Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika di SMK Negeri 7 Majene.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Subjek penelitian dengan teknik
sampling purposive terdiri atas kelas X TKJ 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X TKJ 2 sebagai kelas
kontrol. Data penelitian dikumpulkan melalui instrumen yaitu angket motivasi belajar. Penelitian ini
menunjukkan bahwa motivasi belajar peserta didik pada kelas kontrol di kelas X TKJ 2 pada mata pelajaran
fisika di SMK Negeri 7 Majene sebelum menggunakan pembelajaran konvensional nilai rata-rata pretest
adalah 74,58 dan nilai rata-rata motivasi belajar peserta didik posttest adalah 78,74. Motivasi belajar peserta
didik pada kelas eksperimen di kelas X TKJ 1 pada mata pelajaran fisika di SMK Negeri 7 Majene sebelum
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) nilai rata-rata pretest adalah 77,00 dan
terjadi peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) nilai rata-
rata motivasi belajar peserta didik posttest sebesar 87,90. Berdasarkan nilai rata-rata N-Gain untuk kelas
eksperimen adalah sebesar 0,47 berada pada kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol adalah sebesar
0,14 berada pada kategori rendah. Walaupun nilai rata-rata N-Gain pada kelas eksperimen berada pada
kategori sedang, tetapi nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap
motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika di SMK Negeri 7 Majene.
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of the Problem Based Learning (PBL) learning model
on students' learning motivation in physics subjects at SMK Negeri 7 Majene. The approach used in this
research is quantitative. Research subjects with purposive sampling technique consisted of class X TKJ 1
as the experimental class and class X TKJ 2 as the control class. The research data was collected through
an instrument, namely a learning motivation questionnaire. This study shows that the learning motivation
of students in the control class in class X TKJ 2 in physics subjects at SMK Negeri 7 Majene before using
conventional learning the average value of the pretest was 74.58 and the average value of the posttest
students' learning motivation was 78. ,74. Learning motivation of students in the experimental class in class
X TKJ 1 in physics at SMK Negeri 7 Majene before using the Problem Based Learning (PBL) learning
model the average pretest score was 77.00 and an increase after using the Problem Based Learning learning
model (PBL) the average value of posttest students' learning motivation is 87.90. Based on the average N-
Gain value for the experimental class is 0.47 in the medium category, while in the control class is 0.14 in
the low category. Although the average value of N-Gain in the experimental class is in the medium category,
the average value of the experimental class is higher than the control class. The results of this study indicate
Jurnal Phydagogic Vol 4 No 2, April 2022
that there is an effect of the Problem Based Learning (PBL) learning model on students' learning motivation
in physics subjects at SMK Negeri 7 Majene.
Instrumen dan Teknik Pengumpulan data Tabel. 2 Kategori Motivasi Belajar Peserta Didik
100
Musdar M, dkk
Jurnal Phydagogic Vol 4 No 2, April 2022
Deskripsi Motivasi Belajar Peserta Didik Yang Tabel 7. Data Hasil Uji Normalitas Kelas
Diterapkan Model Pembelajaran Problem Based Eksperimen
Learning (PBL) Dan Yang Tidak Diterapkan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Model Pembelajaran Problem Based Learning Unstandardiz
(PBL) Pada Mata Pelajaran Fisika Di SMK
Negeri 7 Majene ed Predicted
Value
Pengujian Normalitas
N 31
Uji Prasyarat Normalitas Data Pada Kelas Mean 77.0000000
Kontrol Normal
Std. 1.60241767
Tabel 6. Data Hasil Uji Normalitas Kelas Parametersa,b
Deviation
Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Absolute .218
Most Extreme
Unstandardi Positive .102
Differences
zed Negative -.218
102
Musdar M, dkk
Jurnal Phydagogic Vol 4 No 2, April 2022
ANOVA
Kelas Kontrol
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 268.403 1 268.403 8.698 .005
Within Groups 1851.484 60 30.858
Total 2119.887 61
(Sumber: Output SPSS, 2021)
Berdasarkan tabel 8 di atas, pada Test of Uji Prasyarat Homogenitas Data Pada Kelas
Homogeneity of Variances diperoleh nilai sig Eksperimen
0,222 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
kelas kontrol homogen.
Tabel 9. Data Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen
Test of Homogeneity of Variances
Motivasi Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.691 1 60 .198
ANOVA
Kelas Eksperimen
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1842.645 1 1842.645 99.004 .000
Within Groups 1116.710 60 18.612
Total 2959.355 61
(Sumber: Output SPSS, 2021)
Berdasarkan tabel 9 di atas, pada Test of bahwa kedua kelompok sampel tersebut
Homogeneity of Variances diperoleh nilai sig homogen.
0,198 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
kelas eksperimen homogen. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil output SPSS, pada Uji N-Gain (Uji Beda Rata-Rata)
kelas kontrol diperoleh nilai sig 0,222 > 0,05 dan Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest dan N-Gain
kelas eksperimen diperoleh nilai sig 0,198 > 0,05. Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen
Sehingga kedua kelompok tersebut antara kelas dan Kelas Kontrol
kontrol dan kelas eksperimen dapat disimpulkan
103
Musdar M, dkk
Jurnal Phydagogic Vol 4 No 2, April 2022
104
Musdar M, dkk
Jurnal Phydagogic Vol 4 No 2, April 2022
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) rata motivasi belajar peserta didik posttest adalah
yaitu orientasi peserta didik pada masalah, 78,74. Motivasi belajar peserta didik pada kelas
mengorganisasi peserta didik untuk belajar, eksperimen di kelas X TKJ 1 pada mata pelajaran
membantu dalam penyelidikan, mengembangkan fisika di SMK Negeri 7 Majene sebelum
serta mempresentasikan hasil dan menganalisis menggunakan model pembelajaran Problem
serta mengevaluasi proses pemecahan masalah. Based Learning (PBL) nilai rata-rata pretest
Dengan ini peserta didik lebih mudah memahami adalah 77,00 dan terjadi peningkatan secara
dan lebih semangat dalam belajar. Ternyata di signifikan setelah menggunakan model
kelas kontrol tanpa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) nilai rata-rata motivasi belajar peserta didik
pada mata pelajaran fisika tidak mengalami posttest sebesar 87,90. Hasil uji hipotesis dengan
perubahan sangat besar dikarenakan guru lebih menggunakan nilai rata-rata N-Gain untuk kelas
mendominasi proses pembelajaran di kelas dan eksperimen adalah sebesar 0,47 berada pada
peserta didik kurang antusias dan aktif dalam kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol
proses belajar mengajar. Sedangkan pada kelas adalah sebesar 0,14 berada pada kategori rendah.
Eksperimen yang menggunakan model Walaupun nilai rata-rata N-Gain pada kelas
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) eksperimen berada pada kategori sedang tetapi
pada mata pelajaran fisika justru peserta didik nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi
sangat antusias dan aktif serta semangat dalam daripada kelas kontrol. Dengan demikian,
mengikuti proses belajar mengajar di kelas. hipotesis yang diajukan teruji oleh data, sehingga
Berdasarkan nilai rata-rata N-Gain untuk dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang
kelas eksperimen adalah sebesar 0,47 berada pada diterapkan model pembelajaran Problem Based
kategori sedang, sedangkan pada kelas kontrol Learning (PBL) pada mata pelajaran fisika sangat
adalah sebesar 0,14 berada pada kategori rendah. baik daripada kelas kontrol.
Walaupun nilai rata-rata N-Gain pada kelas
eksperimen berada pada kategori sedang, tetapi Saran
nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi Diharapkan menjadi masukan bagi guru
daripada kelas kontrol. Hasil penelitian ini di sekolah dalam proses pembelajaran, selain
menunjukkan bahwa model pembelajaran memperhatikan kemampuan kognitif juga tidak
Problem Based Learning (PBL) ada pengaruh kalah pentingnya adalah memperhatikan faktor-
yang cukup besar dibandingkan dengan kelas faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta
kontrol yang tidak menggunakan Problem Based didik terutama pada motivasi belajar peserta
Learning (PBL). didik. Sebaiknya guru dapat membantu peserta
Dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol didik dalam mengarahkan minat belajar agar
yang tidak menggunakan model pembelajaran berdampak pada meningkatnya hasil belajar
Problem Based Learning (PBL) pada mata fisika terutama pada motivasi belajar peserta
pelajaran fisika tidak mengalami perubahan didik. Akan tetapi, peserta didik juga harus
sangat besar, sedangkan pada kelas eksperimen mengimbangi minat belajar fisikanya dengan baik
yang menggunakan model pembelajaran Problem sehingga hasil belajar fisikanya bisa meningkat
Based Learning (PBL) pada mata pelajaran fisika terutama pada motivasi belajar peserta didik.
justru mengalami perubahan yang cukup besar. Kepada peneliti lain yang berminat meneliti agar
memiliki sumbangan terhadap faktor-faktor lain
SIMPULAN DAN SARAN yang dapat mempengaruhi motivasi belajar
Simpulan peserta didik tidak hanya terfokus kepada minat
belajar dan kecemasan fisika, misalnya:
Motivasi belajar peserta didik pada kelas kompetensi guru, metakognisi, berpikir kritis,
kontrol di kelas X TKJ 2 pada mata pelajaran perhatian orang tua, waktu belajar, gaya belajar
fisika di SMK Negeri 7 Majene sebelum dan sebagainya.
menggunakan model pembelajaran konvensional
nilai rata-rata pretest adalah 74,58 dan nilai rata- DAFTAR PUSTAKA
105
Musdar M, dkk
Jurnal Phydagogic Vol 4 No 2, April 2022
106
Musdar M, dkk