Anda di halaman 1dari 11

PEMBELAJARAN DENGAN LMS (LEARNING MANAGEMENT SYSTEM)

MOODLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM


MENGERJAKAN TUGAS RUMAH

Proposal Skripsi

Diajukan sebagai prasyarat penyusunan skripsi


guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Disusun oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2017
1. Judul
Pembelajaran Dengan LMS (Learning Management System) Moodle Untuk Meningkatkan
Keaktifan Siswa Dalam Mengerjakan Tugas Rumah

2. Latar Belakang

Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan
kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa
menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun social (Nana dan
Ahmad, 2010).
Seiring kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, tuntutan kemudahan, efektifitas,
dan efisiensi menjadi aspek penting bagi suatu organisasi untuk kearah yang lebih baik. Salah satu
perkembangan teknologi tersebut adalah internet. Pada awalnya internet hanya digunakan untuk
kegiatan bisnis dan kegiatan bisnis saja. Namun sekarang perkembangan teknologi telah merubah
sebagian besar kegiatan masyarkat, termasuk dalam bidang pendidikan, salah satunya untuk
kegiatan pembelajaran yang disebut e-Learning.

E-Learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat


elektronika atau pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi
seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelite atau computer (Tafiardi : 2005). E-learning
atau electronic learning juga dapat diartikan sebagai suatu konsep pembelajaran yang dapat
dilakukan menggunakan jaringan media elektronik. Pada era modern ini, perkembangan teknologi
memungkinkan berbagai kegiatan dilakukan secara cepat dan efisien. Sehingga perkembangan
teknologi banyak mempengaruhi terhadap cara bagaimana kita hidup, salah satunya adalah dalam
bidang pendidikan dengan penggunaan e-learning dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
maupun perguruan tinggi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi serta tuntutan
pendidikan dan pembelajaran jarak jauh, berbagai konsep dan media telah dikembangkan guna
menggantikan metode pembelajaran konvesional, salah satunya adalah LMS (Learning
Management System).
LMS merupakan sistem untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan, perangkat
lunaknya untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara
online. Menurut Courts dan Tucker (2012), LMS adalah aplikasi yang digunakan untuk
mengelola pembelajaran, mengirimkan konten, (Content Delivery System), dan melacak aktivitas
seperti memastikan kehadiran dalam kelas maya, memastikan waktu pengumpulan tugas, dan
melacak hasil pencapaian siswa. Menurut Kerschenbaum (2009) dalam LMS Selection Best
Practices, LMS adalah sebuah aplikasi yang berfungsi mengadministrasian secara otomatis
berbagai kegiatan pembelajaran.

SMK Anandya merupakan pendidikan swasta yang terletak di jalan Diponegoro No.35,
Jakarta Pusat. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam SMK Anandya menggunakan metode
tradisional, salah satunya ialah pemberian tugas rumah kepada siswa dengan lisan dan non-lisan
serta siswa mengerjakan dengan cara menulis dan pengumpulan secara tatap muka kepada guru
pengampu. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada SMK Anandya, masalah yang dihadapi
oleh SMK Anandya adalah sering muncul masalah berupa siswa tidak mengumpulkan tugas
dengan alasan tugas tertinggal yang berdampak pada kelengkapan nilai tugas siswa. Dengan
penggunaan LMS (Learning Management System) dalam pemberian tugas kepada siswa SMK
Anandya, diharapakan akan meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas rumah.

3. Rumusan Masalah

Bagaimana siswa mengakses LMS moodle ?


Bagaimana moodle mempengaruhi peningkatan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas
rumah ?
Apakah pembelajaran dengan LMS moodle khususnya sebagai alat penugasan rumah untuk
siswa meningkatkan kelengkapan nilai tugas siswa ?
Apakah ada perbedaan pembelajaran menggunakan LMS (Learning Machine System)
moodle pada kelengkapan nilai tugas siswa.
(maka hipotesisnya ada 2 hipotesis nihil dan hipotesis alternatif/hipotesis kerja)
H0 :
Pembelajaran menggunakan LMS (Learning Machine System) moodle memberi dampak
yang baik pada kelengkapan nilai tugas siswa

H1 :
Pembelajaran menggunakan LMS (Learning Machine System) moodle tidak memberi
dampak yang baik pada kelengkapan nilai tugas siswa

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:


1. Meneliti dampak penggunaan LMS moodle sebagai alat penugasan siswa terutama
penugasan dirumah terhadap kelengkapan nilai tugas.
2. Melihat keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas rumah.

