Anda di halaman 1dari 19

GEOGRAFI DESA KOTA

Kelompok 3 :
Arsi Stifani Ardin (1713034024)
Syafri Khumairoh (1713034026)
Izzati Salsabila Putri (1713034028)
Umu Nur F. (1713034030)
Musoib Ahmad (1713034032)
PERKEMBANGAN DESA
Modernisasi Desa

 Maju mundurnya Desa tergantung pada beberapa faktor. dapat


disebutkan di sini antara lain :
 Potensi desa, yang mencakup potensi sumber alam dan potensi penduduk
warga desa beserta Pamong nya
 Interaksi antar desa dengan kota atau rural interaction tercakup di dalam
perkembangan komunikasi dan lalu lintas.
 Lokasi Desa terhadap daerah-daerah di sekitarnya yang lebih maju
 Jika dibicarakan mengenai soal Desa, maka yang dimaksud ialah "land and
people"nya. dengan demikian maka artian pembangunan desa ditunjukkan
pada Land and people"nya, atau daerah dengan penduduknya.
 Oleh karena itu sesungguhnya yang menjadi dari usaha memajukan atau
membangun desa ialah:
 Pertama :
 menempatkan warga desa dalam kedudukan yang sebenarnya sebagai warga
negara Indonesia, artinya tidak ada perbedaan status dan perasaan antara
"rural people" dan "Urban people" seperti pada zaman kolonial.
 Kedua :
 mengusahakan agar corak kehidupan dan penghidupan warga desa dapat
ditingkatkan atas dasar alam pikiran yang logis, pragmatis dan rasionil.
 Ketiga :
 mengusahakan agar warga desa dapat lebih bersifat kreatif dinamis dan
fleksibel dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dijumpai dalam "social
and natural environment"nya, sehingga dapat lebih meningkatkan semangat
pembangunannya.
Penyebaran Desa
 Setelah memperhatikan unsur-unsur geografi setempat
sudah dengan sendirinya penduduk akan memilih tempat
kediamannya di sepanjang sungai Brantas dan cabang-
cabang sungainya. Hal ini sesuai dengan teori yang terdapat
dalam ilmu geografi yaitu di mana manusia selalu memilih
tempat lingkungan geografis yang menguntungkan.
 Lokasi dari desa-desa di Kecamatan Batu Nampak
mengikuti sungai-sungai dan jalur-jalur jalan. Arah pokok
dari desa disini ialah arah Utara-Selatan dan arah Barat
Laut-Tenggara dengan titik potong di kota Batu. Penyebaran
settlement disini nampak padat dan perkembangannya akan
terhalang oleh lingkungan alamnya. Sekali lagi daerah ini
membuktikan bahwa perkembangan settlements tergantung
tidak hanya pada unsur manusia tetapi juga unsur alamnya
ikut menentukan.
 Sebagai tujuan dari modernisasi desa dapat dikemukakan disini beberapa
faktor:
 Modernisasi desa dapat memberi gaya dan semangat hidup baru, serta
menghilangkan Monotony dari kehidupan di desa, sehingga warga desa tidak
akan merasa jemu dengan lingkungan hidupnya.
 Modernisasi desa, dapat meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi warga
desa sehingga dapat menahan arus urbanisasi.
 Modernisasi yang berarti suatu usaha meningkatkan bidang pendidikan akan
mengurangi arus pelajar ke kota, sehingga tenaga-tenaga yang berpendidikan
akan tetap tinggal di desa dan membimbing warga warga desa yang lain yang
belum maju.
 Menurut Garis-Garis Besar Rencana Pembangunan lima tahun 1956-1960
Biro Perancang Negara disebutkan :
 “Tujuan dari penyelenggaraan PMD di Indonesia ialah untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat desa dengan jalan melaksanakan pembangunan yang
integral, (meliputi segala segi kehidupan Masyarakat Desa baik moriil
maupun materill) berdasarkan asas swadaya (kekuatan sendiri) dari
Masyarakat Desa serta pemufakatan bersama, antara anggota-anggota
Masyarakat Desa dan dengan bimbingan serta bantuan alat-alat
Pemerintah”.
Rulal-urban Interaction

 Dengan adanya kemajuan-kemajuan di bidang perhubungan dan lalu lintas


antar daerah, maka sifat isolasi desa berangsur-angsur berkurang. Desa-
desa yang dekat dengan kota telah banyak mendapat pengaruh kota,
sehingga persentase penduduk desa yang bertani berkurang dan
menceburkan diri dengan pekerjaan yang non agraris. Daerah-daerah
pedesaan di perbatasan kota yang mudah dipengaruhi oleh tata kehidupan
kota disebut “rulal-urban areas”.
 Daerah ini merupakan “suburban fringe” yaitu suatu area yang melingkari
sub urban dan merupakan daerah peralihan antara daerah urban dengan
daerah rulal. Do zone ini terjadi rulal-urban interaction.
 Petani-petani di daerah urban ini keadaannya lebih maju dari petani di
daerah rulal karena :
 Jarak yang dekat dengan kota, sehingga frekuensi pergaulan antara warga
kota dengan warga desa boleh dikatakan agak tinggi. Berita-berita melalui
surat kabar dan radio transistor dapat sampai di daerah rur-ban.
 Kemungkinan bersekolah bagi anak-anak desa didaerah rur-ban lebih besar
daripada daerah-daerah desa yang agak jauh.
 Kesempatan memperoleh mata pencaharian tambahan di kota dimungkinkan
dengan adanya letak yang berdekatan dengan kota.
 Dengan tingkatan lebih lanjut dapat terjadi urbanisasi dan rulalisasi,
dimana dalam proses ini banyak terjadi interaction. Daerah-daerah rur-ban
ini makin lama dapat berkembang dengan suatu fungsi yang baru yaitu
sebagai suatu “trade or merchandising village”. Hasil-hasil bumi dari desa
dan hasil industri dari kota diperdagangkan di daerah rur-ban ini.
Pengaruh-Pengaruh Terhadap
Perkembangan Desa

Faktor dalam :
Warga desa, dalam arti sampai dimana taraf pengetahuan
masyarakat desa setempat.
Sumber tanaman di desa, dalam arti macam-macam tanaman yang
dapat tumbuh dan berguna bagi penduduk untuk sendiri dan
perdagangan.
Sumber air dalam arti sungai, sumur atau curah hujan yang cukup
untuk menghidupi tiga bentuk hidup di desa yaitu manusia, hewan,
dan tumbuhan.
Sumber tanah, dalama rtian tanah yang produktif yang masih
mempunyai tingkat kesuburan yang cukup lama.
Faktor luar :
Hubungan lalu lintas antara desa dengan desa-desa atau kota-
kota di luar desa itu.
Pengaruh dari luar, dalam hal ini dari jawatan-jawatan atau
instansi-instansi vertikal yang mengurusi persoalan-persoalan
desa.
Pengaruh topografi, dalam artian pengaruh terhadap
pertambahan areal tempat kediaman penduduk.
 Rumah kediaman penduduk desa yang berkedudukan di atas sebuah teras
sungai (river terrace village) tidak dapat mengalami perluasan, meskipun
penduduk bertambah. Keadaan ini disebabkan antara lain:
Pertama :
 karena luas teras sungai terbatas.
Kedua :
 karena penggunaan tanah di sekitarnya sudah demikian intensif untuk
sawah, sehingga tiap pengurangan areal sawah untuk menempatkan suatu
bangunan berarti suatu pengurangan produksi padi.

