Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP

MINAT BELI KONSUMEN PADA PT INDACO WARNA DUNIA DI


KOTA BATAM

Abdul Wahid*, Teguh Iman Santoso**

*Mahasiswa Program Studi Manajemen, Universitas Putera Batam


**Dosen Program Studi Manajemen, Universitas Putera Batam
E-mail: dul.wahid21@gmail.com

ABSTRACT

The company's success is determined by a strategy that is adjusted to the situation and
conditions of the target market. Companies are required to implement a wise marketing
strategy by analyzing the situation and target market, setting the right marketing goals,
and designing marketing strategies that can adapt to increasingly competitive business
situations. All of these policies will help the company to achieve the targets. This study
aims to determine the role of prices and product innovation in increasing consumer buying
interest in PT. Indaco Warna Dunia on Batam city. Using multiple linear analysis, T test to
determine the effect partially, F test to determine the effect simultaneously, R Test to find
out how strong the influence of independent variables on the dependent variable.
Processing data using SPSS 16. The results of this study are that prices have a significant
effect on consumer buying interest. Product innovation has a significant effect on
consumer buying interest. Together, price and product innovation have a significant effect
on consumers' buying interest.

Keyword: Price; Product Innovation; Consumer Buying Interest.

PENDAHULUAN
Persaingan antar produsen yang semakin perusahaan mampu menguasai pasar.
sengit, menuntut perusahaan untuk dapat Produsen berusaha melakukan berbagai
menggunakan strategi terbaiknya untuk cara untuk jadi yang terbaik dimata
mempertahankan dan mengembangkan nama konsumennya. Salah satunya adalah dengan
baik perusahaannya. Produsen didesak untuk memperhatikan faktor harga. Harga menjadi
mengaplikasikan teknik pemasaran yang faktor penting bagi konsumen dalam
bijak. Keberhasilan dalam pengaplikasiannya menentukan alat pemuas kebutuhannya.
ditentukan oleh strategi pemasaran yang Harga sangat berhubungan dengan minat
merujuk kepada keadaan sebenarnya dari beli konsumen yakni harga dapat
pasar sasarannya. Produsen harus memahami mempengaruhi sikap konsumen dalam
perilaku, keinginan dan kebutuhan dari memutuskan produk yang akan dibelinya.
konsumennya, sehingga produk yang Minat beli konsumen akan naik jika harga
dipasarkan menjadi lebih tepat sasaran. semakin turun sedangkan minat beli
Untuk itu perusahaan diharuskan untuk konsumen akan semakin turun jika harga
menganalisa keadaan pasar yang akan naik (Kotler & Armstrong, 2012: 187). Oleh
menjadi targetnya nanti. Menentukan target karena itu kecermatan produsen dalam
pemasaran yang tepat dan merancang teknik menentukan harga akan sangat berpengaruh
pemasaran yang dilandaskan kepada ketatnya bagi kelangsungan hidup perusahaan.
situasi persaingan bisnis akan membuat Hal lain yang ikut berpengaruh terhadap
minat beli konsumen adalah inovasi produk. terhadap minat beli konsumen pada PT.
Inovasi suatu produk menjadi salah satu Indaco Warna Dunia di kota Batam.
alasan bagi konsumen dalam menentukan
pilihannya. Produk yang inovatif akan TINJAUAN PUSTAKA
memberikan ruang tersendiri di mata 2.1 Pengertian Harga
konsumen. Produsen yang mampu berinovasi Menurut Firdaus (2008: 180), Swastha
secara berkesinambungan akan menarik (2010: 147), Kotler & Armstrong (2012:
minat beli dari konsumennya. Ketertarikan 345), dan Tjiptono (2014: 193) harga adalah
konsumen muncul sebagai reaksi atas satuan moneter yang mempunyai nilai untuk
hadirnya produk baru yang inovatif. Inovasi mendapatkan suatu produk beserta
meningkatkan nilai tambah dari suatu pelayanannya. Utilitas dari harga akan
produk. Produk baru yang diciptakan dengan menjadi faktor pemuas kebutuhan konsumen.
dasar inovasi kekinian akan menjadi Melalui sebuah harga perusahaan akan
kekuatan bagi prosusen dalam menarik mendapatkan pendapatan. Harga menjadi
konsumen baru dan mempertahankan jalan bagi perusahaan untuk menghasilkan
eksistensi perusahaan. pendapatan karena harga menjadi alat tukar
PT. Indaco Warna Dunia adalah bagi produk yang dihasilkan oleh produsen.
perusahaan cat dekoratif yang memproduksi Harga adalah salah satu elemen pemasaran
berbagai jenis cat untuk memenuhi yang paling mudah untuk disesuaikan.
