Sebenarnya nama LMS bukan nama yang baru. E-learning dan LMS sendiri memiliki kesamaan yang sangat menonjol. Keduanya dirancang khusus untuk memudahkan pengajar dan pelajar selama diperlakukannya pembelajaran jarak jauh (PJJ). Apa itu LMS? Learning Management System (LMS) secara umum merupakan perangkat lunak, software atau aplikasi berbasis web yang dirancang khusus untuk memudahkan proses pembuatan materi pembelajaran, mengatur penjadwalan dan mendistribusikan penyampaian materi pembelajaran. Sehingga pelajar dan pengajar dapat menerima dan memberikan setiap materi pembelajaran dengan mudah. Apa Tujuan LMS dalam pendidikan? Tujuan penggunaan LMS dalam dunia pendidikan, di antaranya: 1. Memudahkan proses siswa belajar dalam memahami materi pembelajaran. 2. Memudahkan para guru dalam merencanakan pembelajaran online serta 3. Akses ke materi belajar yang fleksibel kapan saja dan di mana saja. Apa Fungsi LMS dalam pendidikan? 1. Learning management system berfungsi sebagai sistem manajemen pembelajaran yang menyediakan cara bagi pengajar untuk membuat dan menyampaikan konten, memantau partisipasi siswa, dan menilai kinerja siswa. 2. Learning management system juga berfungsi untuk memberi siswa kemampuan untuk menggunakan fitur interaktif seperti diskusi berulir, konferensi video, dan forum diskusi. 3. Learning management system dapat membantu meningkatkan metode pendidikan tradisional, menghemat waktu dan biaya. Manfaat LMS Dalam Pendidikan 1. Mendorong Minat Belajar Siswa 2. Siswa Bisa Belajar Kapan dan di Mana Saja 3. Memudahkan Kerja Guru 4. Meningkatkan Kreativitas Guru Apa Saja Kelebihan LMS? 1. Hemat biaya, LMS dapat mengurangi sebagian besar biaya operasional seperti biaya perjalanan, biaya materi cetak, hingga biaya pembangunan sekolah. 2. Mudah diakses, karena bersifat online LMS menjadi sangat mudah untuk diakses dari mana pun dan di mana pun selama pengguna terhubung dengan internet. 3. Mempermudah analitik untuk instruktur, karena berbasis komputer LMS memiliki data yang lebih valid dan dapat dianalisis dengan mudah oleh instruktur dibandingkan menganalisis kinerja belajar siswa secara tatap muka. 4. Mempermudah instruktur mengatur materi pembelajaran, LMS didesain untuk membantu instruktur menyediakan materi pembelajaran secara terstruktur sehingga mudah diakses oleh siswa. 5. Metode dan alat bantu pembelajaran yang lebih bervariatif, karena berbasis komputer LMS dapat membantu instruktur menyediakan alat bantu belajar dengan lebih bervariasi mulai dari teks, suara, gambar, video, hingga animasi agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. 6. Membantu siswa lebih mandiri, karena harus diakses langsung oleh siswa tentunya LMS membantu siswa menjadi lebih mandiri dalam mengatur jadwal belajar mereka sendiri. 7. Membantu interaksi instruktur dan siswa, dibandingkan dengan tatap muka mungkin LMS dapat membantu instruktur untuk berinteraksi dengan masing-masing siswa dengan lebih personal dan mengetahui perkembangan mereka secara signifikan dari hasil analitik yang diberikan. 8. Membantu dokumentasi materi dan konten pembelajaran, karena berbasis komputer LMS membantu siswa untuk menyimpan semua materi pembelajaran mereka dengan lebih rapi dan tidak tercecer kemana- mana. Apa Saja Kekurangan LMS? 1. Berkurangnya interaksi sosial antara instruktur/pengajar dengan siswa juga antar siswa. Tentunya hal ini menjadi kekurangan terbesar dari LMS karena tidak dapat menyediakan interaksi sosial secara langsung antar manusia. 2. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan dibanding pendidikan. 3. Tidak dapat diakses oleh semua kalangan, contohnya seperti siswa di daerah pelosok yang masih kesulitan dalam akses menggunakan komputer, ponsel, dan internet. Contoh dalam LMS? 1. SEVIMA EdLink adalah learning management system buatan Indonesia. Platform ini membantu dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar di perkuliahan. Platform ini tersedia dalam versi web dan juga aplikasi untuk Android dan iOS. Beberapa fitur yang disediakan platform ini seperti presensi online dan rekap absen mahasiswa, video konferensi jarak jauh, jadwal perkuliahan, kuis interaktif, sharing materi, diskusi, dan kuliah online. 2. Moodle atau Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment adalah platform LMS berbasis website yang juga dapat diakses melalui aplikasi Android dan iOS. Aplikasi e-learning ini memungkinkan siswa untuk masuk ke dalam ruang kelas digital dan mengakses materi pembelajaran yang tersedia. Dengan Moodle, pengajar dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik, dll. 3. Google Classroom adalah ruang kelas belajar online. Platform buatan Google ini dapat digunakan oleh level pendidikan manapun dari SD hingga perkuliahan. Sistem yang ditawarkan oleh platform ini tentunya didesain untuk bisa terintegrasi dengan aplikasi Google lainnya seperti Google Drive dan Google Calendar. Fitur LMS 1. User Interface (UI) User Interface atau UI yang mudah digunakan akan membantu siswa belajar dengan lebih mudah. UI juga harus selaras dengan kemampuan dan tujuan pengguna serta pembuat LMS. 2. Desain responsif Dengan fungsinya sebagai sebuah sistem pembelajaran, learning management system membutuhkan desain yang responsif dan mudah digunakan di perangkat apapun mulai dari desktop, laptop, tablet maupun ponsel pintar. Dengan desain yang responsif, LMS akan otomatis menampilkan versi yang paling cocok sesuai perangkat yang digunakan. 3. Laporan dan analitik Dalam LMS, instruktur dan administrator bisa melihat dan melacak aktivitas dari siswa dan melihat bagaimana antusiasme mereka dalam belajar atau mengerjakan pelatihan online. Sehingga kemudian instruktur dapat menentukan dan memberikan penyesuaian terhadap siswa secara individu maupun kelompok. 4. Manajemen kursus dan katalog LMS memiliki kapasitas untuk menampung semua materi pembelajaran dan konten kursus e-learning yang diadakan penyelenggara. Admin dan instruktur dapat membuat dan mengelola konten kursus untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih terarah untuk siswa. 5. Interoperabilitas dan integrasi konten Konten yang dibuat dan disimpan di dalam LMS harus dikemas dengan standar interoperabilitas dan terintegrasi agar dapat diakses dengan nyaman. 7. Pendukung sertifikasi Fitur ini biasanya digunakan instruktur dan admin untuk menilai keahlian setiap siswa secara individu. Fitur ini memungkinkan instruktur untuk menggunakan catatan LMS selama melaksanakan audit. 8. Alat pendukung media sosial Banyak platform LMS yang mulai menyertakan alat media sosial di dalam platform mereka. Fungsinya adalah untuk membantu pengguna berinteraksi dengan rekan-rekan mereka, berkolaborasi, dan berbagi pengalaman belajar mereka. 9. Gamifikasi Beberapa platform LMS menyertakan mekanisme gamifikasi seperti sebuah permainan yang membantu instruktur dan admin membuat kursus menjadi lebih menarik dan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat dan terlibat lebih dalam pembelajaran. Contoh gamifikasi tersebut adalah papan peringkat, poin, lencana, dan insentif tambahan. 10. Otomatisasi LMS harus bisa membantu administrator mengotomatisasi tugas berulang atau tugas harian, contohnya seperti membuat kelompok, populasi pengguna baru, penonaktifan siswa, dan pendaftaran grup. 11. Lokalisasi Penting juga bagi LMS untuk menyertakan fitur pendukung seperti multibahasa agar konten pembelajaran dan pelatihan dapat digunakan dan diakses oleh siapapun. Beberapa LMS mengintegrasikan fitur geolokasi yang dapat membantu menyajikan versi kursus yang sesuai secara otomatis setelah diakses pengguna. 12. Kecerdasan buatan (AI) Kecerdasan buatan akan membantu LMS menciptakan pengalaman belajar dan dapat dipersonalisasi oleh masing-masing pengguna dengan menyediakan format kursus sesuai kebutuhan mereka. Contohnya, seperti menyarankan topik yang mungkin menarik bagi pengguna berdasarkan kursus terakhir yang diselesaikan mereka. Lalu Apa Itu Microlearning? Microlearning adalah metode pembelajaran yang dilakukan oleh para pengajar dengan cara yang lebih singkat. Jika diartikan secara sederhana, microlearning adalah metode pembelajaran untuk jangka pendek. Sebenarnya, tidak ada definisi baku untuk microlearning ini. Hanya saja, banyak yang sepakat bahwa microlearning ini adalah metode pembelajaran yang singkat. Jika kami contohkan, metode pembelajaran ini dapat berupa seminar. Jadi, tentu tidak akan berjalan dalam waktu yang panjang. Lumrahnya hanya akan dijalani dalam beberapa hari. Berikut adalah beberapa contoh konten pembelajaran mikro yang dapat Anda pilih. 1. Teks: Untuk teks ini, Anda dapat mengambil frase atau paragraf pendek yang mudah dipahami oleh para pelajar. 2. Gambar: Gambar ini dapat berupa foto yang diambil secara nyata dan juga dapat berupa ilustrasi. 3. Video: Anda dapat membuat video pendek sebagai bagian dari pembelajaran 4. Audio: Rekaman suara dari pengajar untuk para pelajar 5. Tes dan kuis 6. Game dalam proses belajar mengajar. 3 Manfaat Microlearning Meningkatkan pelatihan formal Pelatihan formal memiliki tingkat retensi yang rendah karena banyaknya informasi yang disajikan. Memperkuat pesan utama dan poin penting dalam laporan hasil pembelajaran mingguan dan bulanan, semester maupun tahunan setelah kursus dapat memberikan retensi pelajar yang sangat baik dalam mendukung pelatihan secara formal (praktik). Video yang diputar lima menit atau presentasi slide singkat yang menarik berfungsi untuk mendukung materi kursus yang disampaikan dalam sesi formal. Ini juga memungkinkan peserta didik untuk fokus pada materi yang membahas masalah khusus mereka ketika mereka membutuhkan pemahaman terhadap materi dengan lebih baik. Membantu memberikan materi yang tepat Solusi mobile learning kini sudah dapat dijalankan dengan dengan microlearning untuk memungkinkan siswa Anda membawa materi pelatihan saat mereka berada di mana pun. Misalnya rekaman webinar tentang materi yang dapat diberikan kepada pelajar dengan cara yang lebih mudah dan cepat. Pelajar hanya perlu memberikan halaman kepada pelajar yang dikirimkan melalui email, chat dan metode lainnya untuk memastikan semua pelajar dapat membuka materi yang diberikan. Sistem LMS dengan cara yang otomatis dapat memberitahukan hal tersebut kepada para pelajar melalui email setiap kali ada materi baru yang diperbarui. Perpustakaan portable bagi pelajar Sistem LMS dapat menjadi sistem yang dapat dijadikan sebagai perpustakaan bagi para pelajar dengan berbagai macam materi yang dapat diunggah oleh pengajar. Ketika pelajar mengikuti pembelajaran micro, mereka juga dapat membuka halaman-halaman yang relevan dengan materi untuk mendukung pemahaman mereka lebih cepat. Mereka tidak perlu membawa banyak buku. Hanya melalui sistem LMS, pelajar sudah dapat membuka materi yang untuk pembelajaran mikro dari para pelajar. Terima Kasih