Manfaat penelitian ini adalah:


1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan
bagi perkembangan pendidikan serta menambah kajian mengenai bidang pendidikan
khususnya media yang digunakan pada proses belajar dan mengajar untuk mengetahui
bagaimana strategi kreatif yang diterapkan dalam penugasan rumah untuk siswa.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru untuk
mengetahui dampak diterapkannya LMS(Learning Management System) moodle
sebagai alat penugasan siswa terhadap kelengkapan nilai tugas sekaligus mengetahui
keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.
5. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini hanya difokuskan pada penerapan LMS(Learning Management


System) moodle untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas rumah, adapun
pembatasan masalah pada penelitian, sebagai berikut :

5.1 Jenis perangkat lunak yang digunakan sebagai LMS(Learning Management System) adalah
moodle

Moodle merupakan salah satu LMS open source yang sangat popular, karena dapat dengan
mudah dipakai untuk mengembangkan portal system e-learning sehingga dapat
dimodifikasi sesuai kebutuhan sekolah, guru, maupun siswa(Sukari, 2014).
5.2 Penggunaan LMS(Learning Management System) moodle sebagai media pemberian tugas
rumah untuk siswa

Pemberian tugas rumah melalui LMS(Learning Management System) moodle yang akan
diakses setiap siswa melalui perangkat smartphone maupun komputer yang terhubung
dengan internet

5.3 Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas rumah menggunakan LMS(Learning


Management System)

Dalam pengerjaan tugas rumah melalui LMS(Learning Management System) dapat dilihat
keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas rumah melalui kelengkapan tugas rumah yang
telah dikerjakan oleh siswa.

6. Tinjauan Pustaka

6.1 Landasan Teori

6.1.1 Pengertian e-learning

Menurut Effendi (2005,p6), terminology e-learning dapat mengacu pada semua


kegiatan pelatihan yang menggunakan elektronik atau teknologi informasi. Sistem
pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran adalah cara baru dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat diartikan peserta ajar tidak perlu duduk di ruang kelas untuk
menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung.(www.wikipedia.com/e-
learning.htm)

6.1.2 Pengertian LMS (Learning Management System)

Menurut Prakoso(2005), LMS merupakan kendaraan utama dalam proses


pengajaran dan pembelajaran. Kumpulan perangkat lunak yang ada didesain untuk
pengaturan pada tingkat individu, ruang, dan institusi. Karakter utama LMS adalah
pengguna yang merupakan pengajar dan peserta didik, keduanya harus terkoneksi dengan
internet untuk menggunakan aplikasi ini.

6.1.2 Pengertian Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment)

Menurut Prokoso (2005), moodle adalah sebuah [erangkat lunak yang berguna
untuk membuat dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet. Moodle
termasuk dalam model CAL+CAT (Computer Assisted Learning+Computer Assisted
Teaching) yang disebut juga LMS (Learning Management System).

6.2 Penelitian Terdahulu

6.2.1 Jurnal LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (MOODLE) AND E-


LEARNING CONTENT DEVELOPMENT

Jurnal penelitian dengan judul LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (MOODLE)


AND E-LEARNING CONTENT DEVELOPMENT dilakukan oleh Gumawang jati,
Dosen Kelompok Keahlian Ilmu Kemanusian, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan materi(konten) digital berdasarkan
pengalaman penulis dan mengembangkan gaya pembelajaran yang baru sebagai bukti dari
perkembangan teknologi yang semakin maju. Sehingga penulis bermaksud ingin
memberikan suatu terobosan baru di dunia pendidikan yaitu sebuah LMS (Learning
Management System) dengan platfowm berbasis web yang berisi pengembangan materi
secara online, pemetaan pekerjaan, serta evaluasi pembelajaran. Produk dari penelitian ini
yaitu http://elearning.bandungtalentsource.com.

6.2.2 Jurnal PENGEMBANGAN LMS (LEARNING MANAGEMENT SYSTEM)


BERBASIS WEB UNTUK MENGUKUR PEMAHAMAN KONSEP DAN
KARAKTER SISWA

Jurnal penelitian dengan judul PENGEMBANGAN LMS (LEARNING MANAGEMENT


SYSTEM) BERBASIS WEB UNTUK MENGUKUR PEMAHAMAN KONSEP DAN
KARAKTER SISWA dilakukan oleh Agung Tri Wibowo, Isa Akhlis dan Sunyoto Eko
Nugroho, mahasiswa Universitas Negeri Semarang , Semarang. Penelitian ini mencoba
untuk mengembangkan sebuah LMS (Learning Management System) berbasis web guna
mengukur pemahaman konsep dan karakter siswa. Melalui pemantauan keaktifan siswa
dengan penugasan, forum diskusi maupun aktivitas lain, sehingga peneliti dapat
mendeskripsikan karakter setiap siswa.

7. Metode Penelitian

7.1 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini akan meneliti mengenai hubungan antar variable serta data terdiri
dari angka-angka yang dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistic maka desain
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif eksperimen.

7.2 Populasi/Sampel

7.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiono (2011) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang


terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dari pengertian diatas, maka populasi yang diambil untuk penelitian ini ialah siswa
SMK Anandya Kota Jakarta yang terdiri dari 2 Kelompok belajar.
7.2.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiono (2011), bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sehingga dalam memilih sampel
harus menganut pada populasi yang sudah ditetapkan. Maka dari itu dibutuhkan
teknik sampling yang tepat guna mendapatkan sampel yang dapat mewakili
populasi.
Melihat populasi yang ditentukan adalah siswa SMK Anandya dengan
peluang antara siswa satu dengan siswa yang lain sama sebagai sampel maka teknik
sampling yang paling tepat adalah probability sampling. Sugiono (2011)
mengemukakan bahwa probability adalah teknik pengambilan sampel dengan
memberikan peluan yang sama bagi setiap populasi untuk dijadikan suatu sampel.
Sehingga dengan menerapkan teknik sampling ini, maka sampel dapat digunakan
untuk mewakili dari populasi yang telah ditetapkan.

7.3 Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Sugiono(2011), teknik pengumpulan data merupakan langkah paling


utama di dalam penelitian, karena tujuan utama dalam peneltian adalah mendapatkan
data. Untuk mendapatkan data penelitian yang akurat dan objektif maka digunakan tes
objektif dalam pengumpulan data. Tes diwujudkan dalam bentuk tugas rumah yang akan
diberikan dengan cara konvesional yakni dikerjakan dirumah dengan cara ditulis dan
dikumpulkan dengan cara tatap muka (pre-test) dengan tujuan untuk mengetahui
keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas rumah yang di buktikan dengan
dikumpulkannya tugas rumah oleh siswa. Kemudian akan dilakukan pemberian tugas
rumah menggunakan LMS moodle, dimana pengerjaan secara online yang memiliki
batas waktu pengerjaan dan dikumpulkan tanpa harus tatp muka(post-test). Tujuan
diberikannya post-test adalah untuk mengetahui perbedaan keaktifan siswa dalam
mengerjakan tugas rumah antara tugas rumah secara konvesional dengan LMS moodle.
7.4 Analisis Data

Dalam hal ini, penulis melakukan pre-test terhadap 60 orang siswa diambil dari 2
kelas X. Kemudian dilakukan pemberian tugas rumah secara konvesional sebanyak 5
kali dengan begitu keaktifan siswa akan terlihat dari kelengkapan tugas yang telah
dikumpulkan. Setelah dilakukan pre-test selanjutnya dilakukan post-test yang berupa
pemberian tugas rumah dengan LMS moodle sebanyak 5 kali.

Setelah dilaksanakan pre-test dan post-test berkaitan dengan penugasan rumah,


diperoleh skor dari masing masing siswa yang kemudian akan dicari selisih dari pre-
test dan post-test dari nilai rata rata pre-test dan post-test seperti berikut :

200
1. Nilai kelengkapan tugas rata-rata pre-test X = = 3, 33
60
270
2. Nilai kelengkapan tugas rata-rata post-test Y = = 4,5
60

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebelum dilakukan


perlakuan, tingkat kelengkapan tugas yang dikumpulkan oleh siswa melalui pre-test
adalah 3,33. Setelah dilakukan perlakuan(threatment) berupa penggunaan LMS moodle
sebagai penugasan siswa tingkat kelengkapan tugas siswa meningkat, menjadi 4,5.

7.5 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang akan ditempuh


dalam penelitian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan
a. mengobservasi sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat dilakukannya
penelitian
b. Persiapan aplikasi LMS moodle

2. Tahap Pelaksanaan
a. Menentukan populasi yang akan diteliti.
b. Mengambil sampel yang telah ditentukan.
c. Memberikan pre-test pada sampel berupa penugasan rumah secara
konvesional.
d. Memberikan post-test pada sampel berupa penugasan rumah
menggunakan LMS moodle.
3. Tahap Pelaporan
a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian
Pada tahap ini dilakukan analisa sesuai dengan point 7.4
b. Pelaporan hasil penelitian
Pelaporan hasil penlitian berupa hipotesis yang telah dikaitkan dengan
hasil analisa dari data-data yang diperoleh

8. Rencana Kerja Penelitian

Kegiatan Januari Februari Maret April Mei


2018 2018 2018 2018 2018
Penulisan Proposal Penelitian
Pengembangan dan Pengujian
Sistem/Aplikasi (jika
mengembangkan)
Pembuatan Instrumen Pengumpulan
Data
Proses Pengumpulan Data
Analisis dan Interpretasi Data
Penulisan Laporan Penelitian
(Artikel Jurnal)
9. Daftar Pustaka

Creswell, 2010, Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi
Ketiga, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Darmawan, 2013, Metode penelitian kuantitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset
Darmawan, 2012, Inovasi pendidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset
Effendi, Zhuang, 2005, E-learning konsep dan aplikasiYogyakarta, Andi Offset
Sukari, 2014, Mengembangkan e-learning sekolah, Jakarta, Erlangga
Sugiono, 2013, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi(Mixed Method),
Bandung, Alfabeta
Wibowo, Akhlis, Nugroho, 2014, Pengembangan LMS (Learning Management System)
berbasis web untuk mengukur pemahaman konsep dan karakter siswa, vol.1, hh. 2-8.
Jati, Gemawang, 2013, Learning management system (moodle) and e-learning content
development, vol.28, hh. 1.

Anda mungkin juga menyukai