Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pemasaran
2.1.1.1 Definisi Pemasaran
Definisi pemasaran menurut William J. Staton (1985, hlm.7)
pemasaran adalah sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik konsumen saat ini
maupun konsumen potensial.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana
individu dan kelompok meperoleh apa yang mereka butuhkan dn inginkan
dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan
pihak lain (Kotler, 2015).
Menurut Brech (dalam Sudaryono, 2016:39) Pemasaran adalah proses
menentukan permintaan konsumen atas sebuah produk atau jasa, memotivasi
penjualan produk atau jasa tersebut.

2.1.1.2 Fungsi Pemasaran


Menurut Philip Kotler (2012:559), mengatakan bahwa fungsi
pemasaran:
1. Mengumpukan informasi mengenai pelanggan, pesaing, serta
pelaku dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial
dalam lingkungan pemasaran.
2. Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasive
untuk merangsang pembelian.
3. Mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain
sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.
4. Menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan
fungsi seluruh pemasaran.
5. Mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan
produk sampai kepelanggan akhir.

2.1.2 Citra Merek


2.1.2.1 Pengertian Citra Merek
Citra Merek menurut Kotler dalam Fandy Tjiptono (2015:113),
merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, huruf huruf, angka-angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsur - unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau
jasa. Definisi tersebut dapat diambil kesimpulan sederhana bahwa merek
merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan dalam melakukan pembelian produk maupun menggunakan
jasa.
Menurut Kenneth dan Donald (2018:42) citra merek mencerminkan
perasaan yang dimiliki konsumen dan bisnis tentang keseluruhan
organisasi serta produk atau lini produk individu.
Ginting (2011, p.99) mendefinisikan merek adalah suatu nama,
istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi daripadanya untuk menandai
produk atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan untuk
membedakannya dari pesaing.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa citra merek
merupakan nama, istilah, simbol, tanda, dan desain yang digunakan oleh
perusahaan untuk membedakan produk dengan para pesaing.

2.1.2.2 Dimensi Citra Merek


Menurut Riley dkk (2016:276) menyatakatan faktor- faktor yang
membentuk citra merek yaitu:
1. Economicfit (Kesesuaian Ekonomi): Sesuai antara merek dalam
hal yang dirasakan dengan harga atau nilai. Dimensi yang termasuk
dalam Economicfit yaitu: Bahan bakar yang irit, nilai yang sesuai
dengan uang yang telah dikeluarkan, dan daya saing harga.
2. Symbolicfit (Kesesuaian simbolik): Sesuai dalam hal manfaat
simbolik yangdirasakan pelanggan jika mungkin dia ingin
memiliki merek tertentu. Manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan untuk peningkatan diri.
3. Sensoryfit (Kesesuaian Perasaan): Sesuai dalam hal perasaan
yang dirasakan atau pengalaman pelanggan ketika menggunakan
produk atau jasa dari merek tertentu yang dapat memberikan kesan
positif terhadap merek.
4. Futuristicfit (Kesesuaian Futuristic): Dimana meliputi aspek
teknologi yang mencerminkan citra merek, dan menunjukkan
bahwa (semua hal lain dianggap sama) dimana dilihat dari tingkat
desain, inovasi dan keunikan merek. Dimensi yang ada didalam
Futuristicfit yaitu: teknologi baru dan bentuk yang menarik.
5. Utilitarianfit (Kesesuaian Kegunaan): Adalah suatu yang
mempertimbangkan seberapa baik merek sesuai dalam segi aspek
kualitas manufaktur, dan bahan yang digunakan. Dimensi yang ada
didalam Utilitarian yaitu: tingkat keamanan.

2.1.2.3 Indikator Citra Merek


Citra merek memiliki pandangan yang baik dari pelanggan, maka
perusahaan harus memperhatikan berbagai indikator- indikator pembentuk
citra merek. Menurut (Kotler & keller, 2016) indikator citra merek yaitu:
1. Kekuatan asosiasi merek (Strength of brand association)
Tergantung pada bagaimana informasi masuk ke dalam benak
ingatan pelanggan dan bagaimana informasi tersebut bertahan
sebagai bagian dari brand image.
2. Keuntungan asosiasi merek (Favourability of brand association)
Kesuksesan sebuah proses pemasaran sering bergantung pada
proses terciptanya asosiasi merek yang menguntungkan, dimana
pelanggan dapat percaya pada atribut yang diberikan mereka dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
3. Keunikan asosiasi merek (Uniqueness of brand association)
Suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang menjadi
alasan bagi pelanggan untuk memilih merek tertentu.

2.1.3 Harga
2.1.3.1 Pengertian Harga
Harga adalah penentuan nilai uang oleh perusahaan dalam
pertukaran barang atau jasa yang diperdagangkan dan barang-barang lain
yang dipegang oleh perusahaan untuk memuaskan keinginan pelanggan.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang
atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat–
manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut
(Kotler dan Amstrong, 2013:151). Sedangkan menurut Kotler dan Keller
(2012:132) Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk
produk itu.
Lupiyoadi dalam Arohman (2018, p.21) bahwa harga memiliki
peranan utama dalam proses pengambilan keputusan pembeli. Strategi
penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian value
kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan
konsumen untuk membeli. Harga juta berhubungan dengan pendapatan
dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
harga adalah sejumlah nilai yang dikenakan kepada produk barang atau
jasa yang diberikan oleh konsumen untuk dapat menggunakan,
memanfaatkan atau memiliki produk berupa barang atau jasa.

2.1.3.2 Dimensi Harga


Harga menjadi salah satu pertimbangan yang sangat penting bagi
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Konsumen akan
membandingkan harga lalu kemudian mengevaluasi apakah terdapat
kesesuaian antara harga nilai produk dengan jumlah uang yang di
keluarkan. Dimensi harga menurut Fandy Tjiptono (2019:210):
1. Keterjangkauan Harga
Keterjangkauan harga yaitu konsumen bisa menjangkau harga
yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Biasanya ada beberapa
jenis produk dalam satu merek, harganya juga berbeda dari yang
termurah sampai termahal, dengan harga yang telah ditetapkan,
banyak konsumen yang membeli produk tersebut. Indikator dari
keterjangkauan harga yaitu harga yang ditawarkan terjangkau dan
kemampuan konsumen dalam membeli produk.
2. Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk
Kesesuaian harga dengan kualitas produk yaitu harga sering
dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen. Biasanya
orang memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena
mereka melihat adanya perbedaan kualitas, apabila harga lebih
tinggi orang cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih
baik. Indikator dari kesesuaian harga dengan kualitas produk
adalah harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk yang
didapatkan dan harga sesuai dengan hasil yang diinginkan
konsumen.
3. Kesesuaian Harga dengan Manfaat
Kesesuaian harga dengan manfaat yaitu konsumen memutuskan
membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau
sama dengan yang telah di keluarkan untuk mendapatkannya, jika
konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang
dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk
tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk
melakukan pembelian ulang. Indikator dari dimensi ini adalah,
kesesuaian harga dengan manfaat yang dirasakan dan harga yang
ditawarkan memiliki manfaat sesuai dengan kebutuhan.
4. Harga Sesuai Kemampuan atau Daya Saing Harga
Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga yaitu konsumen
sering membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya.
Dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat
dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk
tersebut. Indikator dari harga sesuai kemampuan atau daya saing
harga adalah adanya pemberian potongan harga dan harga
terjangkau dibandingkan pesaing.

2.1.3.3 Indikator Harga


Menurut Tonce dan Yoseph (2022) indikator-indikator harga,
yaitu:
(1) Keterjangkauan harga
Harga yang terjangkau yaitu ekpektasi pelanggan sebelum
melangsungkan
pembelian. Pelanggan dapat mencari produk yang harganya bisa
digapai oleh pelanggan.
(2) Kesesuaian harga dengan mutu produk
Untuk produk tertentu, pelanggan biasanya tidak keberatan jika
harus membeli dengan harga yang relatif mahal yang penting mutu
produk yang
berkualitas. Tetapi pelanggan menghendaki produk dengan harga
yang murah dan mutu yang baik.
(3) Daya saing harga
Organisasi menentukan harga jual suatu produk dengan
mempertimbangkan harga produk yang dijual oleh pesaingnya
sehingga produk mereka bisa bersaing di pasar.
(4) Kesesuaian harga dengan manfaatnya
Pelanggan sering mengindahkan harga produk tetapi lebih
bersangkutan dengan manfaatnya produk.
2.1.3 Keputusan Pembelian
2.1.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Berikut ini merupakan beberapa definisi keputusan pembelian
menurut para ahli. Menurut Buchari Alma (2016:96) mengemukakan
bahwa keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang
dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk,
harga, lokasi, promosi, physical evidence, people, process. Sehingga
membentuk sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan
mengambil kesimpulan berupa respons yang muncul produk apa yang
akan dibeli.
Menurut Kotler & Armstrong (2016) keputusan Pembelian adalah
merupakan bagian dari perilaku konsumen perilaku konsumen yaitu studi
tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Setiadi (2015: 62)
dalam Sahara et al., (2020) "mendefinisikan keputusan pembelian adalah
proses pengintergrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih prilaku alternatif dan memilih satu
diantaranya".
Menurut Tjiptono (2015:53) keputusan pembelian adalah sebuah
proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi
mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi secara baik
masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang
kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.
Jadi dapat disimpulkan dari penjelasan beberapa pakar diatas
bahwa keputusan pembelian adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi mencari informasi mengenai produk atau merek
tertentu yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua
atau lebih prilaku alternatif dan memilih satu diantaranya.
2.1.3.2 Dimensi Keputusan Pembelian
Sementara itu keputusan konsumen untuk melakukan
pembelian suatu produk meliputi 6 sub keputusan, menurut Kotler
dan Keller yang dialihbahasakan oleh Bob Sabran (2016:201)
sebagai berikut:
1. Pilihan Produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain.
Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya
kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah produk
serta alternatif yang mereka pertimbangkan.

2. Pilihan Merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana
yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan
tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui
bagaimana konsumen memilih sebuah merek yang terpercaya.
3. Pilihan Tempat Penyalur
Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana
yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam
hal menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang
dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap,
kenyamanan berbelanja, keluasan tempat dan lain sebagainya.
4. Jumlah Pembelian Kuantitas
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa
banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian
yang dilakukan mungkin lebih dari satu jenis produk. Dalam
hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk
sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
5. Waktu Pembelian
Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa
berbeda-beda, misalnya : ada yang membeli setiap hari, satu
minggu sekali, dua minggu sekali, tiga minggu sekali atau
sebulan sekali dan lain-lain.
6. Metode Pembayaran
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode
pembayaran yang akan dilakukan dalam pengambilan
keputusan konsumen menggunakan produk atau jasa. Saat ini
keputusan pembelian dipengaruhi oleh tidak hanya aspek
budaya, lingkungan, dan keluarga, keputusan pembelian juga
dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan dalam transaksi
pembelian sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan
transaksi baik di dalam maupun di luar rumah.

2.1.3.3 Indikator Keputusan Pembelian


Menurut Indrasari (2019) indikator dari keputusan konsumen untuk
melakukan pembelian suatu produk meliputi lima keputusan, yaitu :
(1) Pilihan produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal
ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-
orang yang berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang
mereka pertimbangkan. Misalnya : kebutuhan suatu produk,
keberagaman varian produk dan kualitas produk.
(2) Pilihan merek
Pembeli harus mengambil keputusan tentang merek mana yang
akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan tersendiri. Dalam hal
ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih
sebuah merek. Misalnya : kepercayaan dan popularitas merek.
(3) Pilihan penyalur
Pembeli harus mengambil keputusan panyalur mana yang akan
dikunjungi. Setiap pembeli mempunyai pertimbangan yang
berbeda-beda dalam hal menentukan bisa dikarenakan faktor lokasi
yang dekat, harga yang murah dan persediaan barang yang
lengkap. Misalnya : kemudahan mendapatkan produk dan
ketersediaan produk.
(4) Waktu pembelian
Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa
berbeda- beda. Misalnya : ada yang membeli sebulan sekali, tiga
bulan sekali atau satu tahun sekali.
(5) Jumlah pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini
perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan
keinginan yang berbeda- beda dari para pembeli. Misalnya :
kebutuhan akan produk.

2.2 Kajian Penelitian Sejenis


Pada penelitian ilmiah ini didukung dengan penelitian terdahulu yang
sejenis, yang pada intinya memiliki kesamaan antara variable ataupun topik dalam
penelitian. Berikut ini merupakan rangkuman penelitian sejenis pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Penelitian Sejenis

NO Judul Nama Jurnal Nomor Variabel Kesimpulan Penelitian


Peneliti Penerbit ISSN
Dan Tahun
1 Pengaruh Khairun Jurnal ISSN:2686- Variabel Penelitian ini
Persepsi Nisa (1) ilmiah 4924 Persepi menggunakan metode
Harga, Citra manajemen harga kuantitatif deskriptif
Merek, dan (X1), Citra dengan PLS-SEM
Word of merek dalam pengolahan
Mouth (X2), datanya. Hasil dalam
terhadap Word of penelitian ini
Keputusan Mouth menunjukkan bahwa
Pembelian (X3), persepsi harga
(Studi Produk Keputusan berpengaruh positif
Kopi Janji Pembelian terhadap keputusan
Jiwa (Y) pembelian namun tidak
TanjungDuren signifikan, sedangkan
Jakarta) citra merek dan word of
mouth memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan pembelian.
2 Pengaruh Elita Rizki Jurnal ISSN:2622- Variabel Penelitian dalam
Citra Merek, Damayanti Ilmiah 8327 Citra analisis ini secara
Harga dan (1) Wahana Tahun 2023 merek simultan menunjukkan
Gaya Hidup Pendidikan (X1), bahwa variabel citra
Terhadap Eman Harga merek, harga dan gaya
Keputusan Sulaeman 2
(X ), hidup berpengaruh
Pembelian (2) Gaya positif dan signifikan
Kopi Janji Hidup terhadap keputusan
Jiwa di Kota (X3), dan pembelian Kopi Janji
Karawang Keputusan Jiwa di Kota Karawang.
Pembelian Hasil analisis secara
(Y) parsial menunjukkan
bahwa variabel citra
merek berpengaruh
positif namun tidak
signifikan terhadap
keputusan pembelian
Kopi Janji Jiwa di Kota
Karawang.

3 Pengaruh citra Christania Jurnal ISSN: 2303- Variabel Variable citra merek,
merek, harga A.S. EMBA 1174 Citra harga, gaya hidup
dan gaya Wowor (1) Tahun 2021 merek secara simultan
hidup terhadap Bode (X1), berpengaruh positif dan
keputusan Lumanauw Harga signifikan terhadap
pembelian (2) Imelda (X2), keputusan pembelian.
kopi janji jiwa W.J. Ogi Gaya
di kota (3) hidup
manado (X3),
Keputusan
pembelian
(Y)

4 Analisis harga Hendri Postgraduate ISSN: 2798- Variabel Secara parsial, harga
dan promosi Herman (1), management 3811 Harga berpengaruh signifikan
terhadap R. journal Vol. Tahun 2023 (X1), terhadap keputusan
keputusan Zulkarnain 3 No. 1 Promosi pembelian, promosi
pembelian Nurzaman (X2), berpengaruh signifikan
kopi janji jiwa (2), Diah Keputusan terhadap keputusan
di kota batam Amalia Sari pembelian pembelian. Secara
(3), Fikih (Y) simultan diketahui
Amylia (4) bahwa harga dan
promosi berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
5 Pengaruh citra Monika Jurnal ISSN: 2407- Variabel Citra merek dan kualitas
merek dan Dwi Aplikasi 3741 citra pelayanan secara parsial
kualitas Kristianta Bisnis Tahun 2021 merek dan simultan
pelayanan (1) (X1), berpengaruh positif
terhadap Asminah kualitas terhadap kepuasan
kepuasan Rachmi (2) pelayanan konsumen, sedangkan
konsumen (X2), besarnya kontribusi
pada kopi janji kepuasan citra merek dan kualitas
jiwa di kota konsumen pelayanan terhadap
blitar (Y) kepuasan konsumen

2.3 Model Penelitian


Berdasarkan kajian teori yang telah dijabarkan diatas, maka dapat disusun
untuk penelitian ini adalah citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian
kopi janji jiwa di wilayah Depok. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 3 (tiga) variabel, yaitu 2 (dua) variabel independen, dan 1 (satu)
variabel dependen. Variabel yang digunakan yaitu Citra merek (X 1) dan Harga
(X2), dan variabel dependen yaitu minat beli konsumen janji jiwa depok (Y).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat model penelitian pada gambar 2.3 dibawah ini:

Harga (X2) H1

Keputusan Pembelian
Kopi Janji Jiwa Depok
(Y)
H2

Citra Merek (X1)

H3
Gambar 2.3
Model Penelitian
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan pernyataan yang dijadikan sebagai jawaban
sementara atau dugaan sementara yang harus dibuktikan dengan pengujian.
Hipotesis tersebut digunakan untuk memberikan arahan analisis penelitian.
Berdasarkan variabel keterkaitan antara variabel independen yaitu Citra Merek
dan Persepsi Harga dengan variabel dependen adalah minat beli konsumen janji
jiwa Depok. Maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
 H1: Variabel Citra merek berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pembelian kopi janji jiwa Depok
 H2: Variabel Harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pembelian kopi janji jiwa Depok
 H3: Variabel Citra merek dan Harga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian kopi janji jiwa Depok

Anda mungkin juga menyukai