Disusun Oleh:
Kelompok 2
Dosen Pengajar
Awaluddin, S.Sos. M,Pd
Miladil Fitra, SKM. MKM
Puji syukur kelompok ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kelompok sehingga kelompok berhasil menyelesaikan makalah yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karna itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kelompok harapkan demi kesempurnaan
laporan ini. Terimakasih kepada bapak/ibu Dosen yang membimbing dalam pelaksanaan mata
kuliah kewarganegaraan, terutama kepada dosen pengajar Bapak Awaluddin, S.Sos. M,Pd dan
Bapak Miladil Fitra, SKM, MKM.
Akhir kata, kelompok mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah Swt
senantiasa meridhoi segala usaha kita semua. Amiin.
Kelompok 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, geostrategi merupakan arah geografis kebijakan luar negeri suatu negara.
Geostrategi memiliki karakter agresif, ofensif, dan outward looking, serta menggabungkan
pertimbangan strategi (peran militer) dan geopolitik. Sementara itu, konsepsi Ketahanan
Nasional dikembangkan oleh Lemhannas lebih bersifat pertahanan diri (defensif), less
militaristic, inward looking, serta berasas kesejahteraan dan keamanan.
Sejak awal pengembangan konsepsi, Ketahanan Nasional telah dirintis bersama oleh para
pemikir di Lemhannas, Seskoad, dan para peserta KRA 1 sejak tahun 1965. Namun, seabagai
akibat peristiwa G30S PKI, seluruh lapisan masyarakat termasuk Lemhannas dikerahkan
untuk melakukan konsolidasi dalam rangka menegakkan pemerintahan Orde Baru. Oleh
karena itu, seluruh kegiatan pengkajian Lemhannas lebih dititikberatkan pada pemecahan
masalah-masalah nasional.
Berhubung peperangan biasanya berkecamuk di suatu ruang (space), maka sejak awal
penampilannya, geostrategi sudah menjadikan ruang sebagai suatu kategori utama dari
pemikiran strategis, yang jelas tercatat dalam dimensi “geo”. Namun, bukan berarti bahwa
setiap strategi dalam hal ini konsepsi Ketahanan Nasional adalah geostrategi.
Istilah Ketahanan Nasional untuk pertama kali dikemukakan oleh Presiden Soekarno.
Selanjutnya, pada tahun1962, mulai diupayakan secara khusus pengembangan gagasan
Ketahanan Nasional di SekolahStaf dan Komando Angkatan Darat Bandung.Esensi
Ketahanan Nasional adalah hubungan baik antara kekuasaan dan rakyat banyak, antaramiliter
dan rakyat.
Hal ini sesuai pendapat Grygielbahwa negara berusaha di atas segalanya untuk
melindungi wilayah mereka dari invasi danserangan sehingga harus berkonsentrasi dalam
upaya menjaga keamanan teritorialnya dan tidakmemiliki kemampuan untuk mengejar
kebijakan luar negeri yang bersifat politik-strategik.Sumber daya diplomatik, ekonomi, dan
militer Indonesia dialihkan untuk melindungi kedaulatanwilayah dari ancaman masuknya
komunis dari Indo Cina dan menyukseskan pembangunanekonomi.Geostrategi Indonesia
sebagai geopolitik dalam pelaksanaan, atau diartikan bahwa geostrategiadalah kebijakan
pelaksanaan dalam menentukan tujuan, sarana, serta cara penggunaan saranatersebut guna
mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis bangsaIndonesia.
Perkembangan awal geostrategi Indonesia dilakukan oleh para pemikir di Seskoad dan
Reguler Angkatan I Lemhannas dalam bentuk Konsepsi Ketahanan Revolusi. Hal
inimerupakan tindak lanjut dari amanat Presiden Soekarno pada kuliah pertama KRA I
Lemhannas(20/5/1965), yang menyampaikan, “Pertahanan nasional hanya dapat sempurna
semaksimum-maksimumnya, jikalau kita mendasarkan pertahanan nasional itu atas
pengetahuan geopolitik.”Berhubung peperangan biasanya berkecamuk di suatu ruang
(space), maka sejak awalpenampilannya, geostrategi sudah menjadikan ruang sebagai suatu
kategori utama daripemikiran strategis, yang jelas tercatat dalam dimensi “geo”. Namun,
bukan berarti bahwa setiapstrategi—dalam hal ini konsepsi Ketahanan Nasional—adalah
geostrategi
B. Tujuan
Tujuan makalah Konsep Geostrategi, Ketahanan Nasional dan Bela Negara Indonesia
antara lain sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui Konsep dan Urgensi Konsep Geostrategi, Ketahanan Nasioanal dan
Bela Negara
2) Untuk mengetahui Alasan Mengapa Diperlukan Geostrategi, Ketahanan Nasioanal dan
Bela Negara
3) Untuk mengetahui Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Konsep
Geostrategi, Ketahanan Nasioanal dan Bela Negara
4) Untuk lebih memahami Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Konsep
Geostrategi, Ketahanan Nasioanal dan Bela Negara
5) Untuk mengetahui Esensi dan Urgensi Konsep Geostrategi, Ketahanan Nasioanal dan
Bela Negara
BAB II
PEMBAHASAN
Bela negara adalah sikap, tekad dan juga perilaku warga negara yang dilakukan
secara menyeluruh, teratur serta terpadu dan juga dijiwai oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa. Dasar hukum mengenai bela
negara terdapat dalam isi UUD 1945, yakni: Pasal 27 ayat (3) yang menyatakan
bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara. Pasal 30 ayat (1) yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Bela negara
mencakup pengertian bela negara secara fisik dan nonfisik. Bela negara secara
fisik adalah memanggul senjata dalam menghadapi musuh (secara militer). Bela
negara secara fisik pengertiannya lebih sempit daripada bela negara secara
nonfisika.
Ketahanan nasional adalah suatu kondisi di mana suatu negara bisa menanggulangi
adanya ancaman yang berasal dari dalam ataupun luar negeri dan hal tersebut juga
sesuai dengan definisi ketahanan nasional yang dibuat oleh Lembaga Ketahanan
Nasional. Maka dari itu, setiap negara yang ada di dunia harus memiliki ketahanan
nasional yang baik dan hal ini diperlukan untuk bisa menciptakan dan juga menjaga
stabilitas yang ada di dalam negeri. Untuk bisa mewujudkan ketahanan nasional yang
baik pada suatu negara, seluruh aparatur negara dan juga masyarakat memiliki
tanggung jawab yang sama.
Masyarakat yang ada di Indonesia juga memiliki kewajiban untuk bela negara dan
hal tersebut juga tertuang pada UUD 1945. Pada dasarnya, bela negara adalah suatu
tindakan yang sangat mulia di mana kita akan mendapatkan kehormatan apabila kita
bisa melakukan hal tersebut. Adanya kewajiban untuk melakukan bela negara ini juga
pada dasarnya dilakukan sehingga seluruh masyarakat bisa memiliki kontribusi yang
sama dalam rangka menjaga ketahanan dan stabilitas nasional.
Sumber Politik
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan (AGHT) baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang langsung
maupun yang tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa serta perjuangan dalam mengejar Tujuan Nasional Indonesia.Ketahanan Nasional
Indonesia ditinjau dari astra gatra meliputi : aspek alamiah (tri gatra) yaitu posisi dan
lokasi geografi negara Indonesia, keadaan kekayaan alam, keadaan kemampuan,
penduduk, aspek sosial (panca gatra) yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
militer/Hankam, Tantangan Ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia ke depan adalah
Indonesia dianggap sebagai kekuatan regional dimana ekonominya belum begitu kuat
dalam percaturan internasional kerawanan hubungan dengan negara-negara lain, sengketa
perbatasan, pengaturan zona ekonomi ekslusif, Sea Lane Of Communication(SLOC)
penguasaan sumber kekayaan alam, pengaturan dan sarana perdagangan yang
mengandung dimensi internasional. Tujuan geostrategi diarahkan untuk menegakkan
hukum dan ketertiban (law and order), terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
(walfare and prosperity), terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and
safety), terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (juridical justice and social
justice), tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktulisasikan diri (freedom of the
people). Geostrategi memiliki dua sifat pokok, yaitu bersifat daya tangkal, dimana sifat
ini berupaya untuk menangkal segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan terhadap identitas, integritas, dan eksistensi bangsa dan negara Indonesia, dan
bersifat developmental/pengembangan, yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa
dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam, sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.
B. Saran
Sebagai warga negara yang baik, kita harus terus merealisasikan geostrategi sebaik-
baiknya demi kelancaran untuk mewujudkan ketahanan nasional yang baik agar bangsa
kita terus terjaga dari ancaman-ancaman yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.unm.ac.id/2692/1/Artikel%20Jurnal%20Nasional%20Tidak
%20Terakreditasi%20-%20Urgensi%20Ketahanan%20Nasional%20Sebagai
%20Geostrategi%20Indonesia.pdf
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/655395/mod_resource/content/1/Bab%209.pdf
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2018/11/wiraedisikhusus1.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/pendidikan-
kewarganegaraan/makalah-kelompok-16-pkn-semester-
1/21121450#:~:text=1%20Latar%20Belakang%20Geostrategi
%20Indonesia,mencapai%20kepentingan%20dan%20tujuan%20nasional