Anda di halaman 1dari 3

Teknologi pendidikan definisi 1994

Teknologi pendidikan (AECT, 1994) adalah teori dan praktek dalam desain pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Dalam definisi ini
dijelaskan bahwa teknologi pendidikan terbagi dalam lima kawasan, yaitu: desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi. Tiap kawasan dari bidang memberikan sumbangan pada
teori dan praktek yang menjadi landasan profesi. Tiap kawasan berdiri sendiri meskipun salin
berkaitan. Antara kawasan tersebut tidak terdapat hubungan yang linier. Hubungan tersebut
tergambar dalam bagan berikut.

Teori dan praktek


Pengembangan
Desain
Pemanfaatan
Penilaian
Pengelolaan

Menurut defiinisi 1994 teknologi pembelajaran adalah:

· Teori dan praktek

· Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian

· Proses dan sumber

· Dan untuk belajar

Makna definisi tersebut diambil dari tiap komponen. Bagian ini memberikan penjelasan tentang
komponen tersebut serta gambaran apa yang diperbuat dan dipelajari oleh tenaga profesi dalam
bidang yang bersangkutan.

Komponen definisi.

A. Teori dan Praktek


B. Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian.
C. Proses dan Sumber
D. Untuk Belajar

Kawasan Teknologi Pembelajaran

Definisi teknologi 1994 dirumuskan dengan berlandaskan lima bidang garapan bagi teknolog
pembelajaran, yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian. Ke lima hal in
merupakan kawasan dari bidang teknologi pembelajaran.

Kawasan Teknologi Pembelajran tergambar dalam bagan berikut.

Teori dan praktek


Pengembangan
Teknologi cetak.
Teknologi audiovisual.
Teknologi terpadu.
DESAIN
Desain sistem pembelajan.
Desain pesan.
Strategi pembelajaran.
Karakteristik pebelajar.

PENILAIAN
Analisis masalah.
Pengukuran acuan patokan.
Evaluasi formatif.
Evaluasi sumatif.

PENGELOLAAN
Manajemen proyek.
Manajemen sumber.
Manajemen system penyampaian.
Manajemen informasi.

PEMANFAATAN
Pemanfaatan media.
Difusi inovasi.
Implementasi dan institusionalisasi.
Kebijakan dan regulasi.
1. SEVIMA EdLink
EdLink adalah aplikasi yang membantu mahasiswa dan dosen dalam kegiatan pembelajaran. Berbagi
informasi, materi perkuliahan / pelajaran, dan memberikan tugas menjadi lebih mudah hanya lewat
genggaman.
2. Moodle
Moodle adalah sebuah aplikasi CMS eLearning berbasis website yang dapat merubah sebuah media
pembelajaran offline ke dalam bentuk online (web based). Aplikasi elearning Moodle ini
memungkinkan siswa untuk masuk kedalam ruang kelas digital untuk mengakses materi-materi
pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, pengajar dapat membuat materi pembelajaran, kuis,
jurnal elektronik dan lain-lain.
3. Google Classroom
Google Classroom (atau dalam bahasa Indonesia yaitu Ruang Kelas Google) adalah suatu serambi
pembelajaran campuran yang diperuntukkan terhadap setiap ruang lingkup pendidikan yang
dimaksudkan untuk menemukan jalan keluar atas kesulitan dalam membuat, membagikan dan
menggolong-golongkan setiap penugasan tanpa kertas.
4. Edmodo
Edmodo adalah platform microblogging pribadi yang dikembangkan untuk guru dan siswa, dengan
mengutamakan privasi siswa. Guru dan siswa dapat berbagi catatan, tautan, dan dokumen. Guru
juga memiliki kemampuan untuk mengirimkan peringatan, acara, dan tugas untuk siswa dan dapat
memutuskan untuk mengirimkan sesuatu dalam kerangka waktu yang dapat dilihat publik.
5. Schoology
Schoology adalah solusi sistem manajemen pembelajaran (LMS) yang dirancang untuk kolaborasi
antara semua jenis pelajar dan instruktur. Solusinya ditujukan untuk pembelajaran K-12 (istilah yang
digunakan dalam pendidikan dan teknologi pendidikan di Amerika Serikat, yakni seperti TK, dan dari
kelas satu sampai kelas dua belas.), pendidikan tinggi dan program pelatihan perusahaan.
6. Chamilo
Adalah perangkat lunak gratis (di bawah GNU/GPL lisensi) e-learning dan manajemen konten sistem,
yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan dan pengetahuan secara global. Hal ini
didukung oleh Chamilo Association, yang memiliki tujuan termasuk promosi perangkat lunak,
pemeliharaan saluran komunikasi yang jelas dan pembangunan jaringan penyedia layanan dan
kontributor software.

Harus diakui bahwa Moodle termasuk yang terbaik secara kelengkapan fitur dibandingkan dengan
software LMS lain. Tercatat lebih dari tiga puluh ribu institusi pendidikan menggunakan Moodle
sebagai engine dasar LMS mereka. Termasuk sebagian besar Sekolah dan Universitas di Indonesia
menggunakan Moodle. Salah satu yang menarik di Moodle adalah proses customization yang relatif
tidak merepotkan, bahkan meskipun kita tidak memahami skill pemrograman dengan baik. Template
dan theme yang disediakan Moodle juga banyak, dan mendukung 40 bahasa termasuk bahasa
Indonesia. Fitur “Lesson” Moodle juga menarik dan tidak ada di LMS lain. Fitur “Lesson” ini
memungkinkan mengarahkan siswa dan peserta e-Learning diarahkan secara otomatis ke halaman
lain sesuai dengan jawaban dari pertanyaan di suatu halaman, selama saya merancang Ujian Sekolah
Berbasis CBT dan Android hanya Moodle yang paling Stabil, Untuk LMS yang lain rata-rata masih
dibawah Moodel dari segi Fiture dan Plugin-pluginnya. Hanya saja Salah satu kendala Moodle adalah
penuhnya fitur yang diembed ke Moodle membuat time executionnya jadi tinggi, alias sangat berat
dijalankan Kendala kecil lainnya misalnya error blank screen pada saat instalasi.

Anda mungkin juga menyukai