kebutuhan konsumen. Semakin ketatnya Elemen lain seperti saluran, fitur, dan
persaingan dalam industri cat dekoratif, PT. komunikasi menuntut lebih banyak waktu
Indaco Warna Dunia telah mengupayakan dalam penyesuaiannya (Kotler & Keller,
cara membuat harga yang lebih sesuai 2009: 67). Dari keterangan yang telah
dengan keadaan dari konsumennya, dijelaskan diatas dapat dipahami bahwa
diantaranya adalah dengan memberikan harga berperan penting dalam strategi
potongan harga dalam pembelian jumlah pemasaran. Melalui harga perusahaan
tertentu, membuat segmentasi harga sesuai mendapatkan penghasilan. Harga berperan
kelas dari produknya, dan menawarkan harga sebagai alat tukar suatu produk beserta
yang kompetitif. Sedangkan pada segmen layanannya.
inovasi produk, PT Indaco Warna Dunia 2.2 Indikator Harga
mencoba menyuguhkan produk inovatif yang Terdapat 4 indikator yang bisa
ramah lingkungan. PT Indaco Warna Dunia menggambarkan harga Kotler & Amstrong
menghadirkan berbagai keunggulan produk (Kotler & Armstrong, 2012: 314)
yang tidak dipunyai oleh para pesaingnya. 1. Keterjangkauan harga yaitu harga yang
Masalah yang dihadapi PT. Indaco Warna mengikuti kemampuan daya beli dari
Dunia adalah tidak stabilnya penjualan dari konsumen.
tahun ketahun, komplainan harga yang 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
kadang meningkat, serta inovasi produk baru yaitu kualitas produk yang didapatkan
yang mengalami kenaikan dan penurunan sebanding dengan harga yang dibayarkan.
dari tahun ketahun. Dengan adanya 3. Daya saing harga yaitu kemampuan dari
permasalahan dihadapi di atas peneliti harga untuk mengikuti harga pasar
melakukan penelitian dengan judul 4. Kesesuaian harga dengan manfaat yakni
“Pengaruh Harga Dan Inovasi Produk manfaat yang akan diperoleh konsumen
Terhadap Minat Beli KonsumenPada PT. sebanding dengan harga yang dibayarkan.
Indaco Warna Dunia di Kota Batam”. Menurut Abdullah & Tantri (2013: 206)
Adapaun rumusan masalah dalam penelitian ada 4 indikator harga yaitu:
ini adalah : 1. Diskon adalah sejumlah potongan yang
1. Apakah harga berpengaruh terhadap didapatkan konsumen dari harga itu
minat beli konsumen pada PT. Indaco sendiri.
Warna Dunia di Kota Batam? 2. Daya saing harga yaitu harga yang
2. Apakah inovasi produk berpengaruh ditawarkan berkompetisi mengikuti harga
terhadap minat beli konsumen pada PT. pasar.
Indaco Warna Dunia di Kota Batam? 3. Referensi harga yaitu acuan serta
3. Apakah harga dan inovasi produk perbandingan harga produk yang sejenis
berpengaruh secara bersama-sama di pasar.
4. Kewajaran harga yaitu harga yang sesuai a. Pelanggan yang sulit dalam
dengan kelas produk serta berbanding menemukan acuan harga.
lurus dengan kualitas produk yang b. Konsumen yang sensitif dengan harga
ditawarkan. non moneter.
Dari beberapa indikator yang sudah c. Kualitas yang dicerminkan oleh harga.
dijelaskan, maka indikator yang 2. Penetapan berbasis biaya.
dipergunakan pada penelitian ini adalah Cara ini memperhitungkan semua biaya
kesesuaian harga dengan kualitas produk, yang telah dikeluarkan serta
keterjangkauan harga, kesesuaian harga menambahkan mark up dengan
dengan manfaat, dan daya saing harga presentase tertentu sehingga didapatkan
(Kotler & Amstong, 2012: 314). nilai harga.
2.3 Peranan Harga 3. Penetapan harga berbasis laba
Bagi perusahaan, konsumen dan Cara ini lebih berorientasi terhadap target
perekonomian, harga mempunyai peran yang laba yang ingin dicapai dengan
sangat penting (Tjiptono, 2014: 192) yaitu: menyeimbangkan antara pendapatan dan
1. Bagi perkonomian biaya.
Harga mempunyai pengaruh yang kuat 4. Penetapan harga berbasis persaingan
terhadap perekonomian.Hal ini terlihat Pada metode ini penetapan harga
dari kemampuan harga mempengaruhi dilakukan dengan menjadikan harga
tingkat permintaan dan penawaran. Harga pesaing sebagai referensi. Hal ini
juga dapat mempengaruhi berbagai membuat harga yang ditetapkan dapat
alokasi faktor produksi seperti tanah, ikut bersaing dengan harga pasar.