Akibatnya ialah bahwa masalah penduduk diselesaikan dengan jalan


pemindahan penduduk ke luar daerah meskipun di daerah itu penduduk sudah
bersawah. Dengan kejadian ini maka pemindahan penduduk ke daerah lain
tidak hanya disebabkan karena tanahnya yang tandus tetapi dapat juga di
desa-desa yang mempunyai sawah.
 Faktor lalu-lintas juga ikut berpengaruh terhadap perkembangan
desa. Sebagai tambahan keterangan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
 Lalu lintas dapat menimbulkan adanya suatu perubahan. Perubahan
atau change selalu dialami oleh individu maupun “social group”
ataupun desa.
 Segala apa yang hidup mengalami perubahan. Perubahan-prubahan
baik yang bersifat materiil maupun non-materiil, dapat positif atau
negative, tergantung pada pengaruh luar yang diterima dan diolah
oleh penduduk setempat. Perubahan-perubahan ini dimungkinan
karena adanya pengaruh dari lalu-lintas, yang dapat menghasilkan
social change-economical, change-thecnological change, cultural
change dan sebagainya.
 Di desa-desa pada umumnya proses-proses berlaku lambat, sehingga
perubahan-perubahan yang terjadi tidaklah menyolok dan tidak
meloncat tinggi. Dalam hal ini lingkungan social berpengaruh
terhadap sifat “change” ini.
Didalam istilah proses, terdapat pengertian adanya suatu kontinuitas.
Dalam proses ini dialami beberapa transisi. Hasil dari suatu proses
ialah adanya kemajuan atau kemunduran intergrasi atau disintegrasi.
Oleh karena itu proses-proses penmbangunan yang sedang berlaku di
desa-desa perlu selalu mendapat “moment controle” agar proses ini
dapat diarahkan ke jalan.
Didalam istilah evolusi ada pengertian kontinuitas dan arah tertentu
yaitu menuju kea rah kemajuan atau ke arah kemunduran.
Didalam istilah progress ada arah tertentu dalam situasi yang lebih
pasti, yaitu suatu change yang mengarah ke tujuan yang positip.
Didalam istilah adaptasi perubahan dapat terjadi apabila dihubungkan
dengan beberapa keadaan dan penyesuaian terhadap keadaan itu.
Change ini dapat digolongkan sebagai berikut :
Change yang terlambat tetapiterus maju
Change kea rah kemajuan tetapi pada suatu saat ada terjasi
kemunduran yang tidak terduga.
Change yang kadang-kadang maju, kadang-kadang mundur.
Jadi dalam hal ini selain pengaruh lalu-lintas juga unsur
manusianya sangat menentukan tingkatan perubahan-perubahan
itu.
Faktor lalu lintas di desa penting diperhatikan sehingga arus
barang dan arus bahan makan dapat dengan mudah dan lancer ke
luar masuk desa.
PENGARUH UNSUR-UNSUR GEOGRAFIS
TERHADAP PENYEBARAN DESA

Untuk memberikan sedikit gambaran mengenai pengaruh


geografis terhadap pemusatan ataupun penyebaran desa akan
kami ambilkan sebuah contoh, yaitu Kecamatan Batu di Provinsi
Jawa Timur.
Sebagaimana sudah dikatakan bahwa faktor-faktor geografi yang
penting ialah antara lain :
 Unsur lokasi, dalam arti letak fisiografis dan letak ekonomis-
kulturil.
 Unsur iklim, dalam arti tinggi tempat yang mempengaruhi
temperature setempat.
 Unsur tanah, dalam arti topografi dan relief setempat.
 Unsur air, dalam arti terdapatnya sumber-sumber air dan
penyebaran sungai-sungainya.
Guna lebih memudahkan pembahasan berikutnya dapat diikuti
gambaran peta ikhtisar Kecamatan Batu dengan skala 1 : 14850.
Unsur-unsur lokasi-iklim-tanah-air.

Letak daerah Kecamatan Batu


ini dikelilingi oleh beberapa
gunung yang nampaknya
tidak tidak aktif antara lain :
G. Pusungdowo, G.
Panderman, G. Punuksari, G.
Rajekwesi, G. Banyak, G.
Pecer, G. Jeruk, G. Petruk, G.
Petungamplak, G. Biru, G.
Welirang, G. Arjuna, G.
Pucung, G. sebagai batas
alam.
 Keadaan ini menunjukkan bahwa daerah Kecamatan Batu ini merupakan
suatu daerah vulkanis atau volcanic region. Batas alam ini kebetulan
hampir berimpit dengan batas administratip. Kecamatan Batu ini
beruntung dengan keadaan fisisnya, karena iklim dan pemandangan
alamnya memberi daya tarik kepada penduduk di luar daerah ini. Lebih-
lebih bahwa di daerah ini terdapat suatu tempat rekreasi yang menarik
yaitu “Selecta” yang sudah dikenal oleh penduduk di Jawa sebagai
tempat pariwisata.
 Dari segi kulturil dan ekonomi sangat menguntungkan
dan ditambah lagi terdapatnya buah-buahan yang
digemari oleh para wisatawan, yaitu buah apel di “Kota”
Batunya sendiri. Pengiriman buah apel dilancarkan
karena jaringan lalu-lintas di daerah tersebut cukup
rapat dan baik. Tanaman lain yang mengikat ialah
tanaman bunga yang dikenal di sana dengan flower
culture. Perusahaan pemerahan air susu sapi dan ulat
sutera tidak pula ketinggalan sehingga penduduk sudah
menjadi milk minded.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai