Proposal Skripsi
Disusun oleh:
2. Latar Belakang
Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan
kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa
menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun social (Nana dan
Ahmad, 2010).
Seiring kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, tuntutan kemudahan, efektifitas,
dan efisiensi menjadi aspek penting bagi suatu organisasi untuk kearah yang lebih baik. Salah satu
perkembangan teknologi tersebut adalah internet. Pada awalnya internet hanya digunakan untuk
kegiatan bisnis dan kegiatan bisnis saja. Namun sekarang perkembangan teknologi telah merubah
sebagian besar kegiatan masyarkat, termasuk dalam bidang pendidikan, salah satunya untuk
kegiatan pembelajaran yang disebut e-Learning.
SMK Anandya merupakan pendidikan swasta yang terletak di jalan Diponegoro No.35,
Jakarta Pusat. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam SMK Anandya menggunakan metode
tradisional, salah satunya ialah pemberian tugas rumah kepada siswa dengan lisan dan non-lisan
serta siswa mengerjakan dengan cara menulis dan pengumpulan secara tatap muka kepada guru
pengampu. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada SMK Anandya, masalah yang dihadapi
oleh SMK Anandya adalah sering muncul masalah berupa siswa tidak mengumpulkan tugas
dengan alasan tugas tertinggal yang berdampak pada kelengkapan nilai tugas siswa. Dengan
penggunaan LMS (Learning Management System) dalam pemberian tugas kepada siswa SMK
Anandya, diharapakan akan meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas rumah.
3. Rumusan Masalah
H1 :
Pembelajaran menggunakan LMS (Learning Machine System) moodle tidak memberi
dampak yang baik pada kelengkapan nilai tugas siswa
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan
bagi perkembangan pendidikan serta menambah kajian mengenai bidang pendidikan
khususnya media yang digunakan pada proses belajar dan mengajar untuk mengetahui
bagaimana strategi kreatif yang diterapkan dalam penugasan rumah untuk siswa.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru untuk
mengetahui dampak diterapkannya LMS(Learning Management System) moodle
sebagai alat penugasan siswa terhadap kelengkapan nilai tugas sekaligus mengetahui
keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.
5. Batasan Masalah
5.1 Jenis perangkat lunak yang digunakan sebagai LMS(Learning Management System) adalah
moodle
Moodle merupakan salah satu LMS open source yang sangat popular, karena dapat dengan
mudah dipakai untuk mengembangkan portal system e-learning sehingga dapat
dimodifikasi sesuai kebutuhan sekolah, guru, maupun siswa(Sukari, 2014).
5.2 Penggunaan LMS(Learning Management System) moodle sebagai media pemberian tugas
rumah untuk siswa
Pemberian tugas rumah melalui LMS(Learning Management System) moodle yang akan
diakses setiap siswa melalui perangkat smartphone maupun komputer yang terhubung
dengan internet
Dalam pengerjaan tugas rumah melalui LMS(Learning Management System) dapat dilihat
keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas rumah melalui kelengkapan tugas rumah yang
telah dikerjakan oleh siswa.
6. Tinjauan Pustaka
Menurut Prokoso (2005), moodle adalah sebuah [erangkat lunak yang berguna
untuk membuat dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet. Moodle
termasuk dalam model CAL+CAT (Computer Assisted Learning+Computer Assisted
Teaching) yang disebut juga LMS (Learning Management System).
7. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini akan meneliti mengenai hubungan antar variable serta data terdiri
dari angka-angka yang dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistic maka desain
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif eksperimen.
7.2 Populasi/Sampel
Menurut Sugiono (2011), bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sehingga dalam memilih sampel
harus menganut pada populasi yang sudah ditetapkan. Maka dari itu dibutuhkan
teknik sampling yang tepat guna mendapatkan sampel yang dapat mewakili
populasi.
Melihat populasi yang ditentukan adalah siswa SMK Anandya dengan
peluang antara siswa satu dengan siswa yang lain sama sebagai sampel maka teknik
sampling yang paling tepat adalah probability sampling. Sugiono (2011)
mengemukakan bahwa probability adalah teknik pengambilan sampel dengan
memberikan peluan yang sama bagi setiap populasi untuk dijadikan suatu sampel.
Sehingga dengan menerapkan teknik sampling ini, maka sampel dapat digunakan
untuk mewakili dari populasi yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini, penulis melakukan pre-test terhadap 60 orang siswa diambil dari 2
kelas X. Kemudian dilakukan pemberian tugas rumah secara konvesional sebanyak 5
kali dengan begitu keaktifan siswa akan terlihat dari kelengkapan tugas yang telah
dikumpulkan. Setelah dilakukan pre-test selanjutnya dilakukan post-test yang berupa
pemberian tugas rumah dengan LMS moodle sebanyak 5 kali.
200
1. Nilai kelengkapan tugas rata-rata pre-test X = = 3, 33
60
270
2. Nilai kelengkapan tugas rata-rata post-test Y = = 4,5
60
1. Tahap Persiapan
a. mengobservasi sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat dilakukannya
penelitian
b. Persiapan aplikasi LMS moodle
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menentukan populasi yang akan diteliti.
b. Mengambil sampel yang telah ditentukan.
c. Memberikan pre-test pada sampel berupa penugasan rumah secara
konvesional.
d. Memberikan post-test pada sampel berupa penugasan rumah
menggunakan LMS moodle.
3. Tahap Pelaporan
a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian
Pada tahap ini dilakukan analisa sesuai dengan point 7.4
b. Pelaporan hasil penelitian
Pelaporan hasil penlitian berupa hipotesis yang telah dikaitkan dengan
hasil analisa dari data-data yang diperoleh
Creswell, 2010, Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi
Ketiga, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Darmawan, 2013, Metode penelitian kuantitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset
Darmawan, 2012, Inovasi pendidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset
Effendi, Zhuang, 2005, E-learning konsep dan aplikasiYogyakarta, Andi Offset
Sukari, 2014, Mengembangkan e-learning sekolah, Jakarta, Erlangga
Sugiono, 2013, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi(Mixed Method),
Bandung, Alfabeta
Wibowo, Akhlis, Nugroho, 2014, Pengembangan LMS (Learning Management System)
berbasis web untuk mengukur pemahaman konsep dan karakter siswa, vol.1, hh. 2-8.
Jati, Gemawang, 2013, Learning management system (moodle) and e-learning content
development, vol.28, hh. 1.