1
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
Kata Pengantar i Latar Belakang
Daftar Isi ii Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita
BAB I PENDAHULUAN seharihari, mulai antar teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide
Latar Belakang 1
atau gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami
Tujuan 2 sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari
BAB II KOMUNIKASI EFEKTIF satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan
A. Klasifikasi Komunikasi 3 pandangan atas ide yangdipertukarkan tersebut.
Begitu pula dengan pelayanan rumah sakit, keberhasilan misi sebuah
B. Jenis Komunikasi 4
rumah sakit sangat ditentukan oleh keluwesan berkomunikasi setiap
C. Model Komunikasi 11
petugas,perawat dan dokter. Pelayanan rumah sakit selalu
BAB III KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DAN PASIEN berhubungan dengan berbagai karakter dan perilaku pasien yang
A. Tahap Pengkajian 15 berkepentingan dengan jasa perawatan sehingga petugas, perawat dan
B. Tahap Perumusan Diagnosa 17 dokter harus memahami dan mengerti bagaimana cara komunikasi
yang bisa diterapkan di segala situasi.
C. Tahap Perencanaan 18
Dalam profesi kedokteran, komunikasi dokter dengan pasien
D. Tahap Pelaksanaan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai dokter.
BAB IV KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER DAN PASIEN Kompetensi komunikasi menentukan keberhasilan dalam membantu
Sikap Profesional Dokter 23 penyelesaian masalah kesehatan pasien. Di Indonesia, sebagian dokter
1. Tahap Pengumpulan Informasi 25 merasa tidak mempunyai waktu yang cukup untuk berbincang-bincang
dengan pasiennya, sehingga hanya bertanya seperlunya. Akibatnya,
2. Tahap Penyampaian Informasi 26
dokter bisa saja tidak mendapatkan keterangan yang cukup untuk
BAB V KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI LAYANAN menegakkan diagnosis dan menentukan perencanaan dan tindakan
Empat (4) Unsur SBAR 30 lebih lanjut. Dari sisi pasien, umumnya pasien merasa berada dalam
BAB VI KOMUNIKASI ASUHAN DAN EDUKASI posisi lebih rendah di hadapan dokter sehingga takut bertanya dan
A. Komunikasi Informasi Asuahan 32 bercerita atau mengungkapkan diri. Hasilnya, pasien menerima saja
apa yang dikatakan dokter. Paradigma inilah yang harus kita
B. Komunikasi Edukasi Pasien dan Keluarga Pasien 33
perbaiki. Pasien dan dokter harus berada dalam kedudukan setara
DAFTAR PUSTAKA iii sehingga pasien tidak merasa rendah diri dan malu untuk bisa
menceritakan sakit/ keluhan yang dialaminya secara jujur dan jelas.
2
Komunikasi yang efektif mampu mempengaruhi emosi pasien dalam informasi diantara individu melalui sistem lambing-lambang, tanda-
pengambilan keputusan tentang rencana tindakan selanjutnya. tanda atau tingkah laku.
Kurtz (1998) menyatakan bahwa komunikasi efektif justru tidak
memerlukan waktu yang lama. Komunikasi efektif terbukti memerlukan A. Klasifikasi Komunikasi
waktu yang lebih sedikit karena petugas, perawat dasn dokter terampil Berdasarkan kepada penerima pesan atau komunikan, komunikasi
mengenali kebutuhan pasien. Atas dasar kebutuhan pasien, perawat diklasifikasikan menjadi :
dan dokter melakukan manajemen pengelolaan masalah kesehatan
bersama pasien. Untuk itu dirasakan perlunya memberikan pedoman 1. Komunikasi Intrapersonal
komunikasi efektif untuk petugas, perawat dan dokter di RSI Aminah Penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator
Sidoarjo untuk memudahkan berkomunikasi dengan pasien dan sendiri antara individu dengan Tuhannya. Komunikasi intrapersonal
keluarganya. merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam
pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi
Tujuan pengirim sekaligus penerima pesan, meberikan umpan balik bagi
Secara umum tujuan penyusunan pedoman komunikasi efektif ini dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.
adalah : 2. Komunikasi Interpersonal
1. Memberikan pengetahuan dan pedoman bagi petugas, perawat dan Komunikasi interpersonal berlangsung dengan dua arah, antara
dokter mengenai cara berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya. komunikator dan komunikan; antara seorang tenaga medis dengan
2. Agar petugas, perawat dan dokter dapat melakukan komunikasi yang teman sejawat atau antara seorang tenaga medis dengan pasien.
efektif dengan pasien dan keluarganya. 3. Komunikasi Kelompok
3. Menghindarkan kesalahpahaman yang bisa menimbulkan dugaan Salah satu bentuk komunikasi yang terjadi di dalam sebuah kelompok.
malpraktik. Komunikasi tidak hanya terjadi antara seseorang dengan seseorang
yang lainnya, komunikasi juga dilakukan dengan sekelompok orang
BAB II KOMUNIKASI EFEKTIF yang disebut dengan komunikasi kelompok. Menurut Michael Burgoon,
Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang artinya komunikasi kelompok adalah interaksi secara tatap muka antara tiga
bersama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai suatu orang atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi
proses penyampaian pikiran atau informasi (pesan) dari satu pihak ke informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, dimana anggota-
pihak lain dengan menggunakan suatu media. Menurut ahli kamus anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggotaanggota yang
bahasa, komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk lain secara tepat, misalnya organisasi profesi, kelompok remaja dan
mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka kelompok-kelompok sejenisnya. Komunikasi dapat dalam bentuk
pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan diskusi, rapat dan sebagainya.
adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.
Websters New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain 4. Komunikasi Publik
menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran Komunikasi yang dilakukan secara aktif maupun pasif yang dilakukan
di depan umum. Dalam komunikasi publik, pesan yang disampaikan
3
dapat berupa suatu informasi, ajakan, gagasan. Komunikasi ini pasien, catatan medis, laporan perawat dan catatan lainnya yang
memerlukan ketrampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat memiliki fungsi sebagai berikut :
disampaikan secara efektif dan efisien. Sebagai tanda bukti tertulis otentik, misalnya persetujuan operasi.
Alat pengingat / berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang telah
5. Komunikasi Organisasi diarsipkan.
Merupakan komunikasi yang dilakukan dalam suatu organisasi atau Dokumentasi historis, misalnya rekam medis pasien.
antar organisasi baik secara formal maupun informal. Komunikasi Jaminan keamanan, misalnya surat keterangan jalan.
organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat
organisasi serta hubungan antarmanusia. perintah, surat pengangkatan, SPO.
Keuntungan komunikasi tertulis ;
6. Komunikasi Massa Adanya dokumen tertulis
Komunikasi ini melibatkan sejumlah besar komunikan heterogen Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman
yang tersebar di suatu wilayah geografis yang luas dan berkepentingan Dapat menyampaikan ide yang rumit
pada pesan komunikan yang sama. Memberikan analisa, evaluasi dan ringkasan
Menyebarkan informasi kepada khalayak ramai
B. Jenis Komunikasi Dapat menegaskan, menafsirkan dan menjelaskan komunikasi lisan
Komunikasi dapat dibedakan dalam lima jenis, yaitu komunikasi Membentuk dasar kontrak atau perjanjian
tertulis, komunikasi verbal, komunikasi non-verbal, komunikasi satu Untuk penelitian dan bukti di pengadilan
arah dan komunikasi dua arah.
2. Komunikasi Verbal
1. Komunikasi Tertulis Merupakan komunikasi yang disampaikan secara lisan. Komunikasi
Merupakan komunikasi yang penyampaian pesan secara tertulis baik dapat dilakukan secara langsung atau melalui sarana komunikasi
manual maupun melalui media seperti email, surat, media cetak seperti telepon. Kelebihan dari komunikasi ini terletak pada
lainnya. keberlangsungannya, yakni dilakukan secara tatap muka sehingga
Prinsip-prinsip komunikasi tertulis, yaitu : umpan balik dapat diperoleh secara langsung dalam bentuk respon dari
Lengkap pihak komunikan.Komunikasi verbal ini harus memperhatikan arti
Ringkas denotative dan konotatif, kosa kata, tempo bicara, intonasi, kejelasan
Pertimbangan dan keringkasan serta waktu dan kesesuaian. Jenis komunikasi ini
Konkrit sering digunakan dalam pelayanan di Rumah Sakit dalam hal
Jelas pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap
Sopan muka. Komunikasi ini biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kelebihan
Benar dari komunikasi ini adalah memungkinkan setiap individu untuk
Dalam Rumah Sakit, komunikasi tertulis dapat berupa catatan merespon secara langsung.
perkembangan
4
semakin kecil kemungkinan terjadinya kerancuan. Komunikasi dapat
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi verbal : diterima dengan jelas apabila penyampaiannya dengan berbicara
secara lambat dan pengucapan vokalnya dengan jelas. Selain itu,
1. Memahami arti denotatif dan konotatif komunikator harus tetap memperhatikan tingkat pengetahuan
Arti denotatif memberikan pengertian yang sama dengan kata yang komunikan.
digunakan, sedangkan arti konotatif merupakan pikiran, perasaan atau
ide yang terdapat dalam suatu kata. Misalnya kata kritis. Secara 5. Selaan dan tempo bicara
denotatif, kritis berarti cerdas, tetapi perawat menggunakan kata kritis Kecepatan atau tempo bicara yang tepat dapat menentukan
untuk menjelaskan keadaan yang mendekati kematian. Ketika keberhasilan komunikasi verbal. Selaan yang lama dan pengalihan
berkomunikasi dengan pasien, tenaga medis harus berhati-hati memilih yang cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan menimbulkan
kata-kata sehingga tidak mudah untuk disalahartikan terutama saat kesan bahwa komunikator sedang menyembunyikan sesuatu. Hal ini
menjelaskan pasien mengenai kondisi kesehatannya dan saat terapi. harus diperhatikan oleh petugas dan tenaga medis di rumah sakit,
jangan sampai pasien menjadi curiga karena selaan yang lama dan
2. Kosa kata mudah dipahami pengalihan yang cepat.
Komunikasi tidak akan berhasil jika pengirim pesan tidak mampu Selaan dapat dilakukan untuk menekankan pada hal tertentu, misalnya
menerjemahkan kata dan ucapan. Kemampuan dalam pengetahuan memberi waktu kepada pendengar untuk mendengarkan dan
kosa kata, khususnya yang berhubungan dengan dunia medis, memahami arti kata. Selaan yang tepat dapat dilakukan dengan
berperan penting dalam komunikasi verbal. Banyak istilah teknis yang memikirkan apa yang akan dikatakan sebelum mengucapkannya.
digunakan oleh tenaga medis di rumah sakit, misalnya istilah
auskultasi, akan lebih mudah dipahami oleh pasien bila diucapkan 6. Ketepatan waktu dan relevansi
dengan menggunakan kosa kata mendengarkan. Komunikasi yang dilakukan pada waktu yang tepat akan membawa
hasil sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya, bila pasien sedang
3. Intonasi menangus kesakitan, bukan waktunya untuk tenaga medis menjelaskan
Pembicaraan seseorang dapat diartikan berdasarkan pada intonasi resiko operasi. Oleh karena itu petugas dan tenaga medis harus peka
atau nada. Seseorang yang berbicara dengan nada yang tinggi terhadap ketepatan waktu untuk berkomunikasi. Relevansi atau
menunjukkan bahwa orang tersebut sedang marah. Sebaliknya kesesuaian materi komunikasi juga merupakan faktor penting untuk
seseorang yang berbicara dengan nada riang menunjukkan bahwa diperhatikan.Komunikasi akanefektif apabila topik pembicaraan
orang tersebut sedang bergembira. Petugas dan tenaga medis rumah berkenaan dengan masalah yang dihadapi oleh komunikan. Komunikasi
sakit hendaknya menjaga intonasi yang menunjukkan perhatian dan verbal akan lebih bermanfaat jika pesan yang disampaikan berkaitan
ketulusan kepada pasien. dengan minat dan kebutuhan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Konsil Kedokteran Indonesia (2006). Komunikasi Efektif Dokter-Pasien.
Jakarta 2006. From https://www.scribd.com/doc/246160199
/komunikasiefektif-dokter-pasien, 17 November 2014
18