modal, tenaga kerja dan kewirausahaan. Menurut Firdaus (2008: 181)
2. Bagi konsumen menetapkan harga menjadi salah satu unsur
Harga menjadi tolak ukur konsumen penting dalam usaha perolehan laba, untuk
dalam menentukan pilihannya. Bagi itu perlu dilakukan metode yang tepat yaitu :
sebagian konsumen kualitas produk yang 1. Menetapkan harga berdasarkan biaya
bagus tercermin dari harga produk yang yaitu dengan menjumlahkan biaya tetap
tinggi terutama pada produk khusus. dengan biaya tambahan untuk setiap
Namun bagi sebagian lainnya harga yang produk.
rendah menjadi penentu dalam keputusan 2. Menetapkan harga yang bersaing yaitu
pembelian. menetapkan harga berdasarkan rata-rata
3. Bagi perusahaan harga pasar.
Harga merupakan instrument perusahaan 3. Menetapkan harga penetrasi yaitu
dalam memperoleh penghasilan. Harga melakukan penetrasi pasar dengan
dapat menentukan laba yang diperolah menetapkan harga yang rendah dengan
dari penjualan produk suatu perusahaan. harapan mempercepat penerimaan produk
Menurut Firdaus (2008: 181) peranan di pasar.
harga adalah : 4. Penjenjangan pasar yaitu membuat
1. Harga mempunyai dampak terhadap tingkatan harga yang didasarkan kepada
penerimaan. Harga berperan sebagai tingkat daya beli konsumen.
komponen persamaan dari penerimaan. 5. Penetapan harga yang didasarkan kepada
2. Tingkat harga yang berdampak terhadap daya serap pasar.
jumlah permintaan. 6. Potongan harga yaitu menetapkan harga
2.4 Metode Penetapan Harga dengan mempertimbangkan potongan
Tjiptono (2008: 152) menyebutkan 4 harga yang akan diberikan setelahnya.
kategori utama dalam metode penetapan 7. Penetapan harga psikologis yaitu dengan
harga, yaitu metode berbasis saingan, menetapkan harga yang dapat memberi
berbasis laba, berbasis biaya, dan berbasis kepuasan karena terlihat terjangkau bagi
permintaan. konsumennya.
1. Penetapan berbasis permintaan. 8. Menetapkan harga yang bergengsi yaitu
Cara ini lebih memfokuskan harga menetapkan harga yang memfokuskan
berdasarkan sudut pandang konsumen. pada segmen kelas atas yang cendrung
Ada 3 hal yang menjadi pertimbangan mengutamakan lifestyle.
dalam penerapan metode ini yaitu : Menetapkan harga dibutuhkan beberapa
pertimbangan utama yaitu harga pesaing, Nasution, Noer, & Suef (2009: 66)
biaya, barang subtitusi, dan penilaian menjelaskan bahwa inovasi terbagi menjadi 2
pelanggan terhadap produk yang unik yakni:
(Abdullah & Tantri, 2013: 179) a. Inovasi sosial adalah bentuk inovasi yang
2.5 Tujuan Penetapan Harga dapat dirasakan namun tidak berwujud
Dalam menentukan suatu harga harus benda.
Diselaraskan dengan tujuan dari perusahaan. b. Inovasi teknologi adalah inovasi
Adapun tujuan perusahaan dalam berwujud benda sperti sebuah produk
menentukan harga adalah sebagai berikut yang diciptakan dengan teknologi.
(Sunyoto, 2015: 170; Kasmir, 2013: 191): Menurut Suryani (2012: 303) bentuk-
1. Bertahan. bentuk inovasi dapat dilihat dari berbagai hal
Bertahan adalah usaha untuk tidak seperti :
menjalankan kebijakan yang menambah a. Inovasi kemasan yaitu perubahan
tingkat laba. Hal ini bertujuan untuk kemasan guna menarik perhatian
mempertahankan harga jual yang murah konsumen, namun tidak ada perubahan
namun tetap memberikan laba bagi dari isi produknya.
perusahaan.Hal ini biasanya dilakukan b. Inovasi produk yaitu pembaharuan dan
ketika perusahaan sedang berada di posisi mengembangkan produk yang sudah ada
yang sedang tidak menguntungkan. sebelumnya.
2. Memaksimalkan laba. c. Inovasi tempat yaitu perubahan dari
Penetapan harga yang bertujuan agar lokasi penjualan, baik itu letak maupun
dapat mengoptimalkan keuntungan dalam tampilan.
kurun waktu yang sudah di targetkan. Dalam membentuk inovasi terdapat
3. Memaksimalkan penjualan. beberapa hal yang harus dihindari (Nasution
Hal ini dilakukan dengan menetapkan et al., 2009: 70) yaitu:
harga murah untuk membangun pangsa a. inovasi yang rumit.
pasar yang lebih luas. b. inovasi yang berbelit belit.
