Anda di halaman 1dari 12

THE ROLE AND INFLUENCE OF MANAGER IN THE OFFICE

ENVIRONMENT

PERAN DAN PENGARUH MANAJER DI LINGKUNGAN KANTOR

by:
Rifki Muhammad Mufti (NIM 185211057)
Program Studi Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Bandung

ABSTRACT
This journal discusses how "THE ROLE AND INFLUENCE OF MANAGER
IN THE OFFICE ENVIRONMENT”. A manager is a person who works in an
office which is responsible to all parts of the organization's activities. Managers
have three important functions in the company of planners, managers and control
of office activities. It also has tasks that must be done well. For the purpose of
getting maximum results in work, that is able to achieve company goals,
managers have a role that must be executed according to the existing situation.
Do not let the role that is run improperly with the conditions experienced.
Through the ability of a good manager, a manager will be able to direct
employees to do a good job, so that the company’ s goals can be achieved is
accordance with what is expected. Besides that a manager must also be able to
solve problems with the right decision making. To improve employee morale, a
manager must provide motivation which also aims to make employees feel
valued and needed for their role.

Keywords : manager, manager role, managerial skill, functions of manager

ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang bagaimana “PERAN DAN PENGARUH
MANAJER DI LINGKUNGAN KANTOR”. Manajer adalah orang yang
bekerja dalam suatu kantor yang mana bertanggung jawab kepada seluruh lini
yang ada dalam kegiatan organisasi. Manajer memiliki tiga fungsi penting dalam
perusahaan yaitu perencana, pengelola dan pengontrol kegiatan kantor. Selain
itu juga memiliki tugas tugas yang harus dikerjakan dengan baik. Untuk tujuan
mendapatkan hasil yang maksimal dalam bekerja, yaitu mampu mewujudkan
tujuan perusahaan, manajer memiliki peran yang harus dijalankan sesuai situasi
yang ada. Jangan sampai peran yang dijalankan tidak tepat dengan kondisi yang
dialami. Seorang manajer dapat membimbing bawahannya agar melaksanakan
pekerjaan dengan baik, sehingga target perusahaan dapat tercapai sesuai dengan
konsep. Seorang manajer pula harus bisa memecahkan masalah dengan cara
pengambilan keputusan yang tepat. Untuk meningkatkan dorongan pada
bawahannya, manajer harus bisa memberi motivasi yang bertujuan untuk
membuat pegawai merasa dihargai dan dibutuhkan perannya.

Katakunci : manajer, peran manajer, kemampuan manajer, fungsi manajer


PENDAHULUAN
Sejak zaman dahulu kala manusia yang hidup berkelompok sudah mengenal
pemimpin yang akan memimpin kelompok tersebut, ada beberapa macam
pemimpin pada zaman tersebut misalnya pemimpin suku, pemimpin suatu ras,
pemimpin agama, pemimpin wilayah kekuasaan dll, sesuai dengan bidang yang di
hadapi oleh kelompok tersebut.
Pemimpin (manajer) adalah seorang pribadi yang mempunyai kecakapan
serta kelebihan sehingga dapat memengaruhi orang lain untuk bersama-sama
melakukan suatu kegiatan tertentu, demi mencapai suatu tujuan. Menurut Rost
dalam Triantoro Safaria 2004, mendefinisikan kepemimpinan adalah sebuah
hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan)
yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya.
Manajer dalam sebuah perusahaan sangatlah berperan penting terhadap
tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya. Manajer haruslah
bisa me-manage para karyawan dan staff nya agar bisa mencapai tujuan perusahaan.
Dalam penetapan tujuan perusahaan, bantuan berupa informasi dan pendapat dari
staff/karyawan lainnya sangatlah dibutuhkan oleh manajer. Selain itu, kondisi
perusahaan juga menentukan dalam penetapan tujuan perusahaan. Oleh karena itu,
penetapan tujuan perusahaan tidaklah bisa dilakukan asal-asalan dan menganggap
sepele penetapan tujuan perusahaan.
Banyak sumber yang mengatakan bahwa peran manajer haruslah sesuai
dengan tujuan perusahaan/organisasi. Dan apabila peran manajer sesuai dengan
tujuan perusahaan maka dapat dikatakan bahwa manajer kantor tersebut telah
melaksanakan manajen yang baik dalam menjalankan perusahaannya.
Peran manajer kantor adalah tentang bagaimana cara seorang manajer
mengatur, menggerakkan dan mempengaruhi bawahannya agar mampu mencapai
tujuan perusahaan. Oleh karena itu, jurnal ini dibuat untuk mengetahui bagaimana
peran manajer mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan.

Rumusan Masalah
Jurnal ini dibuat untuk mengetahui bagaimana peran manajer di dalam
lingkungan kantor. Secara rinci, rumusan masalah yang akan dibahas dalam jurnal
adalah:
1. Apakah tugas dari seorang manajer?
2. Apa saja peran manajer dalam perusahaan?
3. Apa fungsi dari manajer kantor?
4. Bagaimana peran manajer bisa mempengaruhi suatu kantor?

Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah yang telah dijelaskan, tujuan dari
pembuatan jurnal ini adalah untuk:
1. Mengetahui tugas dari seorang manajer di dalam sebuah kantor.
2. Mengatahui peran manajer dalam peruahaan yang dipimpinnya.
3. Mengetahui apa saja fungsi dari manajer kantor
4. Menganalisis peran manajer terhadap kegiatan kantor
Manfaat
Jurnal yang dibuat haruslah ada manfaatnya, baik bagi penulis maupun
pembaca. Demikian juga dengan jurnal ini memiliki manfaat. Rincian manfaat dari
jurnal ini adalah:
1. Bagi Penulis
Manfaat utama penulisan jurnal ini bagi penulis adalah mampu memenuhi
persyaratan tugas mata kuliah Manajamen Kantor di Semester 3 ini. Selain itu,
wawasan penulis mengenai peran manajer di dalam suatu kantor semakin
bertambah dan pemikiran penulis makin berkembang.
2. Bagi Pembaca
Manfaat bagi pembaca dari jurnal ini adalah bertambahnya wawasan
mengenai peran manajer di kantor dan juga mengetahui bagaimana pengaruh
seorang manager di suatu organisasi. Selain itu, jurnal ini juga bisa dijadikan
sebagai refrensi dalam pembuatan jurnal dengan tema yang sama oleh pembaca.

METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini ialah metode
literatur (metode studi pustaka), dimana informasi yang ada dalam isi jurnal dikutip
dari berbagai sumber pengetahuan seperti buku, jurnal, karya tulis ilmiah dan juga
laporan skripsi yang kemudian dibahas dan dikaji kembali menggunakan bahasa
sendiri.

TINJAUAN PUSTAKA

Manajer Kantor
Menurut Harmon (2013) menyatakan bahwa manajer pada hakekatnya
adalah seorang pimpinan, ia mempunyai tugas untuk membuat rencana,
mengorganisir, mengendalikan dan mengevaluasi. Bebagai aktivitas dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, ia membawahi beberapa orang staff dan unit
lainnya.
Sedangkan Manajemen perkantoran adalah kegiatan merencanakan,
mengendalikan dan mengorganisir pekerjaan perkantoran serta menggerakkan
mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan organisasi. Manajemen
perkantoran ini biasanya ditangani oleh seorang manajer kantor. Jadi dapat
disimpulkan bahwa manajer adalah orang yang bekerja dalam suatu kantor yang
mana bertanggung jawab kepada semua bagian yang ada dalam kegiatan organisasi.
Manajer kantor pada umumnya memimpin beberapa unit fungsi pekerjaan dan
memimpinnya agar berproses, tidak selalu diam di tempat.
Di dalam suatu kantor yang berskala kecil, biasanya satu manajer umum
saja sudah cukup. Tetapi lain hal apabila dibandingkan dengan kantor yang sudah
berskala menengah dan kantor skala besar. Di dalam sebuah kantor dengan skala
yang besar, biasanya memiliki beberapa manajer umum yang mana memiliki
tanggung jawab dan area tugas yang berbeda satu sama lainnya. Tanggung jawab
manajer kantor biasanya didasarkan pada tingakatan manajer yang berlaku dalam
organisasi bersangkutan.
Tingkatan manajer dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
1. Top manager
Top manager adalah manajer yang bertanggung jawab dalam
mengembangkan rencana jangka panajang untuk perusahaan yang dipimpinnya,
membuat kebijakan yang harus ditaati dalam perusahaan, dan juga mengawasi serta
mengevaluasi kinerja para manajer dibawahnya.
2. Middle manager
Middle manager ini bertanggung jawab dalam membantu pimpinan dalam
bidang perencanaan jangka panjang untuk perusahaan, mengembangkan rencana
jangka menengah perusahaan, menjaga agar kebijakan yang dibuat to manager
berjalan sesuai dengan seharusnya, serta melakukan pengawasan terhadap segala
pekerjaan yang bersifat operasional.
3. Lower manager
Tanggung jawab dari seorang yang bekerja sebagai lower manager ialah
menguraikan secara jelas mengenai perencanaan yang telah dibuat oleh top
manager dan middle manager, melakukan perencanaan yang telah dibuat sesuai
dengan aturannya, melaksanakan pengawasan terhadap kinerja tenaga administrasi,
serta melakukan evaluasi terhadap setiap hasil kinerja yang dilakukan oleh
bawahannya.

(Chaniago, 2013) Manajer kantor haruslah memiliki kualitas terbaik


dibandingkan pegawai yang bekerja dikantor tersebut. Kualitas lebih yang harus
dimiliki oleh seorang manajer yaitu:
1. Kemampuan pejabat pimpinan.
Dalam hal ini manajer harus memiliki kemampuan sebagai pejabat
pimpinan kantor dimana tanggung jawab yang akan di tanggung lebih besar.
2. Memiliki practical background.
Artinya manajer haruslah memiliki latar belakang menjadi seorang manajer
yang menunjukkan dia adalah seorang yang mampu me-manaje orang lain.
3. Pernah mengikuti managerial training.
Seorang manajer haruslah sudah pernah mengikuti pelatihan manajerial
yang diselenggarakan dari dalam kantor maupun dari organisasi di luar kantor.
4. Mampu mengekspresikan diri.
Dalam hal ini, manajer haruslah orang yang sudah mampu menjelaskan
secara rinci kekurangan dan kelebihan dirinya serta mampu mengatasi kekurangan
yang dia miliki.
5. Bersifat terbuka.
Terbuka dalam artian tidak menutup diri dari kehidupan sosial dan
lingkungan sekitarnya.
6. Memiliki keingintahuan yang besar.
Manajer yang baik memiliki sifat ingitahu terhadap hal hal baru yang lebih
besar dibandingkan orang lain. Jangan sampai seorang manajer acuh terhadap hal
hal baru yang ada di lingkungannya, bahkan hal kecil yang bisa saja berdampak
besar di kemudian hari.
7. Kreativitas yang tinggi.
Manajer adalah orang yang kreatif. Dia mampu memikirkan hal – hal yang
diluar ekpektasi orang biasa pada umumnya dalam hal pemecahan masalah.
8. Sound judgement.
Dalam memutuskan sesuatu, manajer memiliki pertimbangan sehat yang
ditinjau tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Pertimbangan yang di putuskan
adalah merupakan win – win solution bagi semua pihak.
9. Sales ability.
Gagasan yang diutarakan oleh manajer bisa jadi adalah hal yang
menentukan keberlangsungan perusahaan. Yang mana apabila gagal, maka
perusahaan akan mengalami kerugian besar. Oleh karena itu, manajer haruslah
orang yang mampu menjual gagasan yang dimilikinya dengan baik. Jangan sampai,
karena manajer tidak memiliki sales ability, tujuan perusahaan tidak tercapai.
10. Tingkat kesabaran yang tinggi.
Manajer adalah orang yang sabar. Termasuk ketika menghadapi kejadian
kejadian yang diluar ekspektasi, manajer harus mengerti itu adalah resiko yang
harus dihadapi, tidak langsung menyerah dan marah dengan keadaan.
11. Tingkat pengendalian emosi yang tinggi.
Dalam menjalankan perusahaan, manajer haruslah orang yang mampu
mengendalikan emosi. Tidak lantas marah – marah hanya karena masalah kecil.
12. Mampu bekerjasama.
Yang paling penting dari semua adalah harus mampu bekerja sama. karena
manajer bukanlah orang yang akan bekerja sendiri nantinya. Tetapi dia adalah
orang yang dituntut untuk mampu berhadapan dengan orang dari berbagai macam
kalangan.

Tugas Manajer
Manajer kantor yang baik adalah manajer yang memiliki keterampilan
manajerial yang baik juga. Menurut Dusselman (dalam Jurnal Riset Bisnis dan
Investasi) (Setiawardani, 2015), kemampuan manajerial adalah usaha yang
dilakukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi
perencanaan, koordinasi, menjaga kelancaran usaha, mengawasi dan mengevaluasi
usaha. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan manajerial
adalah tindakan individu dalam melakukan perencanaan, mengelola organisasi,
pelaksanaan dan melakukan pengawasan dalam rangka memaksimalkan profit dan
meningkatkan aset perusahaan.

Menurut Liang Gie dalam (Chaniago, 2013), lingkup tugas dari seorang
manajer kantor adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan kantor pada umumnya


Hal-hal yang termasuk dalam kelompok ini ialah dimana manajer harus bisa
melakukan pekerjaan-pekerjaan umum kantor baik yang bersifat operasional seperti
mengumpulkan informasi penting, mencatat, mengolah, mendistribusikan dan
menyimpan maupun pekerjaan yang bersifat managerial dan konsep seperti
merencanakan, mengendalikan, menggerakkan sampai mengontrol orang-orang
yang ada di kantor.
b. Sistem perkantoran
Hal yang termasuk dalam lingkup tugas kelompok sistem perkantoran ialah
mengenai kelancaran pekerjaan perkantoran dan mencegah kemungkinan kesalahan
dalam melakukan pekerjaan; pengurangan keterlambatan dan hambatan dalam
bekerja; melakukan kontrol lebih baik dalam bekerja; pengehematan tenaga kerja
dan biaya tatausaha; melakukan koordinasi terhadap segala seksi/bagian yang ada
dalam organisasi; serta melakukan pelatihan pada segenap pegawai bagian
tatausaha. (Karya Tulis Ilmiah, 2015)
c. Komunikasi perkantoran
Tugas yang termasuk dalam lingkup ini contohnya ialah bahwa seorang
manajer haruslah bisa menjaga kelancara komunikasi yang terjadi dalam kantor
baik secara horizontal, vertikal maupun diagonal. Komunikasi yang terjadi dengan
lancar akan memudahkan dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
oleh manajer sebelumnya.
d. Pelaporan manajerial
Dalam (Triwiyanto, 2015) disebutkan bahwa pelaporan manajerial
dilakukan untuk menilai kinerja para karyawan dan manajer dibawahnya. Pelaporan
manajerial ini dapat dilakukan setelah sebelumnya melakukan proses monitoring
dan juga proses evaluasi. Dan yang berhak melakukan monitoring serta evaluasi
tersebut adalah manajer sendiri.
e. Organisasi perkantoran
Hal hal yang berkaitan dengan organisasi perkantoran ini adalah dimana
manajer harus mampu mengendalikan Sumber Daya Manusia yang ada di dalam
kantor, menentukan struktur yang tepat, memperhatikan hubungan timbal balik dari
organisasi yang ada, memahami tujuan individu tiap karyawan serta menetapkan
tujuan bersama.
f. Manajemen kearsipan
Dalam lingkup tugas ini, seorang manajer harus mampu menentukan sistem
kearsipan apa yang paling cocok untuk perusahaan gunakan, peralatan dan
perlengkapan yang tepat, sistem penyusutan yang paling tepat dan juga hal lain
yang akan membuat manajemen kearsipan di kantor bisa berjalan lancar.
g. Kontrol perkantoran
Seorang manajer haruslah mampu mengontrol semua aspek yang ada di
dalam perusahaan agar tujuan perusahaan bisa tercapai. Kontrol yang baik akan
mempercepat tercapainya tujuan perusahaan.
h. Penyederhanaan pekerjaan perkantoran
Seorang manajer kantor harus mampu menangani masalah pekerjaan
perkantoran yang rumit dan sebisanya harus mampu membuat suatu prosedur kerja
yang rumit menjadi lebih sederhana. Sederhana dalam artian prosedur singkat,
tetapi hasil yang di dapat bisa maksimal.
i. Tata ruang perkantoran
Salah satu tugas manajer kantor yang tidak kalah penting yaitu mengatur
tata ruang kantor. Manajer harus bisa menentukan tata letak peralatan dan
perlengkapan kantor yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan karyawan. Penentuan
tata ruang kantor ini meliputi tiga hal yaitu yang pertama penentuan lokasi kantor.
Dalam hal ini manajer harus mempertimbangkan lokasi mana yang tepat untuk
dijadikan kantor. Yang kedua yaitu penempatan kantor dan penataan ruang. Hal ini
menyangkut layout kantor yang akan digunakan, apakah terbuka, tertutup atau
landscape. Selanjutnya yaitu penataan peralatan/mesin mesin dan personel pada
luas lantai diruang tertentu. Dalam hal ini, manajer harus bisa menentukan tempat
yang tepat untuk setiap karyawan yang bekerja di kantor tersebut dengan
mempertimbangkan prinsip prinsip penyusunan layout kantor.
j. Perlengkapan perkantoran
Manajer kantor juga bertugas dalam menentukan perlengkapan yang akan
dipakai dalam menjalankan tugas tugas kantor untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manajer harus bisa mengendalikan, mengelola dan mengontrol peralatan kantor
yang dibutuhkan.
k. Studi perkantoran
Studi perkantoran ialah manajer tetap belajar lagi mengenai manajemen
perkantoran yang lebih baik lagi.

Berbeda dengan Liang Gie yang mengelompokkan tugas manajer dalam


beberapa lingkupan, Kallaus & Kelling mengatakan tugas tugas dari seorang
manajer kantor itu adalah:
a. Harus mampu mengawasi pelayanan administrasi.
Mengawasi pelayanan administrasi disini adalah bahwa manajer bertugas
mengawasi pekerjaan karyawannya dalam bidang pencatatan, penerimaan tamu
kantor, pencetakan, pengarsipan, surat menyurat kantor, dan juga pendistribusian
peralatan kantor.
b. Mampu melakukan negosiasi yang baik.
Artinya manajer harus bisa menjadi negosiator yang handal untuk mencapai
tujuan perusahaan. Negosiator disini tidak hanya soal kontrak kerja kepada klien
bisnis dari luar perusahaan saja, tetapi yang paling penting adalah menjadi
negosiator yang handal dalam penanganan peralatan dna perlengkapan kantor.
c. Menjadi supervisor administrasi.
Seorang manajer, juga adalah seorang supervisor bagi departemen lain.
Manajer kantor menjadi supervisor khususnya dalam bidang admnistrasi kepada
pihak lain dikarenakan manajer kantor lebih mengetahui mengenai administrasi
dibandingkan departemen lain seperti departemen keuangan.
d. Mengawasi lalu lintas komunikasi kantor.
Lalu lintas komunikasi dalam kantor haruslah diawasi. Karena komunikasi
merupakan aktivitas paling penting yang menentukan seberapa berhasil kah seorang
manajer dalam me-manaje karyawannnya. Komunikasi yang terjalin dengan baik
antar departemen dalam sebuah kantor akan memudahkan dalam melakukan
aktivitas kantor yang lainnya.koordinasi yang dilakukan juga akan lebih
terorganisir.
e. Mempelajari perilaku pegawai.
Sebagai seorang manajer yang membawahi banyak orang, sudah sepatutnya
manajer mengetahui bagaimana kepribadian setiap masing masing karyawannya.
Ketika manajer memahami tingkah laku dan kepribadian karyawannya, manajer
akan mampu mengurangi biaya - biaya yang dikeluarkan agar menjadi lebih
efisien.
f. Mengkoordinir antar departemen.
Selain mengawasi komunikasi yang terjadi antar departemen di kantor,
manajer juga bertugas mengkoordinir pekerjaan antar departemen berbeda di
kantor. Koordinir yang dilakukan ini akan berhasil dengan bantuan komunikasi
yang dilakukan sudah baik.
g. Meningkatkan kualitas pegawai.
Tujuan perusahaan pastinya bukanlah hal yang main – main. Untuk
mencapai tujuan tersebut, pastinya dibutuhkan karyawan – karyawan yang handal
dan memiliki skill yang tinggi. Dalam rangka menciptakan karyawan yang
memiliki skill tinggi, seorang manajer memiliki tugas dalam meningkatkan kualitas
kerja pegawai – pegawainya. Salah satu cara yang digunakan dalam
mengembangkan pegawai ialah melakukan pelatihan, seminar dan training.

Peran Manajer
Manajer dalam menjalankan tugasnya mempunyai peran yang cukup
banyak. Peran-peran yang dijalankan tersebut berbeda namun saling berhubungan
satu dengna yang lainnya. Dalam artian peran tersebut merupakan suatu rangkaian
yang saling terkait. Menurut Henry Mintzberg, peran yang dijalankan manager
dapat dikelompokkan ke dalma tiga kelompok utama yaitu peran yang berkaitan
dengan interpersonal, transfer informasi dan pengambilan keputusan.

1. Kelompok peran interpersonal


Peran interpersonal adalah peran yang mana seorang manager dituntut agar
mampu menjalankan tugas tugas rutinnya sebagai manajer. Ada tiga peran yang
masuk dalam kelompok peran interpersonal ini.
Pertama yaitu sebagai kepala simbolis. dalam menjalankan peran ini,
manager wajib menjalankan serangkaian tugas tugas rutin perusahaan baik yang
bersifat legal maupun sosial. Peran ini dijalankan pada saat upacara nasional.
Peran yang lainnya yaitu sebagai pemimpin, dimana manager memiliki tanggung
jawab memberikan motivasi dan arahan kepada karyawan. Hal ini dilakukan agar
karyawan yang dipimpin lebih bersemangat lagi dalam bekerja. Peran ini dijalankan
hampir setiap saat karena kebanyakan kegiatan manajerial kantor melibatkan
karyawan.
Peran lain berkaitan dengan interpersonal adalah sebagai penghubung.
Manajer berperan sebagai jembatan antar dunia luar dengan inter perusahaan.
Sekaligus memelihara hubungan baik yang telah terjalin melalui bantuan dan
informasi yang ada. Contohnya yaitu dengan melakukan pekerjaan bersama dewan
eksternal, menerima surat dari dunia luar dan juga menjalin hubungan kerjasama
eksternal perusahaan.

2. Kelompok peran informasional


Pada saat saat tertentu, seluruh manager diharuskan mengumpulkan
informasi dari perusahaan dan institusi lain di luar perusahaan yang dipimpinnya.
Biasanya, informasi tersebut dapat diperoleh dengan cara membaca majalah bisnis,
mengikuti perkembangan perusahaan lain serta mempelajari kembali mengenai
perubahan perubahan yang terjadi pada selera masyarakan publik. Ketika manajer
berusaha mendapatkan informasi, manager menjalankan peran yang berbeda.
Pertama yaitu sebagai monitor. Dimana manager memiliki sejumlah
informasi dan berperan menjadi sumber inti dari segala informasi perusahaan, baik
internal maupun eksternal. Dikarenakan manajer disini menangani kontrak yang
diterima perusahaan dari dunia luar, maka manajer berusaha mengumpulkan
informasi dari setiap perusahaan yang memberikan kontrak kerja kepada
perusahaannya. Sehingga manajer disini bersikap seperti seorang mata-mata bagi
perusahaan.
Peran lain ialah sebagai penyampai informasi yang ada di perusahaan yang
di dapat dari dunia luar atau dari organisasi lain di luar perusahaan kepada semua
karyawan karyawan yang bekerja di perusahaannya. Hal ini bertujuan agar
komunikasi vertikal dengan bawahan bisa terjaga dengan baik.
Selain itu, manager juga berperan sebagai juru bicara kepada pihak pihak
diluar perusahaan mengenai kebijakan kebijakan perusahaan serta rencana,
tindakan dan manfaat dari perusahaan bagi orang luar perusahaan. Peran ini
dijalankan misalnya pada saat pertemuan dengan dewan eksternal perusahaan,
penanganan kontrak dan juga penyebarluasan informasi kepada masyarakat luar.

3. Kelompok peran pengambilan keputusan


Kelompok peran manajer yang terakhir yaitu peran pengambilan keputusan
yang mana terdiri atas empat peran yang terkait dengan kelompok ini. Salah satunya
adalah peran pengusaha dimana manajer mencari peluang dalam perusahaan dan
linggkungannya serta menjadi pemrakarsa proyek proyek pelaku perubahan.pada
saat berperan sebagai pengusaha, selain memprakarsai manajer juga mengawasi
proyek yang ditanggungjawabi.
Selanjutnya berperan sebagai pengelola gangguan yang mana
menanggungjawabi tindakan perbaikan pada saat perusahaan dihadapkan pada
gangguan penting yang tidak diduga sebelumnya. Peran ini dilakukan pada saat
krisis terjadi pada perusahaan.
Lalu ada peran pengalokasi sumberdaya yang mana manager membuat atau
memberi persetujuan keputusan penting organisasi. Contohnya pada saat
penjadwalan kerja, penyusunan otorisasi, penyusunan anggaran dan tugas
memprogram karyawan.
Terakhir ada peran perunding yang mana manager bertanggung jawab
menjadi wakil perusahaan dalam sebuah perundingan besar yang melibatkan
perusahaan. Perundingan besar tersebut misalnya penandatangangan kontrak
kerjasama perusahaan.

Peran manajer yang dijalankan dengan baik dan sesuai dengan yang
seharusnya akan mendukung dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Baik itu
peran interpersonal, informasional maupun peran pengambilan keputusan,
ketiganya adalah hal yang akan membuat tujuan perusahaan bisa lebih mudah
dicapai.
Peran manajer yang tidak diterapkan dengan baik akan sangat
mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Peran peran yang ada haruslah juga
dijalankan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi pada saat tersebut. Jangan
sampai manager salah menjalankan perannya.
Ketika manger dihadapkan pada suatu keadaan dimana terjadi masalah pada
saat proses produksi dalam perusahaan, dan kejadian tersebut mengakibatkan
kerugian yang sangat besat terhadap perusahaan. Maka sudah saatnya manager
menjalankan perannya sebagai pengelola gangguna dalam perusahaan. Ketika
manager berusaha menjalani perannya dengan maksimal, maka kemungkinan besar
kerugian yang ditanggung tidak terlalu besar dan berujung masalah yang lebih
rumit. Tetapi sebaliknya, masalah tersebut akan cepat ditangani.

KESIMPULAN

Dapat disimpulakan bahwa peran seorang manajer sangatlah penting di


lingkungan kantor karena, Manajer adalah tonggak utama dalam perusahaan.
Manajer menjadi role model bagaimana perusahaan itu sebenarnya. Perusahaan
bisa dilihat apakah sukses atau tidak dari bagaimana manjernya bertingkah laku,
bagaimana manager bersikap, bagaimana manager menjalankan fungsinya dalam
perusahaan dan bagaimana manajer menjalani perannya.
Manajer yang baik tidak hanya menjalankan peran yang baik saja tetapi juga
harus memiliki karakteristik sebagai seorang manajer seperti yang dijelaskan
sebelumnya, memiliki kemampuan konseptual yang tinggi serta mampu
menjalankan fungsi manajemen yang ada dengan baik.
Setelah semuanya terpenuhi, baik dari karakteristik, kemampuan, dan
pelaksanaan fungsi manajemen, maka tujuan perusahaan yang telah ditetapkan akan
bisa tercapai dengan hasil maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Agonara, Pandji. (2009). Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmad, Muchtar. (2011). Peran Strategis Manajer Dalam Manajemen SDM. Univesitas Negeri
Gorontalo.

Athoillah, Anton. (2010). Dasar-dasar Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia.

Brantas. (2009). Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Chaniago, H. (2013). Manajemen Kantor Kontemporer. Bandung: CV Akbar Limas Perkasa.

Cohen, Steven: Eimicke, Willian; Heikkila, Tanya. (2003). Menjadi Manajer Publik Efektif.
Jakarta: PPM

Haryadi, Hendi. (2009) Peran Manajer Dalam Organisasi. Institute Manajemen Telkom. Vol 9
nomor 2.
Hery. (2014). Manajer Super. Jakarta: Grasindo

Jasrul, Novi Astuti. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Manajer dan Kefektifan Monitoring
Control Terhadap Eskalasi Komitmen Dalam Pengambilan Keputusan.Unversitas Negeri
Yogyakarta. Jurnal Nominal. Volume IV Nomor I.

Karya Tulis Ilmiah. (2015, Juli 25). Diambil kembali dari Sistem dan Prosedur Perkantoran:
https://karyatulisilmiah.com/sistem-dan-prosedur-perkantoran/

McLeod, Raymond Jr; Schell, George P. (2007). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.

Nuraida, Ida. (2008). Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Priansa, D. J., & Garnida, A. (2013). Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien dan Profesional.
Bandung: Penerbit Alfabeta.

Setiawardani, A. A. (2015). Pengaruh Kemampuan Manajerial Terhadap Keberhasilan Usaha.


Jurnal Riset Bisnis dan Investasi, 30-45.

Syafi’i, Muhammad. (2014). Super Top Manajer. Jakarta: KOBIS

Triwiyanto, T. (2015). Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Untuk Penilaian Kinerja
Manajerial Kepala Sekolah. Cakrawala Pendidikan No 1, 67-77.

Triyono. (2010). Manajer dan Pengelolaan Pada Era Milenium. Universitas Muhammadiyah
Semarang. Vol.6, No.2, Maret 2010- Agustus 2010. http://jurnal.unimus.ac.id .
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai