Dasar Hukum
Kepesertaan-Iuran
Pelayanan Kesehatan
Coordination of Benefit
Layanan Informasi
Program Kartu Indonesia Sehat
sebagai Nawa Cita ke-5
Pemerintahan Jokowi-JK
Tampak Belakang
Tampak Depan
ARAHAN WAPRES, 10 NOVEMBER 2014
“Sebagai upaya memastikan tercapainya
keadilan sosial bagi seluruh peserta dalam
mengakses pelayanan kesehatan di seluruh
fasilitas kesehatan, maka Kartu Indonesia Sehat
(KIS) akan menjadi kartu identitas peserta bagi
SELURUH peserta program Jaminan Kesehatan”
4
PENGANTAR
Sistem Jaminan Sosial Nasional
3 Azas 5 Program 9 Prinsip
Kegotong-royongan
Kemanusiaan Jaminan Kesehatan
Nirlaba
Manfaat Jaminan Keterbukaan
Kecelakaan Kerja Kehati-hatian
Keadilan sosial
bagi seluruh Jaminan Hari Tua Akuntabilitas
Portabilitas
rakyat Indonesia Jaminan Pensiun
Kepesertaan wajib
Jaminan Kematian Dana amanat
Hasil pengelolaan dana
digunakan seluruhnya
untuk pengembangan
program dan sebesar-
besarnya untuk
kepentingan peserta
18/11/2014
DASAR
HUKUM
UU SJSN dan UU BPJS
18/11/2014
Hubungan Kerjasama dengan
Lembaga Pemerintah Daerah
dibidang peningkatan
kesadaran dan kepatuhan
PP No. 85 masyarakat untuk memenuhi
Th 2013 kewajibannya.
tentang Kerjasama dengan Organisasi
Tata Cara atau Lembaga Lain dlm Negeri:
Hubungan • Pendaftaran Peserta
Antar • Pemungutan dan
Lembaga Pengumpulan Iuran
BPJS • Pengumpulan dan
Pemutakhiran Data
• Pemberian Informasi
• Kerjasama lainnya yang
disepakati bersama
sambungan
• Pemberi Kerja selain Penyelenggara Negara, Setiap Orang,
Pekerja, PBI yg memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib mendaftarkan diri dan anggota
keluarganya.
PP No. 86 Th • Laporan Perubahan Data Pribadi dan Perubahan Data
2013 ttg Tata Pekerjaan
Cara • Pengenaan Sanksi Administratif Antara lain :
Pengenaan 1. Teguran Tertulis : BPJS
2. Denda (pendapatan lain dana Jamsos): BPJS
Sanksi
3. Tidak mendapat pelayanan publik tertentu:
Administratif Pemerintah (Propinsi,Kabupaten/Kota)
Kepada
Pemberi Kerja
Selain
Penyelenggara
Negara dan
1. TATA CARA PENGENAAN SANKSI TEGURAN TERTULIS :
Setiap Orang
Maksimal 2x, masing-masing untuk jangka waktu
Selain Pemberi paling lama 10 hari kerja.
Kerja, Pekerja 2. TATA CARA PENGENAAN SANKSI DENDA :
dan PBI dlm Jangka waktu paling lama 30 hari sejak teguran tertulis
Penyelenggara kedua berakhir.
Jaminan Sosial Bagi Pemberi Kerja: 0,1 % (nol koma satu persen) setiap
bulan dari iuran yang seharusnya dibayar, dihitung sejak
teguran tertulis kedua berakhir.
3. TATA CARA TIDAK MENDAPAT PELAYANAN PUBLIK :
Ijin Usaha, Tender, Memperkerjakan Tenaga Asing,
IMB,Ijin Perusahaan Penyedia Jasa, SIM, Sertifikat
Tanah, Paspor,STNK
KRONOLOGIS PERUBAHAN
Keterangan:
• Perubahan : 28 pasal
• Penambahan baru : 10 pasal
• Penghapusan : 2 pasal
• Pasal yang tidak berubah : TETAP BERLAKU.
Penambahan Kelompok Peserta
Pekerja Penerima Upah (PPU) - 1
PERPRES 12 TAHUN 2013 jo. PERPRES 19 TAHUN 2016 TENTANG
PERPRES 111 TAHUN 2013 PERUBAHAN KEDUA ATAS
TENTANG JAMINAN KESEHATAN PERPRES 12 TAHUN 2013 TENTANG
JAMINAN KESEHATAN
PASAL 4 PASAL 4
(2) Pekerja Penerima Upah sebagaimana (2) Pekerja Penerima Upah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
atas: atas:
a. Pegawai Negeri Sipil; a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Anggota TNI; b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri; c. Anggota Polri;
d. Pejabat Negara; d. Pejabat Negara;
e. Pegawai Pemerintah non e. pimpinan dan anggota Dewan
Pegawai Negeri; Perwakilan Rakyat Daerah;
f. pegawai swasta; dan f. Pegawai Pemerintah non
g. Pekerja yang tidak termasuk Pegawai Negeri;
huruf a sampai dengan huruf g g. pegawai swasta; dan
yang menerima Upah. h. Pekerja yang tidak termasuk
huruf a sampai dengan huruf g
yang menerima Upah.
Penyesuaian Hak Kelas Perawatan
Perpres No. 12 Tahun
Peserta PPU - 1
2013 Perpres No. 19 Tahun
2016
Pasal 23 huruf b angka
Pasal 23 huruf b angka
4:
4:
Ruang perawatan kelas
Ruang perawatan kelas II :
II :
Peserta Pekerja Penerima
Peserta Pekerja
Upah dan Pegawai
Penerima Upah dan
Pemerintah Non Pegawai
Pegawai Pemerintah
Negeri dengan gaji atau
Non Negawai Negeri
upah sampai dengan Rp
dengan gaji atau upah
4.000.000,- (Empat Juta
sampai dengan 1,5
Rupiah).
(satu koma lima) kali
penghasilan tidak kena
pajak dengan status
kawin dengan 1 (satu)
anak, beserta anggota
keluarganya .
Penyesuaian Hak Kelas Perawatan
Peserta PPU - 2
Perpres No. 12 Tahun Perpres No. 19 Tahun
2013 2016
2019
mikro paling lambat 1 Januari 2015
Universal
2016 Coverage
GAJI+ TUNJANGAN
TETAP LAINNYA
PENGHASILAN
S.D 4.000.000.: KELAS II
MAKSIMAL ADALAH 2 X
DIATAS 4 JT-8 JT : KELAS I
PTKP
PT Askes (Persero) bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) membuat nota kesepahaman (Memorandum
of Understanding) atas Pengelolaan Dana, Pemanfaatan Produk dan Pelayanan Jasa Perbankan
untuk era BPJS tahun 2014.
18/11/2014
HAK –KEWAJIBAN-
SANKSI
HAK - KEWAJIBAN - SANKSI
HAK :
Memperoleh manfaat
Mendapatkan identitas
dan informasi tentang
BPJS Kesehatan sebagai
hak dan kewajiban serta
bukti sah untuk
prosedur pelayanan
memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan
kesehatan
ketentuan yang berlaku
Mendapatkan Pelayanan
Menyampaikan
Kesehatan BPJS
keluhan/pengaduan,
Kesehatan di fasilitas
kritik dan saran secara
kesehatan yang
lisan atau tertulis ke
kerjasama dengan BPJS
kantor BPJS Kesehatan
Kesehatan
memungut Iuran yang
mendaftarkan dirinya dan menjadi beban Peserta dari
Pekerjanya sebagai Peserta Pekerjanya dan
menyetorkannya
(Pasal 15 Ayat (1))
Pasal 19 Ayat (1) )
Sanksi Administratif:
1. Tidak Patuh untuk mendaftarkan
a. teguran tertulis;
dirinya dan Pekerjanya serta anggota
b. Denda 0,1% ; dan/atau
keluarganya ke BPJS Kesehatan
c. tidak mendapat pelayanan
publik tertentu.
2. Tidak Patuh untuk memberikan data
(PP 86 Tahun 2013)
yang lengkap dan benar serta
menyampaikan perubahan datanya ke
BPJS Kesehatan
Pemberi Kerja Selain Penyelenggara
Negara
1) Denda 2 %
3. Tidak Patuh dalam pembayaran iuran 2) Penghentian Pelayanan Kesehatan
a. Tidak memungut dan menyetor (perpres 111 tahun 2013)
kewajiban pekerjanya ke BPJS Pemberi Kerja
Kesehatan 3) Sanksi Pidana:
b. Tidak menyetor kewajiban iuran a. Penjara; atau
yang menjadi tanggung jawab b. denda satu milyar Rupiah
pemberi kerja (PP 55 UU BPJS )
SANKS
I
• Setiap Orang, selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran
Sanksi Administratif:
Tidak mendaftarkan dirinya tidak mendapat pelayanan
dan anggota keluarganya ke publik tertentu.
BPJS Kesehatan (PP 86 Tahun 2013)
Sanksi Administratif:
Tidak Patuh untuk memberikan a. teguran tertulis;
data yang lengkap dan benar
b. tidak mendapat pelayanan
serta menyampaikan perubahan
datanya ke BPJS Kesehatan publik tertentu.
(PP 86 Tahun 2013)
Tidak Mendapatkan
Pelayanan Publik
Teguran Tertulis 2
• Diberikan untuk • Diberikan untuk
jangka waktu 10 jangka waktu • BPJS Kesehatan
hari • Diberikan untuk paling lama 30 mengusulkan Sanksi
jangka waktu 10 hari Tidak Mendapat
hari sejak Pelayanan Publik
sejak penyampaian
berakhirnya kepada Pemerintah
teguran tertulis 1 teguran tertulis 2 yang menangani
Pelayanan Publik
Teguran Tertulis 1 Denda tertentu
MONITORING
Imunisasi
1 – 500 400
HAL PENTING TETAP JADI PERHATIAN
Upaya pemenuhan kebutuhan Faskes (Primer dan Rujukan)
• Analisa kebutuhan Faskes di setiap wilayah (ideal per kecamatan)
• Seleksi Faskes sesuai kriteria
• Evaluasi pelayanan faskes secara berkala
KARTU
BPJS KESEHATAN PUSKESMAS/DOKEL
/KLINIK (DR UMUM&DRG)
SURAT RUJUKAN
ER
GE
BP
K A ES E
JS
NC
RT HA
U TA
RITL
Rumah Sakit
(DR SPESIALIS)
18/11/2014
TARIF ALAT BANTU KESEHATAN
NO JENIS PELAYANAN TARIF (RP)
www.bpjs-kesehatan.go.id
Lanjutan...
j. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau
akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
k. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk
akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif
berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology
assessment);
l. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen);
m. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
n. perbekalan kesehatan rumah tangga;
o. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat,
kejadian luar biasa/wabah;
p. biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat
dicegah (preventable adverse events); dan
q. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat
Jaminan Kesehatan yang diberikan.
www.bpjs-kesehatan.go.id
Dasar Hukum
UU No 40 Tahun 2004
Pasal 23 ayat 4
Dalam hal peserta membutuhkan rawat inap di rumah sakit,
maka kelas pelayanan di rumah sakit diberikan berdasarkan
kelas standar.
Penjelasan Pasal 23 ayat 4
Peserta yang menginginkan kelas yang lebih tinggi dari pada
haknya (kelas standar), dapat meningkatkan haknya dengan
mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar
sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial dengan biaya yang harus dibayar
akibat peningkatan kelas perawatan.
Perpres No 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 24
Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang lebih
tinggi dari pada haknya, dapat meningkatkan haknya
dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau
membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin
oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang harus dibayar
akibat peningkatan kelas perawatan.
Permenkes No 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional
Pasal 21
(1) Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang lebih
tinggi dari pada haknya, dapat meningkatkan haknya dengan
mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar
sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan
dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas
perawatan.
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), bagi peserta PBI Jaminan Kesehatan tidak
diperkenankan memilih kelas yang lebih tinggi dari haknya.
Perpres No 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan
BAB VI
KOORDINASI MANFAAT
Pasal 27
(1) Peserta Jaminan Kesehatan dapat mengikuti program
asuransi kesehatan tambahan.
(2) BPJS Kesehatan dan penyelenggara program asuransi
kesehatan tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat melakukan koordinasi dalam memberikan
Manfaat untuk Peserta Jaminan Kesehatan yang memiliki
hak atas perlindungan program asuransi kesehatan
tambahan.
Perpres No 111 Tahun 2013
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
2013 tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 27 B
Dalam hal Fasilitas Kesehatan tidak bekerja sama dengan
BPJS Kesehatan, maka mekanisme penjaminannya
disepakati bersama antara BPJS Kesehatan dengan
penyelenggara program asuransi kesehatan tambahan
atau badan penjamin lainnya.
Perpres No 111 Tahun 2013
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
2013 tentang Jaminan Kesehatan
Pasal 28
Ketentuan mengenai tata cara koordinasi Manfaat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dan Pasal 27A
diatur dalam perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan
dengan penyelenggara program asuransi kesehatan
tambahan atau badan penjamin lainnya.
tambah kurang peserta COB
pendaftaran peserta COB, perubahan data dan mutasi
Sistem Informasi
melakukan koordinasi sistem informasi seperti Koordinasi
dan pihak lain yang terkait Sosialisasi
Melakukan sosialisasi bersama kepada peserta Koordinasi
• koordinasi dalam memberikan data klaim dalam rangka
Penagihan Klaim
menjamin bahwa total pembayaran tidak melampaui dari
total biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan
Koordinasi
• asuransi kesehatan tambahan mendaftarkan peserta yang
Kepesertaan
diikutkan COB oleh BU ke BPJS Kesehatan
• Kordinasi mutasi tambah kurang peserta COB
Koordinasi
Manfaat
• Pertanggungan bersama atas manfaat
pelayanan kesehatan pada seseorang
Koordinasi
MEKANISME KERJASAMA
F. PROSEDUR
PELAYANAN KESEHATAN
PROSEDUR PELAYANAN