Oleh :
FUAD MUHTAZ (2013142465)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya serta ridho-Nya sehingga karya ilmiah dengan judul Pemanfaatan
Sistem Informasi Geografis untuk Penyebaran Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Berbasis Mobile Android dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini terwujud berkat
ularan tangan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1) Agung Perdananto selaku dosen Metode Penelitian di Universitas
Pamulang.
2) Kedua orangtua yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik
moril maupun material.
3) Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmiah
ini.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu penulis akan senantiasa menerima saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi penyempurnaan karya ilmiah ini.
Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca maupun masyarakat luas.
Tangerang Selatan, Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................II
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................IV
DAFTAR TABEL....................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.4 Batasan Masalah.................................................................................................2
1.5 Tujuan.................................................................................................................3
1.6 Manfaat..............................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................4
2.1 Tinjauan Studi....................................................................................................4
2.2 Tinjauan Pustaka................................................................................................5
2.2.1 Konsep Dasar Sistem...............................................................................5
2.2.2 Klasifikasi Sistem....................................................................................6
2.2.3 Basis Data................................................................................................7
2.2.4 Konseptual Perancangan Sistem..............................................................8
2.2.5 Sistem Informasi Geografis...................................................................14
2.2.6 Definisi Rumah Sakit.............................................................................15
2.2.7 Pusat Kesehatan Masyarakat..................................................................16
2.2.8 Android..................................................................................................17
2.2.9 Global Positioning System.....................................................................21
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN........................................................22
3.1 Analisis Sistem.................................................................................................22
ii
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :
1) Agar masyarakat menjadi tahu lokasi-lokasi pelayanan kesehatan yang ada
di daerahnya.
2) Agar masyarakat mempunyai banyak alternatif informasi tentang sarana dan
prasarana yang ada pada sebuah lembaga kesehatan.
3) Menyediakan aplikasi dengan fitur navigasi sehingga pendatang baru lebih
mudah menuju lokasi pelayanan kesehatan.
1.6 Manfaat
1) Sebagai referensi dalam mengembangkan Sistem Informasi Geografis
(SIG).
2) Untuk menambah khasanah keilmuan di bidang teknik informatika.
3) Sebagai sumber informasi lokasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
4) Sebagai sumber informasi untuk mengetahui saran dan prasaran yang ada di
sebuah lembaga kesehatan.
5) Sebagai alternatif aplikasi navigasi untuk menuju lokasi pelayanan
kesehatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Klasifikasi Sistem
tertentu
adalah
sistem
yang
tingkah
lakunya
dapat
Basis Data
Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal serta
deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan
informasi suatu organisasi. Basis Data adalah sebuah penyimpanan data yang
besar yang bisa digunakan oleh banyak pengguna dan departemen. Semua data
terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. Basis Data tidak lagi
dipegang oleh satu departemen, tetapi dibagikan ke seluruh departemen pada
perusahaan. Basis Data itu sendiri tidak hanya memegang data operasional
organisasi tetapi juga penggambaran dari data tersebut (Connolly & Begg, 2010).
Basis data adalah kumpulan data store yang terintegrasi yang diatur dan di
kontrol secara sentral. Sebuah basis data biasanya menyimpan ribuan class.
Informasi yang disimpan termasuk class attribute dan relasi antar class. Basis data
juga menyimpan informasi yang deksriptif seperti nama atribut, pemberian
batasan suatu nilai, dan kontrol akses untuk data-data yang sensitif (Satzinger et
all., 2009). Basis data juga diartikan sebagai sekumpulan file dikomputer yang
saling terhubung. File ini diatur sesuai kesamaan elemennya, sehingga data yang
diinginkan dapat dicari secara mudah (Williams & Sawyer, 2007).
Basis data adalah dua atau lebih simpanan data dengan elemen-elemen data
penghubung, yang dapat diakses lebih dari satu cara. Basis data dinyatakan
dengan teknik-teknik formal dan manajemen basis data. Dari definisi di atas,
maka dapat dikatakan bahwa basis data merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya (Iskandar & Rangkuti, 2008).
Dapat disimpulkan basis data adalah penyimpanan data yang terstruktur,
terintegrasi dan saling berkaitan dengan elemen-elemen penghubungnya dan dapat
diakses dengan berbagai cara, oleh karena itu basis data juga bisa didefinisikan
sebagai kumpulan yang menggambarkan sendiri dari catatan yang terintegrasi dan
penggambaran dari data dikenal sebagai sistem katalog (atau kamus data atau
metadata). Definisi data disini dibedakan dari program aplikasi, yang umumnya
sama dengan pendekatan pengembangan modern perangkat lunak, dimana definisi
internal dan eksternal dari sebuah objek dipisahkan. Salah satu keuntungan dari
pendekatan tersebut adalah abstraksi data dimana kita dapat mengubah definisi
internal dari sebuah objek tanpa mempengaruhi pengguna dari objek jika definisi
eksternal objek tersebut tidak berubah.
2.2.4
UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau
perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling)
sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan
yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Sebagai contoh alihalih membawa planet bumi ke meja kita, kita mungkin akan
membawa peta-peta tentang bagian bumi tertentu ke meja kita untuk kita pelajari
lebih jauh. Dalam hal ini, sasaran model sesungguhnya adalah abstraksi segala
sesuatu yang ada di planet bumi menjadi gambaran-gambaran yang lebih mudah
dipelajari
dan
dipahami.
Adapun
tujuan
pemodelan
(dalam
kerangka
10
Deskripsi
Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau aktor, biasa
dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja diawal frase nama use case.
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat diluar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor belum
tentu merupakan biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di awal frase
nama actor.
Komunikasi antara aktor dan use case
yang berpatisipasi pada use case atau
use case memiliki interaksi dengan
actor.
Relasi use case tambahan ke sebuah
use case di mana use case yang di
tambahkan dapat berdiri sendiri walau
tanpa use case tambahan itu, mirip
dengan prinsip inheritance pada
pemograman
berorientasi
objek,
biasanya use case tamabahan memiliki
nama depan yang sama dengan use
case yang ditambahkan.
11
Simbol
Keterangan
Start
End
Activities
Menggambarkan
proses/kegiatan bisnis.
Fork
Union
Decision
suatu
12
pada sebuah waktu atau lebih dari dua pesan yang akan dikirim pada saat yang
sama. Beberapa konsep dapat diterapkan pada konteks yang bervariasi. Sequence
diagram menggambarkan interaksi antar objek secara beraturan sesuai dengan
waktu. Sequence diagram dapat digambarkan dalam beberapa level secara detail
dan untuk tujuan yang berbeda pada beberapa langkah yang dikembangkan secara
lifecycle. Ketika pesan dikirim pada sebuah objek akan meminta sebuah operasi
dari objek. Nama pesan biasanya sesuai dengan operasi yang akan diminta.
Sebuah pesan diterima, operasi yang telah diminta akan melaksanakan pesan
tersebut. Pada beberapa tahap selama oeprasi yang dilakukan tersebut disebut
sebagai aktivasi (Indarajani, 2011).
13
Penjelasan
Aktor : mengambarkan user/penguna.
Boundary
:
digunakan
mengambarkan sebuah form.
untuk
Entity
class:
digunakan
untuk
mengambarkan hubungan kegiatan
yang akan dilakukan.
Nama_metode()
:
Arah
panah
mengarah pada objek yang memiliki
operasi atau metode, karena ini
memanggil operasi atau metode yang
dipangil harus ada pada diagram class
sesuai dengan objek yang berintraksi.
Create : Meyatakan objek yang dibuat.
14
15
Information System (GIS) merupakan sistem komputer yang berbasis pada sistem
informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisis terhadap
permukaan geografi bumi.
Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua obyek
yang berada diatasnya, sedangkan sistem informasi geografis (SIG) atau dalam
bahasa inggris disebut Geographic Information System (GIS) adalah sistem
informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Sistem informasi geografis adalah bentuk sistem
informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan
peta sebagai antar muka. SIG tersusun atas konsep beberapa lapisan (layer) dan
relasi (Prahasta, 2002).
2.2.6
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
16
17
Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang
mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan
platform yang terbuka bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.
Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru
yang membuat peranti lunak untuk ponsel/smartphone. Kemudian untuk membuat
android dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan
peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel,
Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. (Safaat, 2012).
Pada saat perilisan perdana android, 5 november 2007, android bersama
Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada
perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode android di bawah
lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat
seluler (Safaat, 2012).
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi android. Pertama
yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Service (GMS)
dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung
Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD) (Safaat, 2012).
2.2.8.1 Versi Android
Versi Android diawali dengan dirilisnya Android beta pada bulan November 2007.
Versi komersial pertama, Android 1.0, dirilis pada September 2008. Android
dikembangkan secara berkelanjutan oleh Google dan Open Handset Alliance
(OHA), yang telah merilis sejumlah pembaruan sistem operasi ini sejak dirilisnya
versi awal. Sejak April 2009, versi Android dikembangkan dengan nama kode
18
yang dinamai berdasarkan makanan pencuci mulut dan makanan manis. Masingmasing versi dirilis sesuai urutan alfabet, berikut adalah versi-versi android yang
sudah dirilis (Safaat, 2012) :
1) Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini
dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search
(pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan
email.
2) Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan
menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi
1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaharuan untuk penambahan
beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan
menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan
gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP,
kemampuan terhubung secara otomatis ke headset bluetooth, animasi layar,
dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.
3) Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada 15 September 2009 dengan menampilkan
proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan
indikator baterai dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang
memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; 13
kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x,
VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak;
teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel);
pengadaan resolusi VWGA.
4) Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi
2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,
peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan
dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera
19
3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Agar dapat bergerak cepat dalam
persaingan perangkat generasi yang berikutnya, Google melakukan investasi
dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi
unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang
aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya
dipilih 50 aplikasi terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan
bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang
berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka dalam sistem operasi Android.
Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah
Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam
situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android
asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
5) Android versi 2.2 (Froyo)
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umum terhadap versiversi sebelumnya antara lain dukungan
Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja 14 dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih
cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang
mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi
dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto
update dalam aplikasi Android Market.
6) Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6 desesmber 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan.
Perubahan-perubahan umum yang didapat dari android versi ini antara lain
peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy
paste, layar antarmuka (User Interface) yang sudah didesain ulang,
dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb,
equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan
kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah
kamera yang lebih dari satu.
7) Android versi 3.1 (Honeycomb)
Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini
20
mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb
juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga
mendukung multi processor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware)
untuk grafis. Tablet pertama kali yang dibuat dengan menjalankan
Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet tersebut bernama
EPad Transformer yang merupakan produk dari Asus yang masuk ke pasar
Indonesia pada Mei 2011.
8) Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
Pada tanggal 19 Oktober 2011, diperkenalkannya Android versi 4.0 yang
membawa fitur Honeycomb untuk smartphone, menambahkan fitur baru
termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data
pemantauan penggunaan dan kontrol, kontak jaringan sosial terpadu,
perangkat tambahan fotografi, pencarian email secara offline, dan berbagi
informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel pertama yang menggunakan
sistem operasi ini adalah Samsung Galaxy Nexus.
9) Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O membawa
sejumlah keunggulan dan fitur baru. Adapun penambahan fitur baru
diantaranya yaitu meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian,
UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Google
Now yang juga menjadi bagian yang diperbarui pun tak ketinggalan. Google
Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah
satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas,
ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1
muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.
10) Android versi 4.4 (Kitkat)
Pada tanggal 31 Oktober 2013, diperkenalkannya Android versi 4.4 yaitu
Android versi kitkat. Android kitkat dilengkapi dengan software yang
memungkinkan anda untuk bisa mencetak foto, anda bisa mencetak apapun
asalkan printer terkoneksi dengan google cloud print, berbeda dengan jenis
sebelumnya yang tidak memiliki kemampuan yang satu ini. Menghadirkan
21
ok google yaitu navigasi perintah suara yang bisa anda lakukan tanpa
adanya sentuhan tangan pada layar ponsel, anda dapat melakukan panggilan
telepon, maupun penunjuk arah dari google maps. Aplikasi hangouts,
aplikasi yang satu ini lebih ditingkatkan dari versi android sebelumnya,
semua notifikasi bisa anda cek dari satu aplikasi saja, seperti sms, video call
dan yang lainnya.
11) Android versi 5.0 (Lollipop)
Google akhirnya secara resmi merilis sistem operasi Android versi 5.0
Lollipop. Secara teknis, Android Lollipop diklaim sebagai update sistem
operasi terbesar yang pernah dilakukan Google. Perangkat yang
menggunakan sistem operasi Android Lollipop ini akan mampu berintegrasi
antar perangkat seperti smartphone, tablet dan smartwatch berbasis
Android. Perangkat smartphone yang beruntung mencicipi sistem operasi
ini untuk pertama kali adalah dari keluarga baru Nexus, antara lain Nexus 6
dan Nexus 9.
2.2.9
(Usmanan et all., 2013) GPS adalah sebuah sistem navigasi berbasiskan radio
yang memberikan informasi posisi koordinat, kecepatan, dan waktu kepada
pengguna di seluruh dunia. lebih lanjut (Widodo, 2009) mengatakan Satelit GPS
memancarkan sinyal untuk memberitahukan posisi satelit GPS yang bersangkutan
serta jaraknya dari pengamat, lengkap dengan informasi waktunya. Sinyal GPS
juga digunakan untuk menginformasikan kondisi satelit pada pengamat.
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN
Analisi Masalah
22
23
kesehatan di Kota Tangsel dibangun pada sistem berbasis mobile android ini,
diharapkan akan menjadi sebuah alternatif informasi bagi masyarakat sehingga
masyarakat dapat mengetahui di mana saja lokasi pelayanan kesehatan, sarana dan
prasarana apa saja yang ada di lembaga kesehatan tersebut.
Untuk membuat Sistem Informasi Geografis untuk penyebaran pelayanan
kesehatan masyarakat diperlukan terlebih dahulu informasi-informasi terlengkap
yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Kota Tangsel.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat lembaga kesehatan yang
ada di Kota Tangsel, yaitu :
1) Puskesmas Pondok Benda
2) Puskesmas Pondok Betung
3) Puskesmas Pondok Jagung
4) Puskesmas Pondok Kacang Timur
5) Puskesmas Pondok Pucung
6) Puskesmas Pisangan
7) Puskesmas Pondok Ranji
8) Puskesmas Rawa Buntu
9) Puskesmas Rengas
10) Puskesmas Serpong
11) Puskesmas Serpong II
12) Puskesmas Setu
13) Puskesmas Situ Gintung
14) Puskesmas Benda Baru
24
Untuk membuat Sistem Informasi Geografis diperlukan dua macam data, yaitu
data spasial dan data atribut. Data spasial dapat berupa data mengenai lokasi atau
jalan dari tempat pelayanan kesehatan berada, sedangkan atribut merupakan data
yang berupa informasi yang menjelaskan isi dari data spasial tersebut.
Berikut ini adalah data yang diperlukan oleh sistem ini :
1) Data Spasial
Data spasial merupakan data berupa jalan yang berada di daerah Kota
Tangsel dan dibuat menggunakan model vektor yang terdiri dari points,
polygon, dan line. Peta merupakan data utama pada SIG yang
menggambarkan peta jalan serta lokasi pelayanan kesehatan yang terdapat
di Kota Tangsel. Adapun data spasial yang dimaksud sebagai berikut :
a) Data spasial Kota Tangsel
Format data spasial yang berupa vektor (polygon, line, points) maupun
raster yang nanti akan digunakan pada SIG sebagai tampilan peta.
2) Data Atribut
Data atribut diperlukan dalam sistem SIG ini, karena akan berisikan
informasi mengenai data spasial di atas yaitu :
25
Kebutuhan Proses
Kebutuhan proses adalah kebutuhan pengolahan data dari input data yang
diberikan kepada sistem sehingga menghasilkan output. Kebutuhan proses
tersebut antara lain :
1) Proses penentuan objek pada peta.
2) Proses edit data peta geografis.
3) Proses edit data spasial peta geografis.
4) Proses pengolahan aplikasi android.
5) Proses pencarian lokasi pelayanan kesehatan (pencarian rute lokasi).
3.1.4
26
3.1.6
Prosedur adalah kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang saling terkait
antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan.
Sistem sosialisasi yang ada saat ini masih konvensional yaitu dengan mengundang
perwakilan warga ke dinas kesehatan untuk dilakukan sosialisasi tentang
perkembangan pelayanan kesehatan.
3.1.7
Tahap ini meliputi elemen-elemen apa saja yang dibutuhkan untuk sebuah sistem
yang akan dibangun, spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang
dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan sampai sistem tersebut
diimplementasi. Kebutuhan non-fungsional terbagi menjadi tiga bagian yaitu
analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak dan analisis pengguna.
27
28
3.1.8
Use case diagram merupakan suatu diagram yang melukiskan interaksi antara
sistem dengan para pemakai. Dalam use case diagram aplikasi Sistem Informasi
Geografis untuk Penyebaran Pelayanan Kesehatan Masyarakat menjelaskan
bagaimana user mempunyai akses untuk melihat daftar puskesmas, detail
informasi puskesmas, daftar rumah sakit, detail informasi rumah sakit, peta/rute
lokasi, tentang aplikasi.
29
Deskripsi
User
Menampilkan
Puskesmas
User
Menampilkan
Puskesmas
User
Menampilkan
Rumah Sakit
User
Menampilkan
Rumah Sakit
User
Menampilkan
Peta/Rute Lokasi
User
30
3.2.2
Activity Diagram
Menggambarkan
rangkaian
aliran
dari
aktivitas,
digunakan
untuk
mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga
digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case.
3.2.2.1 Activity Diagram Melihat Daftar Puskesmas
31
32
33
34
35
3.2.3
Sequence Diagram
36
37
38
39
3.2.4
Skema Relasi
Skema relasi menggambarkan suatu hubungan antar tabel yang sudah ada dalam
keadaan normal.
3.2.5
Tabel merupakan tempat penyimpanan informasi dari sebuah aliran data dalam
sebuah aplikasi. Berikut merupakan struktur dari beberapa tabel sistem yang akan
dibangun.
1) Desain tabel puskesmas yang berisi data tentang puskesmas yang ada di
Kota Tangerang Selatan. Berikut desain tabel puskesmas.
Tabel 3.2: Tabel Puskesmas
Nama Kolom
Tipe
Keterangan
Idpsks
Int
ID Puskesmas
Puskesmas
Text
Nama Puskesmas
Alamat
Text
Alamat Puskesmas
Latitude
Text
Garis Bujur
40
Longitude
Text
Garis Lintang
2) Desain tabel rumah sakit yang berisi data tentang rumah sakit yang ada di
Kota Tangerang Selatan. Berikut desain tabel rumah sakit.
Tabel 3.3: Tabel Rumah Sakit
Nama Kolom
Tipe
Keterangan
Idrs
Int
ID Rumah Sakit
Rumahsakit
Text
Alamat
Text
Latitude
Text
Garis Bujur
Longitude
Text
Garis Lintang
Tipe
Keterangan
Id
Int
Fasilitas
Text
Nama fasilitas
3.2.6
41
42
43
44
3.2.7
Perancangan Pengujian
Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian black box. Pengujian black box
digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari aplikasi yang dirancang.
Tabel 3.5: Perancangan Pengujian
Kelas Uji
Detail Pengujian
Jenis Uji
Menu Utama
Black Box
Black Box
Black Box
Menu
Sakit
Daftar
Black Box
Black Box
45
Black Box
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi
Implementasi merupakan tahapan setelah melakukan analisis dan perancangan
sistem pada siklus rekayasa perangkat lunak. Di mana aplikasi siap dioperasikan
pada keadaan yang sebenarnya sehingga dari sini akan diketahui apakah aplikasi
atau sistem yang telah dibuat benar-benar dapat menghasilkan keluaran yang
sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
4.1.1
46
daftar
47
48
49
50
51
Metode pengujian berikutnya yang dipakai adalah black box. Black box atau tes
fungsional adalah pengujian program yang dilakukan dengan memberikan input
tertentu dan melihat hasil yang didapatkan dari input tersebut. Black box
digunakan untuk menemukan kesalahan dan mendemonstrasikan fungsional
aplikasi saat dioperasikan, apakah input diterima dengan benar dan output yang
52
Pada pengujian menu utama, hal yang diuji adalah memilih daftar puskesmas,
memilih menu daftar rumah sakit dan memilih menu tentang aplikasi. Untuk lebih
jelasnya pada tabel 4.1 menunjukkan hasil dari pengujian menu utama.
Tabel 4.1: Pengujian Menu Utama
No
Perintah/Data yang
dimasukkan
Yang
diharapkan
Pengamatan
Hasil
Memilih
puskesmas
Memilih
aplikasi
4.2.3
daftar Menampilkan
Pilihan daftar [V] diterima
menu
daftar puskesmas
[ ] ditolak
puskesmas
berhasil tampil
tentang Menampilkan
tentang aplikasi
Pada pengujian menu daftar puskesmas, hal yang diujikan yaitu berupa memilih
puskesmas. Untuk lebih jelasnya pada tabel 4.2 menunjukkan hasil dari pengujian
menu daftar puskesmas.
Tabel 4.2: Pengujian Menu Daftar Puskesmas
No
1
Perintah/data yang
dimasukkan
Memilih puskesmas
Yang
diharapkan
Pengamatan
Hasil
53
4.2.4
Pada pengujian menu detail puskesmas, hal yang diuji adalah menampilkan detail
informasi puskesmas, dan memilih lihat peta. Untuk lebih jelasnya pada tabel 4.3
menunjukkan hasl dari pengujian menu detail puskesmas.
Tabel 4.3: Pengujian Menu Detail Puskesmas
No
Perintah/data yang
dimasukkan
Yang
diharapkan
4.2.5
Pengamatan
Hasil
Detail
[V] diterima
informasi
[ ] ditolak
puskesmas
ditampilkan
sesuai harapan
Pada pengujian menu daftar rumah sakit, hal yang diujikan yaitu berupa memilih
rumah sakit. Untuk lebih jelasnya pada tabel 4.4 menunjukkan hasil dari
pengujian menu daftar rumah sakit.
Tabel 4.4: Pengujian Menu Daftar Rumah Sakit
No
1
Perintah/data yang
dimasukkan
Memilih rumah sakit
Yang
diharapkan
Pengamatan
Hasil
54
4.2.6
Pada pengujian menu detail rumah sakit, hal yang diuji adalah menampilkan detail
informasi rumah sakit, dan memilih lihat peta. Untuk lebih jelasnya pada tabel 4.5
menunjukkan hasil dari pengujian menu detail rumah sakit.
Tabel 4.5: Pengujian Menu Detail Rumah Sakit
No
Perintah/data yang
dimasukkan
Yang
diharapkan
Menampilkan
detail Dapat
informasi rumah sakit menampilkan
detail informasi
rumah sakit
4.2.7
Pengamatan
Hasil
Detail
[V] diterima
informasi
[ ] ditolak
rumah
sakit
ditampilkan
sesuai harapan
Dapat
memilih Lihat
peta [V] diterima
lihat peta
dapat dipilih [ ] ditolak
sesuai
yang
diharapkan
Pada pengujian menu lihat peta, hal yang diuji adalah menampilkan peta sesuai
puskesmas/rumah sakit yang dipilih dan menampilkan rute jika handphone
memiliki koneksi internet. Untuk lebih jelasnya pada tabel 4.6 menunjukkan hasil
dari pengujian menu lihat peta.
Tabel 4.6: Pengujian Menu Lihat Peta
No
Perintah/data yang
dimasukkan
Yang
diharapkan
Pengamatan
Menampilkan
peta Dapat
puskesmas/rumah
menampilkan
sakit yang dipilih
peta
puskesmas/rumah
sakit yang dipilih
Hasil
Peta
yang [V] diterima
ditampilkan
[ ] ditolak
sesuai dengan
yang
diharapkan
tidak [ ] diterima
walau [V] ditolak
55
4.2.8
Pada pengujian menu tentang aplikasi, hal yang diuji adalah menampilkan tentang
aplikasi. Untuk lebih jelasnya pada tabel 4.7 menunjukkan hasil dari pengujian
menu tentang aplikasi.
Tabel 4.7: Pengujian Menu Tentang Aplikasi
No
1
Perintah/data yang
dimasukkan
Yang
diharapkan
Menampilkan
menu Dapat
tentang aplikasi
menampilkan
menu
tentang
aplikasi
Pengamatan
Hasil
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan implementasi aplikasi Sistem Informasi Geografis
untuk penyebaran pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Tangerang Selatan
yang dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan bahwa dengan adanya aplikasi
tersebut dapat membantu masyarakat untuk mengetahui lokasi-lokasi pelayanan
kesehatan yang ada di daerahnya, dan masyarakat mengetahui fasilitas/pelayanan
yang ada pada lembaga kesehatan tersebut.
5.2 Saran
Aplikasi yang dibangun dalam penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan
dan keterbatasan, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu dikembangkan agar
menjadi lebih baik, yaitu :
1) Aplikasi ini hanya berjalan pada smartphone berbasis android, diharapkan
pada pengembangan selanjutnya aplikasi ini dapat berjalan pada smartphone
lainnya.
2) Aplikasi ini hanya untuk pelayanan kesehatan di Kota Tangerang Selatan,
diharapkan pada pengembangan selanjutnya aplikasi ini dapat diperluas
jangkauannya baik tingkat provinsi maupun nasional.
56
DAFTAR PUSTAKA
57