4. Prestice c. inovasi untuk masa depan. Inovasi yang
Tujuan penetuan harga dengan prestice baik ditujukan untuk saat sekarang dan
adalah untuk mendapatkan kesan yang akan datang
eksklusif dan bergengsi dari produk. 2.8 Indikator Inovasi Produk
2.6 Pengertian Inovasi Produk Hunger & L. Wheellen (2009: 57)
Menurut Suryani (2012: 304), Hubeis menjelaskan 3 indikator dari inovasi produk
(2009: 67) inovasi dapat berupa cara maupun yakni:
gagasan yang dipersepsikan untuk 1. Perubahan desain yaitu pembaruan corak
melakukan perubahan dan tidak hanya produk.
terbatas pada produk. Inovasi diciptakan 2. Inovasi teknis yaitu pembaruan dari segi
supaya masyarakat dapat menikmati hal-hal pelayanan terhadap konsumen.
yang baru. Dari sudut pandang pemasaran, 3. Pengembangan produk yaitu perubahan
inovasi merujuk kepada barang dan jasa yang dan pemutakhiran dari produk yang ada.
bersifat baru. Baik itu dari segi kemasan, 2.9 Pengertian Minat Beli Konsumen
kualitas, fungsi dan bahkan baru secara Minat beli adalah faktor yang mendorong
keseluruhan. Menciptakan produk baru konsumen dalam memutuskan pilihannya
sebaiknya berlandaskan pada konsep terhadapap suatu produk. Minat beli muncul
pemasaran dengan memperhatikan perspektif setelah transaksi pembelian yakni setelah
konsumen. Inovasi adalah menghasilkan konsumen merasakan perbandingan antara
produk yang benar-benar baru maupun manfaat dengan harapannya (Yamit, 2014:
kelanjutan dari penemuan produk 77). Menurut Sangadji & Sopiah (2013: 121),
sebelumnya. Inovasi dilakukan dengan Setiadi (2011: 216) minat beli konsumen
membuat terobosan baru dengan dibentuk dari sikap yang disengaja
memanfaatkan berbagai sumber daya yang berdasarkan rasa percaya dan kemauan
tersedia demi peningkatan kemakmuran konsumen terhadap produk pilihannya
masyarakat (Nasution, Noer, & Suef, 2009: sehingga muncul niat untuk melakukan
65) pembelian. Rasa percaya konsumen
2.7 Bentuk-Bentuk Inovasi mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap
minat beli. Tingkat kepercayaan yang tinggi menggunakan desain penelitian deskriptif.
dari konsumen akan membuat naiknya minat Suharyadi & Purwanto (2009: 10), Usman &
beli konsumen, namun jika tingkat Akbar (2015: 3), dan Sanusi (2011: 13)
kepercayaan konsumen rendah akan mengatakan bahwa penelitian deskriptif yaitu
menurunkan minat beli konsumen. penelitian yang menjelaskan secara
2.10 Indikator Minat Beli Konsumen. sistematis. Penyajian datanya dapat
Ferdinand (2008: 129) menyebutkan berbentuk histogram, tabel, ogive, poligon
terdapat 4 indikator dalam melihat minat beli frekuensi, diagram, dan ukuran gejala pusat
konsumen yakni sebagai berikut : tentang informasi dari objek penelitian.
1. Minat eksploratif adalah ketertarikan Penggunaan datanya adalah data
untuk menggali informasi lebih dalam kuantitatif yakni berdasarkan rasa percaya
tentang produk dan layanannya bahwa di sekeliling kita sudah terdapat
2. Minat referensial adalah keinginan untuk kebenaran. Data yang telah dikumpulkan
merekomendasikan suatu produk kepada kemudian diolah menggunakan alat ukur
orang lain di sekitarnya. penelitian.
3. Minat preferensial adalah keinginan Harga (X1) dan inovasi produk (X2)
untuk menceritakan hal-hal baik pasca merupakan variabel bebas dalam penelitian
penggunaan suatu produk. ini. Sedangkan untuk variabel terikatnya
4. Minat Transaksional adalah keinginan adalah minat beli konsumen (Y)
untuk melakukan transaksi pembelian. Pengumpulan datanya dibantu
Indikator minat beli konsumen menurut menggunakan kuesioner. Kuesioner
Schiffman & Kanuk (2008: 470) adalah merupakan alat pengumpul data yang
sebagai berikut : dilakukan dengan cara membagikan daftar
a. Kemauan untuk menggali lebih dalam pernyataan yang telah disusun secara rapi
tentang informasi suatu produk. kepada responden agar responden dapat
b. Keinginan untuk melakukan transaksi memberikan jawaban dari pernyataan yang
c. Rasa ingin tahu terhadap suatu produk. dibuat (Supranto, 2016: 27; Noor, 2012:
d. Minat untuk mengaplikasikan produk 139). Kuesioner yang disebarkan harus
yang diinginkan sesuai dan berhubungan dengan indikator
e. Rasa ingin memiliki. dari variabel penelitian (Sugiyono, 2011: 142).
Indikator yang digunakan dalam Kuesioner dibuat menggunakan skala
penelitian ini jika dirujuk dari penjelasan likert yang didasarkan pada jawaban yang
diatas adalah minat transaksional, minat diberikan oleh responden terhadap variabel
preferensial, minat referensial, dan minat yang ingin di ukur (Siregar, 2016: 139;
eksploratif (Ferdinand, 2008: 129). Sanusi, 2011: 61). Penggunaan skala likert
2.11 Penelitian Terdahulu bertujuan untuk mengukur pendapat, sikap,
Penelitian yang telah dilakukan oleh dan pemahaman seseorang terhadap
Rusdi (2016) dengan judul “Pengaruh fenomena yang terjadi (Sugiyono, 2011: 93)
Inovasi Produk dan Harga Terhadap Minat Penelitian ini menggunkan metode
Beli All New Yaris (Studi di Toyota analisis regresi linier berganda yakni menguji
Auto2000 Waru Sidoarjo“ menggunakan pengaruh 2 variabel independent terhadap 1
teknik analisis linier berganda. Hasil dari variabel dependent (Ghozali, 2012: 7).
penelitiannya adalah inovasi produk dan Regresi liniear berganda digunakan untuk
harga berpengaruh signifikan terhadap minat menemukan hubungan antara 2 variabel
beli konsumen. Serta penelitian yang telah independent dengan 1 variabel dependent
dilaksankan oleh Suroso & Iriani (2014) (Usman & Akbar, 2015: 241). Yang akan di
yang berjudul “Pengaruh Inovasi Produk dan uji nantinya adalah uji validitas, uji
Harga Terhadap Minat Beli Mie Sedap Cup” reliabilitas, uji normalitas, uji parsial dan
menggunakan analisis regresi linier simultan, serta uji koefisien determinasi (R2).
berganda. Hasil dari penelitinnya adalah 3.1 Lokasi Penelitian
harga dan inovasi produk berpengaruh Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi
terhadap minat beli konsumen. penelitiannya adalah PT. Indaco Warna
Dunia yang beralamat di Komplek Ruko
METODE PENELITIAN Villa Muka Kuning Blok B2 No. 8-9,
Dalam penyusunannya penelitian ini Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung.
HASIL PENELITIAN DAN Pengolalan data penelitian menggunakan
PEMBAHASAN software program SPSS versi16.
4.1 Hasil Uji Validitas Data
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Data
Variabel Item Pernyataan rhitung rtable Keterangan
X1.1 0.475 0.361 Valid
X1.2 0.780 0.361 Valid
Harga
X1.3 0.650 0.361 Valid
X1.4 0.408 0.361 Valid
X1.5 0.497 0.361 Valid
Harga X1.6 0.666 0.361 Valid
X1.7 0.418 0.361 Valid
X2.1 0.585 0.361 Valid
X2.2 0.504 0.361 Valid
Inovasi Produk X2.3 0.562 0.361 Valid
X2.4 0.469 0.361 Valid
X2.5 0.446 0.361 Valid
Y1 0.420 0.361 Valid
Y2 0.469 0.361 Valid
Y3 0.627 0.361 Valid
Minat Beli Konsumen
Y4 0.597 0.361 Valid
Y5 0.676 0.361 Valid
Y6 0.499 0.361 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas data di atas Hal ini juga menunjukkan bahwa instrumen
didapatkan hasil rhitung lebih besar dari rtabel yang digunakan telah mampu mengukur
sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen setiap indikator variabel dengan tepat sesuai
variabel harga (X1), inovasi produk (X2) dan dengan kondisi responden sesungguhnya.
minat belikonsumen (Y) dinyatakan valid.
