OLEH
1.NUR AFIA KHAERUNNISA 14120190108
2.NURANNISA FIRMAN 14120190109
3.SUHARNI 14120190110
4.ANIELA AMANDA SAPUTRI 14120190111
5.ROSDIANA 14120190112
6.ALYA NURUL FADILLAH S 14120190113
7.CLARISA FEBRIANTI 14120190114
8.NURUL FITRIANI 14120190115
Atas dasar inilah, mengapa menjadi sangat penting adanya strategi dalam
ketatanegaraan. Stretegi tersebut dibentuk untuk menjaga keutuhan kesatuan dan
persatuan masyarakat. Awalnya strategi dibentuk untuk menanggulangi konflik antar
daerah, namun seiring perkembangannya, strategi dibentuk untuk menghadapi berbagai
macam gangguan dan ancaman yang datang dari luar Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Strategi ini biasa disebut dengan Geostrategi Indonesia.
2) Geostrategi
Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu memperhatikan kondisi sosial,
budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional.
Geostrategi diartikan sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara (Poernomo, 1972),
yang pada awalnya diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer. Hal ini
tentunya berkaitan dengan arti strategi itu sendiri, yaitu ilmu atau seni tentang jenderal
(the art of generalship). Strategi itu sendiri semula banyak dikembangkan oleh kaum
militer, yakni bagaimana memenangkan perang. Namun kini istilah strategi lebih popular
pula di kalangan ekonom, industialis, bahkan para ahli pendidikan. Jadi pemikiran strategi
kini diartikan bagaimana kita akan memenangkan pasar untuk keperluan produk kita dan
sekaligus untuk meyakinkan kita bahwa bahan baku lebih terjamin lebih lama (sampai
lebih dari 20 tahun) dari awal perhitungan kita, serta bagaimana kita menggunakannya
seefektif mungkin (Pearson, 1990: 2).
Penjelasan Istilah
b. Bersifat developmental/pengembangan
Yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi,
politik, ekonomi, social, budaya, dan hankam sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.
c. Anatomi ketegangan.
Perbedaan pengembangan pandangan sangat dipengaruhi doktrin
politik yang berlaku bagi masing-masingbangsa.
a. Manunggal
Dalam membangunan Ketahanan Nasional adanya kesatuan yang
bersifat komperehensif integral.
b. Mawas ke dalam
Ditujukan kedalam diri bangsa dan negara sendiri karena bertujuan
untuk mewujudkan hakikat dan sifat Nasionalnya.
c. Kewibawaan
Bertujuan untuk mewujudkan kewibawaan nasional, dan harus
diperhitungkan pihak lain.
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan Nasional Indonesia
(Suradinata,2005 47).
a) Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
b) Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia
selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami
berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
c) Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna
keteraturan (regular) dan stabilitas, yang didalamnya terkandung potensi untuk
terjadinya perubahan (the stability idea of changes)(Usman,2003: 5)
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud
dengan ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara
dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan.
Konsekuensinya suatu ketahanan harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu usaha
secara terus-menerus secara giat dan berkemauan keras menngunakan segala
kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional. Identitas
merupakan ciri khas suatu negara yang dilihat sebagai suatu totalitas, yaitu suatu
negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan
nasionalnya,serta peranan yang dimainkan di dunia Internasional. Adapun pengertian
lain yang berkaitan dengan integritas adalah kesatuan yang menyeluruh dalam
kehidupan bangsa, baik sosial maupun alamiah, potensial maupun tidak potensial.
Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang bersifat menggugah kemampua,
adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan
atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal maupun politis. Adapun
Hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan yang
bersifat konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal tersebut berasal dari
luar maka dapat di sebut sebagai kategori gangguan.
a) Integratif
Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam
hubungannya dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke
dalam saling mengadakan penyesuaian yang selaras dan serasi.
b) Mawas ke dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu
sendiri, untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya
adalah hasil yang wajar dari hubungan internasional dengan bangsa lain.
c) Menciptakan Kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integratif
mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect,
yang harus diperhitungkan pihak lain.
d) Berubah menurut waktu
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap,
melainkan sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan
dapat juga menurun, dan hal itu sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.
Konsepsi ketahanan nasional dapat juga dipandang sebagai suatu pilihan atau
alternatif dan konsepsi tentang kekuatan nasional (national power), yang biasanya
dianut oleh negara-negara besar didunia. Konsepsi tentang kekuatan nasional
bertumpu pada kekuatan, terutama bertumpu pada kekuatan fisik militer dengan
politik kekuasaannya (power politics), sedangkan ketahanan nasional tidak semata-
mata mengutamakan kekuatan fisik, melainkan memanfaatkan daya dan kekuatan
lainnya pada suatu bangsa. Ketahanan nasional pada hakikatnya merupakan suatu
konsepsi dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan kemakmuran serta
pertahanan dan keamanan didalam kehidupan nasional. Untuk dapat mencapai suatu
tujuan nasional suatu bangsa harus mempunyai kekuatan, kemampuan, daya tahan dan
keuletan. Dengan demikian jelaslah bahwa ketahanan nasional harus diwujudkan
dengan menggunakan baik pendekatan kesejahteraan, maupun pendekatan keamanan.
a) Posisi dan Lokasi Geografi Negara
Posisi dan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
memberikan gambaran tentang bentuk ke dalam (menampakkan corak
wujud dan tata susunan tertentu), dan bentuk keluar (situasi dan kondisi
lingkungan serta hubungan timbal balik antara negara dan lingkungan)
dari negara kita. Posisi dan lokasi ini merupakan wadah bagi bangsa yang
mendiaminya serta saling mempengaruhi satu sama lain, dan dengan batas
nasional tertentu membedakan Negara Indonesia dengan bangsa lain.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi
oleh lautan. Posisi dan lokasi Negara Indonesia berada dalam posisi
silang di jalan silang dunia yaitu antara Benua Asia dan Benua
Australia serta Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Kondisi yang
demikian tidak hanya bersifat fisik tetapi juga terbuka terhadap segala
pengaruh dan aliran sosial.
b) Keadaan dan Kekayaan Alam
Sebagai makhluk tuhan, untuk hidup berkembang biak dan
mempertahankan diri, mereka memanfaatkan alam dan kekayaan yang
terkandung di dalamnya. Tentu dalam pemanfaatan itu harus seimbang
dan seirama dengan perkembangan penduduk.
a. Ideologi
Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan
hidupnya yang sekaligus berfungsi sebagai dasar dan cita-cita nasional yang
hendak dicapai. Bangsa Indonesia memiliki falsafah negara yang kita kenal
dengan pancasila yang lahir dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat Indonesia. Makin tinggi kesadaran dan ketaatan suatu
bangsa mengamalkan ideologi negaranya, maka semakin tinggi pula tingkat
ketahanan nasional dibidang ideologinya.
b. Politik
Masalah politik yang kita maksudkan di sini dalam konteksnya
dengan negara. Pusat kekuasaan suatu negara berada pada pemerintahannya,
maka perjuangan memperoleh kekuatan berubah menjadi perjuangan
mengurusi pemerintah.
d. Sosial budaya
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang sosial budaya
adalah tradisi. Tradisi bangsa adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan
tingkah laku yang terlembagakan yang diwariskan dan diteruskan dari
generasi kegenerasi serta memberikan suatu bengsa sistem nilai dan sistem
norma untuk menjawab tantangan setiap tahap perkembangan sosial. Tradisi
bersifat dinamis dapat membantu ketahanan nasional, tetapi tradisionalisme
yang sikap atau pandangan memuji secara berlebihan masa kehendaknya dapat
kita tinggalkan.
e. Militer HANKAM
Pertahanan kemanan adalah daya upaya rakyat dengan angkatan
bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah
Negara dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai
keamanan bangsa dan negara, serta kemampuan perjuangannya dilaksanakan
dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan
kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara
terintegrasi dan terkoordinasi.
Ada beberapa fungsi politik yang menunjukkan tingkat geostrategi politik suatu
bangsa dan negara untuk mewujudkan stabilitas politik, yaitu sebagai berikut :
Mempertahankan pola
Penyesuaian keadaan
Penyatuan sistem sosial
Sistem politik harus bias mengatasi berbagai hambatan dan gangguan terhadap
sistem sosial sebagai rasa tidak puas, ketegangan, perpecahan dan sebagainya. Dalam
mengatasi angguan harus memperhatikan ideology negara karena dapat berperan
sebagai pemersatu bangsa.
Peranan aspek ekonomi dan sosial budaya dalam kesejahteraan dan keamanan, yaitu
lebih besar kesejahteraannya daripada keamanan, atau mempunyai peranan lebih besar dalam
kesejahteraan dan harus berperan juga dalam keamanan.
Geostrategi Aspek Ekonomi
Untuk budaya asing yang masuk, perlu adanya pembinaan kebudayaan dengan
tujuan untuk menangkal pengaruh negatif yang dapat memecah perekat bangsa baik
langsung maupun tidak langsung serta membahayakan kehidupan kebudayaan
nasional, dengan berusaha menjaga keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu
keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat,
manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin.
Geostrategi Pertahanan Keamanan
a) Perlawanan bersenjata terdiri atas bala nyata yang merupakan kekukatan TNI yang
selalu siap dan yang dibina, sebagai kekuatan cadangan serta bala potensial.
b) Perlawanan tidak bersenjata yang berfungsi sebagai Tibum, Linra, Kamra, dan
Linmas.
c) Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai bidang
profesi masing-masing dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana,
dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana
lainnya.
GEOPOLITIK
A. Pengertian Geopolitik ( Wawasan Nusantara )
Geopolitik berasal dari kata”geo” atau bumi dan politik berarti kekuatan yang
didasarkan pada pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional
untuk mewujudkan tujuan nasional. Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau
peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh
aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan
geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan
dan berhasil akan berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya,
politik Negara itu secara langsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan.
Geopolitik bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau
konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik geografi
suatu Negara.
Beberapa pendapat dari pakar-pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut:
Ilmu bumi politik berdasarkan ajaran Ratzel tersebut justru menimbulkan dua aliran,
dimana yang satu berfokus pada kekuatan di darat, sementara yang lainnya berfokus pada
kekuatan di laut. Ratzel melihat adanya persaingan antara kedua aliran itu,sehingga ia
mengemukakan pemikiran yang baru,yaitu dasar-dasar suprastruktur geopolitik kekuatan
total/ menyeluruh suatu negara harus mampu mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan
geografinya. Pemikiran Ratzel menyatakan bahwa ada kaitan antara struktur atau kekuatan
politik serta geografi dan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan Negara yang
dianalogikan dengan organisme.
2. Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen menegaskan
bahwa Negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai “prinsip dasar”. Pokok ajaran
Kjellen adalah :
1. Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup yang memiliki intelektual.
Negara di mungkinkan untuk memperoleh ruang yang cukup luas agar kemampuan dan
kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas.
2. Negara merupakan suatu system politik/pemerintahan yang meliputi bidang-bidang
geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik dan politik memerintah.
3. Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar. Ia harus mampu
berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk
meningkatkan kekuatan nasionalnya: ke dalam, untuk memperoleh batas-batas Negara yang
lebih baik. Sementara itu, kekuasaan imperium kontinental dapat mengontrol kekuatan di
laut.
Negara bagaikan suatu organisme. Ia tidak bisa hidup sendiri. Keberlangsungan hidupnya
ikut dipengaruhi oleh negara-negara lain, terutama Negara-negara tetangga atau negara yang
berada dalam satu kawasan dengannya. Untuk itulah diperlukan satu sistem perpolitikan yang
mengatur hubungan antar negara-negara yang letaknya berdekatan diatas permukaan bumi
ini. Sistem politik tersebut dinamakan Geopolitik yang mutlak dimiliki dan diterapkan oleh
setiap Negara di sekitanya tak terkecuali Indonesia. Indonesia pun harus memiliki sistem
Geopolitik yang cocok diterapkan dengan kondisi kepulauannya yang unik dan letak
geografis negara Indonesia diatas permukaan planet bumi.
Geopolitik Indonesia tiada lain adalah wawasan nusantara. Wawasan nusantara tidak
mengandung unsur-unsur kekerasan, cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi pancasila dan UUD 1945 yang
merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat serta
menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaanya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan
nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara
bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses
psikologis. Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
Indonesia, yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis,
melainkan dalam pengertian secara keseluruhan
B. Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Geopolitik
Ditinjau dari tataran pemikiran/ konsepsi yang berlaku di Indonesia wawasan
nusantara adalah geopolitik Indonesia yang merupakan pra-syarat bagi terwujudnya cita-cita
nasional yang tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila. Konfigurasi Indonesia adalah unik
dengan ciri-ciri demografi,anthropologi, meteorology dan latar belakang sejarah yang
memberi peluang munculnya desintegrasi bangsa. Tidaklah mengherankan apabila para
pendiri Republik sejak dini telah meletakkan dasar-dasar geopolitik Indonesia yaitu melalui
ikrar sumpah pemuda, dimana amanatnya adalah satu nusa,yang berarti keutuhan ruang
nusantara;satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia; satu bahasa yang
merupakan faktor pemersatu seluruh ruang nusantara bersama isinya.
Ketiga-tiganya menyatu secara utuh menjadi jiwa bangsa Indonesia dan sekaligus
pendorong tercapainya cita-cita proklamasi. Rasa kebangsaan adalah suplimasi dari sumpah
pemuda dan menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat,dihormati dan disegani diantara
bangsa-bangsa di dunia ini. Paham kebangsaan yang merupakan pengertian yang mendalam
tentang apa dan bagaimana bangsa itu serta bagaimana mewujudkan masa depannya. Ia
merupakan intisari dari visi warga bangsa tentang kemana bangsa ini harus di bawa ke masa
depan dalam suasana lingkungan yang semakin menantang.
Secara formal paham kebangsaan dapt dibina melalui proses pendidikan dan
pengajaran dalam bentuk materi ajaran misalnya wawasan nusantara, ketahanan nasional,
doktrin dan strategi pembangunan nasional,sejarah dan budaya bangsa. Untuk itu para
perancang materi pengajaran harus benar-benar memiliki visi dan pengetahuan tentang
kebangsaan serta kaitannya dengan kepentigan geopolitik. Semangat kebangsaan atau
nasionalisme merupakan produk akhir dari sinergi rasa kebangsaan dengan paham
kebangsaan. Banyak pakar yang berpendapat bahwa konsepsi tentang rasa kebangsaan tau
wawasan kebangsaan secara keseluruhan sudah usang dan ketinggalan zaman.
Dengan demikian bahwa geopolitik hanya akan efektif apabila dilandasi oleh
wawasan kebangsaan yang mantap, karena tanpa itu ia tidak lebih hanya permainan politik
semata, sebab wawasan kebangsaan akan membuat ikrar satu bangsa terwujud dan bangsa
yang satu dapat mewujudkan satu nusa dengan berbekal landasan satu bahasa. Oleh karena
adanya amanat yang demikian itulah, maka wawasan nusantara secara ilmiah dirumuskan
dalam bentuk konsepsi tentang kesatuan yang meliputi:
1. Kesatuan Politik
Kesatuan politik disadari pentingnya dari adanya kebutuhan untuk mewujudkan
pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity yang utuh sebagai tanah air. Ini berarti
bahwa tidak ada lagi laut bebas diantara pulau-pulau tersebut, sehingga laut diantara pulau-
pulau itu berubah dari pemisah menjadi pemersatu tanah air nusantara.
2. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak dan ini dapat disediakan melalui proses
demokratisasi. Akan tetapi demokrasi tidaklah berarti berbuat sesuai aturannya sendiri-sendiri
akan tetapi perlu taat pada koridor yang telah disepakati bersama. Setelah kegiatan ekonomi
diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu dijaga kesatuaanya diseluruh wilayah negara,
antara lain berlakunya satu mata uang tunggal yaitu rupiah. Pada saat krisis ekonomi
memuncak dan nilai tukar rupiah sangat labil, maka mencairlah kesatuan ekonomi karena
untuk sementara para pelaku ekonomi bertransaksi dengan dollar AS.
3. Kesatuan Sosial Budaya.
Bangsa Indonesia sesungguhnya mewujudkan atas dasar kesepakatan bukan atas
dasar sejarah atau geografi. Dalam BPUPKI terjadi perdebatan antara para tokoh pendiri
Republik ini tentang apa itu bangsa Indonesia dan apa itu wilayah Negara Indonesia.
Kesatuan sosial budaya sesungguhnya merupakan sublimasi dari rasa paham dan
semangat kebangsaan. Tanpa memandang suku, ras, dan agama serta asal keturunan,
perasaan perasaan satu dimungkinkan untuk dibentuk asal sama-sama mengacu pada
wawasan kebangsaan Indonesia sebagaimana isi dan makna sumpah pemuda.
4. Kesatuan Hankam.
Makna utama dari kesatuan hukum adalah bahwa masalah bidang hankam,
khususnya keamanan dan pembelaan negara adalah tanggung jawab bersama. Atas dasar
itulah sistem Hankamrata memiliki 3 ciri utama yaitu:
a. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan terciptanya rasa aman dan
keamanan rakyat.
b. Pelibatannya secara semesta, yang maknanya adalah bahwa setiap warga dan setiap fasilitas
dapat dilibatkan di dalam upaya Hankam
c. Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan, yang maknanya tiap unit wilayah
harus di upayakan agar dapat menggalang ketahanan masing-masing.
Secara geopolitik kesatuan hankam bermakna bahwa di dalam negeri hanya
ada TNI dan Polri sebagai satuan pengamanan bersenjata yang berarti tidak diperbolehkan
ada satuan bersenjata di luat itu. Karena itulah maka pemilikan senjata api dilarang kecuali
mendapat azin dari Polri untuk digunakan bagi kepentingan khusus. Pegawai pemerintah
dengan tugas khusus juga dipersenjatai sebagai sarana self defense mengingat bidang
tugasnya yang membawa konsekuensi keamanan bagi dirinya.
1. Wilayah (Geografi)
a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
Kata ‘Archipelago’ dan ‘Archipelagic’ berasal dari kata Italia ‘Archipelagos’. Akar katanya
adalah ‘archi’ yang berarti terpenting, terutama, dan ‘pelagos’ berarti laut atau wilayah
lautan. Jadi, ‘Archipelago’ berarti lautan terpenting.
Istilah ‘Archipelago’ adalah wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya. Arti ini
kemudian menjadi pulau-pulau saja tanpa menyebut unsur lautnya sebagai akibat penyerapan
bahasa barat, sehingga Archipelago selalu diartikan kepulauan atau kumpulan pulau.
Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam
kesatuan utuh, sementara tempat unsure perairan atau lautan antara pulau-pulau berfungsi
sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah. Asas dan wawasan kepulauan ini
dijumpai dalam pengertian the Indian Archipelago. Kata Archipelago pertama kali dipakai
oleh Johan Crawford dalam bukunya the history of Indian Archipelago (1820). Kata Indian
Archipelago diterjemahkan kedalam bahasa Belanda Indische Archipel yang semula
ditafsirkan sebagai wilayah Kepulauan Andaman sampai Marshanai.
b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch
oostindishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah
Negara Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak nama yang
dipakai, yaitu ‘Hindia Timur’, ‘Insulinde’ oleh Multatuli, ‘nusantara’. ‘indonesia’ dan
‘Hindia Belanda’ (Nederlandsch-Indie) pada masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia
sangat mencintai nama ‘Indonesia’ meskipun bukan dari bahasanya sendiri, tetapi ciptaan
orang barat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan Indonesia. Dalam
bahasa Yunani, ‘Indo’ berarti India dan ‘nesos’ berarti pulau. Indonesia mengandung makna
spiritual yang didalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, Negara
kesatuan, kemerdekaan dan kebebasan.
1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2. res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak
dapat dimiliki oleh masing-m,asing Negara
3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa
4. Mare Clausum (the right and dominion of the sea), menyatakan bahwa hanya laut
sepanjang pantai saja yang dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat
(waktu itu kira-kira sejauh tiga mil)
5. Archipelagic State Pinciples (Asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar konvensi
PBB tentang hokum laut.
Saat ini Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nation Convention on the Law of the
sea UNCLOS) mengakui adanya keinginan untuk membentuk tertib hokum laut dan samudra
yang dapat memudahkan komunikasi internasional dan memajukan penggunaan laut dan
samudra secara damai. Di samping itu ada keinginan pula untuk mendayagunakan kekayaan
alamnya secara adil dan efesien, konservasi dan pengkajian hayatinya, serta perlindungan
lingkungan laut.
Sesuai dengan hukum laut Internasional, secara garis besar Indonesia sebagai Negara
kepulauan memiliki Teritorial, Perairan Pedalaman, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landasan
Kontinental. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Negara kepulauan adalah suatu Negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau lebih
kepulauan dapat mencakup pulau-pulau lain. Pengertian kepulauan adalah gugusan pulau,
termasuk bagian pulau, perairan diantaranya dan lain-lain wujud alamiah yang hubungannya
satu sama lain demikian erat sehingga pulau-pulau perairan dan wujud alamiah lainnya
merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi dan politik yang hakiki, atau yang secara
histories dianggap demikian.
2. laut territorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 nil laut
diukur dari garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang
pantai, seperti yang terlihat pada peta laut skala besar yang berupa garis yang
menghubungkan titik-titik terluar dari dua pulau dengan batasan-batasan tertentu sesuai
konvensi ini. Kedaulatan suatu Negara pantai mencakup daratan, perairan pedalaman dan laut
territorial tersebut.
3. perairan pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari garis
pangkal.
4. zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal. Di
dalam ZEE Negara yang bersangkutan memiliki hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi,
eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam hayati dari perairan.
5. landasan kontinen suatu Negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya yang
terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah
daratannya. Jarak 200 mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu dengan tidak
melebihi 350 mil, tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut sedalam
2500 m.
Utara : 60 08’ LU
Jarak utara selatan sekitar 1.888 km, sedangkan jarak barat timur sekitar 5.110 km. bila
diproyeksikan pada peta benua Eropa, maka jarak barat timur tersebut sama dengan jarak
antara London dengan Ankara, Turki. Bila diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka
jarak teresbut sama dengan jarak antara pantai barat dan pantai timur Amerika Serikat.
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2, yang terdiri atas daratan seluas
2.027.087 km2 dan perairan 127.166.163 km2. luas wilayah daratan Indonesia jika
dibandingkan dengan Negara-negara Asia Tenggara merupakan yang terluas.
1. Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen yaitu:
a. Wujud wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang didalamnya
terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Baik
laut maupun selat serta di atasnya merupakan satu kesatuan ruang wilayah. Oleh karena
itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan
dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka ke
atas dengan titik puncak kerucut dipusat bumi.
Letak geografis negara berada di posisi dunia antar dua samudera dan dua benua. Letak
geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional di Indonesia.
Perwujudan wilayah nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi melalui politik luar neeri bebas dan aktif.
Dalam proses pembangunan nasional untuk pencapaian tujuan nasional selalu menghadapi
berbagai kendala dan ancaman. Untuk mengatasi perlu dibangun suatu kondisi kehidupan
nasional yang disebut katahan nasioanl. Kenerhasilan pembangunan akan meningkatkan
kondisi dinamik kehidupan nasional dalam wujud ketahan nasional yang tangguh.
Sebaliknya, ketahan nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan nasional semakin
baik.
Wawasan nasional bangsa nindonesia adalah wawasan Nusantara yang merupakan pedoman
bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional
merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut
dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu perlu adanya suatu konsepsi Ketahanan
Nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.
Secara ringkas dapt dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahan nasional merupakan
konsepsi yang saling mendukung antara sebgai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya
KESIMPULAN
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik
yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang
mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Makarim, N.A. 2004. Geostategi. [Online]. Tersedia: http://www.kompas.com/kompas-
cetak/041228/utama [19 September 2011].[29 November 2019]
Poerwowidagdo, S.J. 1999. Geoekonomi, Abstraksi ekonominya di kepulauan RI.
[Online]. Tersedia: — [19 September 2011].[29 November 2019]