DISUSUN OLEH
RIZKI ARDELIA
04.1.16.0886
2018
KONSEP PEMBANGUNAN PEDESAAN
Menurut Abdul Wahab (1994:45) pada umumnya ada empat strategi yang
sering dipakai oleh pemerintah yang bersangkutan dalam rangka mewujudkan
tujuan yang termasuk dalam pembangunan desa yaitu : (1) The Growth (strategi
pertumbuhan), (2) The Welfare Strategy (strategi kesejahteraan) (3) Responsive
strategy (strategi yang tanggap kebutuhan masyarakat/responsif) dan (4) The
Integrated and Sustainable Strategy (strategi terpadu dan berkelanjutan). Hal ini
juga disebutkan oleh Rahardjo Adisasmita dalam bukunya “Pembangunan
Pedesaan dan Perkotaan” (2006:21).
Dilihat dari sejarahnya, selama periode orde lama hingga orde baru,
pembangunan pedesaan lebih ditekankan pada sektor pertanian dan perekonomian
desa. Pada saat orde lama muncul program landreform untuk kesejahteraan
masyarakat tani. Kemudian muncul juga koperasi sebagai gerakan ekonomi
kerakyatan (Eko dan Krisdyatmiko, 2006: 107). Kemudian pada masa orde baru
muncul program-program pembangunan yang tercantum dalam Repelita (Rencana
Pembangunan Lima Tahun). Program-program itu didanai dari APBN. Selain itu
saat orde baru muncul beberapa inpres (instruksi presiden), seperti inpres bandes
(bantuan desa). Desa diberi bantuan dana senilai 100 ribu rupiah dan terus
meningkat hingga mencapai 10 juta rupiah. Kemudian muncul juga program IDT
(Inpres Desa Tertinggal), program pengembangan kawasan terpadu, dan program
pembangunan lain yang dikendalikan oleh hampir semua departemen
pemerintahan yang ada.