&
Project Based Learning
1311820002 Hari Suharto
Belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus dan respon, merupakan
hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan
kepada peserta didik berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak
berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat
diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik
Problem Based Learning (PBL) adalah metode pendidikan yang medorong siswa
untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari
penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk
mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai mempelajari suatu subyek. PBL
menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mampu untuk
mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran.
.
DEFINISI PROBLEM BASED LEARNING
Pembelajaran dilaksanakan melalui diskusi kelompok kecil dan semua anggota kelompok memberikan kontribusinya
secara aktif
Diskusi dipicu oleh masalah yang bersifat integrasi interdisiplin yang didasarkan pada pengalaman/ kehidupan nyata
Diskusi secara aktif merangsang peserta didik untuk menggunakan prior knowledgenya (pengetahuannya)
Peserta didik terlatih untuk belajar mandiri dan diharapkan dapat menjadi dasar bagi pembelajaran seumur hidup
Pembelajaran berjalan secara efisien, karena informasi yang dikumpulkan melalui belajar mandiri sesuai dengan apa
yang dibutuhkannya (need to know basis)
Feedback dapat diberikan sewaktu tutorial, sehingga dapat memacu peserta didik untuk meningkatkan usaha
pembelajarannya
Mendefinisikan masalah
Mengorganisasi siswa
Mengorganisasi tugas belajar
Dalam implementasi model pembelajaran berbasis masalah, guru perlu memilih bahan
pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Model pembelajaran berbasis
masalah ini dapat diterapkan dalam kelas jika :
a. Guru bertujuan agar peserta didik tidak hanya mengetahui dan hafal materi pelajaran saja,
tetapi juga mengerti dan memahaminya.
b. Guru mengiginkan agar peserta didik memecahkan masalah dan membuat kemampuan
intelektual siswa bertambah.
c. Guru menginginkan agar peserta didik dapat bertanggung jawab dalam belajarnya.
d. Guru menginginkan agar peserta didik dapat menghubungkan antara teori yang dipelajari di
dalam kelas dan kenyataan yang dihadapinya di luar kelas.
e. Guru bermaksud mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis situasi,
menerapkan pengetahuan, mengenal antara fakta dan pendapat, serta mengembangkan
kemampuan dalam membuat tugas secara objektif.
Komponen-Komponen Pembelajaran Berbasis Masalah
• Permasalahan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah
mengorganisasikan masalah nyata yang penting secara sosial dan bermanfaat bagi
peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam dunia nyata tidak
dapat dijawab dengan jawaban yang sederhana.
• Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir struktural
dan belajar menggunakan berbagai perspektif keilmuan.
• Pengamatan autentik. Hal ini dinaksudkan untuk menemukan solusi yang nyata.
Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan masalahnya,
mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan
menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen, membuat inferensi, dan
menarik kesimpulan.
• Produk. Peserta didik dituntut untuk membuat produk hasil pengamatan.produk
bisa berupa kertas yang dideskripsikan dan didemonstrasikan kepada orang lain.
• Kolaborasi. Dapat mendorong penyelidikan dan dialog bersama untuk
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan
untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta didik.
Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai peserta didik.
Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
KELEMAHAN
• Peserta didik dibimbing oleh guru proses diskusi materi ikatan kimia
Tahap 3: Membimbing tersebut
Kegiatan Inti penyeledikan individu dan • Guru memberikan semangat kepada peserta didik dalam
kelompok (online) menyelesaikan LKPD
ain
Mendes an Proyek Menyusun Jadwal
na
Perenca l a n for the (Create a Schedule)
a P
(Design
Project)
01 02 03
Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek
Penentuan Membuat deadline penyelesaian proyek
Pertanyaan Membawa peserta didik agar merencanakancara yang baru
Mendasar Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara
(Start With the yang tidak berhubungan dengan proyek
Essential Question) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan)
tentang pemilihan suatu cara.
Langkah-Langkah PjBL (Kemendikbud, 2013)
e n g uji Hasil
M
the
(Assess
e)
Outcom
04 05 06
Memonitor peserta d Mengevaluasi
idik
dan kemajuan proyek Pengalaman
(Monitor the Student
s and (Evaluate the
the Progress of the P
roject) Experience)
Sistem Penilaian Pembelajaran PjBL
(Kemendikbud, 2013)
Kemampuan Relevansi
pengelolaan Keaslian
Kompetensi Dasar
3.4 Memahami konsep ∆H sebagai kalor 4.4 Menggunakan persamaan termokimia
reaksi pada tekanan tetap dan untuk mengaitkan perubahan jumlah
penggunaannya dalam persamaan pereaksi atau hasil reaksi dengan
termokimia. perubahan energi.
3.5 Memahami berbagai jenis entalpi reaksi 4.5 Menentukan perubahan entalphi
(entalpi pembentukan, entalpi berdasarkan data kalorimetri, entalpi
pembakaran, dan lain-lain), hukum Hess pembentukan, atau energi ikatan
dan konsep energi ikatan berdasarkan hukum Hess
Contoh Penerapan PjBL pada topik Termokimia
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4.1 Mengidentifikasi sistem dan lingkungan serta 4.4.1 Melakukan percobaan yang berkaitan
kalor dari suatu reaksi kimia dengan perubahan jumlah peraksi
atau hasil reaksi dengan perubahan
energi.
3.4.2 Menganalisis reaksi yang melepas kalor 4.5.1 Menghitung perubahan entalpi
(eksoterm) dengan reaksi yang menerima berdasarkan data percobaan
kalor (endoterm) melalui diagram entalpi kalorimetri, entalpi pembentukan atau
reaksi. hukum Hess dan energi ikatan.
3.4.3 Membuat persamaan reaksi termokimia.
3.5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis entalpi reaksi
entalpi pembentukan standar, entalpi
penguraian standar, entalpi pembakaran
standar dan entalpi pelarutan standar.
3.5.2 Menganalisis konsep kalorimeter, hukum Hess
dan energi ikatan.
Contoh Penerapan PjBL pada topik Termokimia
Langkah Sintaks Model PjBL Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran
Apersepsi
Menggali pengetahuan siswa tentang
materi termokimia dengan memberikan
pertanyaan :
Apa yang kalian ketahui tentang
Pendahuluan
termokimia?
Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menunjukkan contoh aplikasi termokimia di
kehidupan sehari-hari.
Contoh Penerapan PjBL pada topik Termokimia
Langkah Pembelajaran Sintaks Model PjBL Deskripsi Kegiatan
1. Pertanyaan esensial
Apa yang kalian ketahui tentang pembakaran?
Pembakaran akan menghasilkan banyak kalor.
Apa itu kalor?
Dari manakah kalor itu berasal?
Dan berapa kalor yang dihasilkan dari reaksi
Memberikan pembakaran?
Kegiatan Inti
pertanyaan esensial
2. Siswa diinformasikan mengenai materi yang
akan dipelajari sesuai dengan peta konsep yang
terdapat pada buku sumber belajar siswa.
Menyusun Siswa secara berkelompok menguji kapal uap mereka dengan semua
Jadwal bahan bakar yang telah disediakan
Pertemuan ke-6 Setiap kelompok diminta untuk menghitung jumlah kalor yang
dihasilkan dari semua bahan bakar menggunakan reaksi 160
pembentukan standar
Pertemuan ke-7 Setiap kelompok melakukan diskusi lembar aktivitas dan bahan bakar
yang telah mereka uji cobakan, bahan bakar mana yang terbaik untuk
kapal uap mereka masing-masing
Pertemuan ke-8 Setiap kelompok melakukan persentasi
Contoh Penerapan PjBL pada topik Termokimia
Langkah Sintaks Model PjBL Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran
1. Siswa melakukan refleksi terhadap
aktivitas pembelajaran yang telah
dilakukan dengan mengisi lembar
Penutup reflektif jurnal.
2. Siswa menyimpulkan materi
termokimia yang telah dipelajari
selama ini
Contoh Penerapan PjBL pada topik Termokimia
Project yang dihasilkan
TERIMAKASIH YA