Anda di halaman 1dari 3

NASKAH PENYULUHAN

Hari/ Tanggal : Kamis, 2 Februari 2023

Materi : Larangan Zina


Tempat : SMA SEJAHTERA
Waktu : 07.00- 10.00 WIB

5 Cara Menghindari Zina Menurut


Ajaran Islam, Apa Saja? Perbesa

Dalam ajaran Islam, perbuatan zina digolongkan sebagai dosa besar. Setiap
umat Muslim harus menghindari perbuatan zina dan segala hal yang dapat
mendekati dosa tersebut. Sebagaimana tercatat dalam Surah Alisra ayat 32
yang berbunyi:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Ar-Rifa’i:2000b)
Menurut Miftahul Jannah, S.P., dkk. (2019) dalam bukunya yang berjudul
Taman Islami, ada banyak perbuatan yang bisa dikategorikan mendekati
zina, salah satunya adalah berduaan antara laki-laki dan perempuan yang
belum menikah atau bukan mahram.
Aturan ini juga tertuang dalam Al-Khin (2006): “Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali berkhalwat dengan
seorang perempuan, tanpa disertai mahramnya, karena yang ketiganya
ialah syetan.” (Al-Khun et. al., 2006)
Lantas, bagaimana cara menghindari zina? Simak ulasan berikut untuk
penjelasan lebih lengkapnya.

Cara Menghindari Zina


Mengutip buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Untuk Madrasah
Aliyah Kelas XI tulisan Toto Adidarmo, MA dan Drs Mulyadi serta buku
Tentang Bagaimana Surga Merindukanmu oleh Ustadzah Umi A. Khalil,
ada beberapa cara menghindari zina, di antaranya:
1. Menjaga Pandangan
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah SWT melarang semua hamba-Nya
melakukan, mendekati, dan melakukan segala hal yang menjadi penyebab
dan faktor pendorong terjadinya zina.
Oleh karena itu, umat Muslim harus menjaga pandangan dari hal-hal yang
dapat memicu perzinaan. Menjaga pandangan yang dimaksud adalah
pandangan kepada lawan jenis.
Sebagaimana dikatakan dalam hadis berikut:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaknya mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka perbuat,” (QS. An-Nur: 30)
2. Menjaga Cara Berpakaian
Umat Muslim, baik perempuan atau laki-laki, harus menjaga cara
berpakaian untuk menghindari perbuatan zina. Islam memiliki aturan dalam
menentukan batasan aurat, sebagaimana dikemukakan dalam hadis riwayat
Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi:
“Seorang laki-laki tidak boleh Melihat aurat laki-laki lain dan seorang
perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain. Seorang laki-laki
tidak boleh bercampur dengan laki-laki lain dalam satu pakaian; seorang
perempuan tidak boleh bercampur dengan perempuan lain dalam satu
pakaian.” (Al-Khin et al., 2006)
3. Mengatur Cara Berkomunikasi
Pengaturan komunikasi merupakan cara menghindari zina. Disadari atau
tidak, wanita adalah godaan terbesar bagi kaum laki-laki. Karenanya, Islam
mengatur cara berkomunikasi antara pria dan wanita. Di antaranya larangan
kepada perempuan untuk meliuk-liukkan suara kepada lelaki.
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
orang yang ada penyakit dalam hatinya,” (QS. AL-AHZAB: 32).
4. Membatasi Ikhtilath
Ikhtilath merupakan percampuran antara pria dan wanita di suatu tempat
dalam waktu yang lama. Misalnya, bercampurnya pria dan wanita di
sekolah, kantor, angkutan umum, dan lainnya.
Islam telah mengatur pembatasan ikhtilath dalam hadis Nabi Muhammad
SAW kepada para wanita:
“Minggirlah kalian, tidak boleh bagi kalian (para wanita) berjalan di
tengah jalan, hendaklah kalian berjalan di pinggir jalan,” (HR. Abu Daud)
Isyarat lain terkait haramnya ikhtilath, yakni pengaturan shaf wanita dan
pria ketika menunaikan shalat. Dijelaskan bahwa sebaik-baiknya shaf bagi
pria adalah paling depan, sedangkan wanita paling belakang.
5. Menikah
Islam menganjurkan umatnya untuk menikah agar menghindari dosa benar
zina. Sebagaimana dikatakan dalam surah An-Nur ayat ke-32, yang
berbunyi:
“Dan menikahlah orang-orang yang masih bujang di antara kamu, dan juga
orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-
laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan
kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui,” (QS. An-Nur: 32)

Anda mungkin juga menyukai