Anda di halaman 1dari 5

Education, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Cerdas
Joy Gabriel
Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Palembang, Indonesia
joysaragi@gmail.com

AbstractTeacher workload problem is the classic problem in membagi pekerjaan antara menyiapkan soal dan mengajar yang
school until now .Teachers who must prepare of teaching materials dapat membuat salah satu pekerjaan tidak optimal. Hal ini
also doing other tasks such as writing student grade and make a merugikan siswa sebagai peserta didik yang tidak mendapatkan
report the development of students to their parents. This is make ilmu yang diajarkan oleh guru sesuai dengan porsinya.
students did not get the lesson accordance with the portion. This is a
solvable problem with the otomated system that can help teachers in Permasalahan ini dapat diselesaikan oleh sistem yang
carrying out some task in one door. Education, intelligent education terotomasi untuk membantu pekerjaan guru. Sistem terotomasi
management system, that can help teachers in otomate their tasks ini harus dapat menghubungkan antara guru dengan
made as solution of this teachers matter. stakeholder pendidikan lainnya seperti murid dan orang tuanya.
Solusi ini diharapkan dapat mengoptimalkan proses
Keyword: school, intelligent education management system, pembelajaran di kelas.
Education
Education, sebuah sistem terotomasi yang dapat membantu
guru menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam waktu singkat,
dibuat untuk menjadi solusi atas permasalahan ini. Dengan
AbstrakPermasalahan beban kerja guru merupakan masalah sistem yang mencakup seluruh stakeholder pendidikan,
klasik di sekolah yang terjadi hingga pada saat ini. Guru yang harus
Education dapat membuat proses belajar mengajar lebih
menyiapkan bahan ajar juga mengerjakan urusan lainnya seperti
menulis nilai murid dan memberikan laporan perkembangan murid
optimal.
kepada orang tua mereka. Hal ini dapat membuat murid tidak
mendapatkan ilmu yang sesuai dengan porsinya. Masalah ini dapat II. METODOLOGI PERANCANGAN
diselesaikan dengan sistem terotomasi yang dapat membantu guru
Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah
dalam menjalankan beberapa pekerjaan dalam satu pintu. Education,
sistem informasi manajemen pendidikan cerdas, yang dapat metode ADM TOGAF. TOGAF yaitu metode yang rinci dan
membantu guru dalam mengotomasi pekerjaannya dibuat sebagai sejumlah sumber daya yang mendukung untuk membangun
solusi atas permasalahan guru ini. suatu arsitektur teknologi informasi perusahaan. Salah satu
struktur dan komponen dari TOGAF yaitu Architecture
Kata kunci: sekolah, sistem informasi manajemen pendidikan Development Method (ADM). Architecture Development
cerdas, Education Method (ADM) adalah metode yang digunakan sebagai
panduan atau alat untuk merencanakan, merancang,
I. PENDAHULUAN mengembangkan dan mengimplementasikan arsitektur sistem
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang informasi untuk organisasi.
ada di dunia. Lembaga ini mempertemukan pendidik yang Tahapan dari ADM TOGAF secara ringkas dapat
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik dijelaskan sebagai berikut:
secara tatap muka. Media tatap muka ini menjadi keunikan 1. Architecture Vision
tersendiri bagi sekolah dibandingkan lembaga pendidikan Menciptakan serta merumuskan keseragaman
lainnya. pandangan mengenai pentingnya arsitektur enterprise untuk
mencapai tujuan organisasi dalam bentuk pertanyaan-
Untuk menunjang operasionalnya, sekolah mempekerjakan
pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan arsitektur yang
guru sebagai tenaga pendidik serta karyawan sekolah lain
ideal.
untuk urusan administrasi dan operasional lainnya. Guru
memiliki tugas untuk mengajar sekaligus mengurus 2. Business Architecture
administrasi akademik. Guru selain menjelaskan materi di Masukan dari fase ini berasal dari keluaran fase
depan kelas juga mengurus masalah rancangan pembelajaran, Architecture Vision, sedangkan keluarannya adalah revisi
nilai, hingga hubungan dengan orang tua murid. terbaru dari hasil keluarannya fase Architecture Vision
ditambah dengan arsitektur bisnis eksisting dan target
Dengan kondisi yang ada saat ini di mayoritas sekolah baik pengembangannya secara detil serta analisis gap.
formal maupun informal, seluruh pekerjaan guru secara manual
sehingga menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Guru harus

1
3. Information System Architecture Struktur dasar dari ADM TOGAF dapat dilihat pada
Pada tahapan ini lebih menekankan pada aktivitas Gambar 2 di bawah ini :
bagaimana arsitektur sistem informasi dikembangkan.
Tahapan ini meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi
yang akan digunakan oleh organisasi.
4. Technology Architecture
Membangun arsitektur teknologi yang diinginkan,
dimulai dari penentuan jenis kandidat teknologi yang
diperlukan.
5. Opportunities and Solution
Pada tahapan ini lebih menekan pada manfaat yang
diperoleh dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur
bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur
teknologi.
6. Migration Planning
Pada tahapan ini akan dilakukan penilaian dalam
menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi.
7. Implementation Governance
Menyusun rekomendasi untuk pelaksanaan tatakelola
implementasi yang sudah dilakukan, meliputi tatakelola Gambar 2. Struktur dasar ADM TOGAF
organisasi, tatakelola teknologi informasi, dan tatakelola
arsitektur.
III. PERANCANGAN SISTEM
8. Arcitecture Change Management
Menetapkan rencana manajemen arsitektur dari Berdasarkan metode ADM TOGAF yang digunakan
sistem yang baru dengan cara melakukan pengawasan untuk perancangan ini, langkah-langkah yang dilakukan
terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan adalah :
organisasi, baik internal maupun eksternal. 1. Vision Architecture
Target yang ingin dicapai pada tahap ini efisiensi dan
efektivitas pekerjaan operasional sekolah dari sisi internal
maupun eksternal. Jadi untuk mewujudkan visi tersebut
terdapat beberapa kesempatan yang bisa dilihat dengan adanya
Vision Achitecture seperti pelayanan operasional dan
administrasi sekolah yang prima yaitu meliputi kemudahan
guru dalam melakukan segala tugas administrasi akademik,
otomatisasi proses dalam administrasi sekolah, serta
keterbukaan sekolah dengan orang tua murid.
2. Business Architecture
Pada proses bisnis sekolah saat ini yang dioperasikan
secara manual ditemukan beberapa kelemahan salah satunya
adalah proses operasional sekolah meliputi administrasi
akademik oleh guru hingga hubungan sekolah dengan pihak
orang tua murid masih lambat, memerlukan banyak biaya, dan
informasi yang ditransfer minim. Rekomendasi yang diberikan
untuk permasalahan ini adalah penggunaan sistem informasi
manajemen sekolah berbasis online yang telah terintegrasi
dengan setiap modul yang dimiliki oleh masing-masing
stakeholder yang meliputi guru, murid, staff sekolah, dan
orang tua murid.
Gambar 1. Kebutuhan Sistem Informasi Manajemen Sekolah 3. Information System Architecture
Target yang ingin dicapai pada tahap ini adalah
bagaimana model infrastruktur sistem yang akan dibangun.
Data yang diperlukan merupakan data kebutuhan sistem
terhadap setiap stakeholder sistem.
4. Technology Architecture
Target yang ingin dicapai pada tahap ini adalah
mengimplementasikan usulan aplikasi-aplikasi pada
Information System Architecture di atas menjadi sebuah

2
struktur Arsitektur Teknologi seperti yang dijelaskan pada Berikut ini adalah screenshot dari Education :
Tabel 1.
Tabel 1. Struktur Arsitektur Teknologi
Komponen Teknologi yang
Stakeholder Otoritas
Teknologi Digunakan
PHP Based
Guru Client Web Client
Web Client
PHP Based
Murid Client Web Client
Web Client
Staff PHP Based
Server Web Server
sekolah Web Server
PHP, Android,
Orang tua
Client Mobile Client SMS Based
murid
Mobile Client

5. Opportunities and Solution Architecture Gambar 3. Halaman Login Education


Target yang ingin dicapai pada tahap ini adalah
menemukan permasalahan utama dan solusi-solusi yang dapat
digunakan. Beberapa permasalah dalam melakukan proses
operasional sekolah dengan menggunakan prototyping Sistem
Informasi Manajemen Sekolah adalah sebagai berikut:
Kurangnya pemahaman murid dan orang tua
akan kemajuan teknologi.
Penyediaan sarana dan prasarana pemilu dengan
sistem informasi manajemen sekolah berbasis
online.
Solusi-solusi dari permasalahan diatas adalah sebagai
berikut:
Melakukan sosialisasi kepada murid dan orang
tua secara merata dan simultan.
Melakukan tinjauan langsung ke lapangan sarana
dan prasarana apa saja yang dibutuhkan untuk
melakukan proses manajemen sekolah dengan Gambar 4. Halaman Utama Education
metode prototyping.
6. Migration Planning Architecture
Target yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah
mengurutkan implementasi proyek berdasarkan prioritas dan
daftar yang akan menjadi basis bagi rencana implementasi dan
migrasi.
7. Implementation Governance Architecture
Target yang ingin dicapai dalam tahap ini adalah
mengidentifikasi bagaimana teknologi informasi dapat
memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan dan
hasil identifikasi terhadap teknologi informasi
diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses
manajemen sekolah dengan menggunakan metode prototyping
lalu semua proses dalam teknologi informasi dinilai secara
teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuainnya
dengan kebutuhan.
Gambar 5. Halaman Exam pada Education
8. Change Management Architecture
Tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini adalah melakuakn
pengawasan terhadap sistem yang baru terhadap
perkembangan teknologi baik secara internal ataupun
eksternal serta menentukan apakah akan dilakukan
perkembangan terhadap sistem berikutnya.

3
2. Kemampuan adaptasi stakeholder sistem terhadap
migrasi sistem yang lama menuju sistem yang baru
harus didukung oleh kepemimpinan dari ketua sekolah
atau setingkat untuk mempercepat proses implementasi
sistem.

REFERENCES

[1] Inayah, Nur dan Endry Fatimaningsih. Sistem Pendidikan Formal di


Pondok Sekolah (Studi pada Pondok Sekolah Babul Hikmah Kecamatan
Kalianda Kabupaten Lampung Selatan). Jurnal Sociologie, Vol. 1, No.
3: 214-223.
[2] Y, Yeremia dkk. 2013. Pengembangan Sistem Informasi Pendataan
Jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens Jawa Kawasan
Timur Berbasis Web. JSIKA Vol 2, No 2 (2013).
[3] Nilan, Pam. The Spirit of Education in Indonesia Sekolah. British
Gambar 6. Halaman Teachers pada Education Journal of Sociology of Education Vol. 30 2009.
[4] SW, Ismail. Sekolah dan Pengembangan Kurikulum Kewirausahaan :
Kajian Sekolah Roudahtul Khuffadz Sorong Papua Barat. INFERENSI,
IV. KESIMPULAN Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol. 6, No. 2, Desember 2012.
[5] Zakaria, GAN. Pondok Sekolah : Changes and Its Future. JIAE:
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, Journal of Islamic and Arabic Education, 2 (2). pp. 45-52.
maka dapat disimpulkan bahwa : [6] Gabriel, Joy, dkk. Analisis Kelayakan Penerapan Sistem Informasi
Manajemen Sekolah pada Sekolah di Kabupaten Banyuasin. Prosiding
1. Sekolah sangat siap untuk mengimplementasikan Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya (KNTIA
sistem informasi manajemen sekolah berbasis online, 2016). Oktober 2016.
namun kebijakan tersebut tetap harus diikuti dengan
mengadakan pelatihan kepada setiap stakeholder
sistem.

4
5

Anda mungkin juga menyukai