4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha N of Items
Harga 0.809 7
Inovasi Produk 0.734 5
Minat Beli Konsumen 0.793 6
Melihat hasil uji dari reliabilitas di atas kategori tinggi sehingga indikator variabel
didapatkan nilai Cronbach's Alpha variabel yang terdapat pada kuesioner dapat dijadikan
harga adalah 0,809 yang bisa diartikan sebagai alat ukur penelitian. Cronbach's
tingkat reliabilitas variabel tersebut termasuk Alpha variabel minat beli konsumen adalah
kategori sangat tinggi sehingga indikator 0.793 yang berarti reliabilitasnya termasuk
yang terdapat pada kuesioner dapat dipakai kategori tinggi sehingga indikator varibel
menjadi alat ukur penelitian. Cronbach's yang terdapat pada kuesioner dapat dijadikan
Alpha variabel inovasi produk adalah 0,734 sebagai alat ukur penelitian.
yang berarti tingkat reliabilitasnya termasuk
4.3 Hasil Uji Normalitas
Tabel 3. Hasil UJi Normalitas One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual
N 355
Normal Parametersa Mean .0000000
Lanjutan Tabel 3. Hasil UJi Normalitas One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Std. Deviation .99717114
Most Extreme Differences Absolute .057
Positive .057
Negative -.025
Kolmogorov-Smirnov Z 1.074
Asymp. Sig. (2-tailed) .199
a. Test distribution is Normal.
Melihat hasil uji dari normalitas diatas kesimpulan bahwasanya semua variabel
diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah bebas dan terikat yang dipakai dalam
0.199.Nilai ini lebih besar dari nilai alpha pengujian ini telah memenuhi asumsi
0.05. Dengan demikian bisa ditarik kenormalan data.
4.4 Hasil Uji Multikoliniearitas
Tabel 4. Hasil Uji Multikoliniearitas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
Total_Harga 0.760 1.316
1
Total_Inv_Prod 0.760 1.316
a. Dependent Variable: Total_MBK
Merujuk kepada hasil pengujian diketahui dari nilai VIF dari kedua variabel
multikoloniearitas diatas dapat diketahui bebas yang lebih kecil dari 10 (VIF = 1,316)
bahwasaya diantara variabel harga (X1) dan nilai toleransi diantara kedua variabel
dengan variabel inovasi produk (X2) tidak bebas lebih besar dari 0,1 (TOL = 0,760).
terjadi gejala multikolinearitas. Hal ini
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Standardized
Model Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.418E-15 .420 .000 1.000
Total_Harga .000 .017 .000 .000 1.000
Total_Inv_Prod .000 .023 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: abresid
Hasil pengolahan data yang disajikan produk lebih besar dari nilai 0,05. Sehingga
pada tabel diatas menunjukkan nilai dapat diputuskan bahwa tidak terjadi gejala
signifikansi variabel harga dan inovasi heteroskedastisitas dalam model regresi.
4.6 Hasil Uji Simultan (Uji F)
Tabel 6. Hasil Uji Simultan (Uji F)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1416.195 2 708.098 345.945 .000a
1 Residual 720.492 352 2.047
Total 2136.687 354
a. Predictors: (Constant), Total_Inv_Prod, Total_Harga
b. Dependent Variable: Total_MBK
Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa keputusan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Fhitung adalah 345,945 dan nilai untuk Ftabel Hal ini menunjukkan bahwa harga dan
adalah 3,02 dengan nilai signifikasinya inovasi produk secara simultan mempunyai
adalah 0.000 yang berarti lebih kecil dari pengaruh positif yang signifikan terhadap
nilai alpha 0.05. Dengan itu dapat ditarik
variabel minat beli konsumen pada PT. Indaco Warna Dunia di kota Batam.
4.7 Hasil Uji Parsial ( Uji t)
Tabel 7. Hasil Uji t
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 6.651 .601 11.059 .000
1 Total_Harga .520 .025 .741 20.864 .000
Total_Inv_Prod .124 .033 .132 3.731 .000
a. Dependent Variable: Total_MBK
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa : b. Hasil perolehan thitung dari variabel inovasi
a. Hasil perolehan thitung variabel harga yakni produk adalah 3,731. Nilai ini
20.864. Nilai ini menunjukkan angka menunjukkan angka yang lebih besar dari
yang lebih besar dari nilai ttabel 1.967 ttabel1.967 dengan nilai sig t 0.000 < alpha
dengan nilai sig t 0.000 < alpha 0.05. Jadi 0,05. Jadi dapat diputuskan ditolaknya H0
dapat diputuskan diterimanya Ha dan dan diterimanya Ha. Kesimpulan yang
ditolaknya H0. Kesimpulan yang diperoleh adalah variabel inovasi produk
diperoleh adalah variabel harga mempunyai pengaruh positif dan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel minat beli
signifikan terhadap variabel minat beli konsumen pada PT. Indaco Warna Dunia.
konsumen pada PT. Indaco Warna Dunia.
