Anda di halaman 1dari 43

PENGENALAN PLATFORM TEKNOLOGI

(LMS & MICROLEARNING)

SMK MUHAMMADIYAH 1 PALU


Sebenarnya nama LMS bukan nama yang baru.
E-learning dan LMS sendiri memiliki
kesamaan yang sangat menonjol. Keduanya
dirancang khusus untuk memudahkan pengajar
dan pelajar selama diperlakukannya
pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Apa itu LMS?
Learning Management System (LMS)
secara umum merupakan perangkat lunak,
software atau aplikasi berbasis web yang
dirancang khusus untuk memudahkan
proses pembuatan materi pembelajaran,
mengatur penjadwalan dan
mendistribusikan penyampaian materi
pembelajaran. Sehingga pelajar dan
pengajar dapat menerima dan memberikan
setiap materi pembelajaran dengan mudah.
Apa Tujuan LMS dalam pendidikan?
Tujuan penggunaan LMS dalam dunia
pendidikan, di antaranya:
1. Memudahkan proses siswa belajar dalam
memahami materi pembelajaran.
2. Memudahkan para guru dalam
merencanakan pembelajaran online serta
3. Akses ke materi belajar yang fleksibel kapan
saja dan di mana saja.
Apa Fungsi LMS dalam pendidikan?
1. Learning management system berfungsi sebagai
sistem manajemen pembelajaran yang
menyediakan cara bagi pengajar untuk membuat
dan menyampaikan konten, memantau partisipasi
siswa, dan menilai kinerja siswa.
2. Learning management system juga berfungsi untuk
memberi siswa kemampuan untuk menggunakan
fitur interaktif seperti diskusi berulir, konferensi
video, dan forum diskusi.
3. Learning management system dapat membantu
meningkatkan metode pendidikan tradisional,
menghemat waktu dan biaya.
Manfaat LMS Dalam Pendidikan
1. Mendorong Minat Belajar Siswa
2. Siswa Bisa Belajar Kapan dan di Mana Saja
3. Memudahkan Kerja Guru
4. Meningkatkan Kreativitas Guru
Apa Saja Kelebihan LMS?
1. Hemat biaya, LMS dapat mengurangi sebagian besar
biaya operasional seperti biaya perjalanan, biaya materi
cetak, hingga biaya pembangunan sekolah.
2. Mudah diakses, karena bersifat online LMS menjadi
sangat mudah untuk diakses dari mana pun dan di mana
pun selama pengguna terhubung dengan internet.
3. Mempermudah analitik untuk instruktur, karena berbasis
komputer LMS memiliki data yang lebih valid dan dapat
dianalisis dengan mudah oleh instruktur dibandingkan
menganalisis kinerja belajar siswa secara tatap muka.
4. Mempermudah instruktur mengatur materi
pembelajaran, LMS didesain untuk membantu instruktur
menyediakan materi pembelajaran secara terstruktur
sehingga mudah diakses oleh siswa.
5. Metode dan alat bantu pembelajaran yang lebih
bervariatif, karena berbasis komputer LMS dapat
membantu instruktur menyediakan alat bantu belajar
dengan lebih bervariasi mulai dari teks, suara, gambar,
video, hingga animasi agar pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan dan tidak membosankan.
6. Membantu siswa lebih mandiri, karena harus diakses
langsung oleh siswa tentunya LMS membantu siswa
menjadi lebih mandiri dalam mengatur jadwal belajar
mereka sendiri.
7. Membantu interaksi instruktur dan siswa, dibandingkan
dengan tatap muka mungkin LMS dapat membantu
instruktur untuk berinteraksi dengan masing-masing
siswa dengan lebih personal dan mengetahui
perkembangan mereka secara signifikan dari hasil
analitik yang diberikan.
8. Membantu dokumentasi materi dan konten
pembelajaran, karena berbasis komputer LMS membantu
siswa untuk menyimpan semua materi pembelajaran
mereka dengan lebih rapi dan tidak tercecer kemana-
mana.
Apa Saja Kekurangan LMS?
1. Berkurangnya interaksi sosial antara instruktur/pengajar
dengan siswa juga antar siswa. Tentunya hal ini menjadi
kekurangan terbesar dari LMS karena tidak dapat
menyediakan interaksi sosial secara langsung antar
manusia.
2. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan
dibanding pendidikan.
3. Tidak dapat diakses oleh semua kalangan, contohnya
seperti siswa di daerah pelosok yang masih kesulitan dalam
akses menggunakan komputer, ponsel, dan internet.
Contoh dalam LMS?
1. SEVIMA EdLink adalah learning management
system buatan Indonesia. Platform ini membantu
dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar di
perkuliahan. Platform ini tersedia dalam versi web
dan juga aplikasi untuk Android dan iOS. Beberapa
fitur yang disediakan platform ini seperti presensi
online dan rekap absen mahasiswa, video konferensi
jarak jauh, jadwal perkuliahan, kuis interaktif,
sharing materi, diskusi, dan kuliah online.
2. Moodle atau Modular Object Oriented Dynamic
Learning Environment adalah platform LMS
berbasis website yang juga dapat diakses melalui
aplikasi Android dan iOS. Aplikasi e-learning ini
memungkinkan siswa untuk masuk ke dalam
ruang kelas digital dan mengakses materi
pembelajaran yang tersedia.
Dengan Moodle, pengajar dapat membuat materi
pembelajaran, kuis, jurnal elektronik, dll.
3. Google Classroom adalah ruang kelas belajar
online. Platform buatan Google ini dapat
digunakan oleh level pendidikan manapun dari SD
hingga perkuliahan. Sistem yang ditawarkan oleh
platform ini tentunya didesain untuk bisa
terintegrasi dengan aplikasi Google lainnya seperti
Google Drive dan Google Calendar.
Fitur LMS
1. User Interface (UI)
User Interface atau UI yang mudah digunakan akan
membantu siswa belajar dengan lebih mudah. UI
juga harus selaras dengan kemampuan dan tujuan
pengguna serta pembuat LMS.
2. Desain responsif
Dengan fungsinya sebagai sebuah sistem
pembelajaran, learning management system
membutuhkan desain yang responsif dan mudah
digunakan di perangkat apapun mulai dari desktop,
laptop, tablet maupun ponsel pintar. Dengan desain
yang responsif, LMS akan otomatis menampilkan
versi yang paling cocok sesuai perangkat yang
digunakan.
3. Laporan dan analitik
Dalam LMS, instruktur dan administrator bisa
melihat dan melacak aktivitas dari siswa dan
melihat bagaimana antusiasme mereka dalam
belajar atau mengerjakan pelatihan online.
Sehingga kemudian instruktur dapat menentukan
dan memberikan penyesuaian terhadap siswa
secara individu maupun kelompok.
4. Manajemen kursus dan katalog
LMS memiliki kapasitas untuk menampung semua
materi pembelajaran dan konten kursus e-learning
yang diadakan penyelenggara. Admin dan
instruktur dapat membuat dan mengelola konten
kursus untuk memberikan pengalaman belajar
yang lebih terarah untuk siswa.
5. Interoperabilitas dan integrasi konten
Konten yang dibuat dan disimpan di dalam LMS
harus dikemas dengan standar interoperabilitas
dan terintegrasi agar dapat diakses dengan
nyaman.
7. Pendukung sertifikasi
Fitur ini biasanya digunakan instruktur dan admin
untuk menilai keahlian setiap siswa secara
individu. Fitur ini memungkinkan instruktur untuk
menggunakan catatan LMS selama melaksanakan
audit.
8. Alat pendukung media sosial
Banyak platform LMS yang mulai menyertakan
alat media sosial di dalam platform mereka.
Fungsinya adalah untuk membantu pengguna
berinteraksi dengan rekan-rekan mereka,
berkolaborasi, dan berbagi pengalaman belajar
mereka.
9. Gamifikasi
Beberapa platform LMS menyertakan mekanisme
gamifikasi seperti sebuah permainan yang
membantu instruktur dan admin membuat kursus
menjadi lebih menarik dan memotivasi siswa untuk
belajar lebih giat dan terlibat lebih dalam
pembelajaran. Contoh gamifikasi tersebut adalah
papan peringkat, poin, lencana, dan insentif
tambahan.
10. Otomatisasi
LMS harus bisa membantu administrator
mengotomatisasi tugas berulang atau tugas harian,
contohnya seperti membuat kelompok, populasi
pengguna baru, penonaktifan siswa, dan
pendaftaran grup.
11. Lokalisasi
Penting juga bagi LMS untuk menyertakan fitur
pendukung seperti multibahasa agar konten
pembelajaran dan pelatihan dapat digunakan dan
diakses oleh siapapun. Beberapa LMS
mengintegrasikan fitur geolokasi yang dapat
membantu menyajikan versi kursus yang sesuai
secara otomatis setelah diakses pengguna.
12. Kecerdasan buatan (AI)
Kecerdasan buatan akan membantu LMS
menciptakan pengalaman belajar dan dapat
dipersonalisasi oleh masing-masing pengguna
dengan menyediakan format kursus sesuai
kebutuhan mereka. Contohnya, seperti
menyarankan topik yang mungkin menarik bagi
pengguna berdasarkan kursus terakhir yang
diselesaikan mereka.
Lalu Apa Itu Microlearning?
Microlearning adalah metode
pembelajaran yang dilakukan oleh
para pengajar dengan cara yang lebih
singkat. Jika diartikan secara
sederhana, microlearning adalah
metode pembelajaran untuk jangka
pendek.
Sebenarnya, tidak ada definisi baku untuk
microlearning ini. Hanya saja, banyak yang sepakat
bahwa microlearning ini adalah metode pembelajaran
yang singkat. Jika kami contohkan, metode
pembelajaran ini dapat berupa seminar. Jadi, tentu
tidak akan berjalan dalam waktu yang panjang.
Lumrahnya hanya akan dijalani dalam beberapa
hari.
Berikut adalah beberapa contoh konten pembelajaran mikro yang
dapat Anda pilih.
1. Teks: Untuk teks ini, Anda dapat mengambil frase atau paragraf
pendek yang mudah dipahami oleh para pelajar.
2. Gambar: Gambar ini dapat berupa foto yang diambil secara nyata
dan juga dapat berupa ilustrasi.
3. Video: Anda dapat membuat video pendek sebagai bagian dari
pembelajaran
4. Audio: Rekaman suara dari pengajar untuk para pelajar
5. Tes dan kuis
6. Game dalam proses belajar mengajar.
3 Manfaat Microlearning
Meningkatkan pelatihan formal
Pelatihan formal memiliki tingkat retensi yang rendah karena banyaknya
informasi yang disajikan. Memperkuat pesan utama dan poin penting
dalam laporan hasil pembelajaran mingguan dan bulanan, semester
maupun tahunan setelah kursus dapat memberikan retensi pelajar yang
sangat baik dalam mendukung pelatihan secara formal (praktik). Video
yang diputar lima menit atau presentasi slide singkat yang menarik
berfungsi untuk mendukung materi kursus yang disampaikan dalam sesi
formal. Ini juga memungkinkan peserta didik untuk fokus pada materi
yang membahas masalah khusus mereka ketika mereka membutuhkan
pemahaman terhadap materi dengan lebih baik.
Membantu memberikan materi yang tepat
Solusi mobile learning kini sudah dapat dijalankan dengan dengan
microlearning untuk memungkinkan siswa Anda membawa materi
pelatihan saat mereka berada di mana pun. Misalnya rekaman webinar
tentang materi yang dapat diberikan kepada pelajar dengan cara yang
lebih mudah dan cepat. Pelajar hanya perlu memberikan halaman kepada
pelajar yang dikirimkan melalui email, chat dan metode lainnya untuk
memastikan semua pelajar dapat membuka materi yang diberikan. Sistem
LMS dengan cara yang otomatis dapat memberitahukan hal tersebut
kepada para pelajar melalui email setiap kali ada materi baru yang
diperbarui.
Perpustakaan portable bagi pelajar
Sistem LMS dapat menjadi sistem yang dapat dijadikan sebagai
perpustakaan bagi para pelajar dengan berbagai macam materi yang dapat
diunggah oleh pengajar. Ketika pelajar mengikuti pembelajaran micro,
mereka juga dapat membuka halaman-halaman yang relevan dengan
materi untuk mendukung pemahaman mereka lebih cepat. Mereka tidak
perlu membawa banyak buku. Hanya melalui sistem LMS, pelajar sudah
dapat membuka materi yang untuk pembelajaran mikro dari para pelajar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai