Anda di halaman 1dari 4

Konsep Dasar Waterfall

Sommerville (2011:29-30) mengatakan Waterfall model adalah sebuah contoh dari proses

perencanaan dimana semua proses kegiatan harus terlebih dahulu direncanakan dan

dijadwalkan sebelum dikerjakan, sedangkan Pressman (2010) mengatakan bahwa model

waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software.

Model waterfall sering disebut dengan classic life cycle melakukan pendekatan secara

sistematis dan berurutan karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap

sebelumnya dan berjalan berurutan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa waterfall adalah sebuah proses

perencanaan yang bersifat sistematis berurutan dalam membangun software karena pendekatan

tahap demi tahap sampai selesai. Tahapan model waterfall menurut Soomerville dan Pressman

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.3 Contoh Tahap Model Waterfall

Langkah-langkah pada metode waterfall adalah sebagai berikut :

Analisis Kebutuhan Perangkat lunak

Memahami kebutuhan secara lengkap kemudian dianilisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus

dipenuhi oleh software yang akan dibangun.

Desain
Proses multi langka yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda, struktur data,

arsiktektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) procedural. Proses desain

menerjemahkan syarat/kebutuhan kedalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat

diperkirakan demi kualitas sebelum mulai pemunculan kode. Proses software design untuk

mengubah kebutuhan- kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk blueprint

software sebelum coding dimulai.

Implementasi dan pengujian unit

Perancangan lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program, Pengujian unit

melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

Integrasi dan pengujian sistem

Unit program atau program individual diinterasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk

menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Tujuannya untuk memastikan bahwa

semua pernyataan telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan

menghasilkan output yang sesuai.

Pemeliharaan

Ini merupakan fase siklus hidup yang paling lama, sistem diinstal dan dipakai. Proses ini

dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh user. Perubahan akan dilakukan jika terdapat

kesalahan oleh karena itu piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung perubahan

kebutuhan yang diinginkan konsumen.

Definisi Basis Data

Menurut Abdul Kadir (2014:218) dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi

Edisi Revisi, Basis data atau (database) adalah suatu pengorganisasian

sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk

memperoleh informasi.
Sedangkan menurut Rohmat M. Taufiq (2013:97) dalam bukunya Sistem

Informasi Manajemen, Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data

yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa

pengertian basis data (database) adalah suatu kumpulan data yang saling terkait

atau berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga memudahkan aktivitas

memperoleh informasi.

Menurut Abdul Kadir (2014:242) dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi, SQL
(Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengakses basis data yang
tergolong relasional. Sesungguhnya SQL tidak terbatas hanya untuk mengambil data (query),
tetapi juga dapat dipakai untuk menciptakan tabel (CREATE), menghapus tabel (DELETE),
menambahkan data ke tabel (INSERT), menghapus data di tabel (DROP), mengganti data di tabel
(UPDATE), dan berbagai operasi yang lain.

Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena
merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam
sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) adalah
suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam- macam
didalam suatu organisasi.

Dengan sistem basis data ini tiap-tiap orang atau bagian dapat memandang database dari
beberapa sudut pandang yang berbeda. Bagian kredit dapat memandangnya sebagai data
piutang, bagian penjualan dapat memandangnya sebagai data penjualan, bagian personalia
dapat memandangnya sebagai karyawan, bagian gudang dapat memandangnya sebagai data
persediaan. Semua terintegrasi dalam sebuah data yang umum, berbeda dengan sistem pengolahan
data tradisional sumber data ditangani sendiri-sendiri untuk tiap aplikasi.

Anda mungkin juga menyukai