4.8 Hasil Uji Analisis Linier Berganda
Tabel 8. Hasil Uji Analisis Linier barganda
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 6.651 .601 11.059 .000
1 Total_Harga .520 .025 .741 20.864 .000
Total_Inv_Prod .124 .033 .132 3.731 .000
a. Dependent Variable: Total_MBK
Perolehan hasil uji koefisien regresi sebesar 0.520. Koefisiennya yang
berganda yang disajikan pada tabel di atas mempunyai nilai positif menunjukkan
dapat dimasukkan ke dalam rumus regresi terdapatnya pengaruh yang positif
linier berganda, sehingga diperoleh hasil terhadap minat beli konsumen pada PT.
sebagai berikut : Indaco Warna Dunia.
Y= 6,651 + 0,520X1 + 0,124X2 + e c. Perolehan nilai b2 0,124 menjelaskan
a. Perolehan nilai konstanta 6,651 jika variabel bebas lainnya konstan
menjelaskan bahwa nilai dari variabel maka setiap peningkatan 1 satuan
minat beli konsumen akan tetap pada variabel inovasi produk akan
angka 6,651 jika variabel bebasnya berdampak pada variabel minat beli
tidak memberikan pengaruh. konsumen sebesar 0.124. Koefisiennya
b. Perolehan nilai b1 0,520 menjelaskan yang mempunyai nilai positif
jika variabel bebas lainnya nilainya menunjukkan terdapatnya pengaruh
konstan, maka setiap kenaikan 1 satuan positif terhadap minat beli konsumen
dari variabel harga akan berdampak pada PT. Indaco Warna Dunia.
kepada variabel minat beli konsumen
4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .814a .663 .661 1.431
a. Predictors: (Constant), Total_Inv_Prod, Total_Harga
b. Dependent Variable: Total_MBK
Hasil pengolahan data SPSS seperti yang & Suroso (2014) dan Rusdi (2016).
disajikan pada tabel 9 dapat diketahui bahwa
nilai koefisien determinasi yang diperoleh KESIMPULAN
adalah 0.663. Dapat diartikan bahwa variabel Berdasarkan pemaparan dari hasil
minat beli konsumen mampu dijelaskan oleh pengujian yang telah dijalankan dapat
variabel bebas harga dan inovasi produk disimpulkan bahwa :
sebesar 66,3%. Sedangkan untuk variabel 1. Harga mempunyai arah pengaruh yang
lainnya yang tidak disebutkan dalam positif dan signifikan secara individu
penelitian ini memberikan pengaruh sebesar terhadap minat beli konsumen pada PT.
33,7% terhadap variabel terikat minat beli Indaco Warna Dunia di Batam.
konsumen. Kesimpulan didapatkan dari hasil
4.10 Pembahasan pengujian pengaruh secara individu yang
4.10.1 Pengaruh Harga Terhadap Minat dapat diketahui pada uji t dengan nilai
Beli Konsumen signifikansinya lebih kecil dari nilai
Dari uji hipotesis H1 yang telah alpha.
dilakukan diperoleh nilai sig 0,000. Hasil 2. Inovasi produk mempunyai arah
pengujian tersebut menunjukkan bahwa nilai pengaruh positif dan signifikan secara
sig < 0.05, sehingga dapat ditarik keputusan individu terhadap minat beli konsumen
diterimanya Ha dan ditolaknya H0. Hal pada PT. Indaco Warna Dunia di Batam.
tersebut juga membuktikan terdapatnya Kesimpulan didapatkan dari hasil
pengaruh signifikan dari variabel harga pengujian pengaruh secara individu yang
terhadap variabel minat beli konsumen pada dapat diketahui pada uji t dengan nilai
PT Indaco Warna Dunia. Perolehan hasil ini signifikansinya lebih kecil dari nilai
sejalan dengan penelitian yang telah alpha.
dilaksanakan oleh Rusdi (2016), Utami & 3. Harga dan inovasi produk mempunyai
Saputra (2017), dan Purnomo, Aini, & pengaruh secara simultan terhadap minat
Makmur (2016). beli konsumen pada PT. Indaco Warna
4.10.2 Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Dunia di Batam. Kesimpulan ini
Minat Beli Konsumen didapatkan dari pengujian pengaruh
Dari uji hipotesis H2 yang telah secara bersama-sama yang dapat
dilakukan diperoleh nilai sig 0,000. Hasil diketahui pada uji F yakni nilai
pengujian tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansinya lebih kecil dari nilai
sig < 0.05, sehingga dapat ditarik keputusan alpha.
diterimanya Ha dan ditolaknya H0. Hal
tersebut juga membuktikan terdapatnya DAFTAR PUSTAKA
pengaruh signifikan dari variabel inovasi Abdullah, T., & Tantri, F. (2013).
produk terhadap variabel minat beli Manajemen Pemasaran. Jakarta:
konsumen pada PT Indaco Warna Dunia. Rajawali Pers.
Perolehan hasil dari penelitian ini sejalan Ferdinand, A. (2008). Metode Penelitian
dengan penelitian yang telah dilaksanakan Manajemen: Pedoman Penelitian untuk
oleh Prastyo (2015), Iriani & Suroso (2014), skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu
dan Rusdi (2016). Manajemen. Semarang: Badan Penerbit
4.10.3 Pengaruh Harga Dan Inovasi Produk Universitas Diponegoro.
Terhadap Minat Beli Konsumen Firdaus, M. (2008). Manajemen Agribisnis.
Dari uji hipotesis H3 yang telah Jakarta: PT Bumi Aksara.
dilakukan didapatkan bahwa nilai sig 0,000. Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa Multivariate dengan Program IBM
nilai sig < 0.05, sehingga dapat ditarik SPSS. Semarang: Badan Penerbit
keputusan diterimanya Ha dan ditolaknya H0. Universitas Diponegoro.
Hal tersebut juga membuktikan terdapatnya Hubeis, M. (2009). Prospek Usaha Kecil
pengaruh secara simultan dari kedua variabel dalam wadah Inkubator Bisnis. Jakarta:
bebas terhadap variabel minat beli konsumen Ghalia Indonesia.
pada PT Indaco Warna Dunia. Perolehan Hunger, J. D., & L.Wheelen, T. (2009).
hasil dari penelitian ini sejalan dengan Manajemen Strategis (2nd ed.).
penelitian yang telah dilaksanakan oleh Iriani Yogyakarta: Andi.
Iriani, S. S., & Suroso, B. H. (2014). Sanusi, A. (2011). Metode Penelitian Bisnis.
Pengaruh Inovasi Produk Dan Harga Jakarta: Salemba Empat.
Terhadap Minat Beli Mie Sedaap Cup. Schiffman, L., & Kanuk, L. L. (2008).
Jurnal Ilmu Manajemen, 2(4), 12. Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks.
Retrieved from Setiadi, J. N. (2011). Perilaku Konsumen.
http://ejournal.unesa.ac.id/article/13335/ Jakarta: Kencana Prenada Media.
56/article.pdf Siregar, S. (2016). Statistika deskriptif untuk
Kasmir. (2013). Kewirausahaan. Depok: Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo
Raja Grafindo Persada. Persada.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Prinsip - Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Prinsip Pemasaran (Edisi 13). Jakarta: Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Erlangga. Bandung: Alfabeta.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Suharyadi, & Purwanto. (2009). Statistika
Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke untuk Ekonomi dan Keuangan Modern
13. Jakarta: Erlangga. (2nd ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Nasution, A. H., Noer, B. A., & Suef, M. Sunyoto, D. (2015). Perilaku konsumen dan
(2009). Entrepreneurship Membangun Pemasaran. Yogyakarta: CAPS.
Spirit Teknopreneurship. Yogyakarta: Supranto, J. (2016). Statistik Teori &
Andi Offset. Aplikasi. (M. Adi, Ed.) (Edisi 8).
Noor, J. (2012). Metodologi Penelitian Jakarta: Erlangga.
Skripsi, Tesis dan Disertasi Karya Suryani, T. (2012). Perilaku Konsumen;
Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Implikasi Pada Strategi Pemasaran.
Media. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Prastyo, D., & Saino. (2015). Pengaruh Swastha, B., & Handoko, H. (2010).
Inovasi dan Kualitas Produk Terhadap Manajemen Pemasaran: Analisa dan
Minat Beli Yoga Tablet Lenovo di Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata BPFE.
Niaga, 3(3). Retrieved from Tjiptono, F. (2008). Strategi Bisnis
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/inde Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
x.php/jptn/article/view/13168 Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa -
Purnomo, E., Aini, Y., & Makmur. (2016). Prinsip, Penerapan, dan Penelitian.
Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Yogyakarta: Andi Offset.
Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Usman, H., & Akbar, P. S. (2015).
Dalam Membeli Beras Lokal (Studi Pengantar Statistika (Edisi II). Jakarta:
Kasus Desa Rambah Utama). Jurnal PT Bumi Aksara.
Mahasiswa Prodi Manajemen UPP, Utami, R. P., & Saputra, H. (2017). Pengaruh
4(1). Harga dan Kualitas Produk Terhadap
Rusdi, A. H. P. (2016). Pengaruh inovasi Minat Beli Sayuran Organik di Pasar
produk dan harga terhadap minat beli Sambas Medan. Jurnal Niagawan, 6(2).
all new yaris (studi di toyota auto2000 Yamit, Z. (2014). Manajemen Kualitas
waru sidoarjo), 4, 1–10. Produk dan Jasa. Yogyakarta:
Sangadji, E. M., & Sopiah. (2013). Perilaku Ekosiana.
Konsumen. Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai