Anda di halaman 1dari 17

Sejarah Grounded Theory

• Tokohnya adalah Barney Glaser dan


Anselm Strauss
• Diperkenalkan dalam buku “The Discovery
of Grounded Theory”
• Tahun 1967
• Akar ilmu: Sosiologi
• Merupakan reaksi tajam terhadap “stagnasi
teori” dalam ilmu-ilmu sosial
Grounded Theory
• Bertolak belakang dengan penelitian pada
umumnya
• Teori dan penelitian terdahulu hanya perlu
dipahami, bukan sebagai penuntun dalam
memahami data
• Cocok untuk menangkap data dalam
realitas sosial yang kompleks
• Teori ini diperoleh dari penelitian induktif
yang berkaitan dengan penjelasan
fenomena
Grounded Theory (Lanjt.)
• Semua dilaksanakan di lapangan
• Data merupakan sumber teori
• Sebuah cara membangun teori dengan basis
sekumpulan data empirik
• Menutup jurang pemisah antara teori dan penelitian
• Creswell (1998): apabila peneliti mengeksplor
pengalaman-pengalaman orang banyak (umum) dari
individu untuk mengembangkan teori, maka itulah
model grounded theory
Alur Informasi Format Grounded Theory

DATA
DATA
Peneliti TEORI
DATA
DATA
Perbedaan
1. Kerangka kerja konseptualnya dihasilkan dari data, bukan dari
kajian terdahulu, walaupun demikian kajian terdahulu juga dapat
mempengaruhi hasil akhir penelitian
2. Peneliti yang menggunakan metode grounded theory selalu
berusaha menemukan proses-proses dominan di suatu situasi
sosial, bukannya menguraikan unit sosial yang diteliti
3. Setiap bagian dari data dibandingkan dengan bagian data yang
lain guna menemukan model kategori jawaban yang sesuai
dengan tujuan penelitian
4. Pengumpulan data di lapangan dapat dimodifikasi sejalan dengan
pengembangan model kategorisasi, proposisi dan dalil yang
ditemukan guna mengembangkan teori baru
5. Peneliti tidak mengikuti penggunaan langkah- langkah yang
bersifat linier, melainkan bekerja dengan matriks, di mana
beberapa proses penelitian dilakukan secara simultan
Pengumpulan Data
• Wawancara sampai titik jenuh
• Observasi lapangan dengan pola zig zag
• Bahan-bahan dokumenter
Desain Penelitian Grounded Theory
• Grounded Theory memang dilaksanakan dengan
tidak berdesain, tetapi tetap harus dilaksanakan
dengan teknik dan prosedur yang sistematis

• Teknik dan prosedur analisis yang sistematis


memungkinkan peneliti mengembangkan suatu
teori substantif yang memenuhi kriteria pembuatan
sains yang baik, signifikan, kelengkapan teori
observasi, pemerataan, reproduksibilitas, berharga,
teliti dan pembuktian
Desain Penelitian Grounded Theory (Lanjt.)
1. Tahap Penciuman Lapangan
a) Meninjau teori dan menjauhkan diri darinya
b) Memahami realitas sosial
2. Tahap Lapangan II
a) Memperoleh pengertian mendalam
b) Menentukan metode dan teknik pengumpulan data
c) Mengklasifikasikan data sesuai kategori permulaan
d) Menghubungkan kategori utama dan menemukan konsep
e) Membangun hubungan konsep-konsep menjadi proposisi
3. Tahap Lapangan III
a) Mereview data yang telah diperoleh
b) Konsep dan proposisi yang telah diperoleh diungkap
dengan teori-teori lain
c) Pembuatan draf laporan akhir
Proses Analisis (1)

1. Open Coding
Membentuk kerangka awal tentang fenomena
(menemukan properti dalam setiap kategori)
2. Axial Coding
Merangkai data untuk menemukan fenomena
sentral
3. Selective Coding
4. Matriks kondisi
Proses Analisis (2)

3. Selective Coding
Mengidentifikasi “storyline” dan mengintegrasikan
kategori dalam model axial coding sehingga
menghasilkan proposisi
4. Matriks kondisi
Tambahan dari Creswell, untuk menggambarkan
kondisi sosial, sejarah dan ekonomi yang
mempengaruhi fenomena sentral
3 Strategi di Lapangan

1. Strategi Ledakan Bola Salju


2. Strategi Pelepasan Bola Salju
3. Strategi Cerobong Asap
Tantangan dalam Grounded Theory

1. Peneliti harus mampu mengesampingkan


sebanyak mungkin ide atau gagasan teoritis
2. Implementasi cukup sukar sehingga butuh
latihan-latihan dalam waktu lama
3. Kredibilitas peneliti merupakan pertimbangan
utama
4. Biasanya pada fase interpretasi data,
membutuhkan bantuan metode-metode kajian
lainnya
Tantangan dalam Grounded Theory
(2)
5. Sulit untuk digunakan pada bidang-bidang di
luar antropologi ataupun sosiologi tradisional
6. Peneliti harus mawas diri dan mempu
membaca gejala-gejala sosial yang diteliti
dengan tepat agar mampu menyusun
kategori dan rumusan masalah yang akurat.
Kelebihan Grounded Theory
1. Peneliti sangat bebas membangun kerangka
penelitian
2. Bersifat terbuka bagi berbagai pendekatan baru
3. Dapat digabungkan dengan metode-metode lain
4. Fleksibel
5. Setiap peneliti dapat mengembangkan dan
mempraktikkan prosedur grounded theory yang
berbeda
6. Merupakan metode yang paling baik bila
diterapkan untuk investigasi masalah-masalah
yang masih belum jelas dan/atau untuk
memperoleh persepsi baru dari situasi yang
dianggap sudah lumrah dan jamak
Kunci Keberhasilan Penelitian
Grounded Theory
• Peneliti Grounded Theory harus dapat
membaca gejala-gejala sosial yang diteliti
agar mampu menyusun kategori-ketegori dan
rumusan masalah yang akurat
• Kategori dan rumusan masalah yang akurat
akan menghasilkan proposisi (hipotesis) yang
tajam dan amat berguna dalam perumusan
dasar dalam proses penelitian Grounded
Theory

Anda mungkin juga menyukai