Anda di halaman 1dari 7

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SD Negeri Dalem


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan menulis laporan hasil
pengamatan peserta didik dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning dengan pendekatan
konnstektual mata pelajaran bahasa Indonesia.
Penulis Nency Hardini
Tanggal 9 Desember 2022
Situasi: Berdasarkan hasil temuan dilapangan teridentifikasi jenis
Kondisi yang menjadi latar permasalahan mengenai:
belakang masalah, mengapa 1. Peserta didik kurang mendapatkan bimbingan dari guru
praktik ini penting untuk dan orang tua dalam belajar menulis.
dibagikan, apa yang menjadi 2. Peserta didik belum memahami materi sifat-sifat benda.
peran dan tanggung jawab 3. Rendahnya minat dan motivasi belajar pada peserta
anda dalam praktik ini. didik.
4. Kemampuan motorik halus peserta didik yang lemah.

Setelah dilakukan hasil eksplorasi penyebab masalah dan


hasil wawancara terhadap pihak terkait yang dinilai mampu
merespon masalah yang ada dilapangan bahwa hasil
analisis eksplorasi penyebab masalah tersebut disebabakan
sebagai berikut:
1. Peserta didik kurang percaya diri
2. Peserta didik kurang mendapatkan bimbingan dari guru
dan orang tua dalam belajar menulis.
3. Rendahnya minat dan motivasi belajar pada peserta
didik.
4. Kemampuan motorik halus peserta didik yang lemah.
5. Peserta didik masih memiliki jiwa bermain yang masih
tinggi.
6. Proses pembelajaran yang dilakukan cenderung
monoton dan guru belum mengoptimalkan model-model
pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik
materi sehingga peserta didik cenderung bosan.
Selain dari hasil observasi dan wawancara tersebut
ditemukan masalah-masalah yang timbul bertumpu pada
penyebab masalah siswa mengalami kesulitan dalam
menuliskan hasil pengamatan benda adalah metode
pembelajaran guru yang kurang tepat sehingga
menyebabkan siswa kesulitan dalam merangkai kata untuk
menuliskan laporan hasil pengamatan.
Dari analisis tersebut yang diperoleh dari kajian-kajian
literatur dan wawancara, terdapat kekuatan dan kelemahan
yang dianalisis sebagai alternatif solusi yang akan
ditentukan sebagai solusi yang relevan, maka diperoleh
beberapa model-model pembelajaran inovatif yang
dianggap merupakan suatu alternatif penentu solusi yang
relevan, diantaranya:
1. Penggunaan model pembelajaran discovery learning
dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam proses
pembelajaran, melatih peserta didik untuk berpikir
secara sistematis dan ilmiah dalam menyelesaikan suatu
permasalahan terkait materi, dan Lebih efektif dalam
mentransfer pengetahuan pada peserta didik.
2. Pendekatan konstektual membuat peserta didik lebih
kreatif dengan permasalahan yang ada di sekitar yang
disesuaikan dengan keilmuan yang didapatkan.

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena


dapat dijadikan referensi guru lain untuk membuat
pengalaman baik terhadap permasalahan maupun proses
pembelajaran dengan topik, model dan strategi yang sama
sehingga adanya perbaikan dikemudian hari sehingga
menjadi pembelajaran inovatif dan hasil belajar dapat
tercapai dengan baik, serta diharapkan mampu memberikan
pengalaman yang terbaik bagi peserta didik.

Peran dan tanggung jawab saya dalam pelaksanaan praktik


ini yaitu dalam menyusun perangkat ajar (RPP), media yang
menarik dengan memperhatikan masalah dan model yang
diangkat dalam pembelajaran serta karakteristik peserta
didik, penyajian lembar kerja peserta didik (LKPD),
merancang rencana evaluasi yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran maupun setelah pembelajaran dengan
memperhatikan indikator dari kesesuaian Kompetensi Dasar
(KD). Melaksanakan rancangan kegiatan dengan sebaiknya
dan memperhatikan langkah-langkah pembelajaran serta
melakukan refleksi dan evaluasi pembelajaran serta
menanamkan konsep materi yang dipelajari dengan
menggunakan benda-benda kongkrit.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan terhadap situasi
Apa saja yang menjadi tersebut, yaitu dengan menerapkan:
tantangan untuk mencapai 1. Melakukan interaksi secara aktif dengan siswa dalam
tujuan tersebut? Siapa saja yang kerja kelompok.
terlibat, 2. Pembuatan instrumen kogintif, keterampilan, sosial dan
spiritual.
3. Membuat siswa tertarik dalam belajar sehingga
menstimulus rasa ingin tahu siswa.
4. Menerapkan konsep yang sudah dipelajari sesuai
dengan sintak model.

Yang terlibat adalah Guru, rekan sejawat, kepala


sekolah, peserta didik.
1. Peran kepala sekolah juga sangat membantu dalam
menentukan kebijakan terkait pemberian ijin serta
persiapan yang akan dilaksanakan termasuk
mengijinkan dalam menggunkan sarana prasarana
sekolah.
2. Guru harus membuat dan merancang pembelajaran
berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang akan
dipelajari. Dalam menentukan model juga menjadi
salah satu kunci keberhasilan pembelajaran untuk
meningkatkan kompetensi dasar yang akan dicapai.
Indikator capaian juga perlu diperhatikan sehingga
tujuan pembelajaran akan berhasil. Penyusunan
perangkat pembelajaran juga perlu memuat level
kognitif tingkat tinggi baik dalam proses
pembelajarannya mupun dalam instrumen soal yang
diberikan.
3. Peran rekan sejawat tidak kalah penting, karena
membantu dalam pemetaan materi yang akan dipelajari
untuk membantu menentukan kecocokan penggunaan
model dan alokasi waktu.
4. Peran peserta didik merupakan hal utama dalam tujuan
pencapaian pembelajaran.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan tersebut:
dilakukan untuk menghadapi Koordinasi dengan kepala sekolah dan steak holder terkait,
tantangan tersebut/ strategi apa melakukan wawancara dan mengkaji literatur yang relevan,
yang digunakan/ bagaimana merumuskan solusi, dan menentukan rencana aksi.
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber daya Strategi yang digunakan:
atau materi yang diperlukan Strategi yang digunakan berdasarkan situasi, tantangan dan
untuk melaksanakan strategi ini alternatif solusi yang berkaitan dengan model inovatif yaitu
model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan
konstektual:
1. Materi : Sifat-sift benda dan aturan yang berlaku di
rumah
2. Pendekatan : Scientific, TPACK
3. Model : Discovery Learning
4. Metode : penugasan, ceramah, visualisasi,
demonstrasi, tanya jawab, dan diskusi
5. Media : slide presentasi, tayangan video, benda gas,
balon, parfum ruangan dan plastik.Alat dan bahan :
projector, alat tulis, papan tulis, LKPD, speaker, dan
leptop.
6. Penilaian :
a. Pengetahuan : LKPD, Tes Formatif
b. Keterampilan : Kinerja/Keaktifan
c. Sikap : Skala Sikap
7. Jurnal Refleksi

Bagaimana proses:
Tanggal Pelaksanaan : 23 September 2022
Kelas : 2
Kegiatan :
1. Pendahuluan
Melakukan Persiapan/Orientasi pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin, memberikan apersepsi, menggali konsepsi
awal, memberikan stimulus/motivasi awal belajar,
menyampaikan tujuannpembelajaran, penyampaian
kompetensi yang akan dipelajari terkait (KD) yaitu
KD
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep tentang
keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya
dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui teks
tulis, lisan, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan dan
KD 4.2 Melaporkan penggunaan kosakata bahasa
Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil
pengamatan tentang keragaman benda berdasarkan
bentuk dan wujudnya dalam bentuk teks tulis, lisan, dan
visual. Memotivasi siswa dengan tepuk semangat.
2. Kegiatan Inti
a. Pemberian rangsangan: memberikan stimulus
berupa tayangan video menggali rasa penasaran
siswa terkait tayangan video untuk menimbulkan
rasa ingin tahu dan melakukan tanya jawab.
b. Identifikasi masalah: memberikan pertanyaan
secara lisan berdasarkan teks percakapan “Balon
dan Perahu Kertas” Serta mengidentifikasi bahwa
udara dan angin merupakan salah satu benda gas.
c. Pengumpulan data : membagi menjadi beberapa
kelompok yang terdiri atas 4-5 orang, mencermati
langkah-langkah percobaan yang ada di LKPD serta
percobaan berdasarkan langkah kerja yang ada pada
LKPD.
d. Pengolahan data : secara berkelompok
mendiskusikan hasil pengamatan yang telah
dilakukan dan setiap kelompok menyampaikan hasil
diskusi.
e. Pembuktian : melakukan pengamatan benda
kongkrit berupa pengharum ruangan.
f. Menarik kesimpulan : membuat kesimpulan hasil
kegiatan yang sudah di lakukan.
3. Kegiatan Penutup : menyimpulkan kegiatan yang sudah
dilakukan dan melakukan kegiatan refleksi
pembelajaran baik disampaikan secara langsung
ataupun melalui jurnal refleksi. Melakukan penguatan
materi ppemahaman dan evaluasi belajar.
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu pembelajaran dengan menerapkan model
dari Langkah-langkah yang discovery learning (menarik kesimpulan, pembuktian,
dilakukan? Apakah hasilnya pengolahan data, pengumpulan data, identifikasi masalah,
efektif? Atau tidak efektif? pemberian rangsangan). Model ini memfasilitasi siswa
Mengapa? Bagaimana respon untuk berpartisipasi aktif dalam mengkontruksi
orang lain terkait dengan strategi pengetahuan pada tahap koneksi. Dalam proses tersebut
yang dilakukan, Apa yang peserta didik dihadapkan pada situasi dimana mereka
menjadi faktor keberhasilan atau tertarik belajar dan mendorong rasa ingin tahu yang kuat
ketidakberhasilan dari strategi terhadap materi yang akan disampaikan. Model discovery
yang dilakukan? Apa learning melatih peserta didik untuk memahami hubungan
pembelajaran dari keseluruhan melalui proses untuk akhirnya pada suatu kesimpulan yang
proses tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri sehingga mampu
menuangkan apa yang menjadi pemikirannya dalam
menyimpulkan laporan hasil pengamatan.

Penggunaan media berbasis TPACK yang


diimplementasikan dalam bentuk gambar dan video
pembelajaran yang ditayangkan berbentuk powerpoint
secara umum dapat dikatakan efektif dan sudah dapat
membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah
bosan dalam mengikuti proses pembelajaran, peserta didik
dapat mengamati melalui gambar dan video pembelajaran
yang disajikan di slide powerpoint, kemudian mencatat hal-
hal penting dari pengamatannya tersebut. Lalu guru
membentuk kelompok untuk berdiskusi, peserta didik
mempraktikan percobaan dengan benda kongrit,
menyelesaikan tugas yang diberikan guru pada lembar kerja
(LKPD) kemudian mereka masing-masing kelompok
mempresentasikannya di depan kelas. Diakhir pembelajaran
guru dan peserta didik melakukan refleksi dan tanya jawab
dan diakhiri dengan mengerjakan soal evaluasi yang harus
diselesaikan oleh murid, dan hasil evaluasi tersebut
diperoleh hasil peserta didik yang mendapatkan nilai
melampaui KKM sebanyak 20 peserta didik atau sebesar
87%.
Penggunaan model pembelajaran discovery learning
membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar,
membuat peserta didik menjadi lebih aktif, mendorong
peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan menulis laporan hasil pengamatan serta
suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta
didik maupun guru menikmati proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan


menggunakan strategi tersebut respon lingkungan sekitar
yaitu peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah dan guru
pamong memberikan respon positif. Diantaranya:
1. Untuk kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sudah
sinkron antara RPP dengan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan.
2. Penyajian materi sudah baik dan suara juga bagus.
Walaupun ada sedikit kekurangan pada saat
pengambilan video.
3. Pada saat murid berdiskusi kerja kelompoknya guru
jangan terlalu berperan aktif untuk mengarahkan
4. Respon dari peserta didik mereka menyukai kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan karena kegiatannya
seru dan tidak membosankan bagi mereka.

Faktor yang menjadi keberhasilan :


1. Perangkat lengkap yang digunakan lengkap (RPP,
LKPD, Bahan Ajar, Media, instrumen penilaian)
2. Dibimbing oleh dosen dan guru pamong
3. Menggunkan benda kongkrit.
4. Persiapan pembelajaran disiapkan dengan matang
5. Didukung oleh semua pihak yang terkait (Kepala
sekolah, guru, dan siswa)

Faktor yang menghambat keberhasilan :


1. Kurang cermat dalam menganalisis capaian komptensi
dasar dan indikator.
2. Kurang maksimalnya persiapan perangkat
pembelajaran.

Hasil yang akan dilakukan untuk keberlanjutan, melalui


disksui dengan guru pamong dan dosen pembimbing serta
masukan dari rekan sejawat, terkait aksi tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Memperhatikan model pembelajaran yang akan
digunakan sehingga dapat terencana sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan dan memastikan
kecocokan antara model dengan topik materi yang akan
diberikan.
2. Untuk mengajar dengan baik perlu menganalisis
permasalahan yang dialami peserta didik, menganalisis
solusi, membuat perencanaan dengan baik dan matang,
serta melaksanakan sesuai perencanaan dan terus
memastikan langkah demi langkah dan koreksi dari
refleksi sebelumnya.
3. Menuliskan kekurangan dan kelebihan dari model
tersebut untuk dijadikan rencana aksi maupun rencana
evaluasi pembelajaran yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai