Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1, Gedong Meneng, Bandar Lampung 35145
Telp. (0721) 704626 Fax. (0721) 704626

Form A.2

RENCANA PENGAJUAN JUDUL

Yang bertanda tangan dibawah ini mengajukan judul skripsi sebagai berikut:

1. Judul

Penelitian berjudul : Pengaruh metode E-Learning di Universitas Lampung

Terhadap Motivasi Belajar Generasi Z (Survey pada Mahasiswa Hubungan

Internasional Universitas Lampung)

2. Latar Belakang

Seorang peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar memerlukan adanya

dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat menghasilkan hasil belajar yang

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu faktor penyebab yang

mempengaruhinya adalah motivasi belajar. Motivasi yang dimiliki oleh peserta

didik akan menentukan hasil yang dicapai dari aktivitas pembelajaran. Belajar

perlu juga didukung oleh adanya motivasi yang kuat dan konstan. Motivasi yang

lemah dan tidak konstan akan menyebabkan kurangnya usaha belajar, yang pada
akhirnya akan terpengaruh terhadap hasil belajar dan peningkatan kualitas

pendidikan.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik maupun ekstrinsik yang

keduanya disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan

untuk belajar dengan lebih giat dan bersemangat. Faktor intrinsik berupa hasrat

dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.

Sedangkan faktor ekstrinsik yaitu adanya penghargaan, lingkungan belajar yang

kondusif dan kegiatan belajar yang menarik (Hamzah B.Uno, 2011: 23).

Motivasi belajar peserta didik sangat penting untuk membuat situasi kondusif

dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hal ini membuat pendidik

senantiasa berpikir untuk melakukan metode pembelajaran yang mampu

memotivasi peserta didik untuk terus belajar dan memilih media pembelajaran

yang tepat. Sebagaimana Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 121)

menyatakan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai

penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Ketepatan memilih media

pembelajaran juga dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

Pesatnya laju perkembangan teknologi berdampak pada perubahan gaya hidup,

pola pikir, cara belajar, dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Dampak terbesar

dirasakan oleh generasi yang lahir dan tumbuh pada masa terjadinya ledakan

teknologi ini; generasi ini dikenal dengan sebutan “generasi Z”. Generasi Z atau

Net Generation ini memiliki karakter yang unik dan sangat berbeda dengan

karakter yang dimiliki oleh generasi-generasi sebelumnya. Pengaruh teknologi

yang sangat kuat ini tercermin pada, misalnya, ketergantungan generasi Z dengan

gadget dan durasi konsentrasi yang singkat (Ozkan & Solmaz, 2015).
Menurut Elizabeth T. Santosa (2015: xxiii) generasi net adalah generasi yang lahir

setelah tahun 1995, atau lebih tepatnya setelah tahun 2000. Generasi ini lahir saat

internet mulai masuk dan berkembang pesat dalam kehidupan manusia. Generasi

ini tidak mengenal masa saat telepon genggam belum diproduksi atau saat

mayoritas mainan sehari-hari masih tradisional. Generasi Z atau kemudian banyak

dikenal dengan generasi digital merupakan generasi muda yang tumbuh dan

berkembang dengan sebuah ketergantungan yang besar pada teknologi digital

(Hellen Chou P., 2012: 35). Saat ini populasi generasi Z yang berada pada usia

aktif sekolah baik pada tingkat sekolah dasar maupun pada tingkat pendidikan

tinggi sangat besar (Biro Pusat Statistik, 2015). Menghadapi generasi Z yang

sangat dekat dengan teknologi, memiliki kecenderungan hiperaktif, penuh percaya

diri, dan mudah bosan, inovasi dan terobosan dalam metode pengajaran sangat

diperlukan, di mana guru berperan sebagai fasilitator (Kelly, 2008).

Membelajarkan anak generasi Z akan menjadi hal sulit jika pendidik masih

menerapkan gaya masa lalu, seperti menggunakan metode Duduk Dengar Catat

Hapal (DDCH). Kini bukan zamannya lagi anak duduk meng-habiskan waktu

dengan mendengarkan, merang-kum dan menuliskan PR di buku tulis. Seiring

perkembangan zaman, pendidik harus meninggalkan cara lama agar sukses

membimbing generasi Z menghadapi masa depan. Sangat diperlukan inovasi

dalam mengajar anak generasi Z, karena mereka mempunyai konsep berpikir yang

berbeda. Lingkungan generasi Z bukan hanya alam nyata, tetapi juga alam maya.

Seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan manusia semakin berkembang dan

bertambah. Penemuan teknologi-teknologi baru menjadi salah satu faktor

penunjang bertambahnya kebutuhan baru dalam segala bidang, termasuk pada


bidang pendidikan. Inovasi-inovasi baru lahir seiring dengan berkembangnya

teknologi dan kebutuhan pendidik dan terutama peserta didik (Musyarofah, 2014).

Media pembelajaran terkini lahir dengan melibatkan kecanggihan teknologi

informasi dan komunikasi (TIK). Media berbasis TIK menawarkan kelebihan-

kelebihan yang mampu mengatasi beberapa persoalan pembelajaran seperti

minimnya jam pertemuan, keterbatasan sumber materi tercetak dan mampu

mengatasi jarak yang jauh. Uwes A. Chaeruman (2008: 26) menyebutkan bahwa

pembelajaran yang menggunakan atau menerapkan TIK ini dikenal dengan istilah

e-learning.

Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller

and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan

pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-

linelearning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based

learning. E-learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan

melalui network (jaringan komputer), biasanya lewat internet atau intranet. E-

learning membawa perubahan dalam proses pembelajaran, dari yang berpusat

pada pengajar menjadi berpusat pada pembelajar atau peserta didik. Ini

merupakan salah satu strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik

mengakses materi pembelajaran dimana saja dan kapan saja (Munir, 2009: 170).

Pemanfaatan teknologi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan

tinggi di Indonesia semakin kondusif dengan diterbitkannya Surat Keputusan

Menteri Departemen Pendidikan Nasional (SK Mendiknas) tahun 2001 yang

mendorong perguruan tinggi konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan

jarak jauh (dual mode). Dengan iklim yang kondusif ini, beberapa perguruan
tinggi telah melakukan berbagai persiapan, seperti penugasan para dosen untuk (a)

mengikuti pelatihan tentang pengembangan bahan belajar elektronik, (b)

mengidentifikasi berbagai platform pembelajaran elektronik yang tersedia, dan (c)

melakukan eksperimen tentang penggunaan platform pembelajaran elektronik

tertentu untuk menyajikan materi perkuliahan.

Saat ini hampir semua perguruan tinggi berlomba-lomba dalam mengembangkan

metode pembelajaran yang memanfaatkan internet sebagai salah satu sarana dan

media dalam pendidikan dan pengajarannya. E-Learning digunakan sebagai media

pendukung dalam proses belajar mengajar oleh dosen dan mahasiswa di

universitas. Tak terkecuali Universitas Lampung yang terus beradaptasi terhadap

perubahan akibat perkembangan teknologi. Universitas Lampung

mengimplementasikan konsep kelas virtual (Virtual Class) dengan memanfaatkan

teknologi internet dalam proses pembelajarannya.

Teknologi tidak dapat dihindari, harus mampu dimanfaatkan oleh bangsa untuk

memajukan pendidikan. Hadirnya Virtual Class di Universitas Lampung yang

metodenya memanfaatkan teknologi internet diharapkan mampu mendongkrak

motivasi belajar peserta didik dalam hal ini generasi Z atau generasi digital yang

dalam kesehariannya tidak terlepas dari penggunaan internet untuk lebih aktif

dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, kognitif maupun motorik.

Pertanyaan yang perlu dijawab sekarang adalah seberapa efektifkah model

pembelajaran menggunakan Virtual Class mampu mendongkrak motivasi belajar

generasi Z? Hal ini yang menjadi pemikiran peneliti untuk dapat dikaji menjadi

sebuah kajian penelitian.


3. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan yang telah ditulis sebelumnya, maka permasalahan yang

akan dibahas pada penelitian ini adalah melihat sejauh mana Pengaruh Metode E-

Learning di Universitas Lampung Terhadap Motivasi Belajar Generasi Z (Survey

pada Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Lampung)

4. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang jelas

mengenai pengaruh metode e-learning di Universitas Lampung untuk

meningkatkan motivasi belajar mahasiswa generasi z.

5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini baik secara teoritis

maupun praktis adalah sebagai berikut :

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran

bagi penelitian tentang motivasi belajar mahasiswa generasi z khususnya

yang terkait dengan e-learning dapat digunakan sebagai bahan referensi

untuk peneliti-peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian

serupa atau pengembangan variabel yang telah diteliti.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembahasan dalam

mengembangkan model e-learning yang dapat diterapkan untuk


menganalisis perilaku dalam kegiatan pembelajaran guna meningkatkan

motivasi belajar mahasiswa generasi z.

6. Metode Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan pendekatannya, jenis penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif karena penelitian ini mengacu pada data penelitian yang berupa

angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan. Sehubungan dengan hal

tersebut, Sugiyono (2010: 12) menyatakan bahwa “metode kuantitatif

merupakan metode penelitian berupa angka-angka dan analisisnya

menggunakan statistik”.

b. Kerangka Konsep

Hamalik (2010) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan atau minat yang

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegitan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa atau mahasiswa.

Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan

sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan

dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat

mahasiswa, media pembelajaran juga dapat membantu mahasiswa

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, dan mendapatkan informasi.

Generasi Z atau kemudian banyak dikenal dengan generasi digital merupakan

generasi muda yang tumbuh dan berkembang dengan sebuah ketergantungan


yang besar pada teknologi digital (Hellen Chou P., 2012: 35). Menghadapi

generasi Z yang sangat dekat dengan teknologi, memiliki kecenderungan

hiperaktif, penuh percaya diri, dan mudah bosan, inovasi dan terobosan dalam

metode pengajaran sangat diperlukan, di mana guru berperan sebagai

fasilitator (Kelly, 2008).

E-learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui

network (jaringan komputer), biasanya lewat internet atau intranet. E-learning

membawa perubahan dalam proses pembelajaran, dari yang berpusat pada

pengajar menjadi berpusat pada pembelajar atau peserta didik. Ini merupakan

salah satu strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengakses

materi pembelajaran dimana saja dan kapan saja (Munir, 2009: 170).

E-Learning menuntut peserta didik untuk bisa berinteraksi dengan internet,

seperti mengakses informasi yang luas, memunculkan keaktifan siswa yang

disebabkan tantangan, serta ketersediaan materi untuk pembelajaran. Dengan

metode ini pula proses pembelajaran akan lebih menarik karena terdapat

banyak fasilitas yang dapat dimanfaatkan, antara lain forum diskusi dan chat,

sehingga antar mahasiswa ataupun antar dosen dan mahasiswa dengan dosen

dapat berinteraksi di dunia maya pada saat yang bersamaan. Selain itu, bahan

belajar yang diperoleh mahasiswa banyak macamnya contohnya video,

gambar, dan suara. Hal ini tentu akan menjadi lebih menarik dibandingkan

dengan pembelajaran tatap muka di ruang kelas (konvensional). Oleh karena

itu pembelajaran dengan e-learning diharapkan dapat meningkatkan motivasi

belajar mahasiswa generasi z.


E-Learning Mahasiswa Motivasi
Generasi Z Belajar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data (Kriyantono, 2010: 95).

Dalam usaha untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

metode yang digunakan adalah:

1. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2010: 199). Dalam penelitian

ini, menggunakan angket tertutup yaitu angket yang menghendaki jawaban

tentang diri responden dan jawaban sudah disediakan oleh peneliti

sehingga responden tinggal memilih. Metode ini digunakan untuk

memperoleh data variabel e-learning dan motivasi belajar mahasiswa

generasi z

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui benda-

benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,

notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.


Dengan menggunakan metode ini dapat diketahui berbagai macam

keterangan misalnya gambaran umum pembelajaran di Universitas

Lampung, metode yang digunakan, strategi-strategi yang dijalankan,

sarana maupun fasilitas yang digunakan, dan lain-lain. Metode ini juga

digunakan untuk memperoleh data-data yang terdokumentasi, seperti data-

data yang meliputi letak geografis, sejarah berdiri dan berkembangnya,

dasar dan tujuan, srtuktur organisasi, kepengurusan serta sarana dan

prasarana.

3. Studi pustaka

Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari literatur dan sumber

pustaka yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, baik itu dari buku,

jurnal, artikel, skripsi, dll.


Pembimbing Akademik : Andi Windah, S.I.Kom., Mcomn&MediaSt

..........................................................................................................

..........................................................................................................

Saran Ketua Jurusan : Dhanik Sulistyarini, S.Sos., MComn&MediaSt

..........................................................................................................

..........................................................................................................

Bandarlampung, 5 Maret 2018

Menyetujui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Yang Mengajukan

Dhanik Sulistyorini, S.Sos, M.Comm&MediaSt Muna Syahidah

NIP. 19760422 200012 2 001 NPM. 1416031086


Daftar Pustaka

Hamzah B. Uno, (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang.

Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar,

Jakarta: PT. Rineka. Cipta

Hamalik. Oemar, Proses belajar mengajar (2010). Jakarta: Bumi Aksara

Rini, Diyah Puspita, (2016). Pengaruh Karakter Generasi Z Dan Peran Guru

Dalam Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Akuntansi jurnal Edisi 5

Keputusan Menteri Departemen Pendidikan Nasional (SK Mendiknas) tahun 2001

tentang penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (dual mode)

Sari, Pusvyta. (2010). Memotivasi Belajar Dengan Menggunakan E-Learning,

Jurnal Ummul Qura Vol VI, No 2

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Brand, Bandung:

Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai