sig sebesar 0,226 untuk perhatian orang tua dan 0.057 untuk percaya
diri.
Coefficients
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficient
Model
B Std. Error t Sig.
(Constanst) 1.716 4082 426 .671
Penggunaan Handphone .043 .035 .139 1.221 .226
Uji Hipotesis
Berikut ini adalah hasil perhitungan dari pengujian koefisien korelasi ganda, koefisien regresi
secara simultan dan parsial.
Berdasarkan persamaan di atas, kenaikan variabel X1 sebesar 1%. Hal tersebut menunjukan
variabel Pengunaan handphone yang disediakan berkontribusi positif bagi Prestasi Belajar,
maka semakin meningkat Prestasi Belajar.
Pengaruh Pengunaan handphone terhadap Prestasi Belajar
Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig. = 0,001 dan thitung = 3,493. Karena nilai
Sig. < 0,05 dan thitung > tabel maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan
variabel bebas X (Pengunaan handphone) terhadap variabel terikat Y (Prestasi Belajar). Angka
koefisiensi regresi tersebut juga menunjukkan bahwa setiap ada Nilai Koefisien regresi
Penggunaan handphone adalah 0,390 artinya jika variabel meningkat 1% konstanta (a) adalah
(0) nol, maka Prestasi Belajar di SMA Negeri 2 Tambun Selatan meningkat 0,390. Hal tersebut
menunjukan variabel Sosialisasi yang disediakan berkontribusi positif bagi Prestasi Belajar,
maka semakin meningkat Prestasi Belajar.
Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig. = 0,001 dan thitung = 3,493. Karena nilai
Sig. < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan
variabel bebas X (Penggunaan handphone) terhadap variabel terikat Y (Prestasi Belajar).
SIMPULAN
Terdapat pengaruh yang signifikan Penggunaan Handphone terhadap prestasi siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 2 Tambun Selatan. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05 dan
Fhitung = 18,991
1. Allah SWT dan Junjungan Kita Nabi Muhammad SAW yang memberikan Nikmat
Sehat, Nikmat umur dan Nikmat-Nikmat lainnya.
2. Drs. Anung Edy Purwanto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 2 Tambun Selatan
3. Drs. Rojali selaku Pengawas yang membimbing penulisan ini
4. Prof. Dr. H. Sumaryoto selaku Rektor Universitas IndraPrasta (PGRI)
5. Dr. Hasbullah selaku Dekan dan dosen pembimbing Fakultas Pasca Sarjana IPS
Universitas IndraPrasta (PGRI )Universitas).
6. Papah Danuri dan mamah neneng yang selalu mendoakan aku dalam setiap langkah
7. AA wahyu yang banyak membantu penulisan ini
8. Semua pihak di SMAN 2 Tambun Selatan yang melayani segala administrasi selama
proses penelitian ini
9. Seluruh Staf guru Bimbingan Konseling (BK) yang membantu saya segala administrasi
selama proses penelitian ini
10. Segenap Dosen Fakultas Pasca Sarjana IPS Universitas IndraPrasta (PGRI ) yang telah
mendidik dan memberikan ilmu selama kuliah dan seluruh staf yang selalu sabar
melayani segala administrasi selama proses penelitian ini.
11. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
REFERENSI
1. Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati. (1991). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Ahmadi, R. (2009). Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
3. Alsa, A. (2011). Pendekatan Kuantitatif Kualitatif serta Kombinasinya Dalam Penelitian
Psikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
4. Baharuddin. (2009). Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
5. Badudu, JS. (1996). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
6. Crow and Crow. (1989). Psikologi Pendidikan Terjemahan Kasijan. Surabaya: Bina
Ilmu.
7. Dalyono, M. (1994). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
8. Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
9. Irawan, Soehartono. 1995. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
10. Josef , Ilmoe. 1984. Motivasi Melanjutkan Studi Siswa SMTA Di DIY. Laporan
Penelitian. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta.
11. Kasmir. 2005 Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media.
12. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Arah Peminatan BK. Jakarta:
KEMENDIKBUD.
13. Maxmanroe, Pengertian Sosialisasi. https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/
pengertian-sosialisasi.html (3 Januari 2019).
14. Morissan. 2010. Priklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana.
15. Ngalim Purwanto. (2003). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
16. Oemar Hamalik. (2004). Proses belajar mengajar. Jakrata: Bumi Aksara.
17. Paavola, Meri; Vartiainen, Erkki and Haukkala, Ari. (2004). Smoking From Adolescence
to Adulthood, the Effects of Parental and Own Socioeconomic Status. European Journal
of Public Health.
18. Panggih Pribadi.(2010). Hubungan Lingkungan Keluarga Dan Teman Sebaya Dengan
Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XII Smk Negeri 1 Sedayu
Tahun Ajaran 2009/2010. Laporan penelitian UNY
19. Pasaribu, Amudi 1983. Pengantar Startistik (6th ed). Jakarta: Ghalia Indonesia.
20. Pasaribu, Il dan Simanjuntak B. 1990. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
21. Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Peminatan Peserta Didik: Jakarta.
22. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
23. Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito.
24. Suryabrata, Sumadi. (2000). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
25. Sujarweni V Wiratna. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
26. Sujana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
27. Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University
press