Anda di halaman 1dari 8

Koneksi internet sebagai tumpuan utama untuk kelancaran komunikasi pad

a masa pandemi.

Oleh : Maria Nita Lea

Dengan terbatasnya ruang gerak di luar rumah, masyarakat mesti beradaptasi dalam
kehidupan sehari-hari termasuk dalam hal kebiasaan berbelanja dan konsumsi
hiburan. Dampak negatif Covid-19 terhadap industri dan kegiatan komersil lainnya
terjadi hampir secara merata terhadap berbagai bidang layanan dan produk. Bisa
dikatakan hanya industri makanan dan minuman, kesehatan dan logistik yang menjadi
penggerak kegiatan perekonomian, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-
negara lain.

Dunia yang terhubung dengan internet, telah mendorong masyarakat


untuk melakukan hal-hal kreatif yang bisa menolong mereka melalui hari
demi hari lebih mudah dijalani untuk terus tinggal di rumah karena masih
terhubung dengan dunia luar secara daring. Ini diprediksi akan menjadi
kebiasaan baru.

Pada bidang pendidikan, online learning menjadi jembatan bagi generasi


muda berpendidikan untuk melanjutkan studi mereka secara mandiri
namun tetap terstruktur dan terbimbing. Kegiatan belajar mengajar
banyak mengandalkan perangkat komputer dan internet. Gaya
komunikasi berubah. Guru-guru mendapat tantangan dalam waktu
singkat untuk menyiapkan pola/metode, alat dan cara penyampaian yang
efektif dan bisa dipahami oleh siswanya.

Dibidang kesehatan, teknologi digital dari perusahaan global maupun


lokal berupaya keras memberikan solusi yang bisa mengurangi
penyebaran vrus korona dengan aplikasi yang bisa memberikan data
secara live seperti peta dan pola penyebaran covid-19, lokasi dan
pergerakan mereka yang menjalani isolasi diri dan karantina medis untuk
memantau lokasi pergerakan individu maupun pasien.

Ketersediaan kuota internet akan menjadi beban yang meningkat bagi


penyedia jaringan dan masyarakat pengguna internet. Mereka harus
mengeluarkan biaya lebih untuk pemakaian yang lebih panjang dan
menghabiskan kuota lebih cepat apalagi dikaitkan dengan penggunaan
video.

Beban akses internet yang dipakai secara bersamaan pada waktu


tertentu, terutama sore dan malam hari akan menyebabkan turunnya
kecepatan internet, sehingga mengurangi kenyamanan komunikasi
sinkron atau komunikasi yang bersifat bolak-balik secara langsung
atau live. Hal ini penting untuk koordinasi dan kegiatan bekerja dan
belajar secara daring. Percepatan adopsi teknologi dalam kehidupan
sehari-hari menjadi lebih luas sampai kepada komunitas atau masyarakat
yang paling kecil.

Internet sudah mempengaruhi hampir dalam semua aspek kehidupan manusia.


Rasanya belum lama media seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi merupakan
sumber informasi yang paling efektif. Realitas kini media seperti facebook, youtube,
instagram, whatsapp, zoom meeting dan sejenisnya menjadi media komunikasi dan
informasi yang paling digemari. Tempat perbelanjaan yang menawarkan berbagai
fasilitas mewah, kini terancam gulung tikar akibat berkembangnya penjualan online.
Teknologi internet juga berdampak terhadap perilaku dan kehidupan generasi masa
kini. Anak-anak masa kini begitu akrab dengan internet melalui berbagai perangkat
gawai, seperti: computer, leptop, handphone dan perangkat sejenisnya. Kehidupan
mereka mulai dari; bermain, berkomunikasi, bergaul, menyalurkan hobi, dan aspek-
aspek lainnya tidak terlepas dari teknologi internet. Namun satu hal yang disayangkan
adalah internet masih sangat kecil digunakan untuk keperluan pembelajaran (Chalim,
2018: 43).
Perkembangan dunia yang semakin menglobal dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Globalisasi menjadikan dunia semakin penuh
dengan kompetisi dan networking, maka penguasaan teknologi informasi dan
komunikasi menjadi faktor penting agar mampu bertahan dan bersaing. Untuk itu,
perlu dilakukan cara agar dapat secara efektif mempercepat pendayagunaan teknologi
informasi dan komunikasi yang potensinya sangat besar. Dalam hal ini, pemerintah
dan masyarakat perlu secara proaktif dan dengan komitmen yang tinggi
menumbuhkan komitmen mempercepat pengembangan dan pendayagunaan teknologi
informasi dan komunikasi secara sistematis. Pendidikan telah dengan cepat merespon
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Penerapan aplikasi
teknologi informasi dan komunikasi yang tepat dalam dunia pendidikan merupakan
salah satu faktor kunci penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas
sumber daya manusia. Pendidikan bermutu merupakan sumber kemajuan bangsa yang
sangat menentukan daya saing bangsa. Penerapan dan pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi bukan sekedar mengikuti trend global melainkan
merupakan suatu langkah strategis di dalam upaya meningkatkan akses dan mutu
pendidikan. Namun dalam meningkatkan mutu pendidikan terdapat kendala
diantaranya yaitu adanya kesenjangan pendidikan. Penyebab kesenjangan mutu
pendidikan tersebut antara lain faktor sarana dan prasarana yang belum memadai,
sumberdaya manusia yang masih terbatas dan kurikulum yang belum siap untuk
menyongsong masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan kemampuan
mendayagunakan atau pemanfaatan potensi teknologi informasi dan komunikasi,
secara efektif dan efisien agar tidak digital divide (kesenjangan digital) yang semakin
tertinggal dari negara-negara maju. Kesenjangan prasarana dan sarana telekomunikasi
dan informasi antara kota dan pedesaan, juga memperlebar jurang perbedaan sehingga
terjadi pula kesenjangan digital tersebut.

Perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat dunia, menuntut
mereka untuk berubah dan melakukan perubahan-perubahan lainnya. Masyarakat
perlu berusaha menjawab dan memberikan solusi pada kebutuhan manusia yang
semakin kompleks. Upaya peningkatan kuantitas, kualitas, efektifitas, dam effisiensi
pendidikan selalu dikembangkan baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun lembaga
pendidikan. Upaya pengembangan itu dapat dilakukan melalui berbagai strategi yang
efektif dan efisien, diantaranya melalui pembelajaran jarak jauh yang berbasis
teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi demikian pesatnya. Arus informasi mengalir semakin cepat. Akses ke
sumber informasi baik lokal, regional maupun global semakin mudah dan murah, baik
sumber informasi melalui fasilitas intranet, internet dan ekstranet. Waktu dan
tempatnya pun tidak terbatas bisa kapan pun dan dimana pun. Hal ini membawa
implikasi bukan hanya ke dalam bidang pendidikan saja, melainkan ke dalam
berbagai bidang kehidupan.

Dalam bidang pendidikan, teknologi infomasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk


pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh menerapkan sistem pembelajaran
yang tidak berlangsung dalam suatu ruangan kelas, sehingga tidak ada interaksi
langsung secara tatap muka antara pengajar dan pembelajarnya. Dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, interaksi antara pengajar dan
pembelajaran dapat dilakukan, baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau a real
time (waktu tidak nyata). Interaksi ini sangat mungkin untuk dilakukan dengan
menggunakan berbagai macam media pembelajaran supaya mudah dijangkau
pembelajar dalam mendapatkan materi pembelajaran atau informasi-informasi
lainnya, seperti media komputer dengan internetnya. Interaksi dalam bentuk real time
(synchronous) yang dapat dilakukan antara lain melakukan interaksi langsung atau
pertemuan secara online (online meeting), real audio atau real video, facebook dan
chatroom. Sedangkan interaksi yang real time (synchronous) bisa dilakukan dengan
mailing list, discussion group, newsgroup, dan bulletin board. Dengan real time
menjadikan adanya interaksi antara pengajar dan pembelajar dapat menggantikan
interaksi langsung secara tatap muka, meskipun tidak sepenuhnya.

Pembelajaran jarak jauh (distance learning) sebagai model dari pendidikan jarak jauh
(distance education) bukanlah model pendidikan yang baru. Pada awalnya dimulai
dengan kursus tertulis, kemudian berkembang dalam bentuk pendidikan tinggi formal
berbentuk Universitas Terbuka (Open University). Diantaranya University of
Wisconsin di Amerika menjadi universitas pelopor di dunia pendidikan jarak jauh
sejak tahun 1891. Dalam perkembangannya hampir separuh dari sekitar 3.900
lembaga pendidikan tinggi di Amerika Serikat menyelenggarakan sejenis pendidikan
jarak jauh. Latar belakang diadakannya pembelajaran jarak jauh adalah bagi orang
yang setiap harinya bekerja dengan memiliki waktu kerja yang padat, bertempat
tinggal dan bekerja jauh dari lembaga pendidikan akan sangat merasakan berapa
banyak opportunity cost yang hilang jika harus mengikuti pembelajaran atau
perkuliahan secara konvensional pada lembaga pendidikan tersebut karena
menyediakan waktu beberapa jam setiap harinya untuk duduk di kelas, menyesuaikan
jadwal belajar, praktikum dan semua kegiatan lainnya dengan jam kerjanya. Untuk itu
dilakukan berbagai upaya yang mendukung terwujudnya pembelajaran jarak jauh
dengan mutu dan layanan yang lebih baik dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Pada awal terselenggaranya, pembelajaranan
jarak jauh oleh masyarakat dianggap sebagai jenis pendidikan alternatif atau
pendidikan kelas dua yang kalah gengsinya dari pendidikan konvensional yang
mengharuskan kehadiran pembelajar. Seiring dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang pesat pembelajaran jarak jauh diselenggarakan secara
online melalui internet. Pembelajaran jarak jauh secara online mendapat apresiasi
yang tinggi masyarakat bahkan ada yang mengangap lebih bergengsi dibandingkan
pendidikan konvensional yang cenderung kurang memanfaatkan kemajuan teknologi.

Pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran dalam tata kelola birokrasi. Terlepas
kondisi yang ada saat ini, birokrasi tetap menjadi tumpuan utama untuk memberikan
pelayanan publik. Pandemi Covid-19 mau tidak mau membuat birokrasi harus bisa
memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di sektor
pemerintah. Hal ini mengingat kebijakan WFH (Work From Home) membuat ruang
gerak menjadi terbatas. Untuk itu, pemerintah melakukan transformasi pelayanan
publik dari model manual (konvensional) agar dapat diutamakan melalui perangkat
elektronik (daring). Sejak pandemi Covid-19, aplikasi dan situs website terus
dioptimalkan pemerintahan agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Optimalisasi penggunaan teknologi juga diterapkan di sektor pemerintah, seperti rapat
kantor, pengisian kerja pegawai, dan beberapa aktivitas lain. Kondisi ini memerlukan
perubahan dalam menghadapi tatanan new normal. Tak terkecuali untuk birokrasi
dalam memberikan pelayanan publik. Pandemi Covid-19 telah mengubah model
tatanan administrasi dan pola kerja di lingkungan instansi pemerintah. Agar dapat
menerapkan physical distancing secara optimal, dilakukan perubahan proses kerja
yang semula bekerja di kantor menjadi bekerja di rumah

Di era globalisasi, tidak mengherankan jika kemajuan teknologi informasi dan


komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan, aksesibilitas, transparansi, dan tata
kelola. Selain itu, di era gotong royong, teknologi informasi dan komunikasi (biasa
disebut egovernment) harus digunakan untuk menduduki kursi kepresidenan dewan
menteri. Peningkatan pelayanan publik juga dapat dilakukan melalui e-government.
Seperti yang dinyatakan Dwiyanto (2011:181), aparatur pemerintah melaksanakan
kegiatan pemerintahan, mendorong akuntabilitas kepada masyarakat, masyarakat dan
penyelenggara pelayanan publik, serta memajukan telekomunikasi. UU Pasal 25
tentang pelayanan publik menjelaskan prinsip-prinsip pelayanan publik yang terkait
dengan implementasi e-Government. i mewakili tanggung jawab, k mewakili
ketepatan waktu dan l mewakili kecepatan, kemudahan dan kenyamanan. UU
Kepegawaian pasal 23 ayat 1 tahun 2009, serta jenis dan komponen sistem informasi
nasional untuk mendukung informasi bagi kinerja pelayanan public. Sistem tersebut
meliputi sistem informasi elektronik atau sistem informasi non elektronik. File
organizer, file juru bahasa, standar layanan, pengumuman layanan, keluhan, ulasan
kinerja. Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa pembentukan e-government
menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk memfasilitasi pembentukan layanan
publik. Selain itu, pengawas pegawai negeri sipil dan perwakilannya, seperti
ombudsman negara kesatuan Republik Indonesia, mudah diatur. Misalnya, mengelola
pengaduan secara online untuk memudahkan akses publik dan memungkinkan
ombudsman RI memantau pengaduan.

Pada masa pandemi COVID-19, teknologi digital berperan sangat penting dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan merebaknya Covid-19 di hampir
seluruh wilayah dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar, aktivitas
masyarakat akan dibatasi, antara lain pembatasan kegiatan perkantoran, sekolah,
perjalanan luar kota, dan penjualan langsung. Karena keterbatasan tersebut, kebiasaan
masyarakat telah berubah dari aktivitas fisik menjadi kebiasaan berbasis teknologi
baru, berfungsi sebagai media komunikasi, interaksi, kegiatan belajar-mengajar, dan
bekerja di rumah. Pandemi Covid-19 di hampir semua negara di dunia sebenarnya
telah menimbulkan banyak krisis dalam kehidupan manusia, termasuk kesehatan,
pendidikan, masyarakat dan ekonomi. Ini termasuk melakukan tugas pekerjaan
seharihari. Misalnya, berbagai jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan di kantor telah
mengubah mode bekerja di rumah. Misalnya, berbagai jenis pekerjaan yang biasanya
dilakukan di kantor telah berubah mode menjadi bekerja di rumah. Pada saat yang
sama, bagaimana mendapatkan "kepercayaan yang cukup" dalam hasil audit untuk
pekerjaan pengawasan yang perlu langsung ke tempat kejadian. Di masa pandemi
Covid-19, pembatasan pergerakan dan berkumpulnya orang di satu lokasi tentunya
menjadi kendala tersendiri bagi kinerja tugas auditor. Untuk tetap menjalankan tugas
pengawasan di masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi industri audit, dan
belum jelas kapan akan berakhir.

Transformasi digital merupakan suatu proses penggunaan teknologi untuk


menciptakan hal-hal baru atau memodifikasi proses bisnis, budaya, dan layanan
pelanggan, yang bertujuan untuk memenuhi perubahan model bisnis dan permintaan
pasar. Transformasi digital dapat mengubah organisasi bisnis yang semula
diselesaikan secara tradisional menjadi sistem digital, baik dari segi penjualan,
pemasaran, dan layanan terhadap pelanggan. Transformasi digital dimulai
menggunakan bagaimana cara kita memikirkan serta terlibat dengan pelanggan. Saat
kita beralih berdasarkan cara konvensional ke aplikasi digital dalam mengelola sebuah
usaha, maka kita mempunyai kesempatan untuk menjalankan usaha serta melibatkan
pelanggan untuk menggunakan teknologi secara digital. Transformasi digital bukan
hanya sekedar mengenai teknologi pada bentuk fisik saja, tetapi mengenai nilai,
pengoptimalan, serta kemampuan untuk mengikuti keadaan melalui penggunaan
teknologi dan informasi yang relevan.

E-government sangat penting diterapkan pada kondisi saat ini. Namun, hal tersebut
harus didukung dengan beberapa hal, yaitu pertama, komitmen pemimpin, hal ini
sangat penting untuk mendukung setiap proses dan kegiatan pelayanan publik
berbasis elektronik (e-service). Hal tersebut karena pemimpin atau dalam hal ini
penyelenggara ataupun pelaksana layanan publik dapat berkomitmen dan mengambil
keputusan untuk memberikan pelayanan publik yang prima dengan menerapkan
egovernment. Kedua, sarana dan prasarana, dukungan sarana dan prasarana juga
menjadi penting karena tanpa hal tersebut, maka pelayanan berbasis elektronik akan
sulit terwujud. Adapun sarana dan prasarana tersebut adalah ketersediaan
komputer/laptop, jaringan internet, dan sebagainya. Ketiga, sumber daya manusia,
apabila komitmen pemimpin dan sarana prasarana sudah memadai, namun sumber
daya manusia yang dapat mengeksekusi pelayanan berbasis elektronik tidak ada,
maka hal tersebut akan sulit terwujud. Sehingga dibutuhkan kemampuan sumber daya
manusia (pegawai instansi dan sebagainya) diperlukan dalam proses pelaksanaan
egovernment. Oleh karena itu, di tengah kondisi COVID-19 ini bukan lagi sebagai
penghambat bagi penyelenggara dan/atau pelaksana pelayanan publik dalam
memberikan layanan kepada masyarakat, melainkan semakin dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan publik.

Anda mungkin juga menyukai